Presentasi Mahasiswa 3

Download Report

Transcript Presentasi Mahasiswa 3

Oleh :
RIAN RUSMANA
(20090110054)
HARI PURNOMO
(20090110073)
ARYESWARA M.A (20090110087)
ALBERT N .G.S
(20090110083)
KURNIAWAN ANGGA (20090110118)
EVALUASI KEBIJAKAN
PARKIR KENDARAAN
BERMOTOR DI
BADAN JALAN
( Di Jalan KHA. Ahmad
dahlan Yogyakarta )
Salah satu penyebab masalah transportasi yang sering
dijumpai di kota besar di Indonesia seperti Yogyakarta
adalah terbatasnya ruang jalan yang dibutuhkan untuk
mengalir arus lalulintas. Permasalahan tersebut semakin
diperparah oleh adanya kenyataan bahwa banyak ruas jalan
yang beroperasi dengan kapasitas jauh lebih rendah
dibandingkan dengan kapasitas yang seharusnya. Salah
satu penyebabnya adalah kegiatan perparkiran di badan
jalan. Penggunaan badan jalan sebagai lahan parkir
merupakan salah satu sumber pendapatan daerah utama
sehingga kebijakan perparkiran harus diarahkan selain
untuk dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
juga harus memperhatikan keuntungan dan kerugian dari
pengguna jalan (baik yang parkir maupun yang lewat di
jalan tersebut).
Pertumbuhan jalan di wilayah Yogyakarta kurang dari 0,1%.
Sedangkan pertumbuhan kendaraan bermotor rata-rata
sebanyak 30 ribu unit dari tahun 2006 ( Kepala Pelayanan
Pajak Kota Yogyakarta ). Pertumbuhan kendaraan yang
begitu cepat juga akan mempengaruhi kebutuhan lahan
parkir, jika tidak diimbangi dengan lahan parkir biasanya
akan menggunakan badan jalan sebagai tempat parkir.
Seperti Jalan KHA. Ahmad Dahlan yang sebagian badan
jalan juga digunakan untuk tempat parkir ( Perda Kota
Yogyakarta No 18 tahun 2009 tentang perparkiran ), tetapi
mengakibatkan kemacetan, terutama pada saat jam sibuk
seperti bulang kantor atau sekolah.
Dari grafik diatas diperoleh bahwa puncak penggunaan lahan
parkir terjadi pada pukul 14.30 – 14.45 dengan 87 smp untuk
kedua sisi jalan ( Truk 3 ; Mobil 63; Pikup 19; Motor 8 ).
Kemacetan juga terjadi pada saat puncak parkir tersebut.
DATA HASIL PENGAMATAN
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Series1
Jika kita hitung biaya parkir ( termasuk dalam kawasan 1 )
saat
kondisi
puncak
maka
biaya
parkir
sebesar
Rp.180.000,00. Retribusi yang ditetapkan Pemkot sebesar
Rp.120.000,00/bln/tukangparkir. Di Jalan tersebut terdapat
12 tukang parkir, jadi setiap bulan Pemkot menerima
retribusi Rp.1.440.000 ( Semua tukang parkir mempunyai
ijin ) Perlu diketahui bahwa biaya pemeliharaan jalan
perkotaan Rp.162.500,00/m² ( Kimpraswil kota ). Pada saat
puncak parkir (87 smp) diperoleh luasan ruang parkir
591,60/m² . Jadi perlu Rp.96.135.000,00 dan perlu waktu
66,76 bulan atau 5,56 tahun untuk memperoleh biaya
perawatan jalan dari retribusi parkir.
KESIMPULAN
Penggunaan badan jalan sebagai lahan
parkir pada Jl. KHA. Ahmad Dahlan
menyebabkan kemacetan.
 Retribusi yang ditetapkan pemkot tidak
seimbang terhadap biaya pemeliharaan
dan atau pembangunan jalan.
 Pemkot hanya memperhatikan PAD
daripada keuntungan dan kerugian
pengguna jalan.

SARAN
Tidak menggunakan badan jalan sebagai
tempat parkir.
 Jika terpaksanya menggunakan badan
jalan sebagai tempat parkir, maka parkir
hanya boleh di satu sisi saja.
 Menaikkan tarif parkir dibadan jalan
beserta retribusunya.( bisa menekan
penggunaan kendaraan pribadi karena
parkir mahal )

TERIMAKASIH
ATAS PERHATIANNYA