Patologi Khusus Fisioterapi Pertemuan 8

Download Report

Transcript Patologi Khusus Fisioterapi Pertemuan 8

PATOFISIOLOGI
Trauma kapitis, Stroke,
dan
Trauma Medula spinalis
Airiza Ahmad
PERSAMAAN dan PERBEDAAN
PATOFISIOLOGI
• Anatomis
Sistem saraf sentral - sentral + perifer
• Fisiologis
Primitif/Sederhana (fungsi = konduksi/refleks) kompleks
• Fungsional
Saraf kranial/ Fungsi luhur- Fungsi refleks
• Jenis lesi
Akut
Cara kerja sistem saraf
• Anatomis /Struktural :
Topografis
• Fungsional : Sistem
Net-work
Organisasi
Fungsional Otak =
Sistem
• Otak bekerjasama
membentuk asosiasi
berupa net-work di
korteks
Terdapat area primer,
area integrasi
sekunder( area
asosiasi)
• Seluruh area bekerja
secara terorganisasi.
Medula spinalis
• Anatomis: Massa putih=3 kelompok jaras:
kortikal/subkortikal :
Tr piramidalis, ekstra pyramidal
dari serebellum, Somato topi = berlaminasi
• Massa abu2: fungsi refleks: segmental
Susunan Somato topi pada Masa
Putih Med Spinalis
Clinical Symposia 34,2, 1982
Supply Darah
Sepanjang
Medula
Spinalis
Supply Darah pada Medula
Spinalis
Lesi akut :
- Sindroma central cord
- Sindroma asa
Penjalaran Impuls dan Aksi
Potensial pada Saraf
Konduksi pada Saraf
Arus hanya satu arah
depolarisasi
Periode refrakter
Lesi akut : depolarisasi + periode refrakter >>
Nervi spinalis segmental
Lesi medulla
spinalis akut
• Umumnya cervical
Reflex Spinal
• Fisiologis
• Gambar: Potongan
melintang Medula
spinalis (fungsi
refleks)
Potongan Melintang M Spinalis
Bawah lesi – Shock spinal
Kontrol Supra Spinal Sistem
Motorik
• Korteks motorik
– Langsung
– Melalui batang otak
• Basal ganglia
• Serebellum
Kontrol supraspinal diluar
Sistem Piramidal
• Ekstrapiramidal : Akson motorik desenden
diluar sistem piramidal
Vestibulospinal/serebellospinal : aktivitas
tgt posisi kepala dan leher
Fungsi Retikulospinal: aktivitas
kewaspadaan, inhibisi/eksitasi tonus.
Fungsi Rubro/tektospinal: presisi gerak dan
gerak melingkar tt leher
Kelompok Motor Neuron=nukleus
pada Medula Spinalis
• Nukleus medial –
otot aksial
• Nukleus lateral –
otot tungkai atas
dan bawah
Refleks regang (Rr)
• Refleks sentral yang paling sederhana
• Terdiri dari 2 sel saraf: neuron reseptor –
effektor
Afferen = berasal dari reseptor di
kumparan otot
Efferen = motor neuron alpha/gamma ke
serabut otot
Arkus Rr Monosinaptis
Refleks Mikturisi
Aff : S2-3 ………………
Eff : para simpatis
Guyton, 1997
Shock Spinal - Diaschisis
Diaschisis : bagian sistem saraf yang tidak
terkena lesi tapi mempunyai kontak
neuron. Bila terjadi lesi tiba-tiba  tidak
berfungsi sementara = “Shocked
Throughout” pada pemulihan  berfungsi
kembali.
DIASCHISIS
• 1870 Brown Sequad : Terdapat efek jauh/ imbas
(remote) dari kerusakan fokal pada sistem saraf.
• 1914 Von Monakow : menerangkan pemulihan
lambat/ spontan lesi saraf
Diaschisis : Shocked throughout

= kaget menyeluruh
• 1940 Raisman : Reaktif pemb. sinaps. akibat
diaschisis
• 1980 Meyer : Fenomena diaschisis pada kasus
stroke.
Anatomi Otak
Fungsi Otak
Penggerak
Perencanaan
Rasa
Emosi/prilaku
Berbahasa
Pendengaran
Pengertian
Bahasa
Penglihatan
Jalur Kortikal (Network)
Untuk kata tertulis atau “Naming” objek visual
Arkus Aorta dan A Cerebral
Anastomosis bag. Sentral = Leptomeningend-arteri
Suplai
darah
pada CNS
Sumbatan Pembuluh Darah
Infark
Sumbatan
Perdarahan Otak
Perdarahan
Infark Kecil
AVM
Mekanisme Diaschisis Selular
• Terjadi depresi mtbl selular enersi  
sirkulasi lokal/ dinamika perfusi   aktivitas/
fungsi otak  (hipo/a fungsi)
• Diaschisis : bagian sistem saraf yang tidak
terkena lesi tapi mempunyai kontak neuron. Bila
terjadi lesi tiba-tiba  tidak berfungsi
sementara = “Shocked Throughout” pada
pemulihan  berfungsi kembali
Dasar Kejadian Diaschisis
• Respons alamiah akibat sistem “Net
work” saraf.
• Terutama pada pusat yang bekerja-sama
erat.
• Gangguan fungsi organ berlebihan.
• Dapat dibuktikan dengan neuroimeging
atau EEG berulang.
ASPEK DIASCHISIS
• 1o : Kerusakan 1 bagian otak  gangguan
fungsi bagian lain
• 2o : Mungkin karena eksitasi hilang dan
terjadi inhibisi
• 3o : Menghilang secara gradual  pulih
• 4o : Arah diaschisis mengikuti
neuroanatomi : corticospinal, comissural,
assosiativa (intra cortical)
Proses Pemulihan Diaschisis
(Dynamic)
Hyperactivation
NORMALITATION
ACTIVATION
PTS STROKE
CONTROL
DIASCHISIS
|
|
0
VII
|
XII
177
TIME
|
396
Frackowiak 2006, Goteborg
Kelompok Motor Neuron pada
Medula Spinalis
• Nuklei medial 
otot axial/
extensor
• Nuklei lateral 
otot tungkai/
flexor
Kontrol Supra Spinal Nukleus
Medial dan lateral
• Tr kortikospinalis ventralis
– nukleus medial asal
area primer 3-4
– Kontrol leher dan batang
tubuh ttt otot anti g
•
tr kortikospinalis lateralis
– nukleus lateralis asal
area primer 3-4/ premotor
1-3
– Kontrol tungkai atas distal
dan bawah
Jalur Kontrol Batang Otak –
Neuron Motorik
A. Jalur Medial –
Postur vestibulo
spinal, retikulo
spinal
B. Jalur Lateral –
Gerak tungkai
bersama tr
rubrospinal
A
B
Gejala Lesi Jalur Ventromedial
Tdk dapat meraih
Dapat fl siku
bongkok
Dapat fl 1 digit
Kehilangan
reflek tegak
Kehilangan mobilitas aksial
limbung
Gejala Lesi Jalur Dorsolateral
Menggapai dengan sirkumduksi
sendi bahu
Postur aksial
normal
Flexi jari
bersama
Lengan
menggantung
Elbow
tidak
aktif
Reaksi tegak normal
Jalan normal
Tatalaksana Awal Fase Akut
(Umumnya sejak admisi – stabil)
• Ditujukan untuk stabilisasi fungsi vital dan
menyelamatkan otak
• Bila tidak sadar + tatalaksana khusus
• Menentukan hasil akhir (komplikasi/kecacatan)
• Mengandalkan ketrampilan monitoring
• Kesukaran mengontrol fungsi vital/  kesadaran
- ICU
Rehabilitasi pada fase akut
• Esesmen thd kemampuan fungsional
• Fokus : menolong pasien belajar kembali
• Mis : persiapan berjalan harus stabilisasi
panggul/ otot kuat
• Makan disesuaikan kemampuan
• Libatkan keluarga dalam proses rehab.
Tatalaksana Pasca Akut
• Ditujukan untuk memelihara fungsi organ/
menghindari komplikasi
• Mengusahakan agar program rehab dini
dapat berjalan
• Usaha terarah menghindari TIK (al.
“suction”, elevasi kepala, limitasi cairan)
TERIMA KASIH