pangan lokal b3a dalam menu keluarga

Download Report

Transcript pangan lokal b3a dalam menu keluarga

PANGAN LOKAL B3A
DALAM MENU KELUARGA
Oleh :
IR. ASYANTINI, MM
KETUA III TP. PKK PROV. DIY
1
I. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun
1996 tentang “Pangan”.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 68
Tahun 2002 tentang “Ketahanan Pangan”.
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2009 tentang “Kebijakan Percepatan
Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis
Sumber Daya Lokal”.
4. Peraturan Menteri Pertanian Nomor
43/Permentan/OT.140/10/2009 tentang “Gerakan
Percepatan Penganekaragaman Konsumsi
Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal”.
2
II. BEBERAPA PENGERTIAN
1. PANGAN
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari
sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak
diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau
minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan
tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan
lainnnya yang digunakan dalam proses penyiapan,
pengolahan dan atau pembuatan makanan atau
minuman.
2. PANGAN LOKAL
Pangan lokal adalah pangan yang diproduksi
bertumpu pada sumber daya, kelembagaan dan
budaya lokal.
3
3. B3A
B3A = Bergizi, Beragam dan Berimbang
serta Aman. Pangan Bergizi, Beragam dan
Berimbang serta Aman adalah aneka ragam
bahan pangan, baik sumber karbohidrat,
protein maupun vitamin dan mineral yang
bila dikonsumsi dalam jumlah berimbang
dapat memenuhi kecukupan gizi yang
dianjurkan serta tidak ada zat/senyawa yang
berbahaya (zat/senyawa tadi sengaja
ditambahkan atau tidak).
4
4. MENU
Menu adalah suatu susunan makanan yang terdiri atas
beberapa macam hidangan yang disajikan pada waktu
tertentu. Menu dapat terdiri dari satu macam hidangan
yang lengkap atau tidak lengkap, juga dapat berupa
hidangan untuk makan pagi atau sarapan pagi, untuk
makan siang atau makan malam saja, ataupun
hidangan makan untuk satu hari penuh dengan atau
tanpa makan selingan.
5. KELUARGA
Keluarga adalah sekelompok orang yang merupakan
bagian dari masyarakat, dan orang-orang tersebut
terikat dalam satu keturunan.
Keluarga inti terdiri atas : ayah, ibu dan anak.
Keluarga besar terdiri atas : ayah, ibu, anak, nenek,
5
kakek, dll.
III. 13 PEDOMAN UMUM
GIZI SEIMBANG
Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) memberikan
arahan kepada perilaku masyarakat Indonesia dalam
mengkonsumsi makanan tradisional (lokal) agar sesuai
dengan Kaidah Ilmu Gizi.
PUGS memuat 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang agar
setiap orang di Indonesia mengkonsumsi hidangan
tradisional yang sehat, seimbang dan aman demi
mempertahankan status gizi dan kesehatannya secara
optimal.
Adapun 13 Pedoman Umum Gizi Seimbang tersebut
adalah sebagai berikut :
6
1. Makanlah aneka ragam makanan.
2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi.
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari
kebutuhan energi.
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat
dari kecukupan energi.
5. Gunakan garam beriodium.
6. Makanlah makanan sumber zat besi.
7. Berikan ASI saja kepada bayi sampai berumur 6 bulan.
8. Biasakan makan pagi.
9. Minumlah air bersih, aman dan cukup jumlahnya.
10. Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur.
11. Hindari minum minuman beralkohol.
12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.
13. Bacalah label pada makanan yang dikemas.
7
IV. MENU MAKANAN LOKAL YANG
SEHAT UNTUK KELUARGA; BERGIZI,
BERAGAM, BERIMBANG DAN AMAN
Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap
manusia karena di dalamnya terdapat zat gizi yang sangat
diperlukan untuk memulihkan dan memperbaiki jaringan
tubuh yang rusak, mengatur proses di dalam tubuh,
perkembangbiakan dan menghasilkan energi untuk
kepentingan berbagai kegiatan dalam kehidupan.
Agar dapat hidup sehat, aktif dan produktif, setiap orang
memerlukan zat gizi dalam jumlah yang cukup dan tidak
berlebihan namun juga tidak kekurangan. Untuk itu
diperlukan komposisi makanan yang sesuai dengan
komposisi Beragam, Bergizi dan Berimbang serta
8
Aman (3BA).
Pangan Beragam, Bergizi dan Berimbang serta
Aman (3BA) adalah aneka ragam bahan pangan,
baik sumber karbohidrat, protein maupun vitamin dan
mineral yang bila dikonsumsi dalam jumlah berimbang
dapat memenuhi kecukupan gizi yang diajurkan.
Pangan 3B ini sangat diperlukan karena :
1) Tidak ada satu jenis pangan yang gizinya lengkap
untuk mencukupi kebutuhan gizi;
2) Makin beragam pangan yang dikonsumsi, makin
tinggi kualitas zat gizi yang diperoleh;
3) Mencegah
timbulnya
penyakit
degeneratif
(Jantung, Kolesterol, Diabetes, Hipertensi, dan
lain-lain).
9
Terdapat 3 kata kunci dalam pengertian 3B, yaitu :
1) Keseimbangan antar asupan zat gizi dengan
kebutuhan;
2) Berimbangnya jumlah antar kelompok pangan;
3) Berimbangnya jumlah antar waktu.
Selanjutnya keragaman pangan juga harus meliputi
keragaman kelompok pangan misalnya pangan pokok :
Nasi-Nasi-Ubi Kayu, Nasi-Jagung dll; Lauk-Pauk:
Daging-Ikan, Telur, Tahu/Tempe; Sayur: Bayam-WortelKangkung dll; Buah-buahan: Jeruk-Pepaya-Pisang dll.
Pangan 3B, merupakan pangan yang memenuhi kaidah
triguna makanan yaitu : sebagai sumber zat tenaga, zat
pembangun dan sumber zat pengatur.
10
Makanan yang bergizi dalam hubungannya dengan
kesehatan adalah makanan yang mengandung enam
zat gizi yaitu air, karbohidrat, lemak, protein, vitamin
dan mineral.
Sedangkan makanan harus beragam karena setiap
jenis bahan pangan tidak memiliki semua zat gizi yang
diperlukan
oleh
tubuh,
sehingga
perlu
penganekaragaman pangan untuk meningkatkan
mutu gizi konsumsi.
Di samping itu keragaman konsumsi pangan, agar
mengurangi ketergantungan konsumsi pangan pada
salah satu jenis atau kelompok pangan.
11
Makanan harus cukup dan berimbang, yang dimaksud adalah
komposisi gizi tiap-tiap jenis pangan berbeda-beda. Tidak ada
satu jenis bahan pangan yang memiliki semua unsur gizi yang
lengkap seperti yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Kebutuhan zat gizi masing-masing orang berbeda-beda
tergantung dari umur, jenis kelamin, tingkat aktifitas dan
keadaan fisiologis tubuh. Kecukupan dan keseimbangan
pangan agar tubuh mendapatkan asupan gizi yang optimal
sehingga tubuh menjadi sehat.
Makanan yang aman yaitu makanan yang tidak ada
zat/senyawa yang berbahaya bagi kesehatan tubuh, baik itu
yang sengaja ditambahkan atau tidak.
Dalam menyusun menu keluarga yang perlu diperhatikan
adalah :
- Nilai gizi
- Biaya yang tersedia
- Mudah diselenggarakan, dan
12
- Dapat diterima oleh setiap anggota keluarga.
Perencanaan menu dilakukan untuk beberapa hari yang
disebut “siklus menu”, misal 5 hari atau 10 hari.
Penyusunan menu berdasarkan bahan makanan lokal
dapat diatur sehingga :
- Menghindari kebosanan.
- Sesekali menghidangkan makanan favorit keluarga.
- Menanamkan kebiasaan menyukai berbagai macam
jenis makanan sejak kecil.
- Makanan yang disajikan dapat disusun sesuai
kebutuhan gizi seluruh keluarga (misal : kondisi sakit,
hamil atau menyusui).
- Menu dapat disusun sesuai dengan biaya yang tersedia
(bahan lokal lebih murah dan sehat/segar).
- Menu di sini disiapkan/diselenggarakan sesuai dengan
waktu yang tersedia (menu disesuaikan jauh-jauh
13
sebelumnya agar mengurangi beban mental).
Angka Kecukupan Gizi Orang Indonesia
NO
Berat Badan
( Kg )
Tinggi Badan
( cm )
Energi
( Kkal )
Protein
(g)
0 – 6 bl
7- 12 bl
1 – 3 th
4 – 6 th
7 – 9 th
6
8,5
12
17
25
60
71
90
110
120
550
650
1000
1550
1800
10
16
25
39
45
10 – 12 th
13 – 15 th
16 – 18 th
19 – 29 th
30 – 49 th
50 – 64 th
64 + th
35
46
55
56
62
62
62
138
150
160
165
165
165
165
2050
2400
2600
2550
2350
2250
2050
50
60
65
60
60
60
60
Kelompok Umur
Anak
1
2
3
4
5
Laki - Laki
6
7
8
9
10
11
12
14
Angka Kecukupan Gizi Orang Indonesia
NO
Kelompok Umur
Berat Badan
( Kg )
Tinggi Badan
( cm )
Wanita
13
10 – 12 th
37
14
13 – 15 th
48
15
16 – 18 th
50
16
19 – 29 th
52
17
30 – 49 th
55
18
50 – 64 th
55
19
64 + th
55
Hamil ( +an )
20
Trimester 1
21
Trimester 2
22
Trimester 3
Menyusui ( +an )
23
6 bl pertama
24
6 bl kedua
Sumber data : Dinas Kesehatan Prov. DIY
145
153
154
156
156
156
156
Energi
( Kkal )
Protein
(g)
2050
2350
2200
1900
1800
1750
1600
50
57
50
50
50
50
50
+ 180
+ 300
+ 300
+ 17
+ 17
+ 17
+500
+550
+ 17
+ 17
15
beberapa contoh menu keluarga untuk 5 hari sebagai berikut:
1. Menu I
Makan Pagi
SelinganSiang ( 10.00)
Makan Siang
Selingan Sore( 16.00 )
Makan Malam
2. Menu II
Makan Pagi
SelinganSiang ( 10.00)
Makan Siang
Selingan Sore( 16.00 )
Makan Malam
3. Menu III
Makan Pagi
SelinganSiang ( 10.00)
Makan Siang
Selingan Sore( 16.00 )
Makan Malam
:
:
:
:
:
Nasi goreng, telur dadar iris, lalap ketimun, tomat
Bubur kacang ijo
Nasi, Pepes Ikan, tempe goreng, Sayur asem,Pepaya
Teh manis, Kroket
Nasi, Udang goreng, tempe bacem, Sayur bening, Pisang
:
:
:
:
:
Nasi,opor telur ayam, tempe goreng
Getuk Lindri, Teh Manis
Nasi,Empal pedas,tahu bacem,Gulai daun singkong, nanas
Teh Manis, Lemper
Nasi, Ceplok telur, kering tempe, lodeh nangka muda,Pepaya
: Nasi, Belado Teri, Ca Sawi
: Kolak Ubi
: Nasi, Sop kacang merah + Wortel + bayam, Ayam, Rica rica,
Tempe Goreng, sambal, Kerupuk, Jeruk
: Teh Manis, Pisang Goreng
: Nasi, Sayur asem-asem, pepes ikan, tahu goreng, Semangka
16
beberapa contoh menu keluarga untuk 5 hari sebagai berikut:
4. Menu IV
Makan Pagi
SelinganSiang ( 10.00)
Makan Siang
Selingan Sore( 16.00 )
Makan Malam
5. Menu V
Makan Pagi
SelinganSiang ( 10.00)
Makan Siang
Selingan Sore( 16.00 )
Makan Malam
: Nasi, Ayam Goreng, tahu bacem, oseng Buncis
: Teh Manis, Bakwan jagung
: Nasi, Ikan Bakar,Tempe goreng, sayur bobor Bayam/ wortel,
sambel, Kerupuk, Mangga.
: Jus Apel, Sukun Rebus.
: Nasi, Ikan Tenggiri Bumbu Kuning,soon daging
pedas,tempe goreng tepung, kerupuk, Semangka
: Nasi, Abon daging sapi, Perkedel Tahu, sambel goreng labu
siam
: Teh Manis, Ubi Goreng
: Nasi, Lele kremes, Fuyung hai,Oseng Tempe Lombok
ijo,Lalapan
Timun+ Tomat, Es dawet.
: Teh Manis, Klepon
: Nasi, Tengiri asam manis, tahu goreng kentucky,ca jamur
wortel
sawi,melon.
17
V. KESIMPULAN
Upaya untuk meningkatkan mutu gizi konsumsi pangan keluarga
adalah dengan cara mengubah perilaku kebiasaan konsumsi pangan
masyarakat yaitu :
- Yang dulu mengkonsumsi dominan beras, sedikit protein, sedikit
sayur dan buah.
- Sekarang makanan harus bergizi, beragam dan berimbang serta
aman, karena tubuh membutuhkan 6 unsur zat gizi yaitu
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air, dengan hidup
sehat dan produktif.
Perlu disusun menu makan keluarga agar aneka ragam bahan
pangan baik sumber karbohidrat, protein hewani dan protein nabati,
maupun vitamin dan mineral yang bila dikonsumsi dalam jumlah
berimbang dapat memenuhi kecukupan gizi yang dianjurkan.
Perlu memanfaatkan pangan lokal karena harga relatih lebih murah,
mudah didapatkan dalam bentuk yang masih segar, dan telah
18
diketahui asal-usul bahan pangan tersebut serta cara memasaknya.
19
20
21
22
23
24
25