BAB 10 PERILAKU TERCELA

Download Report

Transcript BAB 10 PERILAKU TERCELA

ISYRAF, TABZIR, GHIBAH DAN FITNAH
 Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa
dapat :
1. Menjelaskan pengertian isrof, tabzir, ghibah dan
fitnah
2. Menjelaskan contoh perilaku isrof, tabzir, ghibah
dan fitnah
3. Mengidentifikasi perilaku isrof, tabzir, ghibah dan
fitnah
4. Menghindari perilaku isrof, tabzir, ghibah dan
fitnah dalam kehidupan sehari-hari
5. Menunjukkan akibat dari perilaku isrof, tabzir,
ghibah dan fitnah.
A. Isrof
 Isrof berarti berlebih-lebihan. Perilaku berlebihan
dapat terjadi dalam berbagai hal seperti ; makan,
minum, perkataan, perilaku (tindakan), tidur,
menggunakan harta dan lain sebagainya. Sikap isrof
atau over acting dilarang oleh agama, karena dapat
merugikan terhadap diri sendiri maupun orang lain.
Misalnya berlebihan dalam belanja dapat
menimbulkan pemborosan keuangan, berlebihan
makan dan minum dapat menimbulkan berbagai
penyakit, penumpukan atau berlebihan lemak,
kolesterol
 Firman Allah :
Artinya :” ….. makan dan minumlah, dan
janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang
berlebih-lebihan.
Adapun pengaruh negatif yang
ditimbulkan dari perilaku
berlebihan antara lain :
 1. Menumbuhkan sikap rakus
2. Tidak memiliki rasa kepedulian terhadap
sesama manusia.
3. Menghalalkan segala cara untuk dapat
memenuhi kebutuhannya.
4. Dapat mengganggu kesehatan jasmani maupun
rohani.
5. Tidak disukai Allah
6. Menjauhkan diri untuk beribadah.
B. Tabzir
 Tabzir dapat berarti boros, yaitu mempergunakan sesuatu
secara berlebih-lebihan dan tidak bermanfaat. Dalam
kamus bahasa Indonesia boros diartikan berlebih-lebihan
dalam menggunakan uang, barang dan lain sebagainya.
Sikap tabzir dapat terjadi dalam berbagai hal, misalnya
boros dalam menggunakan uang, boros dalam
menggunakan harta, boros dalam menggunakan waktu
dan lain sebagainya. Agama Islam melarang pada setiap
umatnya untuk berlaku boros, karena hal tersebut dapat
merugikan pada diri sendiri dan orang lain. Allah SWT
memasukkan orang-orang yang memiliki sifat tabzir
sebagai saudara setan.
 Firman Allah :
Artinya : Sesungguhnya pemborospemboros itu adalah Saudara-saudara
syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar
kepada Tuhannya.(Q.S. Al Isro’ {17}: 27).
C. Ghibah
 Ghibah menurut bahasa dapat diartikan menggunjing atau
gosip. Sedangkan menurut istilah ghibah berarti
membicarakan orang lain dengan cara melontarkan isu-isu
negatif dengan mencari kesalahan orang lain, kemudian
disebarkan orang lain dengan maksud menyudutkan orang
yang dipergunjingkan. Ghibah juga dapat diartikan,
menyebutkan sesuatu yang tidak disenangi oleh orang lain
atau sesama jika ia mendengarnya.
Perilaku ghibah dilarang oleh agama, karena dapat
merugikan pada diri sendiri maupun orang lain. Perilaku
ghibah diibaratkan memakan bangkai saudaranya yang
sudah meninggal.
 Firman Allah :
 Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jauhilah
kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), Karena
sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah
mencari-cari keburukan orang dan janganlah
menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang
diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya
yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik
kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha
Penyayang.(Q.S. Al hujurot{49}: 12 ).
Adapun pengaruh negatif yang
ditimbulkan dari perilaku ghibah
antara lain :
 1. Menimbulkan fitnah
2. Menyebabakan perpecahan dan
permusuhan
3. Merusak nama baik pada diri sendiri
maupun orang lain.
4. Dapat merusak keimanan
 Pelaku ghibah akan mendapatkan azab di dunia dan
diancam siksa yang amat pedih diakhirat nanti.
Firman Allah:
 Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar
(berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di
kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka
azab yang pedih di dunia dan di akhirat. dan Allah
mengetahui, sedang, kamu tidak Mengetahui.(Q.S. An
Nur {24} : 19 ).
D. Fitnah
 Secara bahasa fitnah dapat diartikan dengan tuduhan, isu.
Sedangkan menurut istilah fitnah adalah menyebar
luaskan isu atau kesalahan orang lain yang belum terbukti
kebenarannya serta sumber yang tidak bisa dipercaya.
Fitnah ditimpakan kepada seseorang dengan maksud agar
orang yang difitnah merasa malu , tersudut atau hancur
masa depannya.
Fitnah merupakan perbuatan yang lebih kejam dari pada
pembunuhan. Fitnah dapat merugikan diri sendiri dan
orang lain, yaitu dapat menimbulkan keresahan dalam
kehidupan bersama di dalam masyarakat. Oleh karena itu
fitnah digolongkan sebagai perilaku dosa besar
 Firman Allah :
Artinya : Dan barangsiapa yang mengerjakan
kesalahan atau dosa, Kemudian dituduhkannya
kepada orang yang tidak bersalah, Maka
Sesungguhnya ia Telah berbuat suatu kebohongan
dan dosa yang nyata.(Q.S. An Nisa’ {4}: 112).