Direktur pada Kemenristek re Prioritas dan Prosedur

Download Report

Transcript Direktur pada Kemenristek re Prioritas dan Prosedur

Prioritas Proposal Proyek Kerja
Sama Penelitian APEC
dan
Prosedur Pengajuan Proyek APEC
Direktorat Kerja Sama Intrakawasan Asia Pasifik dan Afrika
Kementerian Luar Negeri
Jakarta, 26 Juli 2012
Kementerian Luar Negeri
Republik Indonesia
Daftar Isi
1. Visi/Tema APEC 2013
2. Prioritas APEC 2013
3. Usulan pembahasan Isu Inovasi dan Teknologi di
APEC 2013
4. Prosedur Pengajuan Proyek APEC
Kementerian Luar Negeri
Republik Indonesia
Visi/Tema APEC 2013
Berdasarkan arahan lisan Presiden RI, visi/tema APEC Indonesia 2013 :
“Resilient Asia-Pacific, Engine of Global Growth”
Kementerian Luar Negeri
Republik Indonesia
Prioritas APEC 2013
Dalam rangka mengusulkan visi/tema APEC 2013,
Indonesia mengusulkan 3 Prioritas (misi) APEC
Indonesia 2013 yang sejalan dengan prioritas
pembangunan Indonesia dan dilaksanakan
melalui kerjasama dengan 21 ekonomi anggota
APEC, yaitu:
•Attaining the Bogor Goals
•Promoting Blue Economy
•Inclusive and innovative growth
Kementerian Luar Negeri
Republik Indonesia
Usulan prioritas Indonesia pada APEC 2013:
1.Attaining the Bogor Goals through balanced
growth,
dengan
fokus
kepada
investasi
infrastruktur, pembiayaan perdagangan dan
reformasi struktural;
2.Promoting Blue Economy dengan fokus kepada
ketahanan pangan, Isu Kelautan, perubahan iklim
dan konektivitas; dan
3.Inclusive and innovative growth dengan
fokus kepada daya saing global UMKM, financial
inclusion, ekonomi kreatif, pengembangan IPTEK
4/9/2015
5
II. Prioritas APEC 2013
Kementerian Luar Negeri
Republik Indonesia
Fokus Bidang Prioritas Pembangunan IPTEK 2009-2014
Tujuh bidang fokus dan dua faktor pendukung
sebagaimana diamanatkan pada RPJM Nasional 20092014 meliputi :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
Ketahanan Pangan
Energi
Teknologi dan Manajemen Transportasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Pertahanan dan Keamanan
Teknologi Kesehatan dan Obat
Material Maju
Sains Dasar, dan
Sosial Kemanusiaan
II. Prioritas APEC 2013
Kementerian Luar Negeri
Republik Indonesia
Proses Perumusan Prioritas Isu
Attaining
Bogor Goals
Promoting
Blue
Economy
Inclusive
and
Innovative
Growth
Prioritas Pembangunan IPTEK 2009-2014
Deliverables
II. Prioritas APEC 2013
Kementerian Luar Negeri
Republik Indonesia
Usulan pembahasan Isu Inovasi dan Teknologi di APEC 2013
• Usulan kegiatan bersama yang dapat diajukan Indonesia dalam Sub-fora ISTWG
antara lain adalah terciptanya Intensive Cooperation to Foster Innovative
Growth.
• The Annual Meeting of APEC Chief Science Advisors (proposed by New Zealand).
Direncanakan pertemuan dimaksud akan diselenggarakan di Indonesia dan
dikoordinasikan oleh ISTWG serta akan menjadi bagian dari acara tahunan ISTWG.
• Diharapkan ISTWG pada APEC 2013 dapat menghasilkan hal-hal sebagai berikut :

Mengidentifikasi pengembangan teknologi baru yang bersifat terapan
(synthetic biology, nanotechnology, geo-engineering);

Mengidentifikasi tren utama dalam pergeseran ilmu pengetahuan global;

Berbagi pengalaman dan best practices mengenai isu-isu yang berkaitan
dengan ketahanan energi dan perubahan iklim (bahan bakar alternatif,
green technology);

Mengidentifikasi pengembangan inovasi dan teknologi terkait isu-isu
ketahanan air dan pangan, stabilitas geologi kawasan, ketinggian air laut.
4/9/2015
8
Kementerian Luar Negeri
Republik Indonesia
Prosedur Proyek APEC
Semua proyek APEC harus
direncanakan dan
dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan yang ada pada
Buku Panduan Proyek APEC
(Edisi 8)
Kementerian Luar Negeri
Republik Indonesia
Key Contact Pengajuan Proyek APEC
• Project Overseer (PO) – penanggung jawab dan pengawas proyek (focal point)
mulai dari pengajuan hingga implementasi proyek
• Direktur Program (Program Director/PD) dan Eksekutif Program (Program
Executive/PE) yang bertanggung jawab untuk masing – masing fora.
• PDM (Project Decision Maker)
• BMC (Budget Management Committee)
III. Prosedur Proyek APEC
Kementerian Luar Negeri
Republik Indonesia
Siklus Proyek APEC
Tahap 3 –
Perkembangan
Proyek
Keseluruhan
Tahap 2 –
Penilaian
Prioritas Nota
Konsep
Tahap 1 –
Perkembangan dan
Penyerahan Nota
KonsepPO
Tahap 5 –
Penyelesaian
Proyek
Tahap 4 –
Implementasi
Proyek
III. Prosedur Proyek APEC
Kementerian Luar Negeri
Republik Indonesia
Langkah Awal Pengajuan Proyek
1. PO menyiapkan nota konsep dan kriteria pendanaan
2. PO menyerahkan nota konsep kepada fora terkait untuk dikomentari dan
untuk mendapatkan co-sponsor melalui PD
3. Fora akan mengulas kriteria pendanaan APEC untuk mendukung dan
memprioritaskan nota konsep
4. Menyerahkan kembali nota konsep yang sudah didukung didalam fora
kepada Sekretariat APEC (melalui PD) sebelum tenggat penyerahan yang
ditentukan oleh BMC
5. Penilaian prioritas nota konsep oleh BMC
6. Penentuan ranking nota konsep oleh PDM
III. Prosedur Proyek APEC
Kementerian Luar Negeri
Republik Indonesia
Langkah-langkah Pengajuan Proyek (2)
7. Sekretariat APEC akan memberikan rekomendasi pendanaan.
8. berdasarkan prioritisasi dan ranking yang dilakukan oleh BMC dan PDM.
9. BMC akan menyetujui nota konsep secara prinsipil atau tidak menyetujui
10. Sekretariat memberitahukan PO mengenai hasil dari proposal
11. Apabila disetujui secara prinsip PO mengembangkan sebuah proposal
proyek lengkap
12. PO menyerahkan proposal proyek lengkap ke fora melalui Sekretariat
APEC untuk penilaian kualitas, dukungan dan rekomendasi pendanaan.
13. PO menyerahkan proposal proyek lengkap ke fora melalui Sekretariat
APEC untuk penilaian kualitas, dukungan dan rekomendasi pendanaan.
14. BMC memberikan persetujuan final atau menolak pendanaan untuk
proposal proyek.
III. Prosedur Proyek APEC
Kementerian Luar Negeri
Republik Indonesia
APEC Project Quality Assessment
APEC menilai kualitas suatu proyek yang diajukan
dengan menggunakan lima kriteria sebagai berikut :
1. Relevance
2. Effectiveness
3. Efficiency
4. Impact
5. Sustainability
III. Prosedur Proyek APEC
Kementerian Luar Negeri
Republik Indonesia
Prioritas Pendanaan untuk APEC Funded Project
• Rank 1
Proyek yang secara spesifik dan signifikan dapat memberikan kontribusi
terhadap terciptanya REI melalui perdagangan bebas dan terbuka serta
investasi (services, ease doing business, supply chain, trade facilitation,
dll).
• Rank 2
Proyek yang secara langsung dapat mendukung rencana aksi yang
tercantum pada APEC Leaders Growth Strategy (energy security,
renewable energy, food security and safety, health, emergency
preparedness, natural disaster, dll).
• Rank 3
Proyek yang memiliki link terkait prioritas APEC lainnya dan impact serta
pengaruhnya baru dapat dirasakan dalam jangka panjang (youth program,
tourism, dll)
III. Prosedur Proyek APEC
Kementerian Luar Negeri
Republik Indonesia
Sumber Pendanaan Proyek APEC
•
Operational Account (OA) – Untuk pembiayaan khusus proyek-proyek
ECOTECH
• Trade and Investment Liberalisation and Facilitation Account (TILF),
Untuk pembiayaan proyek-proyek yang bersifat memperluas liberalisasi
perdagangan, invetasi, dan fasilitasi
• APEC Support Fund (ASF)
ASF merupakan suplemen dari OA dan TILF untuk memenuhi kapasitas
kebutuhan negara berkembang APEC terkait proyek prioritas tinggi untuk area
kerjasama ekonomi dan teknis
• Self-funding
Untuk semua jenis proyek APEC yang sumber dananya didapat dari anggota,
pihak swasta, maupun OI lainnya secara independen
III. Prosedur Proyek APEC
Kementerian Luar Negeri
Republik Indonesia
Penutup
• Jadi apa yang pertama kali harus dipersiapkan untuk
membuat suatu proyek di dalam APEC ?
“Usulan konkrit dan Concept Paper”
Terima Kasih
[email protected]
Direktorat Kerjasama Intra Kawasan Asia Pasifik dan Afrika