tautologi dan ekivalensi logis
Download
Report
Transcript tautologi dan ekivalensi logis
TAUTOLOGI DAN
EKUIVALEN LOGIS
Tautologi
Tautologi mempunyai persyaratan :
Jika pada tabel kebenaran untuk semua pasangan nilai
variabel-variabel proposisionalnya yang ada bernilai
benar
Tautologi adalah suatu ekspresi logika yang selalu
bernilai benar didalam tabel kebenarannya, tanpa
mempedulikan nilai kebenaran dari proposisiproposisi yang berada didalamnya.
(A V ~ A) selalu bernilai T
KONTRADIKSI
Kontradiksi merupakan kebalikan dari
tautologi, dimana ekspresi logika selalu
bernilai SALAH didalam tabel kebenarannya,
tanpa mempedulikan nilai kebenaran dari
proposisi-proposisi yang berada didalamnya.
(A ~A) selalu bernilai F
CONTINGENT
(Formula Campuran)
Contingent adalah suatu ekspresi logika yang
mempunyai nilai benar dan salah didalam
tabel kebenarannya, tanpa mempedulikan
nilai kebenaran dari proposisi-proposisi yang
berada didalamnya.
(A V B)
Contoh
Tentukan apakah ekspresi logika ini adalah
tautologis, kontradiksi atau contingent
KONTRADIKSI
Contoh
Tentukan apakah ekspresi logika ini adalah
tautologis, kontradiksi atau contingent
Contoh
Tentukan apakah ekspresi logika ini adalah
tautologis, kontradiksi atau contingent
EKUIVALEN LOGIS
Suatu ekspresi logika disebut ekuivalen logis
apabila :
Ekspresi logikanya adalah tautologis
Ekspresi logikanya adalah kontradiksi
Ekspresi logikanya adalah contingent, tetapi
urutan T dan F pada tabel kebenaran tetap pada
urutan yang sama
Contoh
Dewi sangat cantik dan peramah
Dewi peramah dan sangat cantik
Ekspresi logika
A B, B A
(A B) ≡ (B A)
Contoh
Badu tidak pandai, atau dia tidak jujur
Adalah tidak benar jika Badu pandai dan jujur
~A v ~B
~(A B)
A
B
F
F
T
T
F
T
F
T
A B ~A v ~B
F
F
F
T
T
T
T
F
~(A B)
T
T
T
F
KOMUTATIF
(A B) ≡ (B A)
Pada perangkai Konjungsi (), variable kedua
proposisional dapat saling berganti tempat tanpa
merubah nilai kebenaran
Hal ini disebut KOMUTATIF
Sifat komutatif berlaku juga untuk perangkai
Disjungsi (V) dan Ekuivalensi ()
ASOSIATIF
((A B) C) ≡ (A (B C))
Apabila tanda kurung suatu ekspresi logika
bisa dipindahkan dan tidak merubah nilai
kebenarannya maka disebut asosiatif.
Asosiatif lainnya dapat terjadi pada perangkai
yang sama, misalnya Disjungsi (V) dan
Ekuivalensi ()
ASOSIATIF
Penggunaan tanda kurung yang terlalu banyak
sangat tidak disarankan, dapat mengakibatkan
redundansi, yang akan mengakibatkan
kesalahan proses
(A v ~B) (~A C)
(A v ~B) ~A C , tidak mengubah nilai
kebenaran
ASOSIATIF
Penambahan tanda kurung juga dimungkinkan
untuk mempermudah pembacaan ekuivalen
logisnya.
(~A v ~B) A C
A (~A v ~B) C
(A (~A v ~B)) C
Hukum-hukum Logika
A1 A
A0 A
A1 1
A0 0
AA 1
AA 0
AA A
AA A
A A
Hukum-hukum Logika
(AB)C A(BC)
(AB)C A(BC)
A(BC) (AB)(AC)
A(BC) (AB)(AC)
A(AB) A
A(AB) A
A(AB) AB
A(AB) AB
(AB) A B
(AB) A B
Hukum-hukum Logika
A B AB
A B (AB)
A B (AB)(AB)
A B (AB)(BA)
(AB)(AB) A
(AB)(AB) A
(AB)(AB) B
(AB)(AB) B
PENYEDERHANAAN
Operasi penyederhanaan dilakukan dengan
menggunakan hukum-hukum logika yang ada.
Penyederhanaan dilakukan guna untuk
memepermudah pengerjaan ekspresi logika.
Penyederhanaan dilakukan sampai ekspresi
logika tersebut menjadi bentuk yang paling
sederhana (tidak bisa disederhanakan lagi)
Contoh
(A v 0) (A v ~A)
= A (A v ~A)
Zero of v
=A1
Tautologi
=A
Identity of
Contoh
(A ~B) v (A B C)
(A ~B) v (A (B C))
Tambah Kurung
A (~B v (B C))
Distributif
A ((~B v B) (~B v C))
Distributif
A (1 (~B v C))
Tautologi
A (~B v C))
Identity of
Contoh
Penyederhanaan juga dapat digunakan untuk
membuktikan ekuivalen atau kesamaan secara logis
(A B) (B A)
(~A v B) (~B v A)
A B = ~A v B
(B v ~A) (A v ~B)
Komutatif
(A v ~B) (B v ~A)
Komutatif
Contoh
Sederhanakan ekspresi logika berikut ini
((A v B) ~A) ~B
COntoh
((A v B) ~A) ~B
~((A v B) ~A) v ~B
(~(A v B) v ~~A) v ~B
((~A ~B) v ~~A) v ~B
((~A ~B) v A) v ~B
(A v (~A ~B)) v ~B
(A v ~B) v ~B
A v (~B v ~B)
A v ~B
A B = ~A v B
De Morgan’s Law
De Morgan’s Law
Law of Double Negation
Komutatif
Absorption
Asosiatif
Indempoten