Presentation TTG Nazar - WEBBLOG DR. IR. FAJAR BASUKI MS.

Download Report

Transcript Presentation TTG Nazar - WEBBLOG DR. IR. FAJAR BASUKI MS.

Peningkatan Output Penelitian Universitas Diponegoro
Menuju World-Class University
Teknologi Tepat Guna
Model Rekayasa Sosial/Model Pemberdayaan/
Model Pembelajaran
Prof. Dr. Waridin
Dr. Ir. Nazaruddin Sinaga
LATAR BELAKANG

Di berbagai negara maju, kebijakan ekonomi dan iptek semakin
terintegrasi dan melahirkan berbagai kebijakan inovasi, dimana
arah pengembangan ekonomi, hukum, perdagangan, industri,
iptek dan pendidikan tinggi, diselaraskan untuk meningkatkan
daya-saing industri.

Kemampuan iptek bangsa Indonesia masih sangat terbatas
sehingga iptek belum memiliki peranan yang berarti dalam
penyelesaian berbagai permasalahan pembangunan.

Kegiatan riset, pengembangan iptek dan entrepreneurship di
dalam sebuah kerangka kerja untuk menghasilkan
technopreneurship.

Perlu dipromosikan kegiatan riset dan pengembangan iptek yang
dapat memicu terjadinya pertukaran dan sintesis keilmuan di
antara para pelaku iptek di lembaga riset/ perguruan tinggi, dan di
industri/ organisasi usaha.
Permasalahan Pembangunan Ipteks
(i)
Keterbatasan sumber daya iptek
(ii)
Belum berkembangnya budaya iptek
(iii)
Mekanisme intermediasi iptek belum optimal
(iv)
Lemahnya sinergi kebijakan iptek
(v)
Belum terkaitnya kegiatan riset dengan kebutuhan
nyata
(vi)
Belum maksimalnya kelembagaan litbang
(vii)
Rendahnya aktivitas riset di perguruan tinggi
Misi Iptek Nasional
1. Menempatkan iptek sebagai landasan kebijakan pembangunan
nasional yang berkelanjutan
2. Memberikan landasan etika pada pengembangan dan penerapan
iptek
3. Mewujudkan sistem inovasi nasional yang tangguh guna
meningkatkan daya saing bangsa di era global
4. Meningkatkan difusi iptek melalui pemantapan jaringan pelaku dan
kelembagaan iptek, termasuk pengembangan mekanisme dan
kelembagaan intermediasi iptek
5. Mewujudkan SDM, sarana dan prasarana serta kelembagaan iptek
yang berkualitas dan kompetitif
6. Mewujudkan masyarakat Indonesia yang cerdas, kreatif dan
inovatif dalam suatu peradaban masyarakat yang berbasiskan
pengetahuan.
Tujan Pengembangan TTG/ Rekayasa Sosial/
Pemberdayaan Masyarakat/Model Pembelajaran.




Tujuan pengembangan suatu teknologi pada dasarnya adalah untuk
menjawab berbagai kebutuhan, baik yang telah nyata maupun yang
dirasakan dan diinginkan, dan bahkan yang diantisipasi akan diinginkan.
Oleh karena itu upaya pengembangan teknologi yang efektif
seharusnya didasarkan pada permintaan pasar, baik yang telah nyata
ada, atau yang mulai tampak dirasakan adanya.
Teknologi Tepat Guna (TTG) adalah teknologi yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat, dapat menjawab permasalahan masyarakat,
tidak merusak lingkungan dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat
secara mudah, serta menghasilkan nilai tambah, baik dari aspek
ekonomi maupun lingkungan hidup.
Oleh karena itu implementasi teknologi tepat guna dan pemberdayaan
masyarakat diharapkan akan mempercepat pemulihan ekonomi,
meningkatkan dan mengembangkan kegiatan usaha, memperluas
lapangan kerja dan lapangan usaha, serta meningkatkan produktivitas
dan mutu produksi yang pada akhirnya dapat meningkatkan taraf
hidup masyarakat.
Kondisi dan Dukungan



Saat ini cukup banyak produk teknologi tepat guna yang dihasilkan dan berbagai
upaya telah dilakukan oleh pemerintah, perguruan tinggi, industri/ perusahaan
dan berbagai komponen masyarakat untuk meningkatkan mutu dan penerapan
teknologi ini.
Institusi tingkat pusat yang terlibat diantaranya adalah Departemen Dalam
Negeri, Departemen Koperasi dan UKM, Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi, Kementerian Negara Riset dan Teknologi, Kementerian Kesejahteraan
Rakyat, Departemen Sosial, dan Departemen Pendidikan Nasional.
Inpres Nomor 3 tahun 2001 tentang Penerapan dan Pengembangan Teknologi
Tepat Guna (TTG):
1) Menteri Pendidikan Nasional melaksanakan penelitian, pengembangan TTG
dan memfasilitasi pemberdayaan masyarakat berwawasan IPTEKS melalui
lembaga-lembaga pendidikan
(2) Gubernur melakukan: (a) Fasilitasi pelaksanaan kebijakan penerapan dan
pengembangan TTG, (b) Koordinasi penerapan dan pengembangan TTG; (c)
Kerjasama penerapan dan pengembangan TTG, dan (d) Evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan program penerapan dan pengembangan TTG di wilayahnya.
Peningkatan Output Riset di UNDIP

Cukup banyak topik penelitian yang berorientasi pada kebutuhan
masyarakat dan dunia usaha/ industri, tetapi Hasi penelitian masih belum
optimal untuk diterapkan dan dimanfaatkan

Sejalan dengan visi Universitas Diponegoro dan Tujuan Pembangunan
Nasional serta Kebijakan Strategis Pembangunan Nasional Iptek, maka
diperlukan upaya untuk meningkatkan jumlah dan mutu output hasil-hasil
penelitian tersebut.

Akan dilakukan beberapa kegiatan untuk mengembangkan penelitian yang
tepat guna agar hasilnya dapat diterapkan dan dimanfaatkan oleh
masyarakat umum dan dunia usaha.

Juga akan dikembangkan penelitian yang bersifat Rrkayasasa sosial, model
pemberdayaan dan model pembelajaran, yang dimaksudkan untuk menjadi
“jembatan” antara hasil-hasil penelitian (khususnya dalam bidang ilmu
sosial dan kemasyarakatan) dengan penerapannya di lapangan
(masyarakat).
MAKSUD DAN TUJUAN

Kegiatan yang diusulkan ini merupakan sebuah
rangkaian kegiatan multi tahun (multi-years)
yang berkelanjutan.

Pada tahun pertama (tahun 2009), usulan
kegiatan dimaksudkan untuk meningkatkan
output penelitian para dosen supaya menjadi
lebih mampu-terap (applicable) sehingga dapat
meningkatkan mutu Universitas Diponegoro
menuju sebuah universitas berkelas dunia.
Tujuan kegiatan tahun pertama :




Meningkatkan profesionalisme dan kompetensi dosen dalam
menghasilkan produk/ output penelitian;
Meningkatkan kapasitas dosen menjadi peneliti handal menuju
universitas riset, melalui peningkatan output penelitian dalam bentuk:
teknologi tepat guna/ rekayasasa sosial/ model pemberdayaan/
model pembelajaran;
Melakukan interaksi dan kerjasama serta membangun jejaring
(network) dengan berbagai institusi terkait, dunia usaha, kelompok
masyarakat/ LSM, baik di tingkat lokal, regional maupun
internasional
Menerapkan hasil-hasil teknologi tepat guna/ Rekayasasa sosial/
model pemberdayaan/ pembelajaran dalam bidang usaha/ industri
dan masyarakat.
PROGRAM HIBAH YANG DITAWARKAN
1. Insentif Penerapan Hasil Penelitian
Diperuntukkan bagi peneliti yang telah mampu menghasilkan produk
yang sudah siap pakai tetapi terkendala dalam penerapannya di
masyarakat.
2. Peningkatan Hasil Penelitian Agar Mampu-terap (applicable)
Diperuntukkan untuk membantu peneliti yang aktif meneliti dalam suatu
bidang tertentu agar hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya mampu menghasilkan produk Teknologi Tepat Guna/Model
Rekayasa Sosial/Model Pemberdayaan/Model Pembelajaran yang siap
pakai di masyarakat.
Dana setiap hibah Rp. 10 juta - Rp. 60 juta.

KETENTUAN PENGUSULAN PROPOSAL



Ketua Pengusul adalah dosen yang tercatat dan masih aktif
mengajar di Universitas Diponegoro dan tidak sedang
melasanakan tugas belajar.
Ketua Pengusul yang pada tahun 2009 ini telah mendapatkan
hibah penelitian dari sumber pendanaan lain yang dikelola oleh
LPPM Universitas Diponegoro tetap diperbolehkan untuk
mengikuti asalkan topik dan/atau materi yang diusulkan tidak
sama dengan penelitian yang telah mendapatkan pendanaan
tersebut. Perbedaan topik dan/atau materi yang diusulkan
wajib dijelaskan dalam outline proposal dan proposal lengkap.
Usulan proposal penelitian yang merupakan
komplemen/melengkapi usulan penelitian yang telah didanai
pada tahun 2009 masih diperkenankan untuk diajukan. Topik
dan/atau materi komplemen yang diusulkan wajib dijelaskan
dalam outline proposal dan proposal lengkap.
Anggota peneliti maksimum 3 orang dan diperbolehkan anggotanya
berasal dari luar Universitas Diponegoro baik dari instansi
pemerintah ataupun swasta sebanyak-banyaknya 2 orang.
Keikutsertaan personal peneliti dari luar wajib menyertakan ijin dari
kepala instansi/pejabat yang berwenang di instansi tsb. Surat ijin ini
wajib disertakan dalam proposal lengkap.
Instansi pemerintah di luar Universias Diponegoro maupun instansi
swasta yang dilibatkan dalam kegiatan penelitian ini tidak
diperkenankan memanfaatkan secara langsung sebagian ataupun
seluruh hasil-hasil penelitian baik yang berupa Teknologi Tepat
Guna/Model Rekayasa Sosial/Model Pemberdayaan/Model
Pembelajaran yang dihasilkan dari program hibah ini tanpa
persetujuan dari pihak LPPM Universitas Diponegoro.
Ketua Peneliti diperbolehkan terlibat didalam sebuah penelitian
lainnya sebagai anggota peneliti.
Penyusunan Rencana Anggaran Biaya Penelitian ini harus mengacu
dan sesuai dengan ketentuan pengelolaan anggaran dari Lembaga
Penelitian Universitas Diponegoro.
KOMPONEN BIAYA PENELITIAN







Komponen biaya penelitian yang diperbolehkan untuk
hibah penelitian ini sebagai berikut :
Honorarium personal penelitian: maksimum 30%
Bahan Habis Pakai/Sewa Alat/Pembuatan Alat :
maksimum 50%
Perjalanan : maksimum 15%
Alat Tulis & Kantor (ATK), Dokumentasi dan Pelaporan:
maksimum 10%
Kegiatan sosialisasi/diseminasi termasuk pembuatan
poster, leaflet, brosur, publikasi artikel penelitian dll:
maksimum 10%
Satuan biaya untuk setiap komponen biaya tidak boleh
melebihi Standar Biaya Umum Tahun 2009 yang
dikeluarkan oleh Menteri Keuangan seperti yang diatur
dalam PERMENKEU No: 64/PMK.02/2008
Mulai
Pengajuan outline proposal : [email protected]
Seleksi outline proposal
Tidak
Selesai
Lolos ?
Ya
Seleksi presentasi proposal (Workshop)
Tidak
Selesai
Lolos ?
Ya
Pengumuman Pemenang
Revisi Proposal
Ya
Ada
revisi ?
Tidak
Penandatanganan Kontrak
Selesai
Kriteria Penilaian
No
1
2
3
4
5
6
7
Komponen Penilaian
Manfaat usul penelitian
Metoda dan jadwal pelaksanaan kegiatan
Kemampuan terap output (aplikabilitas)
Cakupan khalayak sasaran
Kelayakan biaya
Kompetensi dan rekam-jejak peneliti
Keterlibatan calon pengguna
Nilai
Bobot
20
10
20
15
10
15
10
INFORMASI

Buku Panduan :
[email protected]

Outline proposal :
[email protected]

Umum : Nazar 08156598075
Pohon Industri Kimia Hasil Pertanian
Pohon Industri Ikan
Pohon Industri Tanah Liat
Pohon Industri Air Laut
Pohon Industri Batu Kapur
Pohon Industri Sayuran
Pohon Industri Hasil Hutan