Materi Rapimnas Bidang Kesehatan

Download Report

Transcript Materi Rapimnas Bidang Kesehatan

KEBIJAKAN DAN PRIORITAS
PEMBANGUNAN BIDANG KESEHATAN
PADA RAPIMNAS DAN HARLAH KE - 23
IKATAN PERSAUDARAAN HAJI INDONESIA (IPHI)
DR. dr. FIDIANSJAH, SpKJ, MPH
KEPALA PUSAT KESEHATAN HAJI
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
SISTEMATIKA
1. PENDAHULUAN
2. MIDTERM REVIEW RPJMN DAN MDG BIDANG
KESEHATAN
3. LANGKAH
STRATEGIS
DALAM
UPAYA
PERCEPATAN PENCAPAIAN MDG TAHUN 2015
4. LANGKAH STRATEGIS DALAM PERSIAPAN
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2014
5. KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN KESEHATAN
HAJI INDONESIA
MIDTERM REVIEW RPJMN DAN MDG
BIDANG KESEHATAN
PEMILAHAN ISU STRATEGIS BERDASARKAN
PENCAPAIAN SASARAN RPJMN 2010 - 2014
RPJMN
MID TERM REVIEW
Tercapai
Perlu Kerja
Keras
Sangat Sulit
Tercapai
ISU STRATEGIS
█ SIGNIFIKAN
█ BERDAMPAK LUAS
█ PENGUNGKIT/LEVERAGE
1. Menjamin pencapaian “hijau” ditahun 2014.
2. Mengupayakan “kuning” menjadi “hijau”
3. Mengurangi gap dengan sasaran RPJMN dari pencapaian “merah”.
MIDTERM REVIEW RPJMN BIDANG KESEHATAN
NO
INDIKATOR
CAPAIAN
STATUS
AWAL
(2009)
2010
2011
2012
TARGET
2014
1
Umur harapan hidup (tahun)
70,7
70,9
71,1
71,1
72,0
2
Angka kematian ibu melahirkan
per 100.000 kelahiran hidup
228
n.a
n.a
n.a
118
3
Persentase ibu bersalin yang ditolong
oleh tenaga kesehatan terlatih
84,3
84,8
86,38
88,64
90
4
Angka kematian bayi per 1.000
kelahiran hidup
34
34
34
32
5
Total Fertility Rate (TFR)
2,6
2,4
n.A
2,6
6
Persentase penduduk yang
memiliki akses air minum yang
berkualitas
47,7
44,19
42,76
n.A
7
Persentase penduduk 15 tahun ke
atas yang memiliki pengetahuan HIV
dan AIDS
n.a
79,5
8
Annual Parasite Index (API)
1,85
1,96
1,75
1,69
1
9
Persentase penduduk yang memiliki jaminan
kesehatan
n.a
59,1
63,1
64,58
80,10
66,2
Ket : 1) SDKI, 2007; 2) Riskesdas, 2010; 3) SDKI, 2012; 4) Sensus Penduduk,2010
1)
4)
57,5
2)
3)
3)
24
2,1
68
3)
90
STATUS
RASIO DOKTER UMUM PER 100.000 PENDUDUK
DI INDONESIA TAHUN 2012
Sumber : Badan PPSDMK, Kemkes RI, diunduh 25 Februari 2013
RASIO PERAWAT PER 100.000 PENDUDUK
DI INDONESIA TAHUN 2012
Sumber : Badan PPSDMK, Kemkes RI, diunduh 25 Februari 2013
RASIO BIDAN PER 100.000 PENDUDUK
DI INDONESIA TAHUN 2012
Sumber : Badan PPSDMK, Kemkes RI, diunduh 25 Februari 2013
LANGKAH STRATEGIS DALAM UPAYA
PERCEPATAN PENCAPAIAN MDG
TAHUN 2015
LANGKAH STRATEGIS
PENURUNAN AKI & AKB 2013-2014
PERMASALAHAN
LANGKAH STRATEGIS
Disparitas akses yankes
ibu dan anak (fasilitas,
tenaga, jaminan yankes
terbatas).
1. Penguatan yankes di wilayah A,B,C.
2. Peningkatan akses & mutu yankes :
Puskesmas PONED
RS PONEK ,
Jampersal ,
BOK
Linakes terlatih
Upaya preventif &
promotif belum optimal
Peningkatan promotif-preventif :
• Program Perencanaan Persalinan & Pencegahan
Komplikasi : ANC – KB & asi eksklusif
•Gerakan Sayang Ibu – asi eksklusif PP 33/ 2012
•Posyandu & desa dan kelurahan siaga aktif
•Imunisasi dasar lengkap
Lemahnya manajemen
yankes
Perbaikan manajemen yankes:
• Sistem terpadu registrasi vital,
• Akreditasi & optimalisasi jejaring rujukan.
• Sistem pelayanan KIA yg memenuhi kriteria continum
of care.
LANGKAH STRATEGIS
PENURUNAN KASUS HIV DAN AIDS 2013-2014
PERMASALAHAN
LANGKAH STRATEGIS
1. Infeksi baru terus
meningkat, daerah
penularan makin luas.
• Upaya PENCEGAHAN , diagnosa
dini dan pengobatan dini (CD4
350) harus ditingkatkan.
2. Promotif-preventif ttg
HIV dan AIDS pada
usia 15-24 tahun
perlu ditingkatkan.
• Peningkatan pengetahuan pd
usia 15 th ke atas ttg HIV dan
AIDS.
• Kampanye “Aku Bangga Aku
Tahu“.
3. Persentase ODHA yg
mendapat ART masih
rendah (44,2 persen).
Peningkatan persentase ODHA yg
mendapatkan ART menjadi 50
persen
LANGKAH STRATEGIS PENURUNAN KASUS
MALARIA 2013-2014
PERMASALAHAN
LANGKAH STRATEGIS
1. Prevalensi
kasus malaria
(Annual Parasite
Index/ API)
masih sebesar
1,69 dari target
1,0 per 1.000
penduduk th
2014
1.Peningkatan penemuan kasus malaria
melalui :
 Pembentukan Malaria Center
di
provinsi endemis
 Pengembangan AIDS, TB dan Malaria
(ATM) Centre
 Peningkatan jumlah kader Juru
Malaria Desa
2. Pendistribusian kelambu berinsektisida
untuk ibu hamil dan balita di daerah
endemis
LANGKAH STRATEGIS PENURUNAN KASUS
MALARIA 2013-2014
PERMASALAHAN
2. Pengetahuan
masyarakat dlm
pencegahan
malaria masih
kurang.
3. Forum Nasional
Gebrak Malaria
belum berfungsi
dgn baik.
LANGKAH STRATEGIS
Pembentukan Pos Malaria Desa .
Memperkuat Forum Nasional Gebrak Malaria
dlm rangka Eliminasi Malaria 2015 JawaSumatera.
LANGKAH STRATEGIS AKSES AIR MINUM DAN SANITASI
LAYAK 2013-2014
PERMASALAHAN
LANGKAH STRATEGIS
1. Belum seluruh
1. Meningkatkan pengawasan sarana air
desa memiliki
minum memenuhi syarat kesehatan.
akses terhadap air 2. Mendorong Pemerintah Daerah untuk
minum dan
menyediakan akses air minum di
sanitasi
perkotaan.
berkualitas.
3. Membangun sarana Teknologi Tepat Guna
Air Minum di DTPK
4. Merehabilitasi sarana air bersih bukan
jaringan perpipaan Akselerasi STBM di
desa/ kelurahan
5. Meningkatkan akses air minum dan
sanitasi di Sekolah
6. Penyediaan air minum dan sanitasi
berbasis masyarakat di desa.
LANGKAH STRATEGIS AKSES AIR MINUM DAN SANITASI
LAYAK 2013-2014
PERMASALAHAN
LANGKAH STRATEGIS
2. Jumlah & kompetensi
sanitarian puskesmas
masih kurang
Meningkatkan kapasitas
Sanitarian di Puskesmas
3. Kerjasama lintas sektor
dlm penyediaan akses air
bersih & sanitasi blm
optimal.
Kerjasama lintas sektor dlm
penyediaan akses air bersih &
sanitasi yg berkualitas
LANGKAH STRATEGIS DALAM
PERSIAPAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
TAHUN 2014
BPJS
Kesehatan
Regulator
Kendali Biaya & kualitas Yankes
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
Pemerintah
Regulasi Sistem
Pelayanan Kesehatan
(rujukan, dll)
Regulasi (standarisasi)
Kualitas Yankes, Nakes,
Obat,
Alkes
Regulasi Tarif
Pelayanan Kesehatan
Pembayar tunggal, regulasi, kesetaraan
Peserta
Jaminan Kes
Memberi Pelayanan
Mencari Pelayanan
Sistem
Rujukan
Fasilitas
Kesehatan
LANGKAH STRATEGIS PELAKSANAAN JKN
2013 - 2014
PERMASALAHAN
1. Kesiapan yankes blm
merata, meliputi :
•
•
•
•
Fasilitas pelayanan
Tenaga kesehatan
Dukungan obat,
vaksin & alkes
Sistem Rujukan
2. Sistem akreditasi
fasyankes primer blm
terbangun.
3. Penetapan PBI
LANGKAH STRATEGIS
Penyiapan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional
(SJSN) Bidang Kesehatan melalui :
 Pembangunan dan rehabilitasi fasilitas pelayanan
kesehatan dasar (puskesmas, pustu, pusling, & rumah
dinas nakes);
 Peningkatan fasilitas tempat tidur kelas III Rumah Sakit,
Rumah Sakit Rujukan Regional, & RS Pratama
 Peningkatan tenaga kesehatan (dokter & bidan PTT,
perawat RS);
 Peningkatan dukungan manajemen pelaksanaan SJSN
bidang kesehatan (tarif, sistem rujukan, sistem
akreditasi fasyankes primer, sistem informasi,
transformasi, sosialisasi litbang)
 Penyediaan Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan bagi
86,4 juta penduduk miskin ;
KEBIJAKAN
PENYELENGGARAAN
KESEHATAN HAJI INDONESIA
TAHUN 1434 HIJRIAH / 2013 MASEHI
PENDAHULUAN
Haji : Rukun Islam
dengan Syarat
(Istitho’ah)
Biaya
Kesehatan
DASAR HUKUM
1
• UU No. 13 TAHUN 2008 Tentang Penyelenggaraan Haji
• PP No.79 Thn 2012 ttg. Pelaksanaan UU No.13, 2008
(Pembinaan, Pelayanan dan Perlindungan)
2
• UU NO 36 TAHUN 2009 Tentang Kesehatan
(Kesehatan Matra)
3
• Keppres No. 62 Tahun 1995 Tentang Penyelenggaraan
Urusan Haji Pasal 12
4
• Kepmenkes No. 442 Tahun 2009 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Kesehatan Haji
POSISI KESEHATAN
HAJI
PASAL 47
Upaya kesehatan diselenggarakan
dalam bentuk kegiatan dengan
pendekatan promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif yang
dilaksanakan secara terpadu,
menyeluruh, dan
berkesinambungan
Kesehatan Haji
PASAL 48
Penyelenggaraan upaya kesehatan
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 47 dilaksanakan melalui
kegiatan:
a. pelayanan kesehatan;
b. pelayanan kesehatan tradisional;
c. peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit;
...
m. Kesehatan Matra
...
22
TUJUAN PENYELENGGARAAN KESEHATAN
HAJI
Meningkatkan kondisi kesehatan jemaah haji
sebelum keberangkatan (peran Puskesmas,
Din Kes Kab/Kota dan Provinsi)
Menjaga agar jemaah haji dalam kondisi sehat
selama menunaikan ibadah, sampai tiba
kembali di tanah air (peran TKHI/PPIH)
Mencegah terjadinya transmisi penyakit
menular yang mungkin terbawa keluar / masuk
oleh jemaah haji (peran TKHI, PPIH,
Embarkasi/Debarkasi)
23
2013- 2015
PP. No 79. Tahun 2012
Tentang pelaksanaan UU 13 tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Ibadah Haji
BAB II. Penyelenggaraan Ibadah Haji Reguler
Pasal 14
Bimbingan jemaah haji  bimbingan kesehatan dilaksanakan
sebelum keberangkatan ke Arab Saudi, selama perjalanan dan
selama di Arab Saudi.
Pasal 27
– Pembinaan dan pelayanan kesehatan wajib diberikan
sebelum keberangkatan.
– Pemerintah wajib melindungi jemaah haji dari penyakit
menular.
24
BAB III. Penyelenggaraan Ibadah Haji
Khusus (PIHK)
Pasal 36. ayat 1.
PIHK wajib memberikan bimbingan, pelayanan kesehatan
dan perlindungan kepada jemaah haji khusus.
BAB IV. Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umrah
(PPIU)
RENCANA  REVISI KEPMENKES 442
Pasal 58. Penyelenggara perjalanan ibadah umrah wajib
memberikan Pelayanan= diantaranya pelayanan kesehatan
jemaah umrah.
KARAKTERISTIK JEMAAH HAJI
TAHUN 2012
KELOMPOK UMUR
PENDIDIKAN
<40 Thn
16,45%
DASAR
34,57%
41-50 Thn
29,49%
MENENGAH
36,63%
51-60 Thn
32,48%
TINGGI
28,75%
61-70 Thn
16,55%
LAIN-LAIN
0,05%
>=71 Thn
5,03%
PEKERJAAN
JENIS KELAMIN
PRIA
45,20
WANITA
54, 80
IBU RUMAH TANGGA
27,64%
SWASTA
22,60%
PNS
19,97%
PETANI
13,01%
PEDAGANG
7,77%
TNI / POLRI
0,79%
SISWA , BUMN , LAIN-LAIN
8,25%
SUMBER DATA SISKOHAT
EVALUASI KESEHATAN HAJI 2012
4
Rangkaian kegiatan fisik
Mobilitas tinggi
Massal
Sosial budaya
ANTISIPASI PERBEDAAN
MUSIM
550 C
Panas
Okt
April
Juli
Agst
Des
Jan
Maret
Sept
Dingin
Heat Stroke
< 50 C
Penyakit__ :
Kulit bersisik & gatal, Mimisan, Bibir pecahpecah, Infeksi pernafasan, Peny. Saluran Cerna,
Gangguan otot & Tulang, Dehidrasi
Memperberat Penyakit :
Jantung, DM, Asma, Rheumatik, Stress diluar kendali,
perubahan perilaku, gangguan jiwa
PERMASALAHAN KESEHATAN HAJI/UMROH
TAHUN 2012M / 1433H
1. Buku Kesehatan Jemaah Haji belum sesuai dengan
2.
3.
4.
5.
kondisi kesehatan jemaah di Arab Saudi .
Pembinaan kesehatan jemaah haji di daerah belum
maksimal.
Vaksinasi Influenza & Pneumonia Belum Menjadi
Keharusan
Belum tersedianya katering khusus jemaah sakit di
Arab Saudi
Ruang pelayanan kesehatan belum tersedia di kloter
dan sektor di Arab Saudi
10
JEMAAH HAJI RISTI
TAHUN 2012
TOTAL JEMAAH
RISTI
151.479
RISTI USIA
60 TAHUN
(Tanpa Penyakit)
21,661
(14,3%)
(71.5%)
RISTI PENYAKIT
(Semua Usia)
93.009
(61,4%)
RISTI USIA >60
TAHUN &
BERPENYAKIT
RISTI
PENYAKIT
SUMBER DATA SIKOHATKES & SISKOHAT
EVALUASI KESEHATAN HAJI 2012
36.809
(24,3%)
10 PENYAKIT RISTI TERBANYAK
Essential (primary) hypertension
Non-insulin-dependent diabetes mellitus
Disorders of lipoprotein metabolism and other lipidaemias
Cardiomegaly
Other rheumatoid arthritis
Obesity
Gastritis and duodenitis
Dyspepsia
Hypotension
Atherosclerotic heart disease
66,20%
22,23%
14,76%
10,81%
8,19%
7,05%
6,27%
5,12%
3,62%
3,45%
6
UTILISASI PELAYANAN KESEHATAN HAJI DI ARAB SAUDI
TAHUN 2012
RAWAT JALAN
RAWAT INAP
DAKER
KLOTER
SEKTOR
BPHI
JUMLAH
SEKTOR
BPHI
RSAS
JUMLAH
DAKER JEDDAH
13.251
905
4
14.160
-
172
21
193
DAKER MAKKAH
367.878
1.560
515
369.953
530
898
266
1.694
DAKER MADINAH
67.899
591
492
68.982
-
456
138
594
2.188
-
-
2.188
-
119
7
126
-
-
-
-
-
-
-
-
MINA
42.019
-
357
42.376
-
134
77
211
JUMLAH
493.235
3.056
1.368
497.659
530
1.779
509
2.818
ARAFAH
MUZDALIFAH
7
PERSENTASE 10 PENYAKIT TERBANYAK
RAWAT JALAN KLOTER DAN RAWAT INAP
TAHUN 2012
10 PENYAKIT TERBANYAK
RAWAT JALAN KLOTER
NO
%
10 PENYAKIT TERBANYAK
RAWAT INAP
NO
%
1
Acute nasopharyngitis (common cold)
26,25
1
Non-insulin-dependent diabetes
mellitus
10,26
2
Uncute upper respiratory infections of
multiple and unspecified site
10,65
2
Dispepsia
10,11
3
Essential (primary) hypertension
8,16
4
Pneumonia, organism unspecified
6,56
5
Stroke, not specified as haemorrhage or
infarction
4,40
6
Congestive heart failure
4,12
7
Asthma
3,76
8
Other chronic obstructive pulmonary
disease
3,34
9
Diarrhoea and gastroenteritis of
presumed infectious origin
2,84
10
Chronic obstructive pulmonary disease
with acute lower respiratory
2,66
Others
43,79
3
Acute pharyngitis
9,28
4
Essential (primary) hypertension
8,83
5
Myalgia
7,23
6
Influenza due to indentified influenza virus
7,16
7
Dyspepsia
3,25
8
Non-insulin-dependent diabetes mellitus
2,68
9
Tension-type headache
1,94
10
Gastritis and duodenitis
1,90
Others
20,83
8
JUMLAH JEMAAH HAJI INDONESIA WAFAT DI
EMBARKASI/DEBARKASI & ARAB SAUDI
TAHUN 2009-2012
?
2013
JUMLAH JEMAAH HAJI WAFAT BERDASARKAN ASAL
EMBARKASI/DEBARKASI DAN PROVINSI TAHUN 2012
90
83
TOTAL JEMAAH WAFAT
78
80
452
65
70
60
50
40
27
30
25
25
23
19
20
16
16
16
14
10
9
BPN
BTJ
10
0
SUB
90
80
70
SOC
JKS
UPG
JKG
PDG
MES
BTH
BDJ
LPG
PLM
LOP
84
74
67
60
50
40
30
20
24
20
16 16 14 14 14 14
12 10 10
10
9
8
6
5
5
5
4
4
4
3
3
2
2
2
1
0
0
0
0
0
SUMBER DATA SIKOHATKES
EVALUASI KESEHATAN HAJI 2012
9
TABEL JEMAAH WAFAT SAMPAI HARI TERAKHIR
(HARI KE 71 OPERASIONAL HAJI DI ARAB SAUDI) TAHUN 2012
(26.63%)
Sumber : Laporan harian KE Menkes
2012
(27.1%)
(46.26%)
(73.37%)
SUMBER :SIKOHATKES
37
MENINGITIS MENINGOKOKUS
Meningitis meningokokus
disebabkan oleh bakteri
Neisseria meningitidis yang
ditularkan secara langsung
melalui percikan cairan
hidung dan tenggorokan pada
saat batuk atau bersin dari
penderita/carrier Meningitis
(Droplet Infection) yang
menyerang selaput otak
(Meningen) dan dapat
menimbulkan cacat dan
kematian.
NOVEL CORONA VIRUS
H7N9
1. ASPEK KEAMANAN DAN EFEKTIFITAS VAKSIN MEMPUNYAI IZIN
EDAR BPOM RI.
2. ASPEK AGAMA YAITU KETERSEDIAAN VAKSIN HALAL YANG
DIBERIKAN KEPADA JEMAAH HAJI / UMRAH MEMPUNYAI
SERTIFIKAT HALAL DARI MAJELIS ULAMA INDONESIA
RENCANA PETUGAS HAJI 2013
Seleksi Administrasi
Seleksi Psikometri
Seleksi Kompetensi
Petugas
Haji
NO
PETUGAS
1 KLOTER (TPHI, TPIHI, TKHI)
2 NON KLOTER
3 TENAGA MUSIMAN
JUMLAH
JUMLAH
2.420
1.576
750
3.996
Calon Petugas
Haji
PERMASALAHAN KESEHATAN HAJI/UMROH
TAHUN 2012M / 1433H
1. Buku Kesehatan Jemaah Haji belum sesuai dengan
2.
3.
4.
5.
kondisi kesehatan jemaah di Arab Saudi .
Pembinaan kesehatan jemaah haji di daerah belum
maksimal.
Vaksinasi Influenza & Pneumonia Belum Menjadi
Keharusan
Belum tersedianya katering khusus jemaah sakit di
Arab Saudi
Ruang pelayanan kesehatan belum tersedia di kloter
dan sektor di Arab Saudi
Umroh belum diatur !!
10
Pembinaan
Kesehatan :
I. Puskesmas
II. Kabupaten
Prev-Prom
Deteksi
Dini
III.Embarkasi
Diagnosis
& Terapi
Pembinaan Kesehatan Haji
Tahun 2013
Pusat Kesehatan Haji
Kemitraan :
KBIH
Promosi Kesehatan
Kesehatan Olah Raga
PTM & PM
Pembinaan
Terintegrasi
Direktorat Bina Kes.
Jiwa
KUA
Direktorat
Keperawatan
Direktorat Gizi
Pusat Kesehatan Haji
Kementerian Kesehatan RI
Jemaah
Haji
Dukungan
Dana BOK
UPAYA TEROBOSAN
KESEHATAN HAJI & UMROH
1
2
Standarisasi manajemen yankes di Embarkasi, Debarkasi
mengacu pada Sistem manajemen mutu ISO 9001:2008
Sosialisasi Vaksinasi Influenza & Pneumonia
3
Penguatan sistem informasi kesehatan haji terpadu mulai
dari Pusk, Kab/Kota, Embarkasi & Arab Saudi
4
Penambahan 117 Kab/Kota yang melaksanakan
pemeriksaan & pembinaan kesehatan jemaah haji.
KEBIJAKAN KESEHATAN HAJI 2013
16
KEBIJAKAN KESEHATAN HAJI
TAHUN 2013
5
Pengalokasian anggaran akomodasi & konsumsi petugas
kesehatan di Arab Saudi
6
Peningkatan mutu Tenaga Kesehatan Haji Indonesia
(TKHI) dengan rekrutmen yang lebih baik.
7
Perlakuan khusus jemaah risti  follow up sejak di tanah
air, pemeriksaan sedini mungkin dan pembinaan
kesehatan untuk memeprsiapkan kemandiriannya
8
Koordinasi
lebih
terkait/Lintas Sektor
KEBIJAKAN KESEHATAN HAJI 2013
intens
dengan
Kementerian
17
DUKUNGAN LINTAS SEKTOR
TERKAIT PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN
1
Kementerian Dalam Negeri
Mendorong Dinas Kesehatan Kab/Kota untuk melakukan skreening
kesehatan jemaah haji lebih awal
2
Kementerian Agama
dalam kontrak sewa pondokan diharapkan mencantumkan klausul
penyediaan kamar khusus pelayanan kesehatan di setiap kloter
dan ruang perawatan di Sektor
b. Perlunya rumah pemulihan bagi jemaah sakit yang keluar dari BPHI
atau RSAS
c. Katering jemaah haji yang memenuhi aspek gizi dan kesehatan,
termasuk penyediaan diet jemaah berisiko tinggi (sesuai penyakit)
d. Pembinaan kepada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) agar
dalam beribadah memperhatikan kemampuan fisik jemaah
a.
KEBIJAKAN KESEHATAN HAJI 2013
18
DUKUNGAN LINTAS SEKTOR
TERKAIT PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN
3
4
Kementerian Perhubungan
Kementerian Perhubungan untuk mewajibkan penerbangan
menayangkan video panduan berhaji sehat dan promosi
kesehatan haji
Kementerian Luar Negeri
a.
Memfasilitasi
untuk
pengangkatan
pejabat
esselon
IV
Kementerian Kesehatan di Konjen RI Jeddah
b.
Teknis Urusan Haji Konsulat Jenderal memfasilitasi kemudahan
kendaraan petugas kesehatan keluar masuk bandara dan
kemudahan keluar masuk kendaraan untuk periode ARMINA
5
Organisasi Profesi dan Masyarakat
Melakukan koordinasi dan sinergi untuk mendapat dukungan
organisasi profesional antara lain: IPHI, AMPUH, IDI, AKHI
(Asosiasi Kesehatan Haji Indonesia, PPNI dll
KEBIJAKAN KESEHATAN HAJI 2013
19
RAWAT INAP BPHI
BARU DI MAKKAH
RAWAT INAP BPHI BARU
DI MAKKAH
50
Persyaratan
Isitiho’ah
S
I
M
HAJI
P (Umroh) KESHTAN
Holistik
U
L
UU 13/2008
A
KepMenkes
442/2009
N
UU 36/2009
UU 29/2004
Renstra
Program
Pembinaan,
Perlindungan &
Pelayanan
Kesehatan
Jemaah Haji
& Umroh
SDM
Petugas
Jemaah
Modul Diklat
Peran
Ulama,
IPHI, DLL
HAJI (Umroh)
MABRUR
Masy Sehat
Mandiri &
Berkeadilan
Peran Profesi
IDI, AKHI,
IAKMI, PPNI,
DLL