Akuntansi Biaya Pertemuan 7

Download Report

Transcript Akuntansi Biaya Pertemuan 7

VARIABEL COSTING DENGAN METODE HARGA
POKOK PESANAN DAN METODE HARGA POKOK
PROSES
Klasifikasi biaya dalam metode
variabel costing
 Dalam metode variabel costing, biaya perlu dipisahkan





menurut perilaku biaya sesuai dengan perubahan volume
kegiatan
Biaya Produksi menurut metode variabel costing terdiri dari:
- Biaya bahan baku
- Biaya tenaga kerja langsung
- Biaya overhead pabrik variabel
BOP tetap diperhitungkan sebagai biaya periode dan
dibebankan sebagai biaya dalam periode terjadinya, tidak
diperhitungkan sebagai harga pokok produksi
Variabel Costing dengan Metode Harga
Pokok Pesanan
 Biaya produksi dikumpulkan per pesanan dengan
menggunakan kartu harga pokok, yang merupakan rincian
rekening kontrol Barang Dalam Proses di dalam buku besar
 Berdasarkan biaya produksi variabel yang dikumpulkan dalam
kartu harga pokok produk ini, harga pokok produk jadi dan
produk dalam proses dicatat
 Rekening kontrol yang digunakan dlm metode variabel
costing dengan menggunakan metode harga pokok pesanan:
 - BDP- Biaya Bahan Baku
 - BDP – Biaya Tenaga Kerja Langsung
 - BDP – Biaya Overhead Pabrik
- BOP sesungguhnya
- BOP variabel sesungguhnya
- BOP tetap sesungguhnya
- BOP variabel yang dibebankan
- Biaya pemasaran
- Biaya Administrasi dan umum
- Biaya pemasaran variabel
- Biaya pemasaran tetap
- Biaya adm & umum variabel
- Biaya adm & umum tetap
Akuntansi Biaya Produksi dan biaya non produksi dilakukan sbb:
1. Biaya produksi variabel seperti biaya bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung dicatat pada saat terjadinya dengan mendebit
rekening Barang Dalam Proses
2. BOP variabel dibebankan pada pesanan tertentu berdasarkan tarif
ditentukan di muka, dengan mendebit rekening BDP-Biaya
Overhead Pabrik
3. BOP yang sesungguhnya terjadi dicatat, dengan pertama kali
mendebit rekening BOP sesungguhnya. Pada akhir bulan, BOP
yang sesungguhnya terjadi, yang didebitkan ke dalam rekening
BOP sesungguhnya, dianalisis untuk menentukan BOP variabel
dan BOP tetap
BOP variabel sesungguhnya xx
BOP tetap sesungguhnya
xx
BOP sesungguhnya
xx
4. BOP variabel yang dibebankan kepada produk selama
periode akuntansi tertentu ditutup ke rekening BOP variabel
sesungguhnya untuk menghitung pembebanan lebih/kurang
BOP variabel
5. By.Pemasaran dan Biaya adm & umum juga perlu dipisahkan
menurut perilakunya
Contoh variabel costing dg metode harga pokok pesanan
PT ABC berusaha dalam bidang percetakan. Proses produksinya dilaksanakan
berdasarkan pesanan dari pelanggan. Metode penentuan harga pokok produksi
yang digunakan adalah metode variabel costing. Pada Jan 20xx, persediaan
produk dalam proses PT ABC adalah sbb:
Harga Pokok Produk dlm proses awal
Pesanan
Pesanan
Pesanan
Total
101
102
103
B. Bahan Baku Rp. 150.000 Rp. 125.000 Rp. 115.000
Rp. 365.000
BTKL
130.000
100.000
75.000
330.000
BOP var
65.000
50.000
37.500
152.500
By. Total
345.000
275.000
227.500
847.500
Dlm bulan Jan 20xx, perusahaan melakukan transaksi sbb:
1. Pemakaian bahan baku dan bahan penolong untuk menyelesaian produk yang
masih dalam proses pada awal bulan dan pengolahan pesanan 104 yang diterima
dlm bulan Jan 20xx sbb:
Pesanan 101
Rp. 50.000
Pesanan 102
40.000
Pesanan 103
20.000
Pesanan 104
130.000
Pemakaian bahan penolong selama Jan 20xx berjumlah Rp. 25.000
2. Menurut kartu jam kerja, jumlah jam kerja yang dikonsumsi untuk mengerjakan berbagai pesanan
yang diproduksi dalam Januari 20xx adalah sbb:
Data Biaya Tenaga Kerja Jan 20xx
No. Pesanan
Jam Kerja Lgs
Upah Lgs
Pesanan 101
75 jam
Rp. 75.000
Pesanan 102
30 jam
30.000
Pesanan 103
55 jam
55.000
Pesanan 104
100 jam
100.000
Juml BTKL
Rp.260.000
B.Tenaga Kerja Tidak Lgs
50.000
B. Tenaga Kerja Pemasaran
125.000
B. Tenaga Kerja adm dan umum
140.000
Juml biaya tenaga kerja
Rp. 575.000
 Note:
By. Tenaga kerja tidak lgs adalah berperilaku tetap
b.
By. Tenaga kerja di fungsi pemasaran dan fungsi adm & umum dipisahkan
menurut perilakunya sbb:
Variabel
Tetap
By. Tenaga Kerja Pemasaran
Rp. 75.000
Rp. 50.000
By. Tenaga Kerja Adm & Umum
100.000
40.000
Total Biaya
175.000
90.000
c. Tarif pembebanan BOP kpd produk ditentukan menurut angg sebesar Rp.500 per
jam tenaga kerja lgs
d. BOP yang sesungguhnya terjadi (kecuali B.Bahan Penolong sebesar Rp. 25.000 dan
by. Tenaga kerja tidak lgs pabrik Rp. 50.000) adalah sebesar Rp. 192.000. BOP ini
terdiri dari BOP variabel sebesar Rp. 142.000 dan BOP tetap Rp. 50.000
e. Pesanan no. 101, 102, dan 103 telah selesai diproduksi dlm bulan Jan 20xx. Pesanan
no. 101 dan 102 diserahkan kepada pemesan dengan harga jual:
Pesanan 101
Rp. 750.000
Pesanan 102
650.000
Jumlah
Rp. 1.400.000
a.
Akuntansi By. Produksi dan by. Non produksi dalam metode variabel
costing dibagi menjadi tahap sbb:
1. Pencatatan bahan baku dan bahan penolong
2. Pencatatan BTKL
3. Pencatatan Pembebanan BOP variabel kpd produk
4. Pencatatan BOP yang sesungguhnya terjadi
5. Pemisahan BOP sesungguhnya ke dalam biaya variabel dan biaya
tetap
6. Pencatatan harga pokok produk jadi
7. Penutupan rekening BOP variabel yang dibebankan ke rekening
BOP variabel sesungguhnya
8. Pencatatan biaya komersial
9. Pencatatan penyerahan produk kepada pemesan
 Pencatatan pemakaian Bahan Baku dan Bahan Penolong
BDP-By Bahan Baku
240.000
Persediaan Bahan
240.000
Pemakaian bahan penolong
BOP sesungguhnya
25.000
Persediaan bahan
25.000
Pencatatan Biaya Tenaga Kerja Langsung
BDP-BTKL
BOP sesungguhnya
260.000
50.000
By. Pemasaran
125.000
By. Adm & umum
140.000
Gaji dan upah
475.000
Pencatatan Pembebanan BOP variabel kepada produk
Didasarkan pada saat pembuatan anggaran sebesar Rp.500/jam tenaga kerja langsung.
Pembebanan BOP variabel kpd tiap pesanan adl sbb:
Pesanan
Jam Tenaga Kerja
75 jam
30 jam
55 jam
100 jam
Tarif
Rp.500
500
500
500
BOP var yg dibebankan pd produk
101
Rp. 37.500
102
15.000
103
27.500
104
50.000
Jumlah BTKL
Rp. 130.000
Pembebanan BOP variabel kepada produk dicatat sbb:
BDP-BOP variabel
Rp. 130.000
BOP var yg dibebankan
Rp. 130.000
Pencatatan BOP yang sesungguhnya terjadi
BOP sesungguhnya
Rp. 192.000
Berbagai rekening di kredit
Rp. 192.000
Pencatatan Pemisahan BOP sesungguhnya ke dalam By. Variabel dan By. Tetap
BOP var sesungguhnya
Rp. 130.000
BOP tetap sesungguhnya Rp. 125.000
BOP sesungguhnya
Rp. 255.000
Kartu HP pesanan
Pesanan
B.Bahan Baku
101 Awal
150.000
Jan
50.000
200.000
BTKL
130.000
75.000
205.000
BOP var
65.000
37.500
102.500
100.000
30.000
130.000
50.000
15.000
65.000
275.000
85.000
360.000
227.500
102.500
330.000
102
125.000
40.000
165.000
103
115.000
20.000
135.000
75.000
55.000
130.000
37.500
27.500
65.500
104
0
130.000
130.000
0
100.000
100.000
0
50.000
50.000
Total
345.000
162.500
507.500
0
280.000
280.000
Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi:
Total By. Produksi
Pesanan 101
Rp. 507.000
Pesanan 102
360.000
Pesanan 103
330.000
JUMLAH
Rp. 1.197.500
Pencatatan Harga Pokok Pesanan Yang telah selesai di bln Jan
Persediaan Produk Jadi
1.197.500
BDP-B. Bahan Baku
500.000
BDP- BTKL
465.000
BDP- BOP var
232.500
Pencatatan penutupan rekening BOP variabel yang dibebankan
BOP var yang dibebankan
130.000
Pembebanan lebih atau kurang BOP var
12.000
BOP sesungguhnya
142.000
Pada akhir tahun pembebenan lebih atau kurang BOP ditutup ke rekening HP. Penjualan dengan jurnal
Harga Pokok Penjualan
12.000
Pembebanan lebih atau kurang
12.000
Pencatatan By. Komersial
By. Pemasaran
Rp. 125.000
By. Adm & Umum
140.000
Berbagai rekening di kredit
Rp. 265.000
Pemisahan by non produksi menurut perilakunya dicatat dg jurnal:
By. Pemasaran variabel
75.000
By. Pemasaran tetap
50.000
By. Adm & umum var
100.000
By. Adm & umum tetap
By. Pemasaran
By. Adm dan umum
40.000
Rp. 125.000
140.000
Pencatatn penyerahan produk ke pemesan
Kas atau piutang
xxx
Hasil Penjualan
xxx
Pencatatan Harga pokok pesanan yg diserahkan kpd pemesan
Harga Pokok Penjualan
xxx
Persediaan produk jadi
xxx