KOMUNIKASI DATA - Solialisasi (Ibu Hasnawati)

Download Report

Transcript KOMUNIKASI DATA - Solialisasi (Ibu Hasnawati)

PENYELENGGARAAN
KOMUNIKASI DATA ONLINE
KOMUNIKASI DATA



Penyelenggaraan komunikasi data dimaksudkan
untuk membangun dan mengoptimalkan aliran
data dari kabupaten/kota dan provinsi ke pusat
atau sebaliknya
Mampu menyediakan data set minimal
khususnya untuk memenuhi kebutuhan
pimpinan dan pengelola program kesehatan,
sehingga terbangun sebuah decision support
system
Pengembangan komunikasi data dilakukan
secara bertahap, utamanya pada muatan aliran
datanya
MUATAN DATA
Konsultasi Eksekutif
 Data KLB dan Penyakit
 Data Gizi-KIA
 Data Keuangan
 Data SDM Kesehatan
 Data Dasar Puskesmas
 Data SPM Bidang Kesehatan

KONSULTASI EKSEKUTIF


Konsultasi eksekutif adalah tukar-menukar
informasi antar pimpinan kesehatan pusat dan
daerah dalam upaya memecahkan masalahmasalah yang dijumpai dalam pelaksanaan
pembangunan kesehatan secara cepat dan
tepat.
Tujuan dari konsultasi eksekutif adalah
tersedianya sarana untuk konsultasi masalahmasalah bidang kesehatan antara Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota, Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi, dan Pimpinan Departemen
Kesehatan.
KONSULTASI EKSEKUTIF

Subtansi permasalahan yang dikonsultasikan
mencakup semua sub-sistem dalam sistem
kesehatan, yaitu:
1. Upaya kesehatan
2. Pembiayaan kesehatan
3. Sumber daya manusia kesehatan
4. Obat dan perbekalan kesehatan
5. Pemberdayaan masyarakat
6. Manajemen kesehatan.
KONSULTASI EKSEKUTIF


Permasalahan kesehatan yang dikonsultasikan
terbatas pada masalah-masalah yang berkaitan
dengan pelaksanaan kebijakan pusat yang
bersifat mendesak dan sulit untuk diatasi di
daerah.
Setiap permasalahan kesehatan yang
disampaikan harus disertai fakta pendukung
dalam bentuk data mutakhir yang akurat.
DATA KLB - PENYAKIT





Informasi KLB
Penyakit berpotensi menimbulkan wabah atau
dianggap KLB (DBD, Diare, Malaria, dan Pneumonia)
Penyakit menular yang dipantau sesuai kesepakatan
global dan regional (HIV/AIDS, Malaria, TB,
Frambusia, Kusta)
Penyakit tidak menular tertentu dengan risiko kematian
tinggi (DM, Jantung, Asma, Hipertensi)
Program imunisasi (Jumlah bayi yang diimunisasi
(imunisasi wajib) dan Jumlah Desa UCI).
DATA GIZI - KIA




Jumlah kematian maternal
Jumlah kematian bayi
Jumlah kematian balita
Cakupan Bayi Berat Lahir Rendah
(BBLR) yang ditangani
DATA KEUANGAN


Upload file ADK-SAI (sebagai media kirim)
Data alokasi dan realisasi keuangan (yang
selama ini dikirimkan melalui format MS-Excel)





Anggaran satuan kerja vertikal/unit pelaksana
teknis/kantor daerah
Anggaran dekonsentrasi provinsi
Anggaran tugas pembantuan kabupaten/kota
Besaran alokasi APBD kesehatan untuk
kabupaten/kota dan provinsi
Jumlah kepesertaan Askeskin
DATA SDM KESEHATAN



Muatan data SDM kesehatan merupakan data
agregat kabupaten/kota dan agregat provinsi
Substansinya mencakup jumlah dokter
spesialis, dokter umum, dokter gigi, perawat,
bidan, perawat gigi, apoteker, asisten
apoteker, sarjana kesehatan masyarakat,
sanitarian, tenaga gizi, keterapian fisik, dan
keteknisian medis, serta non nakes.
Sedangkan untuk data individu menggunakan
SIMPEG yang akan diintegrasikan ke dalam
jaringan komputer SIKNAS online
DATA DASAR PUSKESMAS
Ruang lingkup pengumpulan data dasar
puskesmas meliputi:
 Identitas Puskesmas
 Kondisi Puskesmas
 Ketenagaan Puskesmas
 Kendaraan Dinas Puskesmas
 Jaringan Puskesmas
 Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat
 Pengembangan Puskesmas dan Jaringannya
 Pendataan Poskesdes
DATA GIZI - KIA




Jumlah kematian maternal
Jumlah kematian bayi
Jumlah kematian balita
Cakupan Bayi Berat Lahir Rendah
(BBLR) yang ditangani
DATA KEUANGAN


Upload file ADK-SAI (sebagai media kirim)
Data alokasi dan realisasi keuangan (yang
selama ini dikirimkan melalui format MS-Excel)





Anggaran satuan kerja vertikal/unit pelaksana
teknis/kantor daerah
Anggaran dekonsentrasi provinsi
Anggaran tugas pembantuan kabupaten/kota
Besaran alokasi APBD kesehatan untuk
kabupaten/kota dan provinsi
Jumlah kepesertaan Askeskin
DATA SDM KESEHATAN



Muatan data SDM kesehatan merupakan data
agregat kabupaten/kota dan agregat provinsi
Substansinya mencakup jumlah dokter
spesialis, dokter umum, dokter gigi, perawat,
bidan, perawat gigi, apoteker, asisten
apoteker, sarjana kesehatan masyarakat,
sanitarian, tenaga gizi, keterapian fisik, dan
keteknisian medis
Sedangkan untuk data individu menggunakan
SIMPEG yang akan diintegrasikan ke dalam
jaringan komputer SIKNAS online
DATA DASAR PUSKESMAS
Ruang lingkup pengumpulan data dasar
puskesmas meliputi:
 Identitas Puskesmas
 Kondisi Puskesmas
 Ketenagaan Puskesmas
 Kendaraan Dinas Puskesmas
 Jaringan Puskesmas
 Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat
 Pengembangan Puskesmas dan Jaringannya
 Pendataan Poskesdes
ALUR DATA
MEKANISME DAN PROSEDUR

Mekanisme dan prosedur komunikasi data
yang ditetapkan harus sejalan dengan alur
informasi yang diharapkan dalam
komunikasi data dan juga berdasarkan
kesepakatan pembagian peran dan
tanggung jawab masing-masing unit
pengelenggara baik di Depkes maupun di
Dinkes Provinsi dan Dinkes Kab/Kota.
PENGORGANISASIAN
PELAKSANAAN
Organisasi Penyelenggara
 Peran dan Tanggung Jawab
Pusat (Depkes)
Dinkes Provinsi
Dinkes Kabupaten/Kota
 Tenaga
 Pembiayaan

ORGANISASI PENYELENGGARA



Penyelenggaraan komunikasi data ini tentunya melibatkan banyak pihak
baik di pusat (Departemen Kesehatan) sebagai pengguna data maupun di
daerah (Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota)
sebagai pengguna dan sekaligus sumber data.
Penyelenggara komunikasi data di pusat dikoordinasikan dan difasilitasi
oleh Pusat Data dan Informasi Depkes sebagai pusat jaringan sistem
informasi kesehatan nasional yang didukung seluruh unit-unit di
Departemen Kesehatan sesuai dengan peran dan tanggung jawabnya
masing-masing.
Sedangkan penyelenggara komunikasi data di provinsi adalah Dinas
Kesehatan Provinsi dan penyelenggara di kabupaten/kota adalah Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota. Di Dinas Kesehtan Provinsi dan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota perlu disusun tim pengelola komunikasi data
yang melibatkan seluruh subdinas/bidang/bagian pada Dinas Kesehatan
dengan koordinator adalah subdinas/bidang/bagian yang bertanggung
jawab terhadap data dan informasi.
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB

Masing-masing unit baik di Departemen
Kesehatan maupun di Dinas Kesehatan
Provinsi dan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota mempunyai peran dan
tanggung jawab masing-masing dalam
penyelenggaraan komunikasi data sesuai
tugas dan fungsinya.
PUSDATIN




Menyusun rencana pengembangan SIKNAS online termasuk di dalamnya
penyelenggaraan komunikasi data yang mencakup tahapan-tahapan persiapan,
pelaksanaan/operasionalisasi, dan pemeliharaannya.
Melakukan pembahasan bersama dengan unit-unit terkait dan menetapkan muatan
data yang akan dialirkan dalam komunikasi data, menyusun mekanisme dan
prosedur komunikasi data, menyusun pedoman pelaksanaan komunikasi data dan
pedoman teknis penggunaan aplikasi.
Menyediakan pembiayaan untuk penyelenggaraan komunikasi data khususnya yang
berkaitan dengan persiapan mulai dari perencanaan, pembahasan muatan dan
penyusunan pedoman, penyediaan infrastruktur jaringan komputer dan aplikasi, sewa
jaringan telekomunikasi, advokasi/sosialisasi di pusat, pelatihan tenaga pengelola
provinsi, dan sebagainya, sampai dengan pelaksanaan atau pengelolaannya
(operasional dan pemeliharaan) di Pusdatin Depkes baik bersumber dari APBN
maupun dari sumber-sumber lainnya.
Menyediakan infrastruktur jaringan komputer dan perangkat pendukung lainnya baik
untuk Depkes maupun Dinkes Provinsi dan Dinkes Kabupaten/Kota, serta
menyewakan jaringan telekomunikasi untuk menghubungkan simpul Depkes, simpul
Dinkes Provinsi, dan simpul Dinkes Kabupaten/Kota.
PUSDATIN






Melakukan sosialisasi dan advokasi kepada para pimpinan di Depkes dan Dinkes
Provinsi.
Melakukan pelatihan bagi petugas pengelola komunikasi data di Dinkes Provinsi dan
bila memungkinkan juga mencakup petugas pengelola komunikasi data di Dinkes
Kabupaten/Kota.
Melakukan pengelolaan data di tingkat pusat, khususnya pengelolaan database.
Mengoperasikan dan memelihara infrastruktur jaringan komputer dan peralatan
pendukung lainnya terutama pengelolaan NOC Pusdatin dan aplikasi yang digunakan
dalam komunikasi data untuk menjamin kelancaran komunikasi data.
Melakukan bimbingan teknis dan supervisi kepada Dinkes Provinsi dan Dinkes
Kabupaten/Kota, termasuk memfeedbackkan hasil crosscheck dan verifikasi data
kepada Dinkes Provinsi dan Dinkes Kabupaten/Kota.
Menyiapkan bahan respon dan merespon/menjawab konsultasi eksekutif dari Kepala
Dinkes Provinsi dan dari Kepala Dinkes Kabupaten/Kota terhadap permasalahan
yang ditujukan kepada Pusdatin serta menindaklanjuti sesuai tugas dan fungsinya.
UNIT LAIN DI DEPKES



Berkoordinasi dengan Pusdatin dalam hal perumusan
pengembangan muatan data dan pengelolaan data yang
berkaitan dengan unitnya serta mekanismenya.
Menyiapkan bahan respon dan merespon/menjawab
konsultasi eksekutif dari Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi dan dari Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota terhadap permasalahan yang ditujukan
kepada unitnya serta menindaklanjuti sesuai tugas dan
fungsinya.
Mengunduh/mengambil/mendownload data yang
menjadi muatan komunikasi data dan memanfaatkannya
sesuai kebutuhan unitnya.
DINKES PROVINSI








Membentuk tim pengelola komunikasi data di tingkat provinsi yang beranggotakan
seluruh unit di Dinkes Provinsi
Menyusun dan menetapkan mekanisme kerja tim pengelola komunikasi data di
internal Dinkes Provinsi
Menyediakan dukungan pembiayaan untuk penyelenggaraan komunikasi data
khususnya yang berkaitan dengan persiapan (advokasi, sosialisasi, pelatihan, dan
sebagainya) dan operasional sehari-hari di provinsi baik bersumber dari APBD
maupun dari sumber-sumber lainnya.
Melakukan sosialisasi dan advokasi internal kepada para pimpinan di Dinkes
Provinsi, rumah sakit provinsi, dan Dinkes Kabupaten/Kota di wilayahnya, serta bila
perlu juga dilakukan sosialisasi dan advokasi eksternal kepada sektor lain utamanya
yang berkaitan dengan sumber data di tingkat provinsi.
Melakukan pelatihan bagi petugas pengelola komunikasi data di Dinkes
Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya.
Melakukan pengelolaan data di tingkat provinsi, mulai dari menyiapkan dan
memasukkan data set yang berasal dari provinsi, mengolah data termasuk
melakukan crosscheck dan verifikasi data kabupaten/kota, sampai melakukan
analisis, penyajian, dan diseminasi data dan informasi sesuai kebutuhan di provinsi.
Mengoperasikan dan memelihara infrastruktur jaringan komputer dan peralatan
pendukung lainnya di Dinkes Provinsi dalam rangka menjamin kelancaran
penyelenggaraan komunikasi data.
Melakukan bimbingan teknis dan supervisi kepada kabupaten/kota di wilayah
kerjanya, termasuk menginformasikan atau memfeedbackkan hasil crosscheck dan
verifikasi data kabupaten kepada Dinkes Kabupaten di wilayah kerjanya.
DINKES KABUPATEN/KOTA






Membentuk tim pengelola komunikasi data di tingkat kabupaten/kota yang
beranggotakan seluruh unit di Dinkes Kabupaten/Kota.
Menyusun dan menetapkan mekanisme kerja tim pengelola komunikasi data di
internal Dinkes Kabupaten/Kota.
Menyediakan dukungan pembiayaan untuk penyelenggaraan komunikasi data
khususnya yang berkaitan dengan persiapan (advokasi, sosialisasi, dan sebagainya)
dan operasional sehari-hari di kabupaten/kota baik bersumber dari APBD maupun
dari sumber-sumber lainnya.
Melakukan sosialisasi dan advokasi internal kepada para pimpinan di Dinkes
Kabupaten/Kota, rumah sakit kabupaten/kota, dan Puskesmas di wilayah kerjanya,
serta bila perlu juga dilakukan sosialisasi dan advokasi eksternal kepada sektor lain
utamanya yang berkaitan dengan sumber data di tingkat kabupaten/kota.
Melakukan pengelolaan data di tingkat kabupaten/kota, mulai dari menyiapkan data
set dan memasukkan/mengirimkannya, sampai melakukan pengolahan, analisis,
penyajian, dan diseminasi data dan informasi sesuai kebutuhan di kabupaten/kota.
Mengoperasikan dan memelihara infrastruktur jaringan komputer dan peralatan
pendukung lainnya di Dinkes Kabupaten/Kota dalam rangka menjamin kelancaran
penyelenggaraan komunikasi data.
PENGELOLAAN DATA
Pengumpulan Data
 Pengolahan Data
 Analisis Data
 Penyajian dan Diseminasi Informasi
 Pemanfaatan Data
 Umpan Balik

PENGUMULAN DATA

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota





Menyiapkan data set yang dibutuhkan sesuai periodisasinya menggunakan
formulir isian/bantu (sesuai lampiran pedoman ini) oleh masing-masing anggota
tim pengelola, yang dikumpulkan dari berbagai sumber di antaranya
subdinas/bidang/bagian di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, rumah sakit
kabupaten/kota, dan Puskesmas, serta unit kesehatan lainnya di kabupaten/kota
melalui pengumpulan data yang ada.
Melakukan validasi data set yang dimasukkan ke dalam formulir isian/bantu
dengan melakukan crosscheck, verifikasi, editing, dan cleaning data, sehingga
siap untuk diinput ke dalam aplikasi komunikasi data.
Formulir isian/bantu yang telah diisi data oleh masing-masing penanggung jawab
dikumpulkan/diserahkan kepada pengelola utama untuk dilakukan inputing data
pada aplikasi komunikasi data, atau bisa juga formulir isian/bantu yang telah
terisi tidak dikumpulkan/diserahkan bila masing-masing penanggung jawab
melakukan inputing sendiri sesuai jadwalnya.
Melakukan inputing/pemasukan data pada aplikasi komunikasi data oleh
pengelola utama atau masing-masing penanggung jawab sesuai jadwal yang
telah disusun sebelumnya. Begitu selesai inputing data, selanjutnya data terkirim
ke database server pada NOC Pusdatin Depkes (data center Depkes).
Melakukan perubahan/perbaikan/updating data yang berasal dari kabupaten/
kotanya sendiri sesuai kebutuhan misalnya bila ada data yang perlu
diubah/diperbaiki.
PENGUMPULAN DATA

Dinas Kesehatan Provinsi






Menyiapkan data set yang dibutuhkan (data set provinsi yaitu data SDM kes dan data
keuangan) sesuai periodisasinya menggunakan formulir isian/bantu oleh masing-masing
anggota tim pengelola, yang dikumpulkan dari berbagai sumber di antaranya
subdinas/bidang/bagian di Dinkes Prov, RS prov, serta unit kesehatan lainnya di provinsi
melalui pengumpulan data yang ada.
Melakukan validasi data set tsb yang dimasukkan ke dalam formulir isian dengan melakukan
crosscheck, verifikasi, editing, dan cleaning data, shg siap untuk diinput ke dalam aplikasi.
Formulir isian/bantu yang telah diisi data oleh masing-masing penanggung jawab
dikumpulkan kepada pengelola utama untuk dilakukan inputing data pada aplikasi
komunikasi data, atau bisa juga formulir isian/bantu yang telah terisi tidak dikumpulkan tetapi
masing-masing penanggung jawab melakukan inputing data sendiri.
Melakukan inputing/pemasukan data pada aplikasi komunikasi data oleh pengelola utama
atau masing-masing PJ sesuai jadwal yang telah disusun sebelumnya. Begitu selesai
inputing data, selanjutnya data terkirim ke database server pada NOC Pusdatin Depkes.
Melakukan perubahan/perbaikan/updating data yang berasal dari provinsinya sendiri sesuai
kebutuhan misalnya bila ada data yang perlu diubah/diperbaiki. Apabila ada keanehan dari
nilai data kabupaten di wilayahnya, Dinkes Prov tidak berhak mengubah data dari kab/kota,
tetapi hanya bisa memfeedbackkan kepada Dinas Kes Kab/Kota ybs untuk meng-crosscheck
atau memverifikasi ulang data dimaksud.
Melakukan pemantauan absensi terhadap pelaksanaan inputing data kabupaten/kota di
wilayah kerjanya.
PENGUMULAN DATA

Departemen Kesehatan
Unit-unit di Depkes tidak melakukan inputing
dan atau updating data kecuali melakukan
inputing respon Konsultasi Eksekutif
 Unit-unit di Depkes hanya melakukan
validasi/konfirmasi data jika dibutuhkan.
 Melakukan pemantauan absensi terhadap
pelaksanaan inputing data kabupaten/kota di
wilayah kerjanya.

PENGOLAHAN DATA



Pada aplikasi komunikasi data telah disediakan fasilitas
pengolahan, analisis, dan penyajian data yang secara otomatis
dapat mengeluarkan tabel-tabel kompilasi/rekapitulasi, angka-angka
relatif (persentase/proporsi, rate, rasio), indikator tertentu, atau hasil
lainnya.
Dinkes Prov dan Dinkes Kab/Kota serta unit-unit di Depkes perlu
melakukan adalah memvalidasi (crosscheck dan verifikasi) data dan
pengolahan data seperlunya misalnya membuat output laporan
sesuai kebutuhannya yang belum difasilitasi oleh aplikasi
komunikasi data.
Pengolahan data lebih banyak ke arah pengelolaan database pada
datacenter yang dilakukan oleh Pusdatin Depkes, di antaranya
melakukan validasi/konfirmasi data (jika dibutuhkan), melakukan
kompilasi atau rekapitulasi data, menyiapkan data aktif (data
update/mutakhir) yang mudah diakses, membuat back-up data, dan
pengolahan lainnya sesuai kebutuhan terutama yang berkaitan
dengan output laporan yang belum disediakan oleh aplikasi
komunikasi data.
ANALISIS DATA


Pada aplikasi komunikasi data telah disediakan fasilitas
pengolahan, analisis, dan penyajian data yang secara
otomatis dapat mengeluarkan tabel-tabel
kompilasi/rekapitulasi, angka-angka relatif
(persentase/proporsi, rate, rasio), indikator tertentu, atau
hasil lainnya.
Unit-unit di Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan
Provinsi, dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat
melakukan analisis data (lebih lanjut) sesuai
kebutuhannya.
PENYAJIAN DAN DISEMINASI

Data dan informasi biasanya disajikan dalam format narasi, tabel, grafik,
atau peta. Pemilihan format sajian sangat tergantung dari siapa pengguna
informasinya dan untuk apa informasi itu digunakan?


Diseminasi informasi dapat dilakukan melalui media cetakan (hardcopy)
seperti buku, booklet, leaflet, dan lain-lain, atau media digital (softcopy)
seperti CD, disket, dan lain-lain, ataupun media maya (virtual) yaitu
internet/website.



Sebagai contoh informasi untuk pimpinan tertinggi dalam organisasi yang seharihari sangat sibuk disajikan dalam format grafik atau peta, sedangkan informasi
untuk pelaksana yang melaksanakan kegiatan organisasi sehari-hari disajikan
dalam format narasi atau tabel.
Pemilihan media sajian untuk diseminasi informasi berkaitan dengan
pertimbangan kecepatan (transfer) dan jangkauan informasi.
Untuk kebutuhan penyajian data dan informasi, pada aplikasi komunikasi
data telah disediakan fasilitas penyajian data dan informasi, yaitu dalam
format tabular.
Unit-unit di Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, dan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dapat melakukan penyajian data dan informasi
lebih lanjut sesuai kebutuhannya seperti narasi, tabel, grafik, peta yang
disajikan dalam berbagai media cetakan, digital, maupun maya.
PEMANFAATAN DATA




Data yang dihasilkan dari penyelenggaraan komunikasi data ini pun
tentunya harus dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dari
setiap tingkatan manajemen tersebut.
Titik berat pemanfaatan data yang dihasilkan dari penyelenggaraan
komunikasi data ini adalah sebagai alat untuk mendeteksi dini
permasalahan kesehatan yang terjadi di masyarakat.
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Provinsi,
maupun unit-unit di Departemen Kesehatan dapat memanfaatkan
data yang telah masuk ke dalam database server di data center
Depkes dengan mendownload database untuk dilakukan
pengolahan, analisis, dan penyajian data/informasi lebih lanjut
sesuai kebutuhannya, atau dapat juga memanfaatkan output
laporan yang sudah jadi sesuai kebutuhannya.
Untuk memudahkan pemanfaatan data bagi masyarakat, aplikasi
komunikasi data akan diintegrasikan dengan aplikasi/modul
penyajian data dan informasi untuk masyarakat yang mudah
diakses, yang mana datanya telah digabungkan dengan data yang
dihasilkan oleh aplikasi lain.
UMPAN BALIK






Umpan balik dilakukan utamanya berkaitan dengan kelengkapan data dan
kejanggalan atau keanehan dari nilai data yang dikirimkan.
Pemantauan/monitoring kelengkapan data dan kejanggalan atau keanehan
dari nilai data yang dikirimkan dilakukan dengan melihat langsung pada
aplikasi komunisasi data.
Bila ada data yang belum lengkap dan atau ada kejanggalan atau
keanehan dari nilai data kabupaten, Dinas Kesehatan Provinsi perlu
menindaklanjuti segera dengan menginformasikan atau memfeedbackkan
hasil crosscheck dan verifikasi data kabupaten tersebut kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten di wilayah kerjanya.
Untuk data provinsi, feedback hasil pemantauan (crosscheck dan verifikasi
data) dilakukan oleh Pusdatin Depkes.
Umpan balik pada konsultasi eksekutif yang berupa respon atau jawaban
dari unit-unit teknis di Departemen Kesehatan dapat langsung dikirimkan
melalui aplikasi komunikasi data.
Umpan balik juga dapat dilakukan melalui bimbingan teknis dan supervisi.