teknologi pemeliharaan dengan pakan pola leisa

Download Report

Transcript teknologi pemeliharaan dengan pakan pola leisa

Loka Penelitian Sapi Potong
Usaha peternakan sapi potong
(terutama perbibitan) secara
ekonomis kurang menguntungkan
Optimalisasi penggunaan pakan
biomas setempat yang potensial
dan sesedikit mungkin
menggunakan pakan tambahan dari
luar daerah penerapan pakan
(model LEISA)
Diharapkan dapat menurunkan
biaya ransum, menghasilkan
produktivitas ternak yang optimal.
BUDIDAYA SAPI POTONG
GR 07593; ADA
 Pembibitan
 Penggemukan
GR 07375; ADA
GR 07375; ADA
SUMBER DAYA (Bibit, Bakalan)
Sapi potong bakalan merupakan bibit ternak
berupa ternak muda dan lebih umum digunakan
untuk program penggemukan atau pembesaran
Pembelenggu Calon Profesional
Pola pikir tradisional

Pengembangan ternak harus menyediakan lahan TPT

Hijauan minimal 10 % dari bobot badan.

Pemberian pakan dibatasi 3% bobot badan,

Anjuran Rasio bahan kering pakan 50 : 50 %.

Kebutuhan protein minimal 13%.
VS
Pola pikir berwawasan agribisnis
 Pakan ekonomis/murah
 Memenuhi kebutuhan nutrisi sesuai status fisiologis ternak
 Produktivitas optimal
PEMBIBITAN
SUMBER DAYA (BIBIT)
Sapi lokal dan persilangannya
- Sapi lokal: Bali, Aceh, Pesisir, Jawa, Madura,
Grati, PO.PFH, dll
- Sapi Persilangannya: Limousin, Simmental, dll
PAKAN DAN PEMBERIANNYA
Belum ada strategi dan komposisi pakan
terhebat yang dapat diterapkan pada semua sistem
usaha ternak sapi potong yang tersebar pada berbagai
lokasi usaha. Yang terhebat adalah strategi untuk
mengungkap dan meramu pakan potensial
setempat menjadi produk ekonomis yang aman,
sehat, utuh, halal dan berkualitas”.
(Mariyono, 2004)
•
•
Konsep LEISA, pakan lokal >>, pakan external <<<
Bahan pakan asal limbah
- pertanian
- perkebunan
- agroindustri
vs
- tidak ada keseragaman mutu
- ketersediaan tidak kontinyu
- lokasi jauh dari peternakan
- kandungan nutrisinya rendah
- mengandung zat racun atau zat antinutrisi
vs
Teknologi pengayaan nilai nutrisi dan strategi pemberian yang
tepat -- OK
TARGET PAKAN MURAH

Menekan kematian pedet pra-sapih dan lepas
sapih < 3%.

Jarak beranak < 14 bulan.

Laju pertambahan bobot badan harian (PBBH)
pedet s.d. disapih umur 7 bulan > 0,4 kg, dan
PBBH lepas sapih > 0,6 kg.

Usaha perbibitan dan pembesaran sapi potong
dapat memberikan keuntungan ekonomis.
Nutrisi pakan
di Loka Penelitian Sapi Potong
Jenis Pakan
BK
PK
LK
SK
Abu
BETN TDN
.....................................% BK.................................
Tumpi jagung
86,88
5,80
2,49
23,44
5,71
62,57
57,60
Dedak padi
90,68
5,95
5,70
32,45
18,95
36,95
44,11
Onggok
86,80
2,90
1,28
9,21
7,59
79,02
60,74
Kulit kopi
90,56
12,99
1,16
29,97
7,50
48,38
40,08
Bungkil kopra
92,33
19,42
11,00
8,48
5,51
55,59
73,04
Jerami padi
92,06
4,10
1,52
31,74
21,58
41,05
40,42
Rumput gajah
20,29
6,26
2,06
32,60
9,12
48,91
52,20
Singkong Afkir
88,65
2,37
1,40
3,01
15,17
78,05
89,31
Pakan Induk Kering/Bunting
 Teknologi steaming up, challenge, dan flushing
sejak sapi induk bunting 9 bulan hingga
menyusui anak umur 2 bulan.
 Konsumsi BK ransum >3% dari bobot badan,
kandungan PK > 8%, TDN > 58%, SK < 20%
dan abu < 10%.
Pakan Induk Menyusui
 Penyapihan pedet dianjurkan pada umur 7
bulan. Sapi induk bunting dapat menghasilkan
susu sampai dengan umur kebuntingan 7 bulan
tanpa berpengaruh negatif terhadap
kebuntingan berikutnya.
 Konsumsi BK ransum > 3% dari bobot badan
dengan kandungan PK > 10%, TDN > 59%,
SK < 17% dan abu < 10%.
Pakan Sapi Sapihan
•
•
•
Introduksi teknologi pakan dilakukan untuk
efisiensi biaya pemeliharaan dengan target PBBH >
0,6 kg/ekor/hari
Pakan konsentrat murah/komersial sebanyak 1-3%
dari bobot badan dengan kandungan PK ≥ 10%, TDN
≥ 60%, SK ≤ 15% dan abu ≤ 10%.
Alternatif model pakan yang diberikan untuk sapi
sapihan dengan bobot badan 150-175 kg, skor
kondisi tubuh 6-7 adalah 2-3 kg konsentrat
komersial/dedak padi kualitas baik, 3 kg kulit
singkong, rumput segar 3-4 kg dan jerami padi
kering ad libitum (± 1-2 kg)
Pakan Sapi Dara
•
Introduksi teknologi pakan dilakukan untuk
efisiensi biaya pemeliharaan dengan target
PBBH > 0,6 kg/ekor/hari
• Pemenuhan kebutuhan nutrisi optimal dan
ekonomis pada sapi dara adalah konsentrat
murah/komersial yang memiliki kandungan
PK> 10% dan TDN 60% sebnayak 1-3 kg dari
bobot badan.
• Alternatif model pakan untuk sapi dara dengan
bobot badan 200 kg adalah 2 kg konsentrat
komersial/dedak padi kualitas baik, 3 kg tumpi
jagung, 1 kg kulit kopi, rumput segar 3-4 kg dan
jerami padi kering ad libitum (± 2-3 kg).
Pakan Pembesaran
 Introduksi teknologi pakan dilakukan
untuk efisiensi biaya pemeliharaan dengan
target PBBH > 0,6 kg/ekor/hari (Hasil 2009:
Betina lepas sapih > 0,6; jantan > 0,8 kg)
 Konsumsi BK ransum > 4% dari bobot
badan dengan kandungan PK > 8%, TDN >
58%, SK < 17% dan abu < 10%.
Alternatif analisis usaha pembibitan sapi PO dengan pakan
berbasis tanaman padi
Jarak Beranak (CI) Rataan 14 bulan
Jumlah
Satuan
Harga
Biaya/CI
Satuan
BIAYA PAKAN (Rp per 14 bulan)
427
hari
Pakan sumber serat
7
kg
150
747.250
Rumput lapangan
3
kg
250
320.250
Dedak padi kualitas rendah - sedang
5
kg
800
1.708.000
Garam dapur
0,1
kg
500
21.350
Kapur
0,1
kg
500
21.350
JUMLAH BIAYA PAKAN
2.818.200
PENDAPATAN (Rp per 14 bulan)
Pedet lepas sapih 7 bulan
Kompos
3.750.000
-
kg/hari
-
-
JUMLAH PENDAPATAN KOTOR (Rp per 14 bulan)
3.750.000
PENDAPATAN BERSIH (Rp per 14 bulan)
931.800
Rataan keuntungan per bulan (Rp)
Keuntungan terhadap investasi modal pakan dan induk (%/bulan)
* TK belum diperhitungkan
66.557*
0,91
PENGGEMUKAN
SUMBER DAYA (BAKALAN)
 Bangsa sapi lokal atau persilangan
 Mata bersinar, tidak terlalu kurus; berkaitan dengan





kesehatan ternak.
Moncong pendek; berkaitan dengan daya pilih pakan.
Badan tinggi, dada dalam, badan lebar (dada dan pinggul
lebar), kapasitas perut besar; berkaitan dengan kapasitas
produksi daging.
Kulit tipis; berkaitan dengan pelepasan panas tubuh.
Umur dan bobot badan bakalan cukup; berkaitan dengan
periode pertumbuhan. Bobot badan awal lebih diutamakan
yaitu diharapkan > 260 kg (sapi lokal).
Kaki kuat; berkaitan dengan kemampuan menopang berat
badan
PAKAN PENGGEMUKAN
 Konsumsi BK ransum >3% BB denga kandungan PK
> 9%, LK < 6%, SK 15-20%, abu < 10% dan TDN >
60%.
 Pemberian ad libitum (bebas terkontrol, semaunya
ternak).
 Target PBBH adalah 0,8 kg tergantung bangsa.
 Rasio hijauan : pakan penguat antara 0-25 : 100-75
 Pemberian jerami kering atau rumput tua < 2% BB.
 Bila kualitas hijauan bagus dan tersedia leguminosa
maka pemberiam pakan penguat dapat dikurangi atau
sebaliknya.
PERBANDINGAN KEUNGGULAN GENETIK BANGSA
Bangsa sapi
1.
2.
Sapi Lokal
a.Madura
b. Ongole
c. Bali
d.Grati
Sapi persilangan
a. PFH
b. Brahman Cross (BX)
c. Simental X PO
d. Limousin X PO
PBBH (kg/eko/hari)
1
2
3
0,60
0,75
0,66
0,75
0, 90
1,03
0,91
1,32
1,18
0,90
Analisis usaha penggemukan sapi potong PO lama penggemukan 180 hari
Lama penggemukan minimal (hari)
180
Bobot badan awal bakalan (kg)
280
Harga bakalan (Rp/kg)
23.500
PBBH (Kg/hari)
0,8
BB saat jual (kg/ekor)
424
Harga jual (Rp/kg)
23.000
Keuntungan kotor
6.580.000
9.752.000
3.172.000
Biaya-biaya
Konsentrat 3,25%BB (kg/hari)
11,44
Biaya konsentrat per periode (dimodifikasi Rp1000/kg)
2.059.200
Pakan sumber serat per periode (5 kg/hari; Rp 250/kg)
225.000
Tenaga kerja per periode (Rp 1000/ekor/hari)
180.000
Jumlah biaya
2.464.200
Keuntungan bersih (per ekor/periode)
707.800
Keuntungan bersih (per ekor/bulan)
117.967
KEBUTUHAN MODAL LANCAR (Rp/ekor)
% keuntungan terhadap modal lancar
9.044.200
1,30
Pakan penggemukan berbasis pakan murah
•
•
•
•
Tumpi dan konsentrat 3 % BB (perbandingan 3:1)
Rumput gajah 3kg dan jerami padi 1,25% BB.
PBBH sapi silangan 0,82kg dan PO 0,85 kg
Hasil perhitungan pendapatan kotor per hari pada
sapi PO lebih tinggi dari pada sapi silangan.
Analisis usaha penggemukan sapi potong silangan lama penggemukan 180 hari
Lama penggemukan minimal (hari)
180
Bobot badan awal bakalan (kg)
340
Harga bakalan (Rp/kg)
24.000
PBBH (Kg/hari)
1,2
BB saat jual (kg/ekor)
556
Harga jual (Rp/kg)
23.000
Keuntungan kotor
8.160.000
12.788.000
4.628.000
Biaya-biaya
Konsentrat 3,5%BB (kg/hari)
15,68
Biaya konsentrat per periode (dimodifikasi Rp1100/kg)
3.104.640
Pakan sumber serat per periode (5 kg/hari; Rp 200/kg)
225.000
Tenaga kerja per periode (Rp 1000/ekor/hari)
180.000
Jumlah biaya
3.509.640
Keuntungan bersih (per ekor/periode)
1.118.360
Keuntungan bersih (per ekor/bulan)
KEBUTUHAN MODAL LANCAR (Rp/ekor)
% keuntungan terhadap modal lancar
186.393
11.669.640
1,60