TB-Surv-Syst

Download Report

Transcript TB-Surv-Syst

SURVEILENS PENYAKIT TBC
Target Nasional P2TBC

Target 2004 yaitu :
- CDR minimal 60%
- Angka konversi ≥ 85%
- Angka kesembuhan ≥ 80%
- Angka error rate ≤ 5%
Keadaan tahun 2005




CDR baru 51%
Angka konversi ≥ 85%
Angka kesembuhan ≥ 80%
Angka error rate 5-30% dan belum ada secara
nasional
Permasalahan utama
 Bagaimana
mencapai angka penemuan
kasus 70% sesuai dgn target global dan
target nasional pada tahun 2005
Rendahnya CDR





Estimasi angka insiden TBC yg kurang akurat
Rendahnya “health care seeking behaviour of TB
suspects” di UPK yg DOTS
Tidak adanya R/R karena UPK belum semuanya
DOTS
Kualitas Pelayanan TBC
Akses thdp pelayanan
CDR Problem analysis diagram
Faktor lainnya :
-Pendidikan dan pelatihan yg tdk adekuat
-Kualitas supervisi yg kutang baik
-Kualitas dan kuantitas bahan dan
material pendukung
-Kualitas dan kuantitas OAT
-Pedoman yg kurang jelas
Kebijaksanaan
–Rendahnya insentif
Gaji/upah
Biaya hidup sehari2
Penghargaan
-Budget operasional yg rendah
-Reformasi bidang kesehatan
-Rendahnya managemen SDM
-Tingginya biaya yg hrs dibayar
-Sistem informasi kesehatan yang
birokrasi
-Kurangnya perhatian thd kelompok yang
beresiko
Gejala awal yg tidak
sepsifik penyakit TB
RS Pemerintah
belum DOTS
Sektor Swasta
-DPS
- RS Swasta
-Apotik swasta
Tidak adanya R/R
karena belum DOTS
Faktor Personal
Kualitas Pelayanan TBC
-Poor patient flow
-Poor clinical diagnosis
Poor compliance to guidelines
–Poor laboratory diagnosis
Poor sputum collection methods
Poor staining methods
Poor reading skills
Poor quality control
Poor transport and storing of
sputum samples
-Poor reporting and recording
-Kurang berfungsinya sistem rujukanr
-Tidak ada contract tracing
-Kurangnya penyuluhan kpd penderita
dan masyarakat
-Rendahnya komitmen
-Kurangnya keahlian & Ketrampilan
-Prilaku yg jurang baik thd pasien
-Rendahnya kerjasama antara petugas
-Stigma
Beban kerja yang tinggi
Akses thdp pelayanan
-Beban biaya pengobatan
-Beban biaya transportasi
-Jarak dan waktu tempuh
-Terbatasnya jam pelayanan UPK
Faktor masyarakat
–Persepsi thdp TBC  STIGMA
-Persepsi thd gejala
-“Low appreciation” dr puskesmas
-Alternatif pengobatan
•Pengobatan tradisional )
Pengobatan sendiri
)
-Masalah Gender “wanita”
-Kurangnya dukungan dari pemuka
agama/masyarakat
Rendahnya “health care seeking
behaviour of TB suspects”UPK
Faktor suspek penderita TBC
Low CDR
Estimasi insiden TBC
yg tidak akurat
(terrlalu tinggi/
rendah)
-Tanggapan thd gejala2 TBC
-Tanggapan thd beratnya penyakit TBC
-Pengetahuan ttg TBC dpt disembuhkan
-Tanggapan thd pengobatan OAT
-Tanggapan thd pelayanan UPK
DOTS/non-DOTS
-Pengalaman sebelumnya thdp pelayanan
kesehatan
-Kesediaan utk memeriksakan dahak dgn
baik
-Dukungan keluarga kurang
-Pilihan pengobatan alternatif
-Tidak ada asuransi kesehatan
-Adanya stigma
-Status ekonomi
-Mobilitas tinggi
-Tingkat pendidikan
-Sex/umur
Masalah Pelaksanaan surveilens TB



Diagnosis TBC pada anak dgn menggunakan
sistim “scoring”, di bandingkan metode diagnosis
saat ini
Konsep Kelompok Puskesmas Pelaksana (KPP),
PRM- PPM dan PS
Sistim Jejaring rujukan yang efektif
Kunci Surveilens TBC


Dapat dilaksanakan pada setiap simpul simpul
tersebut
Menjawab kebutuhan program  memperbaiki
kebijaksanaan dan implementasi di lapangan
TERIMA KASIH