Sky Template

Download Report

Transcript Sky Template

Your Name
Strategi Harga
• Apakah harga produk kami terlalu murah?
• Mengapa pembeli mau membeli produk lain
sejenis padahal harga mereka lebih mahal ?
• Apakah harga produk bisa berubah-ubah/
dinamis (adjusting)?
• Bagaimana penetapam harga menurut
prepective seller dan prespektif buyer?
• Harga
adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk
mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk
dan pelayanannya
• Strategi Harga adalah :
Menetapkan harga awal untuk sebuah produk
dan dimaksudkan untuk memberikan arah
untuk pergerakan harga pada daur hidup
produk
Key issues in Pricing Strategy
• Pricing Objectives
• Supply & Demand
• Competition & Industry Structure
Faktor Intern
Faktor intern perusahaan yang harus
dipertimbangkan dalam menyusun strategi
harga :
1. Tujuan Strategi Harga (pricing objectives)
2. Biaya pengadaan produk (product’s cost)
3. Ciri khusus produk (product’s characteristics)
Pricing Objectives
Tujuan strategi harga yang ingin dicapai
perusahaan :
- Mencapai persentase keuntungan tertentu
ROI, ROE
- Maksimalisasi jumlah keuntungan
- Meningkatkan jumlah hasil penjualan
- Menjaga stabilitas harga
- Mengikuti atau mencegah persaingan
- Survival
contoh
Keuntungan yang ingin dicapai setiap tahun 10% ROI (500.000.000), jumlah
biaya tetap tahun 1 Rp 950.000.000 biaya variabel tiap satuan produk Rp
39.200 tahun pertama perusahaa merencanakan akan menjual sebanyak
170.000 unit
Jumlah biaya tetap tahun pertama
Rp 950.000
Jumlah target keuntungan
Rp 500.000
Jumlah target contribution margin total
Rp 1.450.000
(sumbangan produk terhadap beban biaya tetap perusahaan dan
keuntungan)
Harga tiap satuan Produk :
Biaya variabel tiap satuan produk + jumlah target CM (Rp 1.450.000.000 :
170.000 = Rp 8.529
Rp 39.200 + Rp 8.529 = Rp 47.729
Product’s Cost
Apakah harga jual poduk dapat menutup biaya
produksi dan pemasarannya, serta menyisakan
keuntungan
Cara menentukan Harga Jual Produk :
- Mark up pricing
- Cost plus pricing
- Rate of return pricing
- Skim milk pricing
- Market Penetration Pricing
- Status Quo Pricing
Contoh mark up pricing
Perusahaan A
Biaya Operasional/bulan (Rp)
Perusahaan B
12.000.000
12.000.000
Jumlah penjualan
10.000
15.000
Harga Pembelian (Rp/buah)
15.000
15.000
10%
7,5%
16.500
16.125
Margin Harga (%)
Harga Jual produk (Rp)/buah
Jumlah Keuntungan
Hasil Penjualan (Rp)
165.000.000
241.875.000
Biaya Pembelian produk (Rp)
150.000.000
225.000.000
Laba Kotor (Rp)
15.000.000
16.875.000
Biaya operasional (Rp)
12.000.000
12.500.000
3.000.000
4.375.000
Laba sebelum pajak (Rp)
Cost plus pricing
Harga pokok satuan produk :
Biaya Variabel + Alokasi biaya Tetap
Jumlah penjualan
=Rp 40.000 + Rp 120.000.000/60.000
=Rp 42.000
Cost Plus Price = Harga pokok produk
(1 - % Laba)
= Rp 42.000
( 1 - 0,2 )
=Rp 52.500
Market Skimming Pricing
Adalah Kebijakan penetapan harga
dimana sebuah perusahaan mengenakan
suatu harga pengenalan yang tinggi,
sering kali disertai dengan promosi besarbesaran.
Strategi ini sering digunakan untuk
produk baru yang memiliki keunggulan
yang unik.
Biasanya strategi Skimming akan
mendorong para pesaing untuk memasuki
pasar
Market Penetration Pricing
Adalah Kebijakan penetapan harga di mana
sebuah perusahaan membebankan harga
yang relatif rendah atas suatu produk pada
awalnya sebagai cara untuk mencapai pasar
masal atau pangsa yang luas di pasar yang
besar.
Karena keuntungan per-unit sangat rendah
maka Volume penjualan harus tinggi dan
memerlukan
waktu
yang
lama
dan
pengembalian biaya pengembangan produk
jg akan lambat pula
Maka
penetapan
harga
penetrasi
cenderung mencegah persaingan
Penetapan Harga Keadaan
Tetap (Status Quo Pricing)
Adalah harga keadaan tetap, atau yang
sesuai dengan persaingan.
Artinya pembebanan harga identik dengan
atau sangat mendekati dengan harga
pesaing.
Untuk perusahaan kecil harga yang sesuai
dengan tingkat persaingan menjadi jalan yang
teraman untuk kelangsungan hidup produk
jangka panjang
Product’s Characteristics)
1. Daya tahan produk dalam jangka lama
(perishabillity)
2. Posisi produk dalam siklus kehidupannya
(stage of product life cycle)
Faktor Ekstern
Faktor ekstern perusahaan yang harus
dipertimbangkan dalam menyusun strategi
harga :
1. Persepsi pasar terhadap nilai produk (value to
consumers)
2. Elastisitas harga (price elasticity)
3. Persaingan pasar (market competition)
4. Pengaruh pemerintah (government influence)
5. Pengaruh perekonomian
6. Penawaran dan permintaan
Faktor Ekstern
Persepsi pasar terhadap nilai produk
Membedakan nilai produk yang dirasakan
(perceived value) dengan nilai potensial
(potential value)
Faktor Ekstern
price elasticity
Perubahan jumlah permintaan produk oleh pasar
atau segmen pasar tertentu yang disebabkan
karena perubahan harga
E = (DQ/Q) / (DP/P)
Ex : Perusahaan X menurunkan harga produk
dari Rp 400.000 menjadi Rp 375.000
permintaan naik dari 500.000 menjadi 600.000
tiap bulan
E = (100.000/500.000) / (25.000/400.000)
= 20% / 6.25%
= 3,2
Potongan harga
: Potongan harga (diskon) digunakan oleh
perusahaan untuk meningkatkan jumlah
penjualan, hasil penerimaan penjualan.
Perusahaan
• dapat memberikan potongan harga kepada :
• Pembeli yang membeli dalam jumlah besar.
• Pembeli yang membayar dengan tunai.
• Pedagang besar atau distributor.
• Konsumen besar/industri pemakai.
Potongan harga
:
1. Potongan Harga Fungsional
berdasarkan channel of distribution : exclusive
distributor, wholesaller, retailer
2. Potongan Rabat (quantity discount)
mengurangi beban biaya penjualan
3. Potongan Kontan ( cash discount)
ex : 2/10 n 60
Potongan harga
:
1. Potongan Harga Fungsional
berdasarkan channel of distribution : exclusive
distributor, wholesaller, retailer
1. Potongan Rabat
2. Potongan Kontan