Transcript TAJWID

Pengertian
Hukum
Macam – Macam Tajwid
Tujuan
Ilmu tajwid bagian dari ulumul qur’an yang perlu di
pelajari, mengingat ilmu ini berkaitan dengan bagaimana
seseorang dapat membaca alquran dengan baik. Tajwid
merupakan bentuk mashdar , berakar dari fi’il madhi yang
berarti “membaguskan”.
Menurut Muhammad Mahmud, hukum
mempelajari ilmu tajwid adalah fardu kifayah
( wajib representatif ) yaitu kewajiban yang boleh di
wakili oleh sebagian muslim saja, namun praktek
pengalaman fardu ain (wajib personal) yaitu
kewajiban yang harus dilakukan oleh seluruh
pembaca alquran.
1. Agar pembaca dapat melafalkan huruf huruf hijaiyah
dengan baik , yang di sesuaikan dengan makhraj dan
sifatnya
2. Dapat memelihara kemurnian bacaan alquran melalui
tata cara membaca alquran yang benar
3. Menjaga lisan pembaca , agar tidak terjadi kesalahan
yang mengakibatkan terjerumus ke perbuatan dosa
Alif lam ma'rifah adalah dua huruf yang ditambah
pada pangkal/awal dari kata yang bermakna nama
atau isim. Terdapat dua jenis alif lam ma'rifah yaitu
qamariah dan syamsiah.
Alif lam qamariah ialah lam yang diikuti oleh 14 huruf
hijaiah, seperti: alif/hamzah(‫)ء‬, ba' (‫)ب‬, jim (‫)ج‬, ha'
(‫)ح‬, kha' (‫)خ‬, 'ain (‫)ع‬, ghain (‫)غ‬, fa' (‫)ف‬, qaf (‫)ق‬, kaf (‫)ك‬,
mim (‫)م‬, wau (‫)و‬, ha' (‫ )ﮬ‬dan ya' (‫)ي‬. Hukum alif lam
qamariah diambil dari bahasa arab yaitu al-qamar
(‫ )ﺮﻤﻘﻟﺍ‬yang artinya adalah bulan. Maka dari itu, cara
membaca alif lam ini adalah dibacakan secara jelas
tanpa meleburkan bacaannya.
Alif lam syamsiah ialah lam yang diikuti oleh 14
huruf hijaiah seperti: ta' (‫)ت‬, tha' (‫)ث‬, dal (‫)د‬, dzal (‫)ذ‬,
ra' (‫)ر‬, zai (‫)ز‬, sin (‫)س‬, syin (‫)ش‬, sod (‫)ص‬, dhod (‫)ض‬,
tho (‫)ط‬, zho (‫)ظ‬, lam (‫ )ل‬dan nun (‫)ن‬. Nama asysyamsiah diambil dari bahasa Arab (‫ )ﻪﻴﺴﻤﺸﻟﺍ‬yang
artinya adalah matahari. Maka dari itu, cara membaca
alif lam ini tidak dibacakan melainkan dileburkan
kepada huruf setelahnya.
Hukum nun mati dan tanwin adalah salah satu tajwid
yang terdapat dalam Al-Qur'an. Hukum ini berlaku
jika nun mati atau tanwin bertemu huruf-huruf
tertentu.
Idzhar
Jika nun mati atau tanwin bertemu/menghadap salah
satu huruf izhar yaitu ‫ھ‬,‫أ‬,‫غ‬,‫ع‬,‫خ‬,‫ح‬cara membacanya
jelas, dan terang tidak diperbolehkan untuk
mendengung.
Idgham Bighunnah
Jika nun mati atau tanwin bertemu huruf huruf seperti:
mim ,‫م‬nun )‫ن‬wau ( ,)‫و‬dan ya' ( ,)‫ي‬maka ia harus dibaca
dengan dengung.
Contoh: ‫ع َم ٍد ُّم َم َّد َد ٍة‬
َ ‫فِ ْي‬harus dibaca Fī ʿamadim
mumaddadah.
Idgham Bilaghunnah
Jika nun mati atau tanwin bertemu huruf-huruf seperti
ra' ( )‫ر‬dan lam ( ,)‫ل‬maka ia harus dibaca tanpa
dengung.
Contoh: ‫ َم ْن لَ ْم‬harus dibaca Mal lam
Iqlab
Hukum ini terjadi apabila nun mati atau tanwin bertemu
dengan huruf ba' ( .)‫ب‬Dalam bacaan ini, bacaan nun mati
atau tanwin berubah menjadi bunyi mim.
Contoh: ‫لَيُ ۢنبَذَ َّن‬harus dibaca Layumbażanna
Ikhfa' haqiqi
Jika nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf
seperti '(‫ ( ت‬,)‫ (ث‬,)‫ ( ج‬,)‫ ( د‬,)‫ (ذ‬,)‫ ( ز‬,)‫ (س‬,)‫ ( ش‬,)‫ ( ص‬,)‫ (ض‬,)‫ط‬
( ,)‫ ( ظ‬,)‫ (م‬,)‫ق‬dan ,)‫ ك‬. maka ia harus dibaca samar-samar
(antara Izhar dan Idgham)
Contoh: ‫س ْط َن‬
َ ‫نَ ْقعًا فَ َو‬
Idgham mimi/idghom mutamasilain adalah
pertemuan antara dua huruf yang sama antara
hurup mim dengen mim
II. Ikhfa safawi adalah cara membunyikan huruf secara
samar samar antara yang terang (izhar) dan
berdengung (idgham) sambil bibir tertutup .jika
mim mati bertemu ba
III. Izhar safawi adalah cara membunyikan nya huruf
secara terang sambil bibir tetutup. Hurufnya adalah
huruf hijaiyah selain mim dan ba
I.
Qalqalah (‫ )ﻪﻠﻘﻠﻗ‬adalah bacaan pada huruf-huruf
qalqalah dengan bunyi seakan-akan berdetik atau
memantul. Huruf qalqalah ada lima yaitu qaf (‫)ق‬, tha
(‫)ط‬, ba' (‫)ب‬, jim (‫)ج‬, dan dal (‫)د‬. Qalqalah terbagi
menjadi dua jenis:
1. Qalqalah kecil yaitu hurufnya asli yang ada di tengah
tengah kalimat
2. Qalqalah besar yaitu huruf mati di sbabkan karena
waqaf
A. Bacaan Tafkhim
Huruf hijaiyah yang wajib dibaca tafkhim terdapat tujuh huruf, yaitu huruf isti’la
yang berkumpul pada kalimat: ‫ظ‬
َّْ ‫ض ْغطَّ ق‬
َ َّ‫ ُخص‬, kesemuanya harus dibaca tebal.
Contoh:
َُّ ‫ فَ َّْال َحقَّ اَقُ ْو‬،‫ن‬
‫ل‬
ََّ ‫ َوالطيِّبُ ْو‬،‫ض ُه َّْم‬
َ ‫ فَض ْلنَا َب ْع‬،َّ‫ غَاسق‬،َّ‫ َوالصآفات‬،‫ا َُّْد ُخلُ ْوهَا‬.
Selain ketujuh huruf tersebut harus dibaca tarqiq, kecuali huruf lam dan ra, yang
mempunyai ketentuan sendiri.
Ra mempunyai ketentuan sendiri jika
a)
Ra berharokat fatah
b)
Ra berharokat dhomah
c)
Ra sukun sedangkan huruf di belakangnya nerharakat fathah
d)
Ra sukun dibelakangnya berharokat dhomah
e)
Ra sukun sedangkan huruf di belakannyahuruf isti’la’
f)
Ra sukun sedangkan huruf di belakannyahuruf bukan isti’la’
B. Bacaan tarqiq
Pertama, huruf lam dibacan tarqiq (tipis), jika huruf lam berada
dalam lam jalalah yang didahului huruf yang bertanda baca
kasrah. Contoh:
َّ‫ ب ْسمَّ للا‬،َّ‫ن ع ْندَّ للا‬
َّْ ‫ م‬،َّ‫ بالل‬،َّ‫ا َ ْل َح ْم َُّد ِلل‬
Semua lam yang tidak berada pada lafal jalalah sebagaimana
dijelaskan di atas, maka harus dibaca tarqiq (tipis).
Ra wajib di baca tipis jika
a) Ra berharakat kasrah
b) Ra yang dibelakangnya huruf ya sukun
c) Ra sukun dan sebelumnya berharakat kasrah
Mad (bahasa Arab: ‫المد‬, "al madd") secara harfiah
bermakna melanjutkan atau melebihkan, secara
istilah mad dapat diartikan sebagai tanda bunyi
panjang dalam bahasa Arab (bunyi pendek menjadi
bunyi panjang) [1]. Dari segi istilah ulama tajwid dan
ahli bacaan, mad bermakna memanjangkan suara
dengan lanjutan menurut kedudukan salah satu dari
huruf mad. Terdapat dua bagian mad, yaitu mad asli
dan mad far'i. Terdapat tiga huruf mad yaitu alif, wau,
dan ya' dan huruf tersebut haruslah berbaris mati atau
saktah. Panjang pendeknya bacaan mad diukur
dengan menggunakan harakat.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Mad Wajib Muttashil
Mad Jaiz Munfashil
Mad ‘Arid Lis Sukun
Mad Badal
Mad Iwadh
Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi
Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi
Mad Lazim Mutsaqqal Harfi
Mad Lazim Mukhaffaf Harfi
Mad Lien
Mad Shilah
Mad Farq
Mad Tamkin
Waqaf dari sudut bahasa ialah berhenti atau menahan,
manakala dari sudut istilah tajwid ialah menghentikan
bacaan sejenak dengan memutuskan suara di akhir
perkataan untuk bernapas dengan niat ingin
menyambungkan kembali bacaan. Terdapat empat jenis
waqaf yaitu:
1. ‫( ّﻡﺂﺗ‬taamm) - waqaf sempurna - yaitu mewaqafkan atau
memberhentikan pada suatu bacaan yang dibaca secara
sempurna, tidak memutuskan di tengah-tengah ayat atau
bacaan, dan tidak memengaruhi arti dan makna dari
bacaan karena tidak memiliki kaitan dengan bacaan atau
ayat yang sebelumnya maupun yang sesudahnya;
2.‫( ﻒﺎﻛ‬kaaf ) - waqaf memadai - yaitu mewaqafkan atau
memberhentikan pada suatu bacaan secara sempurna,
‫ﻛ‬, tidak memutuskan di tengah-tengah ayat atau bacaan,
3. ‫( ﻦﺴﺣ‬Hasan) - waqaf baik - yaitu mewaqafkan bacaan
atau ayat tanpa memengaruhi makna atau arti,
namun bacaan tersebut masih berkaitan dengan
bacaan sesudahnya;
4. ‫( ﺢﻴﺒﻗ‬Qabiih) - waqaf buruk - yaitu mewaqafkan atau
memberhentikan bacaan secara tidak sempurna atau
memberhentikan bacaan di tengah-tengah ayat, wakaf
ini harus dihindari karena bacaan yang diwaqafkan
masih berkaitan lafaz dan maknanya dengan bacaan
yang lain.
5. Wakaf shalih adalah wakaf yang patut dilakukan
karena menjelaskan sesudahnya.
 6. Wakaf Jaiz adalah pengecualian dari kesemua
bentuk wakaf, mengingat lafal setelah wakaf itu boleh
dijadikan permulaan dan tidak jelek.
Tanda mim ( ‫ )مـ‬disebut juga dengan Waqaf Lazim. yaitu
berhenti di akhir kalimat sempurna.
tanda tho ( ‫ ) ﻁ‬adalah tanda Waqaf Mutlaq dan haruslah
berhenti.
 tanda jim ( ‫ ) ﺝ‬adalah Waqaf Jaiz. Lebih baik berhenti
seketika di sini walaupun diperbolehkan juga untuk tidak
berhenti. tanda sad ( ‫ ) ﺹ‬disebut juga dengan Waqaf
Murakhkhas, menunjukkan bahwa lebih baik untuk tidak
berhenti namun diperbolehkan berhenti saat darurat
tanpa mengubah makna
 tanda sad-lam-ya' ( ‫ ) ﮯﻠﺻ‬meneruskan bacaan adalah lebih
baik.
 tanda sad-lam ( ‫ ) ﻞﺼ‬lebih baik berhenti walau





kadang kala boleh diwasalkan;
tanda Qif ( ‫ ) ﻒﻴﻗ‬bermaksud berhenti
tanda sin ( ‫ )س‬atau tanda Saktah ( ‫ ) ﻪﺘﮑﺳ‬menandakan
berhenti seketika tanpa mengambil napas.
tanda Waqfah ( ‫ ) ﻪﻔﻗﻭ‬bermaksud sama seperti waqaf
saktah ( ‫) ﻪﺘﮑﺳ‬, namun harus berhenti lebih lama
tanpa mengambil napas;
tanda Laa ( ‫ ) ﻻ‬bermaksud "Jangan berhenti!".
tanda qaf ( ‫ ) ﻕ‬merupakan maka dari itu lebih baik
meneruskan bacaan walaupun boleh diwaqafkan;
 tanda kaf ( ‫ ) ﻙ‬merupakan singkatan dari "Kadzaalik"
yang bermakna "serupa". Dengan kata lain, makna
dari waqaf ini serupa dengan waqaf yang sebelumnya
muncul;
 tanda bertitik tiga ( ... ...) yang disebut sebagai Waqaf
Muraqabah atau Waqaf Ta'anuq (Terikat).
 tanda zha ( ‫ ) ﻇ‬bermaksud lebih baik tidak berhenti;
Kelompok 10
Lia Sicilia
Mardiana
M. Asep R
R. ABBAS
Yudi D