Manajemen Material dan MRP.ppt (1,779Kb)

Download Report

Transcript Manajemen Material dan MRP.ppt (1,779Kb)

Manajemen Material
dan MRP
1
DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI, SE., MM
Minggu, 17 Juli 2016
Independent Demand Inventory
Systems
2
Minggu, 17 Juli 2016
Overview
3
 Opposing Views of Inventories
 Nature of Inventories
 Fixed Order Quantity Systems
 Fixed Order Period Systems
 Other Inventory Models
 Some Realities of Inventory Planning
 Wrap-Up: What World-Class Producers Do
Minggu, 17 Juli 2016
Opposing Views of Inventory
4
 Why Do We Want to Hold Inventory
 Why Do We Not Want to Hold Inventory
Why Do We Want to Hold Inventory
• Meningkatkan layanan pelanggan
• Mengurangi biaya-biaya tertentu seperti
• Biaya pemesanan
• Biaya persediaan habis
• Biaya perolehan
• Biaya meningkatkan mutu
• Berperan untuk operasi yang efektif dan
efisien dari sistem produksi
Minggu, 17 Juli 2016
Why We Do Not Want to Hold Inventory
5
Meningkatkan biaya-Biaya tertentu seperti
 biaya pergudangan
 biaya kemampuan reaksi pelanggan
 biaya koordinasi produksi
 biaya rasio laba modal
 reduced-capacity costs
 biaya memperbesar mutu
 biaya produksi bermasalah
Minggu, 17 Juli 2016
Nature of Inventory
6
 Two Fundamental Inventory Decisions
 Terminology of Inventories
 Independent Demand Inventory Systems
 Dependent Demand Inventory Systems
 Inventory Costs
Minggu, 17 Juli 2016
Two Fundamental Inventory Decisions
7
 Berapa banyak untuk memesan tiap material
bilamana pesanan dilakukan baik para
penyalur di luar maupun di dalam organisasi
departemen produksi
 Bilamana pesanan dilakukan
Minggu, 17 Juli 2016
Independent Demand Inventory Systems
8
 Permintaan untuk suatu item di dalam
persediaan tidak tergantung pada permintaan
pada item dalam persediaan.
 Persediaan barang jadi adalah suatu contoh
 Permintaan diperkirakan dari peramalan dan
atau pesanan pelanggan
Minggu, 17 Juli 2016
Dependent Demand Inventory Systems
9
 Item yang diminta tergantung pada
permintaan item lain
 Sebagai contoh, permintaan untuk bahan
baku dan komponen dapat dihitung dari
permintaan untuk barang jadi
 Oleh karena itu sistem yang digunakan untuk
mengatur inventaris ini adalah berbeda dari
yang digunakan dengan memanaje
permintaan mandiri
Minggu, 17 Juli 2016
Biaya Persediaan
10
 Biaya-Biaya dihubungkan dengan pemesanan banyak (yang diwakili






biaya penggudangan = carrying costs)
Biaya-Biaya dihubungkan dengan pemesanan kecil (yang diwakili
biaya pemesanan = ordering costs)
Biaya-Biaya ini adalah biaya-biaya berlawanan, yaitu., ketika satu
meningkat/kan yang lainnya berkurang
Penjumlahan dari dua biaya adalah total biaya penyimpanan = Total
Stocking Cost (TSC)
Bilamana direncanakan kembali kwantitas pesanan, TSC berkurang
untuk biaya minimum dan kemudian meningkat/
Perilaku biaya ini adalah basis untuk menjawab pertanyaan dasar
pertama mempertanyakan berapa banyak untuk memesan
ini dikenal sebagai kwantitas pesanan yang ekonomis (EOQ)
Minggu, 17 Juli 2016
Fixed Order Quantity Systems
11
 Perilaku Kwantitas Pesanan Ekonomi (EOQ)
Sistem
 Menentukan Jumlah Pesanan
 Menentukan Pesanan Kembali
Minggu, 17 Juli 2016
Behavior of EOQ Systems
12
 Permintaan untuk item yang diinventarisir, tingkat





persediaan menurun
Bilamana tingkat persediaan turun ke titik kritis, titik
pesanan, proses pemesanan dilakukan
Jumlah pesanan setiap kali pesanan ditetapkan tetap
atau konstan
Bilamana kwantitas yang dipesan diterima, tingkat
persediaan meningkat
Suatu aplikasi sistem jenis ini adalah dua bentuk
sistem
Sistem akuntansi persediaan terus menerus pada
umumnya dihubungkan dengan jenis sistem ini
Minggu, 17 Juli 2016
Determining Order Quantities
13
 Basic EOQ
 EOQ for Production Lots
 EOQ with Quantity Discounts
Minggu, 17 Juli 2016
Model I: Basic EOQ
14
 Typical assumptions made
 annual
demand (D), carrying cost (C) and
ordering cost (S) can be estimated
 average inventory level is the fixed order quantity
(Q) divided by 2 which implies
no safety stock
orders are received all at once
demand occurs at a uniform rate
no inventory when an order arrives
Minggu, 17 Juli 2016
Model I: Basic EOQ
15
 Assumptions (continued)
 Stockout,
customer responsiveness, and other
costs are inconsequential
 acquisition cost is fixed, i.e., no quantity
discounts
 Annual carrying cost = average inventory level X
carrying cost = (Q/2)C
 Annual ordering cost = average number of orders
per year X ordering cost = (D/Q)S
Minggu, 17 Juli 2016
Model I: Basic EOQ
16
 Total annual stocking cost (TSC) = annual carrying
cost + annual ordering cost = (Q/2)C + (D/Q)S
 The order quantity where the TSC is at a minimum
(EOQ) can be found using calculus (take the first
derivative, set it equal to zero and solve for Q)
EOQ = 2DS/C
Minggu, 17 Juli 2016
Model II: EOQ for Production Lots
17
 Yang digunakan untuk menentukan ukuran
pesanan, jumlah produksi, jika suatu item
diproduksi pada suatu tingkat produksi, yang
disimpan dalam persediaan, dan kemudian
mengirim kepada tingkat berikutnya atau
pelanggan
 Berbeda dengan Model I sebab pesanan
diasumsikan pada tingat yang disediakan atau
diproduksi pada tingkat tarip seragam (p) menilai
dibandingkan dengan pesanan yang diterima
Minggu, 17 Juli 2016
Model II: EOQ for Production Lots
18
 Ini juga diasumsikan pada tingkat penawaran, p
lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat
permintaan, d
 Perubahan pada tingkat persediaan yang diambil
menggambarkan persamaan TSC
 TSC = (Q/2)[(p-d)/p]C + (D/Q)S
 The optimization results in
EOQ =
2DS  p 
C 
 p  d

Minggu, 17 Juli 2016
Model III: EOQ with Quantity Discounts
19
 Di bawah potongan kwantitas, seorang penyalur
menawarkan harga satuan yang lebih rendah jika
jumlah yang dipesan banyak pada suatu waktu
 Ini dikenal sebagai potongan harga, yaitu satuan
harga tertentu atas suatu cakupan kwantitas
pesanan tertentu
 Ini berarti bahwa perbedaan model dengan Model
I sebab biaya pemerolehan (AC = acquisition cost)
boleh berbeda menurut kwantitas pesanan, yaitu.,
tidak perlu tetap
Minggu, 17 Juli 2016
Model III: EOQ with Quantity Discounts
20
 Di bawah kondisi ini, biaya perolehan menjadi suatu biaya
tambahan dan harus dipertimbangkan dalam penentuan
EOQ
 Total biaya bahan tahunan ( TMC)= Total annual stocking
cost ( TSC)+ biaya perolehan tahunan
 TSC= ( Q/2)C+ ( D/Q)S+ ( D)Ac
 Untuk temukan EOQ, prosedur yang digunakan:
1. Menghitunglah EOQ dengan menggunakan biaya
perolehan yang paling rendah. Jika menghasilkan EOQ
yang feasibel. Contoh bahwa kwantitas dapat dibeli pada
biaya perolehan yang digunakan, ini optimal.
Minggu, 17 Juli 2016
Model III: EOQ with Quantity Discounts
21
2. Menggunakan EOQ dari langkah 1 dan skedul
potongan, menentukan biaya perolehan yang
harusnya telah digunakan dan menghitung EOQ
baru. EOQ baru ini feasibel
3. Menghitunglah TMC untuk EOQ dilangkah ke 2
4. Menghitunglah TMC untuk semua jumlah yang
lebih besar dibanding di langkah 2. EOQ di mana
potongan ditawarkan. Memilihlah kwantitas
dengan TMC yang paling rendah
Minggu, 17 Juli 2016
Determining Order Points
22
 Basis for Setting the Order Point
 DDLT Distributions
 Setting Order Points
Minggu, 17 Juli 2016
Basis for Setting the Order Point
23
 Dalam sistem kwantitas pesanan yang ditetapkan,
proses pemesanan dicetuskan bilamana tingkat
persediaan turun pada titik-kritis, titik pesanan
 Start ini adalah untuk item lead-time
 Lead-Time adalah waktu untuk melengkapi semua
aktivitas dihubungkan dengan penempatan,
mengisi dan menerima pesanan itu.
Minggu, 17 Juli 2016
Basis for Setting the Order Point
24
 Selama lead time, pelanggan melanjut menarik
sepanjang inventori
 Selama periode inventori ini peka pada kehabisan
persediaan
 Tingkat pelayanan pelanggan adalah kemungkinan
kehabisan persediaan tidak akan terjadi sepanjang
lead-time
Minggu, 17 Juli 2016
Basis for Setting the Order Point
25
 Titik pesanan di-set didasarkan pada:
 permintaan
selama lead-time ( DDLT) dan
 layanan pelanggan tingkatan yang diinginkan
 Titik pesanan (OP)= Permintaan yang diharapkan
selama lead-time ( EDDLT)+ Stok pengaman ( S)
 Jumlah stok pengaman diperlukan didasarkan
pada derajat tingkat ketidak-pastian dalam DDLT
dan tingkat layanan pelanggan yang diinginkan
Minggu, 17 Juli 2016
Distribusi permintaan selama lead-time
26
 Jika ada variabilitas di dalam DDLT, DDLT
dinyatakan sebagai distribusi
 terpisah
 berlanjut
 Di dalam DDLT distribusi terpisah, nilai
(permintaan) hanya dapat bilangan bulat
 Suatu DDLT distribusi berlanjut adalah sesuai
manakala permintaan sangat tinggi
Minggu, 17 Juli 2016
Pengaturan Titik Pesanan Untuk DDLT
Distribusi Terpisah
27
 Mengasumsikan kemungkinan distribusi aktual
DDLTS memberikan atau dapat dikembangkan
dari frekuensi distribusi
 Memulai dengan DDLT yang paling rendah,
menghimpun kemungkinan itu. Ini adalah kwalitas
pelayanan untuk DDLTS
 Memilih DDLT yang akan menyediakan pelanggan
yang diinginkan untuk mengukur titik pesanan
Minggu, 17 Juli 2016
Pengaturan Titik Pesanan suatu DDLT
Distribusi Berlanjut
28
 Diasumsikan bahwa lead-time (LT) tetap
 Asumsi bahwa permintaan per hari adalah berdistribusi
normal dengan rata-rata (d) dan simpangan baku itu (sd)
 Distribusi DDLT dikembangkan dengan “menambahkan”
secara bersama-sama distribusi permintaan harian ke
lead-time
 Menghasilkan distribusi DDLT adalah berdistribusi normal
dengan parameter berikut :
EDDLT = LT(d )
 DDLT 
LT (d )
2
Minggu, 17 Juli 2016
Pengaturan Titik Pesanan suatu DDLT
Distribusi Berlanjut
29
 Tingkat layanan pelanggan diubah jadi suatu nilai Z
menggunakan tebel distribusi normal
 Stok pengaman dihitung dengan perkalian nilai Z
dengan σDDLT.
 Titik pesanan di-set menggunakan OP= EDDLT+ S,
atau subtitusi
OP  LT(d )  Z ( LT (d ) 2 )
Minggu, 17 Juli 2016
Example: Setting Order Points
30
 Auto Zone menjual komponen dan perlengkapan
tersendiri mencakup oli motor populer multigrade. Bilamana persediaan 0li ini turun sampai
20 galon, pemesanan kembali dilakukan. Manajer
toko memfokuskan pada penjualan sedang
kekurangan dengan persediaan habis menunggu
untuk pemesanan. Ini ditentukan lead-time
permintaan dengan distribusi normal dengan ratarata 15 galon dan suatu simpangan baku 6 galon.
 Manajer bermaksud mengetahui kemungkinan
dari suatu persediaan habis selama lead-time.
Minggu, 17 Juli 2016
Example: Setting Order Points
31
 EDDLT = 15 gallons
 DDLT
= 6 gallons
OP = EDDLT + Z(DDLT )
20 = 15 + Z(6)
5 = Z(6)
Z = 5/6
Z =0.833
Minggu, 17 Juli 2016
Example: Setting Order Points
32
 Standard Normal Distribution
Area = 0.2967
Area = 0.2033
z
0.833
Minggu, 17 Juli 2016
Example: Setting Order Points
33
 Tabel standar normal mempelihatkan daerah 0,2967
untuk daerah antara nilai z = 0 dan nilai z = 0,833.
daerah sisi adalah 0,5 = 0,2967 = 0,2033.
probabilitas kekurangan persediaan selama lead
time adalah 0,2033
Fixed Order Period Systems
 Perilaku Sistem Economic Order Period (EOP)
 Model Economic Order Period
Minggu, 17 Juli 2016
Perilaku Sistem Economic Order Period
34
 Saat permintaan persediaan diyakini terjadi, tingkat
persediaan turun
 Ketika periode waktu ditentukan (EOP) telah
berlalu, proses pemesanan dilakukan, yaitu waktu
antara pesanan tetap atau konstan
 Pada waktu kwantitas pesanan ditentukan
menggunakan kwantitas pesanan= diatas target
persediaan - tingkat persediaan+ EDDLT
Minggu, 17 Juli 2016
Perilaku Sistem Economic Order Period
35
 Setelah lead-time berlalu, kwantitas yang dipesan
diterima, dan tingkat persediaan meningkat.
 di atas tingkat persediaan ditentukan oleh jumlah
yang dialokasikan ke suatu item
 Sistem ini digunakan jika diinginkan menghitung
persediaan secara phisik setiap kali pesanan
ditempatkan
Minggu, 17 Juli 2016
Menentukan EOP
36
 Menggunakan pendekatan yang sama untuk
menghitung EOQ, nilai optimal waktu tetap antara
pesanan yang dilakukan dengan
EOP =
2S / DC
Minggu, 17 Juli 2016
Model Persediaan Lainnya
37
 Hybrid Inventory Models
 Single-Period Inventory Models
Minggu, 17 Juli 2016
Hybrid Inventory Models
38
Model pengisian kembali opsional
 Sama untuk model periode pemesanan yang tetap
 Kecuali jika persediaan telah turun di bawah tingkat
yang ditentukan bilamana periode pesanan telah
berlalu, tidak ada pesanan yang dilakukan
 Melindungi dari penempatan pesanan yang sangat
kecil
 Menarik bilamana ditinjauan ulang dan biaya
pemesanan yang besar
Minggu, 17 Juli 2016
Hybrid Inventory Models
39
Model persediaan utama
 Memulai dengan tingkat persediaan tertentu
 Kapan saja suatu penarikan dibuat, suatu pesanan
dengan jumlah penempatan yang sama
 Memastikan bahwa persediaan diatur pada
tingkatan yang tetap
 Sesuai untuk setiap item yang mahal dengan biaya
pemesanan yang kecil
Minggu, 17 Juli 2016
Single Period Inventory Models
40
 Keputusan kwantitas pesanan meliput hanya satu periode
 Sesuai dengan materi yang cepat menjadi rusak, seperti
barang-barang mode, makanan tertentu, surat kabar
 Tabel payoff mungkin digunakan untuk mengambil
keputusan di bawah ketidak-pastian
 Salah satu dari aturan berikut dapat digunakan di dalam
analisa
 laba terbesar
 Total biaya jangka pendek dan panjang terendah yang
diharapkan
 Total biaya terendah yang diharapkan
Minggu, 17 Juli 2016
Some Realities of Inventory Planning
41
 ABC Classification
 EOQ and Uncertainty
 Dynamics of Inventory Planning
Minggu, 17 Juli 2016
ABC Classification
42
 Dimulai dengan item persediaan yang diurutkan dengan nilai
dolar di dalam persediaan di urutkan dari tertinggi ke yang
paling rendah pesanan
 Merencanakan kumulatif nilai dolar dalam persediaan melawan
kumulatif dalam persediaan
 Bentuk Observasi
 Persentase terendah suatu item (Kelas A) menyusun
prosentase yang besar nilai persediaan
 Prosentase besar menyangkut materi (Kelas C) menyusun
persentase terkecil dari nilai persediaan
 Penggolongan ini menentukan berapa banyak yang harus
diberikan kepada persediaan yang dikendalikan dari item yang
berbeda
Minggu, 17 Juli 2016
EOQ and Uncertainty
43
 Kurva TSC dan TMC secara relatif flat, oleh karena itu
pergerakkan ke kiri atau ke kanan dalam kwantitas
pesanan optimal pada kwantitas pesanan hanya
mempunyai sedikit efek pada biaya-biaya
 Kesalahan penilaian nilai-nilai parameter yang digunakan
untuk menghitung EOQ pada umumnya tidak mempunyai
dampak penting atas biaya-biaya total.
 Banyak biaya-biaya tidak secara langsung disatukan di
dalam rumusan EOQ dan EOP, tetapi bisa faktor penting
 Prosedur keadaan darurat untuk mengisi persediaan
dengan cepat harus dibentuk
Minggu, 17 Juli 2016
Dynamics of Inventory Planning
44
 Secara terus menerus meninjau ulang praktek
pemesanan dan keputusan
 Memodifikasi secara tepat pola permintaan dan
penawaran perusahaan
 Batasan, kapasitas penyimpanan dan dana tersedia,
dapat berdampak pada perencanaan inventori
 teknologi informasi dan Komputer digunakan secara
ekstensif di dalam perencanaan persediaan
Minggu, 17 Juli 2016
The scope of MRP in manufacturing
45
 Perusahaan harus mengendalikan jumlah dan jenis material mereka beli,
merencanakan produk yang diproduksi dan memastikan jumlah yang bisa
mereka temu permintaan pelanggan sekarang dan yang akan datang,
semua biaya mungkin paling rendah. Pembuatan suatu keputusan yang
tidak baik di dalam suatu area akan membuat perusahaan rugi. Contoh :
 Jika suatu perusahaan membeli dalam jumlah tidak cukup dari suatu item
digunakan dalam pabrikasi, atau item yang salah, mereka mungkin tidak
mampu temu kontrak untuk menyediakan produk pada tanggal yang
disetujui.
 Jika suatu perusahaan membeli dalam jumlah berlebihan dari suatu item,
uangnya sia-sia- kelebihan kwantitas tunai yang berlebihan sisa stock dan
tidak bisa digunakan sama sekali. Ini adalah suatu masalah untuk
perusahaan dan pabrikan dengan daur hidup produk sangat pendek.
Bagaimanapun, beberapa materi dibeli akan mempunyai suatu kwantitas
minimum yang harus dimiliki, oleh karena itu membeli kelebihan perlu.
Minggu, 17 Juli 2016
MRP
46
It provides answers for several questions:
 What items are required?
 How many are required?
 When are they required?
Minggu, 17 Juli 2016
Data yang harus dipertimbangkan :
47
 Item akhir (materi) yang dibuat. Ini kadang-kadang disebut Permintaan






Mandiri, atau Tingkatan " 0" atas BOM (Daftar kebutuhan bahan).
Berapa banyak diperlukan serentak.
Jumlah yang diperlukan untuk memenuhi permintaan.
Kebutuhan material disimpan.
Menginventarisir arsip status. Arsip material yang tersedia untuk penggunaan
dalam persediaan dan material dalam pemesanan dari para penyalur.
Daftar kebutuhan bahan. Rincian menyangkut material, komponen dan subassemblies yang diperlukan untuk membuat masing-masing produk.
Data Perencanaan. Ini meliputi semua arah dan pengontrolan untuk
menghasilkan materi akhir. Meliputi materi : Perputaran, Tenaga kerja dan
Mesin Standard, Mutu dan Standard Pengujian, Pull/Work, ukuran lot
(kelompok) Teknik ( yaitu. Ukuran lot (kelompok) yang ditetapkan; perbaikan,
Lot-For-Lot, Kwantitas Order; Pesanan Ekonomi), Persentase sisa, dan
masukan lain.
Minggu, 17 Juli 2016
Output
48
Keluaran dan berbagai laporan:
 Keluaran 1 adalah " Jadwal produksi yang
direkomendasikan" denah suatu jadwal yang terperinci
menyangkut tanggal penyelesaian dan start minimum yang
diperlukan, dengan jumlah, untuk masing-masing langkah
menyangkut Perputaran dan daftar kebutuhan bahan untuk
mencukupi permintaan dari MPS.
 Keluaran 2 adalah " Jadwal Pembelian yang
direkomendasikan". Materi yang dibeli harus diterima ke
dalam fasilitas dan pesanan pembelian, atau Pelepasan
pesanan
Minggu, 17 Juli 2016
49
Minggu, 17 Juli 2016
Ringkasan
50
 Siklus persediaan adalah fokus pada independen
pusat sistem persediaan
 Sistem perencanaan dan pengendalian produksi
merubah untuk mendukung strategi persediaan
 Sistim informasi elektronis menghubungkan rantai
persediaan
Minggu, 17 Juli 2016