Document 9655536

Download Report

Transcript Document 9655536

Matakuliah
Tahun
: W0092 - Konstruksi Bangunan I
: 2008/2009
Elemen-Elemen Konstruksi Bangunan: Lantai
Pertemuan 1
1. Menentukan Titik dan Garis Pondasi
Untuk dapat meletakkan titik-titik dan garis pondasi harus
diperhatikan penggunaan jenis pondasi pada elemen struktur yang
tepat. Kapan menggunakan pondasi titik dan menerus harus dilihat
dari jenis struktur yang dipikulnya.
1.1 Menggunakan Pondasi Titik / Setempat
Pondasi titik identik dengan pondasi setempat yang
digunakan untuk menopang beban yang bersifat setempat.
Beban setempat ini berasal dari kolom bangunan yang
meneruskan beban-beban bangunan ke bawah secara linear
menuju ke satu tempat atau satu titik di dalam tanah.
Bina Nusantara University
3
Dengan demikian setiap kolom, hanya perlu
menggunakan jenis pondasi titik ini baik pondasi dangkal
ataupun pondasi dalam.
 Beban yang dipikul jenis pondasi:
• Pondasi titik ‰ beban struktur melalui kolom
• Pondasi menerus ‰ beban struktur melalui dinding atau
untuk menopang dinding berat
• Pondasi gabungan ‰ pada penggunaan kolom dan
dinding bersama
Bina Nusantara University
4
Kadang-kadang sering dijumpai lapisan tanah keras letaknya ada pada
kedalaman lebih dari 1,50m dari permukaan tanah setempat. Bila digunakan
pondasi menerus akan sangat mahal dan tidak efisien lagi. Untuk keadaan ini
dapat dipakai jenis pondasi yang dibuat dibawah kolom-kolom pendukung
bangunan, disebut pondasi setempat. Jadi yang merupakan pondasi utama
pendukung bangunan adalah pondasi setempat ini, semua beban bangunan
yang diterima kolom-kolom pendukung langsung dilimpahkan padanya.
Pada pemakaian pondasi setempat ini masih tetap diperlukan adanya
pondasi menerus, tapi fungsinya tidak mendukung beban bangunan
melainkan untuk tumpuan mencor balok sloof. Ukuran dan bentuk pondasi
menerus dibuat lebih kecil dan letaknya tidak perlu sama dalam dengan
pondasi setempatnya (pondasi utamanya).
Bina Nusantara University
5
Pondasi setempat dapat dibuat bentuk:
1. pondasi Pilar, dibuat dari pasangan batu kali berbentuk
kerucut terpancung
2. pondasi Sumuran, dibuat dengan cara menggali tanah
berbentuk bulat sampai
kedalaman tanah keras, kemudian diisi adukan beton
tanpa tulangan dan batu-batu besar
3. pondasi Telapak, dibuat dari konstruksi beton bertulang
berbentuk plat persegi,
disebut juga “voetplat” atau foot-plate
Bina Nusantara University
6
1.2. Menggunakan Pondasi Menerus
Pondasi menerus adalah pondasi yang paling sesuai memikul
beban menerus pula. Beban menerus ini pada bngunan identik
dengan beban yang disalurkan ke dalam tanah oleh dinding yang
berfungsi struktural atau dinding pemikul (bearing wall) dan
dinding geser (shear wall). Dinding non struktural yang mempunyai
berat konstruksi yang tinggi seperti dinding batu bata pada lantai
dasar juga memerlukan pondasi agar dinding tidak melesak ke
dalam tanah.
Wujud pondasi menerus ini pada bangunan adalah pondasi batu
kali atau batu bata dan juga pondasi beton bertulang dari bentuk
foot-plate yang dipanjangkan.
Bina Nusantara University
7
Bina Nusantara University
Gambar 1-5. Penggunaan Pondasi Menerus
8
1.3. Menggunakan Pondasi Gabungan
Pada sebuah bangunan, penggunaan jenis-jenis pondasi secara
bersamaan lebih sering dilakukan untuk mendapatkan tumpuan
bangunan yang optimal pada tanah.
Karena struktur bangunan seringkali terdiri dari kolom dan dinding secara
bersamaan baik dinding struktural atau dinding berat seperti dinding
batu bata, maka penggunaan pondasi titik untuk kolom dan pondasi
menerus untuk dinding dapat digunakan secara
bersama.
Aplikasi pemakaian pondasi gabungan pada gambar kerja ini harus jelas
diperlihatkan pada rencana pondasi dan potongan bangunan dengan
notasi dan ukuran yang jelas.
Bina Nusantara University
9
Bina Nusantara University
Gambar 1-6. Penggunaan Pondasi Gabungan
10
2. Menentukan Jenis Pondasi Khusus
Pada kondisi khusus seperti pada bangunan yang mempunyai beban
sangat besar, pada kondisi tanah yang sangat jelek diperlukan pondasi
yang khusus pula.
Demikian juga pada kondisi untuk fungsi khusus seperti ruang-ruang
mesin, maka diperlukan jenis pondasi tertentu yang mampu meredam
getaran mesin, sehingga menghilangkan atau mengurangi pengaruhnya
pada struktur bangunan.
Pondasi khusus juga terkadang digunakan sebagai bagian dalam satu
bangunan justeru untuk mengurangi konstruksi yang tidak perlu.
Bina Nusantara University
11
Konstruksi pondasi di tanah keras yang hanya menopang
dinding bata atau dinding partisi ringan tidak harus
menggunakan pondasi batu kali yang besar.
Penggunaan rolaag atau sloof saja dengan ukuran tertentu
dapat dipakai untuk menghindari pemakaian bahan pondasi
yang terlalu besar.
Pada kondisi tertentu penggunaan sloof yang dimaksudkan
untuk membantu pondasi atau bahkan menggantikan peran
pondasi juga dapat dilakukan.
Keputusan-keputusan ini memang harus dikonsultasikan dengan
ahli pondasi atau ahli tanah agar didapatkan keputusan desain
yang tepat.
Bina Nusantara University
12
3. Menentukan Konstruksi Pondasi
Konstruksi pondasi tergantung dari jenis, ukuran dan kondisi tanah
dan lingkungan setempat di mana bangunan didirikan. Pada daerah
di mana batu kali dan pasir mudah
didapatkan, penggunaan pondasi baik titik atau menurus dan
dangkal atau dalam sering menggunakan beton atau beton
bertulang. Sementara daerah yang banyak terdapat kayu semua
jenis pondasi dapat menggunakan balok-balok kayu sebagai
konstruksi pondasi.
Bina Nusantara University
13
Bagian penting yang juga harus diperhatikan pada
desain pondasi adalah pada konstruksi penghubung
antara pondasi dan elemen struktur dan tanah di
sekitarnya.
Bagaimana pondasi dihubungkan dengan sloof
Penggunaan Pondasi Khusus:
• Pada bangunan dengan beban ekstra
• Pada bangunan dengan kondisi tanah yang sangat jelek
• Pada bagian bangunan dengan beban yang lebih ringan
• Pada bagian bangunan dengan fungsi beban ekstra
Bina Nusantara University
14
Fungsi dimensi pada bagian pondasi:
• Lebar pondasi ‰ menopang berat total bangunan
• Kedalaman pondasi ‰ mencapai tanah keras
• Proporsi kedalaman pondasi ‰ mendirikan bangunan
• Bahan pondasi ‰ sesuai ketersediaan di lingkungan
Bina Nusantara University
15
Gambar 1-9. Detail Pondasi Menerus
Bina Nusantara University
16
Bina Nusantara University
17
Bina Nusantara University
18
Bina Nusantara University
19
Bina Nusantara University
20