Document 9655448

Download Report

Transcript Document 9655448

Matakuliah
Tahun
: History of Animation
: 2009
Visual FX Animation
Pertemuan 11
Bina Nusantara
Pada awalnya efek spesial berkembang di dunia sulap
dan pertunjukan.
Setelah 1895, Lumiere Brothers menemukan sinematografi di Paris, saat
itulah efek spesial di dunia film mulai muncul. Di tahun yang sama, saat
industri film dimulai, Alfred Clarke membuat film The Execution of Mary
Queen of Scots atau The Execution of Mary Stuart (1895), yang diketahui
menggunakan teknik efek spesial pertama di dunia. Adegan di dalam film
yang menggunakan efek spesial adalah pemenggalan kepala aktris
pemeran wanitanya. Saat kepala aktris tersebut akan dipenggal. Kamera
dihentikan. Semua aktor diminta diam, tidak bergerak sedikitpun.
Pemeran wanita diminta meninggalkan tempatnya dan posisinya
digantikan boneka. Selanjutnya kamera dilanjutkan mengambil gambar
pemenggalan kepala boneka.
Teknik ini dikenal dengan nama Substitution Shot.
Bina Nusantara
Bina Nusantara
1895
Tahun 1898, pesulap Perancis George Melies
memulai membuat film dari aksi sulapnya.
Ia menggunakan berbagai teknik seperti, multiple exposure,
miniatur dan stop-motion animation. Hal ini menjadikan ia
dijuluki “Grandfather of Special Effects”. Ia memproduksi
lebih dari 500 film, termasuk La Voyage Dans la Lune (1902),
atau A Trip to The Moon (1902).
Bina Nusantara
Bina Nusantara
1898
Edwin Porter memulai penggunaan matte
untuk menggabungkan dua gambar yang berbeda di
dalam film The Great Train Robbery (1903).
Bina Nusantara
1903
Norman O. Dawn menggunakan teknik glass shot.
Teknik ini menghemat biaya, karena hanya membangun
sebagian set film dan mengisi sisanya dengan lukisan. Di
tahun 1907, Richard Murphy juga mempelopori penggunaan
animatronik, yaitu elang mekanis di dalam The Eagle’s Nest
(1907), yang merupakan cikal bakal penggunaan robot yang
lebih canggih dalam ET dan Jaws.
Bina Nusantara
Bina Nusantara
1907
Frank Williams menciptakan travelling matte yang bisa
membuat karakter yang bergerak digabungkan
dengan background lain. Teknik ini selanjutnya
disempurnakan sebagai teknik blue-screen.
Bina Nusantara
Bina Nusantara
1916