Document 9654337

Download Report

Transcript Document 9654337

Matakuliah
Tahun
: pengantar psikologi sosial
: 2010
pertemuan 18-pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan kelompok
Model aturan pengambilan keputusan kelompok:
secara eksplisit maupun implisit:
1. Unanimity: diskusi berfungsi untuk menekan mereka yang
deviant untuk konform.
2. Majority wins: diskusi berfungsi menguatkan posisi mayoritas,
yang kemudian menjadi posisi kelompok.
3. Truth wins: diskusi memunculkan posisi yang dianggap benar.
4. Two-thirds majority: keputusan kelompok diambil hanya jika
tercapai mayoritas dua pertiga.
5. First shift: kelompok mengambil keputusan konsisten dengan
peralihan opini yang pertama kali dikemukakan oleh anggota
kelompok.
Tahapan pengambilan keputusan
1.
2.
3.
4.
5.
Ada masalah
Merumuskan masalah
Ditetapkan kriteria
Alternatif pemecahan masalah
Dipilih dan diputuskan alternatif
terbaik
6. Alternatif dilaksanakan
7. Monitor dan evaluasi
Brainstorming
Untuk melakukan
pengambilan keputusan,
kelompok perlu sekreatif
mungkin menghasilkan
ide-ide.
Brainstorming: proses di
mana kelompok sebanyak
mungkin, sebisa mungkin,
dan secepat mungkin
menghasilkan ide-ide;
kemukakan apa adanya
yang muncul dalam pikiran
dan tidak perlu menilai
benar atau salahnya.
Brainstorming (2)
 Brainstorming dapat menjadi tidak
optimal karena faktor-faktor:
1. Evaluation apprehension
2. Social loafing & free riding
3. Production matching
anggota kelompok menggunakan
kinerja rata-rata kelompok untuk
menentukan norma kinerja yang
mengarahkan pengemukaan ide-ide.
4. Production blocking
kreatifitas dan produktifitas individu
berkurang karena orang lain
mengemukakan ide-ide yang sama
pada saat yang bersamaan.
Group polarization effect
• Kecenderungan kelompok untuk membuat
keputusan yang lebih ekstrim daripada individu;
kelompok bergerak ke arah alternatif yang beresiko
dan semakin beresiko dalam membahas suatu isu.
• Mengapa??
– Social comparison
– Beberapa orang menyadari bahwa pandangan mereka
tidak lebih baik dari yang lain, kemudian mereka beralih
ke pandangan yang lebih ekstrim.
Bahaya potensial pengambilan
keputusan kelompok
• Groupthink
• Biased processing
• Restricted sharing of information
Groupthink
Kecenderungan dari
kelompok yang sangat
kohesif dengan pemimpin
yang directive yang
menghasilkan keputusan
yang tidak matang (poor
decision-making)
berdasarkan dorongan yang
berlebihan untuk mencapai
konsensus.
Groupthink (lanjutan)
Faktor yang menyebabkan groupthink:
• Kohesifitas
• Emergent group norm
– Keyakinan bahwa kelompok tidak mungkin salah dan
superior secara moral karenanya tidak perlu ada
diskusi lebih lanjut.
– Keputusan telah diambil dan yang harus dilakukan
oleh anggota kelompok adalah mendukungnya
sekuat mungkin.
Biased processing
Seperti halnya individu yang tidak selalu memproses
informasi secara akurat, kelompok memproses informasi
yang mengarahkan mereka mencapai keputusan yang
diinginkan (lebih seperti “pengacara” daripada “ilmuwan”).
Restricted sharing of information
Kelompok membahas informasi yang sudah diketahui
bersama daripada informasi yang belum diketahui,
sehingga keputusan lebih mencerminkan informasi yang
telah diketahui bersama.
Q: Bagaimana meningkatkan kualitas
keputusan kelompok?
Devil’s advocate technique: seorang anggota
kelompok diberi tugas untuk tidak menyetujui atau
mengkritisi rencana atau keputusan yang hendak
diambil
Authentic dissent: memastikan orang-orang
yang dibagi ke dalam kelompok kecil untuk
memiliki pendapat awal yang berbeda.