Document 9653924

Download Report

Transcript Document 9653924

Matakuliah
Tahun
: L0462 - Psikologi Seni
: 2010
PENCAHAYAAN DAN WARNA
Pertemuan 10
PENCAHAYAAN DAN WARNA
Tanpa cahaya indera penglihatan tidak akan mampu mengamati bentuk, warna, ruang
ataupun gerak. Dalam kondisi tertentu cahaya menghampiri objek seni dan menjadi
agen aktif sehingga pengamat pada saat itu dapat merasakan pengalaman artistik yang
tidak umum.
Secara psikologis, cahaya bukan sekedar pendukung dari benda yang kita lihat namun
kadang menjadi fundamen yang kuat terhadap suatu pengalaman.
Pencahayaan dalam kaidah estetika mempunyai dua
fungsi beda fisikal dan perseptual:
Kapasitas fisik dari cahaya disebut juga penerangan atau reflektan. Sumber ini adalah
sumber konstan. Kekuatan cahaya sangat tergantung oleh kekuatan dari sumber
cahaya. Makin besar kuat terangnya makin banyak energi yang dibutuhkan.
Secara perseptual adalah penerangan yang bukan dari sumber cahaya namun. Bermain
dengan refleksi dan intensitas cahaya yang diterima indera penglihatan.
Pada sistem pencahayaan ada yang disebut
gradient atau gradasi gelap terang. Efek visual tiga
dimensi suatu objek akan kuat di tangkap oleh
mata jika ada efek gelap terangnya. Efek gelap
terang juga dapat menerangkan kontur bada
permukaan dari suatu bidang objek.
Tanpa gradient atau gradasi gelap terang efek
visual tiga dimensi suatu objek tidak akan kuat
di tangkap oleh mata terang juga tidak dapat
menerangkan kontur badan permukaan dari
suatu bidang objek.
Setting keseluruhan pada suatu objek berkenaan
dengan gradasi cahaya, garadasi ukuran berdasarkan
gelap-terang disebut repoussoirs.
Bayangan identik dengan sesuatu yang melekat atau mengikuti. Bayangan melekat pada
objek bentuk, ruang dengan arah dan orientasi, dan jarak yang mereka ciptakan.
Bayangan dapat direkayasa dengan mengatur jarak antara sumber benda dengan
sumber cahaya.
Carl Gustaf Jung merepresentasikan bayangan terhadap orang adalah susuatu yang
bersifat inferior atau less-commandable.
Warna pada skema pembentuknya terdiri dari
empat dimensi yaitu merah, kuning, biru (warna
primer) dan grayscale.
Konsistensi warna yang ditangkap oleh retina
dipengaruhi oleh cahaya. Proses ini dapat
mempengaruhi respon dan reaksi dari yang
melihat.
Warna dapat mengubah emosi. Emosi bukan semata hanya
produk dari proses pengorganisasian pikiran namun dengan
stimulus warna yang sesuai, dapat mempengaruhi reaksi
seseorang.
Contoh warna kontras dapat menambah keaktifan seseorang
dalam bersikap.
Warna sejuk dapat membuat suasana jadi lebih santai
Warna mempunyai rumus penerimaan terhadap retina mulai dari warna yang paling
membutuhkan bukaan besar, sedang maupun kecil bagi retina.
Warna mempunyai turunan dari primer dan substraksi, warna juga mempunyai komplementer atau
pelengkap kombinasi.
Contoh warna komplementer
Merah dan biru hijau
Oranye dan hijau biru
Kuning dan biru
Hijau dan merah
Atau percampuran
dengan media warna
hitam sebagai antara