STRATEGI PERUBAHAN Robert H. Lauer, Bab XIV;

Download Report

Transcript STRATEGI PERUBAHAN Robert H. Lauer, Bab XIV;

STRATEGI PERUBAHAN
Robert H. Lauer, Bab XIV;
John Eric Norskog, Bab III & IV
Strategi Perubahan







Perubahan Masyarakat: Kehendak
Sejarah
Target Perubahan
Individu sebagai Target
Kelompok sebagai Target
Struktur Sosial sebagai Target
Agen Perubahan
Metode Perubahan
Perubahan Masyarakat: Kehendak
Sejarah


Chen Tu Siu (1915) kepada pemuda
China menyatakan: “Kemajuan dunia
bagaikan kuda balap yang menderap
kencang. Apa saja tak dapat mengubah
dirinya dengan cekatan dan apa saja
yang maju bersama dunia disisihkan
oleh seleksi alamiah . . .” (dalam Lauer,
2003: 435).
Pesan di atas masih relevan saat ini,
bahwa saat ini masyarakat berada
dalam suasana yang terus berubah.
Target Perubahan





Terdapat dua citra berlawanan dari target
perubahan suatu bangsa.
Bangsa tertentu memusatkan citra perubahan
pada kelompok;
Bangsa lain memusatkan citra perubahan
pada individu.
Dua citra berlawanan tersebut mencerminkan
strategi perubahan berbeda
Namun, di antara dua target di atas, target
ketiga adalah struktur sosial
Individu sebagai Target


1.
2.
3.
4.
5.
Individu sebagai target perubahan,
didasarkan atas asumsi bahwa individu
yang sudah berubah akan mempengaruhi
tatanan sosial.
Beberapa strategi yang dapat digunakan:
Psiko-analsisis;
Psikologi sosial;
Modifikasi perilaku;
Pendidikan
Pendekatan dinamika kelompok
Individu . . .

1.
2.
Khusus untuk pendekatan kelompok
untuk perubahan individu, didasarkan
atas:
Orang yang akan menjadi agen
perubahan harus memiliki “perasaan
kelompok” yang kuat;
Semakin besar pengaruh yang
didesakkan kelompok terhadap
anggotanya, semakin menarik kelompok
itu bagi anggotanya;
Individu . . .
3. Kelompok akan menggunakan pengaruh
yang lebih besar bila kelompok sedang
mencoba mengubah ciri-ciri para
anggotanya;
4. Anggota kelompok yang tertinggi
gensinya akan mendesakkan pengaruh
terbesar;
5. Anggota kelompok kecil kemungkinannya
akan mengubah cara-cara yang
menyebabkan mereka menyimpang dari
norma kelompok,
Kelompok sebagai Target



1.
2.
Cartwright (dalam Lauer, 2003: 480-481)
kelompok dapat dijadikan sebagai target
atau perantara perubahan.
Perubahan nilai individu dilakukan melalui
perubahan struktur sosial atau melalui
perubahan kelompok
Terdapat dua metode mengubah
kelompok:
Mengubah komposisi kelompok;
Mengubah proses atau struktur kelompok
Kelompok . . .


Riset yang dilakukan Deutch dan Collin
menemukan, bahwa tinggal dalam rumah
yang dihuni oleh berbagai ras, mengubah
perasaan, keyakinan dan perliku nyonya
rumah tangga yang kulit putih terhadap
orang Negro (dalam Lauer, 2003: 481)
Dalam pengamatan terhadap sebuah
kompleks yang digabung (putih dan
Negro), Deutch dan Collin menemukan:
Kelompok . . .
1.
2.
3.
4.
5.
Sejumlah besar interaksi antar tetangga
yang lebih bersahabat antara kendua
ras;
Suasana sosial yang lebih menunjang
terhadap interaksi antar ras;
Jaringan kehidupan komunitas yang
lebih akrab;
Sikap kulit putih yang lebih
menyenangkan terhadap negro;
Sikap yang lebih menyenangkan
terhadap kehidupan antar ras
Struktur Sosial sebagai Target


Menjadikan struktur sosial sebagai target
perubahan, berarti memperhatikan
perubahan yang lebih luas, dan lebih
dari satu cara berinteraksi.
Perubahan besar dari sejumlah bangsa
dilakukan melalui Revolusi, walau saat
ini banyak bangsa melakukannya melalui
Undang Undang mengikuti Amerika.
Tipe Perubahan Struktural

1.
2.

Terdapat dua tipe perubahan struktural:
Perubahan dari masyarakat agraris ke
masyarakat industri;
Perubahan status kelompok minoritas
dalam satu bangsa.
Kasus pertama tercermin di Meksiko,
dan juga dialami oleh bangsa lain
(termasuk Indonesia, Pen.)
Perubahan Struktural . . .

1.
2.
3.
Perubahan yang terjadi di Meksiko
menghadapi masa transisi (agraris ke
industri) terjadi kecenderungan, yakni:
Individu dinilai berdasarkan prestasi;
pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan
mulai menggantikan status keluarga;
Struktur pekerjaan berubah; kebutuhan
akan tenaga trampil semakin meningkat;
Mobilitas individu meningkat
Perubahan Struktural . . .




Perubahan status minoritas, dilakukan lewat
undang-undang.
Contoh, perubahan status melalui rangkaian
perombakan undang-undang yang telah
mempengaruhi status Negro di Amerika
(Kenyataan, saat ini Presiden terpilih Amerika
Serikat, Barrack Obama, adalah warga Amerika
kulit hitam).
Perubahan berbagai Undang Undang di Amerika
untuk menyamakan status sosial kulit putih dan
Negro, sebagian merupakan hasil Revolusi
Sosial (Miller, dalam Lauer, 2003: 486-487)
Agen Perubahan




Agen perubahan, seperti yang telah
dibahas sebelumnya, dapat berupa
individu, kelompok dan struktural.
Tingkat individu, perubahan dilakukan
melalui teknik otoriter dan partisipatif
Perubahan efektif, adalah harus
demokratis.
Grenier (dalam Lauer, 2003: 492)
menyatakan, perubahan yang berhasil
adalah pendekatan pembagian
kekuasaan.
Agen . . .


Menurut penyokong perubahan
demokratis, anggota kelompok harus
dilibatkan dalam merencanakan setiap
perubahan, dalam situasi dan dalam
ukuran kelompok yang bagaimanapun
besarnya.
(Studi mengenai agen perubahan
melalui metode demokratis, dapat
diamati melalui program pemerintah di
Indonesia dengan nama program
PNPM)
Agen . . .

1.
2.
3.
4.
Pendekatan demokratis terhadap perubahan,
minima; harus mencakup hal-hal:
Keputusan mengenai kehidupan bersama
benar-benar diambil bersama;
Hak politik penuh terhadap semua golongan;
Tindakan berdasarkan konsensus, tidak
berdasarkan paksaan;
Perencanaan dalam arti “perencanaan untuk
kemerdekaan” menurut istilah Mannheim
(dalam Lauer, 2003: 494).
Metode Perubahan

1.
2.
3.

1.
2.
Chin dan Benne (dalam Lauer, 2003:
495-485), mengemukakan tiga
strategi:
Rasional-empiris;
Normatif-edukatif;
Paksaan-kekuasaan.
Wilton (dalam Lauer, 2003: 485-502)
mengemukakan dua metode:
Kekuasaan;
Sikap
Metode . . .


Perubahan yang dilakukan melalui
kekuasaan, menghasilkan konsesi atau
penyerahan;
Perubahan yang dilakukan melalui
strategi sikap secara kualitatif
meningkatkan antarhubungan.