Document 9652145

Download Report

Transcript Document 9652145

Matakuliah
Tahun
: U0032 | SEJARAH SENI RUPA DAN
KEBUDAYAAN INDONESIA 2
: 2009/2010
Perkembangan Seni Rupa & Desain
Indonesia dalam industri kreatif
Pertemuan 12
PENGARUH TEKNOLOGI DAN MARKETING DALAM SENI
Perkembangan seni tidak
luput dari teknologi.
Berbagai bentuk seni yang
ada, mengalami sedikit
banyak perkembangan
dalam teknik dan material.
Video Art
Muncul pula bentuk-bentuk seni yang baru karena
perkembangan teknologi tersebut. Di antaranya
adalah seni digital, video art, dll.
Digital art
Melalui jaringan internet publikasi dan pemasaran
karya seni juga menjadi lebih cepat dan mudah.
3
PENGARUH TEKNOLOGI DAN MARKETING DALAM SENI
‘Pemasaran’ karya seni secara
konvensional biasanya melalui galeri
yang memamerkan karya-karya seni.
Galeri seni sebenarnya bukan hanya
merupakan ruang pamer bagi karyakarya seni, tetapi juga berperan
sebagai ‘show room’, karena biasanya
karya seni yang dipamerkan juga
dijual di sana.
Edwin’s Gallery, Jakarta
4
PENGARUH TEKNOLOGI DAN MARKETING DALAM SENI
Selasar Sunaryo, Bandung
Bahkan di masa kini, galeri tidak hanya
menjadi tempat memamerkan karya dan
berjual beli karya, banyak galeri
dilengkapi pemandu untuk menjelaskan
karya seni, kafe dengan hotspot untuk
makan minum dan berinternet, berdiskusi
seni atau peluncuran produk seni, tempat
aktivitas workshop seni ,dll. Bahkan ada
pula yang dilengkapi taman dan tempat
peristirahatan.
5
PENGARUH TEKNOLOGI DAN MARKETING DALAM SENI
Dalam perkembangan seni kontemporer,
selain peran galeri, terdapat peran
kurator ataupun pengulas seni yang
biasanya memberikan tinjauan atas
suatu pameran ataupun karya seni.
Jim
Supangkat
Agus
Umumnya mereka juga dikenal sebagai
Dermawan T.
kritikus seni. Kritikus seni juga berperan
dalam ‘mengangkat nama’ seorang
seniman. Umumnya kritikus menulis
untuk rubrik-rubrik seni pada mediamedia massa maupun terbitan khusus
seni.
6
PENGARUH TEKNOLOGI DAN MARKETING DALAM SENI
Tentunya ada pihak lain yang sangat
diharapkan oleh para seniman, yaitu
para kolektor dan pecinta seni, yang
mengapresiasi karya mereka dan
membelinya. Sehingga mereka dapat
menjaga kelangsungan hidup dan kerja
seninya.
Koleksi seni Oei Hong Djien,
Magelang
Kesemuanya ini tergabung dalam suatu
industri seni bersama-sama dengan
bidang lainnya yang mendukung,
seperti : balai lelang, manajemen
seni, kehumasan dan publikasi,
penerbitan katalog, dll.
7
PERKEMBANGAN DESAIN
Desain, yang merupakan seni terapan telah
terasa perkembangannya sejak masuknya
pengaruh Barat pada masa Indies.
Desain Fashion, Desain Interior, Desain
Produk maupun Desain Grafis banyak
mempengaruhi gaya hidup pada masa itu.
Hanya saja desainer ataupun arsitek masih
didominasi oleh bangsa Barat.
Affandi dan Chairil Anwar
Dalam perkembangan desain grafis, karya
poster Affandi dalam menggerakkan
semangat juang untuk kemerdekaan dapat
digolongkan dalam karya desain grafis.
8
SEJARAH DESAIN GRAFIS INDONESIA
Sejarah perkembangan desain grafis Indonesia secara formal
diawali dengan berdirinya jurusan reklame di ASRI tahun 1950-an.
Yang lalu diikuti oleh berdirinya akademi-akademi seni lain yang
juga membuka jurusan serupa, seperti: ITB, IKJ dan Trisakti, dll
Situasi politik yang bergejolak tahun 1960-an memberi pengaruh
pada hasil-hasil desain grafis saat itu. Ruang publik didominasi gaya
realisme sosialis, termasuk baliho, poster dan media cetak lainnya.
Hal ini merupakan pengaruh dari gerakan seniman Lekra di bawah
PKI.
Peristiwa Desember Hitam 1974 dan Gerakan Seni Rupa Baru 197579 turut memberikan pengaruh pada kehidupan akademis
mahasiswa-mahasiswa desain.
9
SEJARAH DESAIN GRAFIS INDONESIA
Pada 1977 mulai digunakan istilah desain
komunikasi Visual yang diperkenalkan oleh Gert
Dumbar. Menurutnya, desain grafis tidak hanya
menangani desain untuk percetakan tetapi juga
moving image, display dan pameran.
Pameran desain grafis pertama di Indonesia
diselenggarakan 1980 oleh tiga desainer grafis
Indonesia: Hanny Kardinata, Gauri Nasution dan
Didit Chris Purnomo, bertajuk “Pameran
Rancangan Grafis ‘80 Hanny, Gauri, Didit”.
Pameran ini mengusung misi memperkenalkan
profesi desainer grafis ke masyarakat luas, juga
agar karya desain grafis diapresiasi sebagai karya
seni.
10
SEJARAH DESAIN GRAFIS INDONESIA
Sejak 1970-80an banyak berdiri perusahaan jasa desain grafis.
Namun pada 1998 banyak perusahaan desain tutup terkena
imbas krismon.
Di antara perusahaan desain yang muncul pada era ’70an
adalah: Grapik Grapos (Wagiono Sunarto, Djodjo Gozali, S
Prinka dan Priyanto Sunarto), Citra Indonesia (Tjahjono Abdi
dan Hanny Kardinata) dan GUA Graphic (Gauri Nasution). Di
Bandung ada Decenta (AD Pirous, T Sutanto, Priyanto
Sunarto). Pada era ’80an ada Gugus Grafis (FX Harsono,
Gendut Riyanto), Polygon (Ade Rastiardi, Agoes Joesoef),
Adwitya Alembana (Iwan Ramelan, Djodjo Gozali).
Pada 1980 berdiri asosiasi para desainer grafis, Ikatan
Perancang Grafis Indonesia (IPGI). Kelak pada 1994 namanya
diubah menjadi Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI).
11
SEJARAH DESAIN GRAFIS INDONESIA
Nomor Peringatan 6 Boelan Repoeblik Indonesia”
Terbitan Surat Kabar Merdeka, 17 Februari 1946
12
SEJARAH DESAIN GRAFIS INDONESIA
Iklan lama Garuda
Indonesian Airways
1953
Cover majalah
Warta Industri 1959
Merk dagang ‘Adu Sapi’
1957
13
SEJARAH DESAIN GRAFIS INDONESIA
Poster film ‘Ibu
Sejati’ 1973
Cover majalah Kartini
terbitan perdana 1974
Cover buku 1980
14
PERKEMBANGAN DESAIN
Dalam dunia desain
perkembangan teknologi
memberikan pengaruh yang lebih
banyak lagi. Sehingga pekerjaan
desain dapat diselesaikan dengan
lebih efisien dan efektif.
Selain dimudahkan dalam
memproduksi karya, teknologi
juga memberi akses yang tidak
sedikit pada pemasaran karya
seni dan desain.
15
INDUSTRI KREATIF
Istilah Industri Kreatif mengacu pada sektor industri
yang berfokus pada penciptaan dan eksplorasi halhal berikut yang memiliki keaslian estetika, seperti:
Paper Craft
Desain Kaos
• Produk-produk kekayaan intelektual seperti: musik,
buku, film, game, dll
• Usaha yang bergerak pada jasa kreatif seperti
periklanan, publikasi
• Kegiatan yang berhubungan dengan seni dan budaya
seperti : pertunjukan seni seperti teater dan tari, dll
• Aktivitas kepariwisataan dan keolahragaan
• Aktivitas usaha desain, produksi dan penjualan obyek
atau jasa seni seperti: perhiasan, adibusana, puisi,
dan penulisan kreatif lainnya, seni rupa, kerajinan,
16
dll
INDUSTRI KREATIF
Perkembangan media cetak dan
elektronik, terutama munculnya
stasiun-stasiun TV muncul dengan
kebutuhan akan ilustrasi,
fotografi desain, iklan, animasi,
dan jasa-jasa desain lainnya.
Iklan Billboard
Perkembangan Desain Grafis
Indonesia yang termasuk dalam
salah satu sektor industri kreatif
memasuki era 2000’an, lepas dari
imbas krisis moneter, mulai kembali
bangkit.
Perkembangan teknologi digital
dan multimedia yang begitu
besar, dengan situs-situs web,
blog, friendster, facebook, dll
membuka kesempatan luas bagi
usaha desain .
17
INDUSTRI KREATIF
Label-label independen (indie)
bermunculan sebagai upaya alternatif
untuk membebaskan pekerja kreatif
dari dominasi pemegang merk besar,
yang sering dirasa membatasi
kreativitas, baik di bidang musik, film,
buku, termasuk produk, fashion dan
desain grafis, game, animasi serta
komik.
Distro yang menjadi tempat
memasarkan produk-produk
desain baik desain fashion,
desain grafis, maupun desain
produk dengan label
independen
Produk-produk indie dipasarkan lewat
jaringan internet, festival-festival
indie, maupun distro, dengan
segmentasi yang biasanya kalangan
muda.
18
DAFTAR PUSTAKA & SUMBER GAMBAR
http://desaingrafisindonesia.wordpress.com/
http://koleksikemalaatmojo.blogspot.com/
19