Document 9652140

Download Report

Transcript Document 9652140

Matakuliah
Tahun
: U0032 | SEJARAH SENI RUPA DAN
KEBUDAYAAN INDONESIA 2
: 2009/2010
KEBUDAYAAN INDIES
sebagai bentuk akulturasi
budaya Belanda dengan budaya Nusantara
Pertemuan 1
KEBUDAYAAN INDIES | pengertian
Istilah Indies mengacu pada kebudayaan dan gaya hidup
masyarakat pendukungnya yang terbentuk semasa
kekuasaan pemerintah Hindia Belanda di Indonesia.
Gaya Indies merupakan gaya seni yang berkembang
sekitar abad ke-18 di wilayah nusantara sebagai wilayah
koloni dari Belanda. Gaya ini masih dirasa pengaruhnya
hingga sekitar tahun 1950-an.
3
KEBUDAYAAN INDIES | latar belakang
Kota Jayakarta berhasil dikuasai oleh
Belanda pada 1619. Untuk kemudian
dibangunlah markas besar VOC di
daerah tersebut, yang namanya
kemudian menjadi Batavia.
Peta rencana tatakota Batavia
Wilayah yang berpusat di benteng
sebelah utara kota tersebut
berkembang dengan berdirinya
perumahan, balai kota, pasar, kantor
dan bangunan umum lain. Sekitar
1730 Batavia menjadi kota besar
yang sangat sibuk.
4
KEBUDAYAAN INDIES | latar belakang
Pada awal abad 19 VOC dibubarkan dan
pemerintah Belanda mengambil alih
pemerintahan. Sekalipun perniagaan masih
berpusat di daerah kota tua, pusat
pemerintahan dipindah ke daerah
Weltevreden (sekitar Jl. Lapangan
Banteng).
Kehidupan masa Indies
Kantor pemerintahan, barak militer,
pemerintahan dan perumahan elit
dibangun di Weltevreden. Bangunan saat
itu merupakan perpaduan gaya lokal
Indonesia dan Neoklasik.
5
KEBUDAYAAN INDIES | latar belakang
Dihapusnya politik Tanam Paksa pada
1870, mendorong perkembangan usaha
swasta di Hindia Belanda. Hal ini
mengakibatkan ledakan arus imigrasi
pekerja Belanda dan keluarganya, juga
urbanisasi penduduk luar Batavia yang
mencari kerja.
Foto keluarga masa Indies
Hal ini mendorong perkembangan kota,
baik dari segi perumahan maupun
bangunan penunjang lainnya. Dengan
perkembangan arus penduduk dan segala
gaya hidupnya, berkembang pula
Kebudayaan Indies.
6
KEBUDAYAAN INDIES | proses akulturasi
Penguasa kolonial,
Pedagang, serdadu,
Cendikiawan Belanda
7 Unsur Kebudayaan
Belanda :
1. Bahasa
2. Peralatan/
perlengkapan
hidup
PROSES
AKULTURASI
3. Matapencaharian
hidup dan ekonomi
4. Sistem
kemasyarakatan
5. Kesenian
6. Ilmu pengetahuan
7. Religi
LOCAL
GENIUS
•Cendekiawan
•Rohaniwan
•Arsitek
•Seniman
•Guru
•dsb
Lingkungan alam
Indonesia
Pengalaman
Mahasiswa
Indonesia di
Belanda
KEBUDAYAAN
INDIS
Masyarakat
Budaya
Indonesia
7
KEBUDAYAAN INDIES | pengaruh
Pengaruh budaya Indies ini dapat dirasakan pada :
•Gaya hidup sehari-hari
•Karya-karya seni sketsa, seni lukis dan grafis.
•Karya sastra dan bahasa sehari-hari.
•Fotografi, desain grafis (perangko, mata uang,
cover buku, packaging, poster reklame, komik),
•Gaya busana dan motif batik.
•Seni kuliner (misalnya : rijstafel)
Iklan wisata ‘Fly to Java
by KNILM’
Karya J.Lavies - 1937
•Seni-seni pertunjukan (tari, musik, teater)
8
KEBUDAYAAN INDIES | pengaruh
PENGARUH PADA SENI LUKIS
Gaya seni lukisnya sangat naturalistik yaitu
penggambaran yang sesuai proporsi dan
kenyataan bentuknya dan sangat akademis sekali.
Gaya lukisan pada masa ini cenderung
terpengaruh oleh gaya seni Romantik. Gaya
lukisan yang cenderung mengungkapkan
eksotisme Indonesia pada masa ini disebut
sebagai seni Mooi Indie.
W. Hofker| Girl At The
Campuhan Temple
|1943
Tema lukisan kebanyakan pemandangan alam,
arsitektur bangunan, penduduk setempat dan
lukisan potret (biasanya pejabat atau bangsawan)
9
KEBUDAYAAN INDIES | pengaruh
PENGARUH PADA DESAIN GRAFIS
Pada sekitar 1920-1930’an banyak berdiri birobiro desain yang menghasilkan poster-poster
reklame, packaging, ilustrasi, dll
Biasanya gaya tampilan desain tersebut masih
banyak yang bersifat naratif. Ada kalanya dalam
poster terdapat pengaruh kuat dari desain Art
Deco.
Beberapa desainer yang terkenal antara lain
adalah Verstijnen, J. Lavies, P. Dom, dll.
Cover buku
‘Si Taloe de Dessajongen’
Karya P.Dom - 1931
10
KEBUDAYAAN INDIES | desain
Iklan wisata ‘Holland Oost-Azie Lijn’
Karya J.Lavies - 1937
Cover buku ‘Indische Bloemen’
Karya H. Verstijnen - 1929
11
KEBUDAYAAN INDIES | desain
Cover buku Lutung Kasarung
Kalender 1931
12
KEBUDAYAAN INDIES | desain
Uang Kertas
13
KEBUDAYAAN INDIES | desain
Komik Peter van Dongen (2004) yang melukiskan pemandangan
kota di Makasar yang diinspirasi dari periode Indies.
14
KEBUDAYAAN INDIES | pengaruh
PENGARUH PADA ARSITEKTUR
Arsitektur pada masa Indies
banyak mengadaptasi bangunan
dari Eropa. Pada abad 19
tampak ciri khas gaya Neoklasik,
yang tercermin dari penggunaan
deretan kolom pada teras dan
beberapa anak tangga menuju
teras.
15
KEBUDAYAAN INDIES | pengaruh
Pada awal abad 20 terdapat gaya baru, yaitu Neo Gothik, yang tetap
menggunakan penyesuaian terhadap faktor iklim tropis dan juga
keinginan untuk mencari identitas Hindia Belanda.
Pengaruh arsitektur Cina dan arsitektur lokal Indonesia juga banyak
diterapkan.
De Javasche Bank|
sekarang Museum Bank
Indonesia
16
KEBUDAYAAN INDIES | pengaruh
Arsitektur disesuaikan dengan keadaan Indonesia yang tingkat
kelembapannya tinggi serta udara yang sangat panas. Menggunakan
atap limasan gaya Indonesia
Hal ini diantisipasi dengan tingginya langit-langit (4-8m) dan
banyaknya jendela agar sirkulasi udara lebih leluasa. Terdapat teras
yang cukup luas untuk bersantai.
Gedung ITB
17
KEBUDAYAAN INDIES | arsitektur
Rumah kediaman Raden Saleh
yang sekarang menjadi bagian RS
Cikini- tampak pengaruh gaya
Gotik
Rumah-rumah di daerah Pecinan
18
KEBUDAYAAN INDIES | arsitektur
Untuk mengingatkan akan tanah airnya (Belanda) mereka juga membuat
cerobong asap (walau hanya tiruan).
Selain itu pada atap juga ada tadah angin (wind wijser) dengan beragam
desain.
Pada beberapa rumah tinggal pribadi lijs plang-nya mempunyai hiasan
diatasnya. Biasanya adalah kepala kerbau yang melambangkan
kesuburan tanah dan penolak roh jahat.
19
KEBUDAYAAN INDIES | arsitektur
Contoh wind wijser
Nassaukerk
|sekarang
Gereja St.Paulus
|1936
20
KEBUDAYAAN INDIES | arsitektur
Pemakaian logam untuk
bangunan sudah dikenal yaitu
dipakai untuk terali besi seperti
tiang untuk pagar rumah.
Beberapa contoh rumah tinggal
bergaya Indies yang berada di
Jakarta dapat dilihat di wilayah
Menteng.
21
KEBUDAYAAN INDIES | arsitektur
Berkembangnya Art Deco di Eropa juga
menginspirasi rumah-rumah Indies sekitar
era 1920-30’an.
Biro arsitektur banyak berkembang,
dengan arsitek-arsitek terkenal masa itu,
antara lain: P.A.J. Moojen (Gedung
Bataviasche Kunstkring, Masjid Cut Mutiah
(ex gedung Boplo)-1913), A.F. Aalbers
(Hotel Savoy Homan-1939), Maclain Pont
(Gedung ITB-1918), C.P. Wolf Schoemaker
(Villa Isola, Bandung-1932), Cuypers
(Gereja Theresia-1934)
Stasiun Kereta Jakarta, Kota|Ghijsels
22
KEBUDAYAAN INDIES | batik
Corak batik yang mendapat pengaruh Barat, seperti bunga
Chrysant dan anggur (kiri), juga buket bunga dan
menggunakan warna pastel (kanan)
23
DAFTAR PUSTAKA & SUMBER GAMBAR
Tjahjono, G. (1998). Indonesian heritage vol. 6 - Architecture. Archipelago
Press. Jakarta.
Soemantri, H. (1998). Indonesian heritage vol. 7 - Visual art. Archipelago
Press. Jakarta.
McGlynn, J.H. (1998). Indonesian heritage vol. 10 - Language and literature.
Archipelago Press. Jakarta.
Heuken, Adolf; Pamungkas Grace (2001) Menteng: Kota Taman Pertama di
Indonesia. Yayasan Cipta Loka Caraka, Jakarta
Boeatan Indonesia Asli : Engagement Calendar 1998, Le Bo Ye
24