Document 9651361

Download Report

Transcript Document 9651361

Matakuliah
Tahun
: KETERAMPILAN INTERPERSONAL
: 2009
POKOK BAHASAN
Pertemuan 04
MANAJEMEN DIRI
Manajemen Diri
Manajemen waktu dan stres bersama dengan emotional
intelligent adalah konsep-konsep yang berhubungan dekat
dengan manajemen diri.
Bina Nusantara University
3
Manajemen Waktu
•
Manajemen Waktu adalah kemampuan untuk mengalokasikan waktu dan
sumber daya kita dengan tujuan untuk menyelesaikan/ mencapai sasaran
yang telah ditetapkan.
•
Keahlian dalam mengatur bagaimana kita menghabiskan waktu
memungkinkan kita untuk memprioritaskan dan mencapai lebih banyak tujuan
dalam hidup. Ini memberi kita sebuah kesempatan untuk mencapai
keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi yang dapat menjadi lebih
memuaskan.(Work Smarter, Not Work Harder)
•
Manajer yang efektif menemukan bahwa manajemen waktu dapat
meningkatkan produktivitas. Mengatur waktu kita juga dapat mengurangi
tingkat stres. Mengambil kendali atas waktu kita berarti mengambil kendali
atas kehidupan kita.
•
Kita dapat memenuhi dimensi dimensi kebutuhan yang beraneka ragam
Bina Nusantara University
4
Manajemen Stres
•
Manajemen Stres adalah kemampuan untuk mengatur tanggapan kita untuk
situasi-situasi yang terjadi dalam kehidupan kita. Stres adalah fakta dari
kehidupan pribadi dan organisasional. Ketika stres tidak dimengerti atau diatur
dapat berakibat dalam berbagai reaksi, termasuk fisiologikal, psikologikal, dan
organisasional.
•
Reaksi fisiologikal adalah salah satu yang di dalamnya masalah-masalah fisikal
berkembang sebagai hasil dari penderitaan mental, seperti : sakit jantung,
tekanan darah tinggi, kanker, migrain, alergi, asma, diabetes, kolesterol,
lemahnya pertahanan tubuh, dan lain-lain.
Bina Nusantara University
5
Manajemen Stres
•
Efek psikologikal tidak selalu dapat dikenali sabagai reaksi fisiologikal.
Depresi, fobia, kegelisahan adalah beberapa contoh dari efek psikologikal.
•
Stres organisasional atau stres yang berhubungan dengan pekerjaan adalah
reaksi berlawanan yang dimiliki manusia karena tekanan yang berlebihan pada
pekerjaan.
Efek stres organisasional termasuk ketidak puasan pekerjaan, kemangkiran,
pergantian, kecelakaan, moral yang merosot, hubungan interpersonal yang
kurang, produktivitas rendah, dan pelayanan yang kurang baik.
Bina Nusantara University
6
Strategi Manajemen Waktu
•
Manajemen waktu adalah keahlian pribadi dan manajerial yang penting. Ini
adalah sebuah proses menetapkan sasaran, mengestimasi waktu dan sumber
daya yang diperlukan untuk mencapai setiap sasaran dan mendisiplin diri kita
untuk tetap fokus pada sasaran sambil mencapainya.
•
Kita mengatur diri kita agar dapat lebih efisien dengan waktu kita. Kita dapat
berkonsentrasi pada pilihan-pilihan yang kita buat dan menyadari apa motivasi
kita dalam membuat pilihan. Kita dapat berfokus pada memperoleh hal-hal
tertentu, sehingga lebih produktif (tepat waktu, sesuai anggaran, dan
menggunakan sumber daya dengan baik)
Bina Nusantara University
7
Strategi Manajemen Waktu
• Tips lainnya untuk manajemen waktu termasuk kebutuhan untuk
melakukan hal-hal seperti :
–
–
–
–
–
–
–
–
–
Rencana dan Prioritas
Buat kebiasaan untuk mempersiapkan daftar yang akan dilakukan
Ikuti aturan 80% hasil dengan hanya 20% waktu
Rencanakan aktivitas yang membutuhkan waktu spesifik dan tidak
spesifik kita
Temukanlah waktu kerja optimal anda
Buat skala prioritas menurut kepentingan
Organisir kebutuhan anda
Delegasikan
Bedakan antara yang mendesak atau tidak dan yang penting atau tidak
(lihat kuadran)
Bina Nusantara University
8
Kuadran I
Penting, Mendesak (rapat
Kuadran III
Penting, Tak Mendesak (baca
Bina Nusantara University
Kuadran II
Mendesak, Tak Penting (angkat
Kuadran IV
Tak Penting, Tak Mendesak
(nonton TV)
9
Persoalan Manajemen Stres
Stres adalah kesedihan dalam keseimbangan tubuh, dalam
reaksi untuk kejadian yang merugikan atau mengganggu.
Ini tidak dapat dielakkan dan dicegah. Stres dapat datang
dari faktor-faktor internal maupun eksternal.
Bina Nusantara University
10
Jenis-Jenis Stres
•
Ada 2 jenis stres, yaitu “baik” dan “buruk”. Stres yang baik, atau eustress,
adalah positif, memberikan kesempatan untuk pertumbuhan pribadi atau
kepuasan, dan mendorong orang untuk melaksanakan yang lebih baik,
mendorong peningkatan performa. Stres yang buruk, atau distress, adalah
negatif dan menghasilkan pengaruh kehilangan tenaga, melemahkan
perkembangan pribadi.
•
Sebuah situsi dapat menjadi “menegangkan” atau tidak ini bergantung pada
bagaimana kita memilih untuk melihatnya atau menanganinya.
Bina Nusantara University
11
Tanggapan Organisasional terhadap Stres
•
Organisasi perlu untuk menanggapi penyebab stres. Fakta menunjukkan
ada hubungan antara stres berkaitan pekerjaan dengan pribadi yang negatif
dan hasil organisasional. 3 jenis intervensi (campur tangan) diperlukan pada
tingkat organisasional.
•
Pertama
: campur tangan utama harus diterapkan dengan mengurangi
jumlah penyebab stres dalam lingkungan kerja.
•
Kedua
: campur tangan kedua yang bertujuan membantu karyawan
menanggulangi stres dan mengadakan pelatihan untuk memperkenalkan
teknik-teknik manajemen stres.
•
Ketiga
: campur tangan ketiga berfokus pada rehabilitasi dari
karyawan yang memperlihatkan tanda-tanda stres.
Bina Nusantara University
12
Mengatur Stres
•
Kita tidak dapat menghapuskan stres, tetapi kita dapat membuat pilihan tentang
bagaimana kita menanganinya.
Beberapa saran berikut dapat dipertimbangkan :
• Mengidentifikasi penyebab stres dan tingkat stres.
• Menerapkan keahlian manajemen waktu
• Berbagi dan melakukan pengungkapan diri
• Menulis jurnal harian
• Berbicara pada teman yang dipercaya, kerabat, teman sekerja, atau
professional
• Visualisasikan dan bayangkan dalam pikiran teknik-teknik untuk dapat
mengurangi stres
• Mengggunakan teknik relaksasi dapat mengurangi tingkat stres
• Makanlah makanan yang sehat serta bernutrisi hindari mengkonsumsi
Alkohol
• Olahraga, praktikan Yoga dan Meditasi
Bina Nusantara University
13
Peranan Emotional Intelligent
• Manajemen diri yang efektif memerlukan kesadaran dari tanggapan
emosional dan rasional kita. Banyak dari bagian-bagian ini yang
berhubungan dengan kesadaran diri diwujudkan dalam sebuah
konsep baru yang dikenal sebagai kecerdasan emosional
(Emotional Intelligent/ EQ).
• Kecerdasan emosional adalah suatu jenis dari kecerdasan sosial
yang meliputi kemampuan untuk memonitor diri dan emosi, dan
untuk menggunakan informasi guna membimbing pikiran dan
tindakan.
Bina Nusantara University
14
Peranan Emotional Intelligent
Ada 6 dasar untuk mencapai kompetensi emosional ─
kemampuan yang dipelajari berdasarkan EQ kita :
–
–
–
–
–
–
Bina Nusantara University
kesadaran diri
peraturan diri
motivasi
empati
keahlian sosial
keahlian kerja kelompok
15
Emotional Intelligent dan Pelaksanaan Tempat
Kerja
Beberapa aspek kunci dari EQ untuk kepemimpinan mencakup :
–
–
–
–
–
Mengurangi depresi, optimis, dan jangan terlalu mengikuti kata hati
Meningkatkan perhatian pada menguasai keahlian dan tugas-tugas
Fasilitasi dari adaptasi dan perubahan
Berpengaruh pada kerja sama
Pengembangan dari perubahan kepemimpinan
Bina Nusantara University
16