Pertemuan 17 INSTITUSI-INSTITUSI SOSIAL MATERI: Pengertian Institusi Sosial

Download Report

Transcript Pertemuan 17 INSTITUSI-INSTITUSI SOSIAL MATERI: Pengertian Institusi Sosial

Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi
Tahun
: 2008
Pertemuan 17
INSTITUSI-INSTITUSI SOSIAL
MATERI:
Pengertian Institusi Sosial
Ciri-Ciri Institusi Sosial
Klasifikasi Institusi Sosial
Fungsi Umun Institusi Sosial
Macam-Macam Institusi Sosial
Learning Outcome
Mahasiswa dapat menunjukan pengertian dan fungsi lembagalembaga kemasyarakatan
Bina Nusantara
I.
Bina Nusantara
Pengertian Institusi Sosial
Institusi sosial yang dimaksudkan adalah pola-pola yang terorganisir
mengenai kepercayaan-kepercayaan dan tingkah laku yang berpusat
pada kebutuhan-kebutuhan sosial dasar. Mengutip Horton dan Hunt,
Robert MZ Lawang, 1986 mengatakan bahwa institusi sosial adalah
suatu sistem hubungan sosial terorganisasi, yang memperlihatkan
nilai-nilai dan prosedur-prosedur bersama, dan yang memenuhi
kebutuhan-kebutuhan dasar tertentu dari masyarakat.
Untuk memperjelas defenisi ini Lawang mengambil contoh keluarga
sebagai suatu institusi. Keluarga merupakan suatu institusi karena
keluarga dapat memenuhi kebutuhan pokok manusia seperti cinta
kasih, mengembangkan diri dengan jenis seks yang berlainan,
ekonomi dan lain sebagainya. Untuk berkeluarga pria dan wanita
harus mengikuti prosedur yang dilaksanakan menurut nilai-nilai
tertentu. Dalam nilai patriarkhi, pria yang harus meminang gadis
dengan membawa simbol-simbol tertentu sebagai syarat. Setelah itu
mereka menikah dan membentuk keluarga. Di dalam keluarga mereka
juga menganut nilai-nilai bersama seperti hanya memenuhi kebutuhan
seksual dengan pasangannya, demikian seterusnya.
Untuk meperdalam pemahaman kita mengenai insitusi sosial kita
ikuti juga beberapa pandangan dari para sosiolog (Soekanto, 2006:
173) yang lainnya berikut ini.
Leopold von Wiese dan Howard Becker melihat institusi sosial atau
lembaga kemasyarakatan dari sudut fungsinya. Menurut mereka
lembaga kemasyarakatan merupakan suatu jaringan proses-proses
hubungan antara manusia dan antara kelompok manusia yang
berfungsi untuk memelihara hubungan-hubungan tersebut serta
pola-polanya, sesuai dengan kepentingan-kepentingan manusia dan
kelompoknya.
Sumner mengartikan lembaga kemasyarakatan sebagai perbuatan,
cita-cita, sikap dan perlengkapan kebudayaan, bersifat kekal serta
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat.
Urgensinya adalah agar ada keteraturan dan integrasi dalam
masyarakat.
Bina Nusantara
Kita telah memberikan defenisi mengenai institusi sosial. Dari
defenisi-defenisi itu, jelas bagi kita bahwa institusi bukan gedung,
sekelompok orang atau organisasi tertentu. Institusi pada dasarnya
merupakan sistem, pola hubungan atau kebiasaan yang dilakukan
oleh manusia. Kebiasaan itu memiliki polanya sendiri, memiliki
tujuan dan nilai yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan
manusia.
Pertanyaan kita sekarang adalah bagaimana institusi sosial itu
terbentuk? Menurut Peter L. Berger (Lawang,1986) mengemukakan
bahwa setiap tindakan manusia tunduk pada apa yang disebutnya
dengan habitualisasi atau pembiasaan. Pembiasaan artinya suatu
perbuatan dilakukan berulang-ulang kali. Perbuatan itu dilakukan
secara berulang karena dianggap bernilai. Bila perbuatan itu terus
menerus dilakukan, maka perbuatan itu akan memiliki pola,
prosedurnya sendiri. Selain habitualisasi, Berger juga menyebut
tipifikasi. Tipifikasi biasanya terjadi paling kurang antara dua orang
yang berinteraksi di mana keduanya saling memberi bentuk atau
nilai dengan cara yang sama. Tipifikasi seperti inilah yang disebut
dengan institusi sosial.
Bina Nusantara
2. Fungsi-Fungsi Umum dari Lembaga Kemasyarakatan
Kalau kita berbicara tentang fungsi-fungsi umum lembaga kemasyarakatan, berarti kita
mengakui bahwa ada fungsi spesifiknya. Fungsi spesifik institusi sosial sesuai dengan jenis
dan karakteristik institusi sosial itu. Seperti institusi keluarga, institusi ekonomi, institusi
pemerintahan dan lain sebagainya memiliki fungsi yang spesifik dan berbeda satu dengan
yang lainnya.
Fungsi spesifik ini akan kita bahas pada bagian yang lainnya. Sekarang kita hanya
membahas fungsi umum dari institusi sosial. Artinya setiap institusi yang spesifik itu
memuat di dalamnya fungsi yang umum ini. Fungsi-fungsi itu meliputi:
2.1.
sebagai pedoman bagi masyarakat bagaimana mereka harus bertingkah laku
atau bersikap di dalam menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat,
terutama menyangkut kebutuhan-kebutuhan;
2.2.
menjaga keutuhan masyarakat
2.3. merupakan pedoman sistem pengendalian sosial
Bina Nusantara
3. Ciri-Ciri Institusi Sosial
Menurut Gillin dan Gillin (Soekanto, 2006;184) ada enam ciri umum
lembaga kemasyarakatan yakni:
3.1.
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.
3.6
Bina Nusantara
Suatu
lembaga
kemasyarakatan
adalah
organisasi
pola-pola
pemikiran dan perilaku yang terwujud melalui
aktivitas-aktivitas
kemasyarakatan dan hasil-hasilnya. Institusi sosial terdiri dari
adat
istiadat, tata kelakuan, kebiasaan, serta unsur-unsur
kebudayaan
lainnya yang secara langsung maupun tidak langsung tergabung
dalam
satu unit yang fungsional.
Suatu tingakat kekekalan tertentu merupakan ciri dari semua
institusi
sosial. Akan membutuhkan waktu yang lama suatu
tindakan
berkembang menjadi institusi sosial. Bila sudah
menjadi sebuah institusi
sosial, orang akan cenderung mempertahankannya dengan norma-norma
tertentu, karena
institusi itu dianggap bermanfaat.
Institusi sosial mempunya satu atau beberapa tujuan tertentu
Institusi sosial memiliki alat-alat perlengkapan yang digunakan
mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan.
Setiap institusi memiliki simbol atau lambang tertentu, yang
khas dari institusi tersebut.
Setiap institusi sosial memiliki tradisi tertulis dan tidak tertulis.
untuk
merupakan
ciri
4. Klasifikasi Institusi Sosial
Menurut Gillin dan Gillin (Soekanto, 2006; 186), lembagai sosial dapat
diklasifikasi dalam empat tipe.
4.1.
Crescive institution dan enacted institution. Crescive institution
merupakan lembaga-lembaga primer yang tumbuh dari adat
istiadat seperti
lembaga
perkawinan,
agama
dan
lain
sebagainya. Sedangkan enacted institution adalah lembaga
yang sengaja dibentuk
seperti
lembaga
pendidikan,
perdagangan dan lain sebagainya.
4.2.
Basic institution dan subsidiary institution. Basic institution
merupakan dianggap sebagai lembaga kemasyarakatan yang
sangat penting untuk memelihara dan mempertahankan tata
tertip dalam
masyarakat seperti keluarga, pendidikan, negara
dan seterusnya. Sedangkan subsidiary institution dianggap
kurang penting seperti kegiatan rekreasi dan lain sebagainya.
4.3.
Approved institution dan unsanctioned institution. Approved
institution
merupakan
lembaga-lembaga
yang
diterima
masyarakat, sedangkan unsanction institution lembaga yang
tidak diterima masyarakat
Bina Nusantara
Bina Nusantara
4.4.
General institution dan restricted institution. General
institution merupakan institusi yang penyebarannya
sangat luas seperti agama Islam, Protestan, Katolik,
Hindu dan Budha dan lain sebagainya sedangkan
restricted institution penyebarannya sangat terbatas,
4.5.
Operative institution dan regulative institution.
Operative institution berfungsi sebagai lembaga yang
menghimpun pola-pola atau tata cara yang diperlukan
untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan,
sedangkan regulative institution bertujuan untuk
mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan yang tidak
menjadi bagian mutlak lembaga tersebut seperti
lembaga-lembaga hukum.
5. Macam-Macam Lembaga Kemasyarakatan
5.1. Keluarga
Keluarga merupakan suatu kelompok sosial yang terdiri dari
dua orang atau lebih yang diikat oleh hubungan darah,
perkawinan atau adopsi yang hidup bersama.
Keluarga
memiliki fungsi-fungsi seperti 1) reproduksi
dan sosialisasi. Keluarga merupakan agent yang sangat
penting dalam dalam melahirkan generasi
(reproduksi)
baru dan proses
sosialisasi.
Kepribadian
suatu
generasi baru dibentuk dalam keluarga;
2) pengaturan
aktivitas seksual; 3) social
replacement, keluarga bukan
hanya melahirkan anak sebagai mahluk biologis tetapi juga
sebagai anggota suatu masyarakat.
Banyak status sosial
yang bersifat ascribed ditentukan dalam keluarga seperti ras,
etnisitas, agama dan kelas sosial; 4)
keluarga
juga
memberikan jaminan emosional dan ekonomi.
Bina Nusantara
5.2.
Institusi Pendidikan
Institusi pendidikan (Macionis, 1989: 399-406) didefenisikan
sebagai
berbagai macam cara di mana pengetahuan
termasuk informasiinformasi faktual dan ketrampilan,
norma-norma dan nilai-nilai budaya
diteruskan
kepada
anggota
masyarakat. Sekolah merupakan bagian
yang paling penting dari proses pendidikan ini.
Pendidikan memiliki fungsi-fungsi; sosialisasi, integrasi sosial
(melalui pendidikan penduduk diintegrasikan kedalam
masyarakat,
dan
nilai-nilai
konformitas
dalam
pendidikan dapat mengurangi penyimpangan),
penempatan sosial dan inovasi budaya.
5.3.
Bina Nusantara
Institusi Agama
Agama dapat didefensisikan (Macionis, 1989:428) sebagai
sistem kepercayaan dan praktek-praktek yang dibangun atas
dasar pengakuan
terhadap yang sakral.
Agama memiliki fungsi kohesi sosial, kontrol
memberikan makna sertu tujuan hidup manusia.
sosial,
dan
5.4. Institusi politik
Institusi politik merupakan suatu institusi sosial yang utama yang
meliput organisasi-organisasi kekuasaan dalam masyarakat. Sistem
politik mencoba untuk mempertahankan bahwa kekuasaan mereka
adalah sah atau legitimate dan bukan sebuah pemaksaan. Legalitas
kekuasaan dan otoritas dapat berasal dari tradisi, ditetapkan
berdasarkan hukum dan aturan yang rasional dan dapat pula
berasal dari kharisma pribadi.
Organisasi-organisasi kekuasaan dalam politik dapat dilihat dari
fenomena partai politik. Partai polititik adalah organisasi-organisasi
politik pada mana orang yang memiliki kepentingan dan perilaku
yang sama mempengaruhi proses politik. Oleh karena itu partai
politik memiliki fungsi untuk menjaga kestabilan, merekrut pemimpin
baru, mengatasi konflik politik dan sebagai media partisipasi politik.
Bina Nusantara
5.5.
Institusi Ekonomi
Ekonomi merupakan suatu institusi sosial yang mengorganisir
produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa.
Barang
merupakan elemen dari budaya material yang berkaitan dengan
komoditi-komoditi dasar sedangkan jasa merupakan elemen dari
budaya non material. Melalu institusi ekonomi, semua barangbarang dan jasa didistribusikan ke dalam masyarakat dengan cara
yang terorganisir untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
Bina Nusantara