Document 9650575

Download Report

Transcript Document 9650575

Matakuliah : PENGANTAR DAN APLIKASI
PSIKODIAGNOSTIK
Tahun : 2008
ETIKA DALAM PEMERIKSAAN PSIKOLOGIS
Pertemuan 4
KODE ETIK PSIKOLOGI INDONESIA
• Kode etik sangat diperlukan tidak hanya untuk
melindungi klien, tetapi juga sebagai tuntunan atau
batasan bagi psikolog dalam menjelaskan tugasnya
secara profesional.
• Dalam kode etik psikologi Indonesia seorang
psikolog berkewajiban :
1. Mengutamakan dasar-dasar profesional.
2. Memberikan jasa atau pratik kepada semua
pihak yang membutuhkan.
Bina Nusantara University
3
3. Melindungi klien atau pemakai jasa dari akibat yang
merugikan sebagai ddampak jasa/pratik yang diterimanya.
4. Mengutamakan ketidak berpihakan dalam kepentingan
pemakai jasa atau klien dan pihak-pihak yang terkait
dalam pemberian pelayanan tersebut.
5. Dalam hal pemakai jasa atau klien yang menghadapi
kemungkinan akan terkena dampak negatif yang tidak
dapat dihindari akibat pemberian jasa/pratik psikologi yang
dilakukan oleh Ilmuwan psikologi dan psikolog maka
pemakai jasa atau klien tersebuut harus diberitau.
Bina Nusantara University
4
SIAPA YANG MELAKUKAN DIAGNOSIS
PSIKOLOGI
• Dalam kode etik psikologi Indonesia
(http://www.himpsi.org/ORGANISASI/Kodeetik.htm ) tertulis
bahwa :
• Psikolog adalah Sarjana psikologi yang telah mengikuti
pendidikan tinggi psikologi strata 1 (S1) dengan kurikulum
lama (sistem paket murni) Perguruan tinggi negri (PTN)
• Atau Kurikulum Nasional (SK Mendikbud no, 1&/D/O/1993)
yang meliputi pendidikan program akademik (sarjana
psikologi) dan program pendidikan profesi (Psikolog)
Bina Nusantara University
5
• Atau Kurikulum lama Perguruan Tinggi swasta (PTS) yang
sudah mengikuti ujian sarjana psikologi
• Atau pendidikan tinggi psikologi di luar negeri yang sudah
mendapat akreditasi dan disetarakan dengan psikolog
Indonesia oleh Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti)
Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas RI).
Sarjana Psikologi dengan kriteria tersebut dinyatakan
berhak dan berwenang untuk melakukan Pratik psikologi
diwilayah hukum Negara republik Indonesia.
Sarjana Psikologi menurut kriteria ini juga dikenal dan disebut
sebagai
Psikolog.
Bina Nusantara University
6
• Untuk melakukan pratik psikologi maka Sarjana
Psikologi yang tergolong kriteria ini DIWAJIBKAN
MEMILIKI IZIN PRATIK PSIKOLOGI sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Bina Nusantara University
7
SIAPA YANG BERTANGGUNG JAWAB MENGAMANKAN
ALAT TES
• Pembeli alat tes harus memiliki persyaratan umumnya adalah individu
dengan gelasr Master dalam psikologi atau setara.
• Mahasiswa pascasarjana boleh juga membeli untuk keperluan pratikum
bila mendapat surat ijin dari dosen yang bersangkutan.
Tujuan membatasi distribusi alat tes :
1. Keamanan materi Tes
2. Pencegahan penyalah gunaan.
3. Mencegah tidak sahihnya penggunaan tes itu di masa depan.
Tanggung jawab kerahasiaan terhadap data tes: bersifat multidimensi.
Konselor sejarang berusaha untuk melibatkan klien sebagai partsipasi
aktif dalam penaksiran hasil tes. Oleh karena itu hasil tes sebaiknya
disajikan dalam bentuk yang mudah dipahami, bebas dari istilah teknis
dan berorientasi pada sasaran pengetesan.
Guna mencegah penyalahgunaan dan misinterpretasi temuan-temuan
Bina Nusantara University
8
tersebut.