M2-Review Struktur Dasar Program

Download Report

Transcript M2-Review Struktur Dasar Program

Review Struktur Dasar Program

OBJEC T - OR IENTED P ROG R AMMING ( OOP ) W I T H JAVA 2 0 1 3

Topik:

Membedakan antara valid dan invalid identifiers.

Mengetahui Java technology keywords.

Mengetahui 8 tipe data primitif.

Mendefinisikan literal value untuk tipe data numerik dan tekstual.

Mendefinisikan primitive dan reference variable.

Mendeklarasikan variabel bertipe class.

Mengetahui nilai inisialisasi default.

Konversi dan casting tipe data primitif.

Identifiers

◦ ◦ ◦ ◦ Nama yang digunakan oleh programer untuk memberi nama pada variable, class, atau method. Identifier ini akan dicek oleh compiler, sehingga nama yang digunakan harus memenuhi aturan sbb : ◦ Dimulai dengan a Unicode letter, underscore (_), or dollar sign ($). Tidak boleh dimulai dengan angka Setelah karakter pertama, selanjutnya identifier dapat berupa huruf, $, angka.

Dalam prakteknya, tidak ada batasan berapa jumlah karakter yang menyusun identifier Case sensitive (huruf besar dan huruf kecil dibedakan).

Tidak bisa menggunakan keyword Java sebagai identifier.

Contoh 1. foobar 2. BIGinterface 4. $incomeAfterExpenses 5. 3_node5 6. !theCase // legal // legal: embedded keywords // are OK.

// legal // illegal: starts with a digit // illegal: must start with // letter, $, or _

Java Keywords and Reserved Words

Java Keywords sering disebut juga sebagai reserved keywords Tidak dapat digunakan sebagai identifier.

Tidak ada reserved words yang mempunyai sebuah huruf besar Assert ditambahkan di 1.4 dan enum ditambahkan di 1.5

2 keywords that are reserved in Java but which are not used : const dan goto

Tipe data primitif

Terdapat 8 tipe data primitif : ◦ Logical boolean ◦ Textual char ◦ Integral byte , short , int , dan long ◦ Floating double dan float

Tipe data primitif

Deklarasi variabel

Sintak umum untuk mendeklarasikan dan menginisialisasi variabel = Contoh : mendeklarasikan private variabel id dengan tipe data int dan variabel id diberikan nilai awal 10 private int id = 10;

Scope variabel

Variabel lokal ◦ variabel yang dideklarasikan dalam sebuah method. ◦ ◦ Variabel ini hanya bisa diakses dalam method tersebut dan variabel tersebut dihapus (destroyed) setelah method selesai dijalankan. Variabel lokal disebut juga stack variabel karena disimpan dalam stack.

Variabel instance ◦ Variabel yang dideklarasikan dalam sebuah class tapi diluar method. ◦ ◦ Merupakan variabel instance dari setiap objek yang dicreate dari class tsb dan hanya berlaku untuk 1 objek tsb. Variabel instance tersimpan dalam heap.

Variabel static ◦ Variabel instance dideklarasikan dengan modifier static dalam sebuah class (diluar method). Variabel ini dapat dibaca/dishare oleh semua objek dari class tersebut.

Literals

Literal adalah Suatu nilai Contoh angka desimal, angka pecahan, karakter.

Tidak bisa diletakkan disebelah kiri pada proses assignment Contoh literal : ◦ ‘b' // char literal ◦ 42 // int literal ◦ ◦ false // boolean literal 2546789.343 // double literal Penggunaan Literal : Teks = ‘b’; // benar, peletakkan disebelah kanan 42 = nomor; //salah, peletakkan disebelah kiri

Logical literals

Tipe data boolean dan false . mempunya dua tipe literals true Contoh, statement: 1. boolean isBig = true; 2. boolean isLittle = false; Catatan : boolean literal tidak boleh berharga 0 atau 1

char

literals

Kode Karakter yang digunakan pada Java adalah Unicode character (16 bit encoding) Diekspresikan diantara tanda petik satu (‘ ‘).

Contoh : char c = ‘w’; Sedangkan untuk ekspresi yang menggunakan heksadesimal diawali dengan \u dan sebanyak 4 digit.

Contoh: char c1 = ‘\u4567’;

char

literals

Special Characters ◦ ‘\n’ for new line ◦ ◦ ◦ ◦ ◦ ◦ ◦ ‘\r’ for return ‘\t’ for tab ‘\b’ for backspace ‘\f’ for formfeed ‘\’’ for single quote ‘\”’ for double quote ‘\\’ for backslash

String

literals

Is not a primitive data type; it is a class Represent sequences of characters Has its literal enclosed in double quotes (“ ”) Example: String s = “Characters in strings are 16-bit Unicode.”; String s = “Good Morning !! \n”;

Integral

literals

byte, short, int and long

Tipe default adalah int Untuk menentukan tipe long dengan cara meletakan 'L' or 'l' setelah angka.

◦ Contoh: long x = 25L;

Integral

literals

byte, short, int and long

Dinyatakan dengan desimal, octal atau hexadecimal 2 The decimal value is 2 077 The leading 0 indicates an octal value 0xBAAC The leading 0x indicates a hexadecimal value

Output Octal 010 = 8

X = 1 y = 2147483647 z = -559035650

Integral

Floating-Point

literals

Floating point literal includes either a decimal point or one of the following: ◦ E or e (add exponential value) ◦ F or f (float) ◦ D or d (double) 3.14

 a simple floating point value (a double) 6.02E23  2.718F  123.4E306D  a large floating point value a simple float size value a large double value Default is double Specify a float by putting an ‘F' or ‘f' after the number. ◦ Example: float x = 2.5F;

Catatan :

Semua tipe data primitif yang numerik (selain char dan boolean) adalah signed.

Nilai default

Conversion of primitives

Terjadi pada saat kompile.

Conversion of a primitives bisa terjadi pada: ◦ Assignment ◦ Method call ◦ Arithmetic promotion

Primitive Conversion: Assignment

Terjadi ketika suatu nilai kita berikan pada suatu variabel yang tipe datanya berbeda dari data aslinya.

Tipe data yang baru harus mempunyai ukuran lebih besar dari tipe data yang lama.

1. int i; 2. double d; 3. i = 10; 4. d = i; // Assign an int value to a double variable Nilai d = 10.0

Primitive Conversion: Assignment

Contoh konversi yang illegal 1. double d; 2. short s; 3. d = 1.2345; 4. s = d; // Assign a double to a short variable Muncul error: possible loss of precision Karena tipe data short lebih kecil dari double.

Aturan untuk primitive assignment conversion

Boolean tidak bisa di konversi ke tipe data lain Non-boolean dapat di konversi ke tipe data lain selain boolean, konversi yang dilakukan adalah widening conversion Note: widening conversion adalah merubah tipe data suatu variabel ke tipe data yang ukuran bit nya lebih besar dari aslinya.

Java’s widening conversions

From a byte to a short, an int, a long, a float, or a double From a short to an int, a long, a float, or a double From a char to an int, a long, a float, or a double From an int to a long, a float, or a double From a long to a float or a double From a float to a double Note: Konversi antar primitive types yang tidak mengikuti arah panah disebut dengan narrowing conversion.

Java’s narrowing conversions

From a byte to a char From a short to a byte or a char From a char to a byte or a short From an int to a byte, a short, or a char From a long to a byte, a short, a char, or an int From a float to a byte, a short, a char, an int, or a long From a double to a byte, a short, a char an int, a long, or a float Note: Ubah arah panah!!

Primitive Conversion: Assignment

Ada yang istimewa tentang integral literal assignment

Legal: khusus untuk integral literal aturan assignment conversion dibebaskan. Contoh : byte b = 1; short s = 2; char c = 3; Illegal: Pembebasan assignment conversion untuk integral literal hanya untuk assigment terhadap nilai.

int i = 12; byte b = i;  i adalah bukan nilai Ilegal : 1.234 adalah literal untuk double sehingga tidak bisa di berikan pada float.

Misal, : float f = 1.234;

Primitive Conversion: Method Call

Terjadi ketika kita berusaha melewatkan suatu nilai variabel sebagai argumen suatu method, dimana tipe data variabel method tersebut berbeda dengan yang diterima.

1. float frads; 2. double d; 3. frads = 2.34567f; 4. d = Math.cos(frads); // Pass float to method // that expects double Hint: Math.cos(double d); Pada contoh diatas frands yang bertipe float akan secara otomatis di konversi menjadi double.

Pada contoh diatas terjadi widening conversions.

Primitive Conversion: Arithmetic Promotion

Terjadi pada operasi matematika.

Kompiler berusaha mencari tipe data yang sesuai dengan tipe data operan yang berbeda-beda.

1. short s = 9; 2. int i = 10; 3. float f = 11.1f; 4. double d = 12.2; 5. if ((–s * i) >= (f/d)) 6. System.out.println(“>>>>”); 7. else 8. System.out.println(“<<<<”);

Primitive Conversion: Arithmetic Promotion

Penyelesaian: 1. Short s dipromosikan ke int, selanjutnya di negatifkan.

2. Hasil step 1 (int) dikalikan dengan int i.

Karena kedua operan bertipe int maka hasilnya adalah int.

3. Float f di promosikan menjadi double, selanjutnya dibagi dengan double d. Menghasilkan double.

4. Hasil langkah 2 (int) dibandingkan dengan hasil langkah 3 (double). Int dipromosikan menjadi double.

5. Hasil pembandingan adalah boolean.

Aturan: Arithmatic Promotion

Unary operators: +, -, ++, --, ~ Jika operan bertipe byte, short, atau char, maka dikonversikan ke int

Aturan: Arithmatic Promotion

Binary operators: +, -, *, /, %, >>, >>>, <<, &, ^, | Jika salah satu operan adalah double, operan lain dikonversikan ke double.

Jika salah satu operan adalah float, operan lain dikonversikan ke float.

Jika salah satu operan adalah long, operan lain dikonversikan ke long.

Selain tipe data diatas maka dikonversikan ke int.

Primitives and Casting

Casting means explicitly telling Java to make a conversion.

Cara: tambahkan tipe data yang diinginkan dalam tanda kurung sebelum nilai.

1. int i = 5; 2. double d = (double)i; Sama dengan: 1. int i = 5; 2. double d = i;

Primitives and Casting

Are required when you want to perform a narrowing conversion.

1. short s = 259; 2. byte b = s; // Compile error 3. System.out.println(“s = “ + s + “ , b = ” + b); Pesan error = Explicit cast needed to convert short to byte.

Solusi: dengan menambahkan casting 1. short s = 259; 2. byte b = (byte)s; // Explicit cast 3. System.out.println(“b = ” + b); Hasil : b = 3 Kenapa  259 = 1 0000 0011 The cast tells the compiler “Yes, I really want to do it

Macam-macam Percabangan

if (...) if (…) else (…) if (…) else if (…) else (…) switch (…)

Percabangan : if

• Formula :

if (ekspresi_boolean) statement Atau if (ekspresi_boolean) { statements }

N Logical expression Y Statements

…..

Percabangan : if-else

• Formula :

if (ekspresi_boolean) statement 1 else

N

statement 2

Statements-2

atau if (ekspresi_boolean) { statements 1 } else { statements 2 }

Logical expression Y Statements-1

…..

Percabangan : if-else if-else

• Formula :

if( ekspresi_boolean1 ) statement1; else if(ekspresi_boolean2) statement2; else statement3; if(ekspresi_boolean1 ) { statement1; } else if(ekspresi_boolean2 ) { statement2; } else { statement3; }

Percabangan : switch

• Formula :

switch( switch_ekspresi ){ case case_pilihan1: statement1;// statement2;//blok 1 break; case case_pilihan2: statement1;// statement2;//blok 2 break; : default: statement1;// statement2;//blok n }

Ekspresi Kondisional

• Gunakan : ? (ternary operator) • Tujuan : menggantikan if else • Pola : ekspresi-1 ? ekspresi-2 : ekspresi-3 • Program akan mengevaluasi ekspresi-1 : • Jika nilai=1 maka ekspresi-2 dieksekusi • Jika nilai=0 maka ekspresi-3 dieksekusi

Konsep Perulangan

Sebuah proses di dalam program yang akan mengulang satu atau beberapa statement terus-menerus hingga sampai pada kondisi berhenti.

Pengulangan : for

• Umumnya digunakan pada pengulangan yang jumlah iterasinya sudah pasti atau sudah diketahui sebelumnya.

• Formula :

for (inisialisasi; kondisi; iterasi) { //statement yang akan diulang }

Alur Kerja for

Start inisialisasi kondisi true Statement yang diulang false iterasi End

1.

Contoh contoh “for”

Program untuk menuliskan teks “Java Programming” sebanyak 10 kali.

class DemoFor1 { public static void main (String[] args) { for (int i=0; i<10; i++) { System.out.println("Java"); } } } class DemoFor1 { public static void main (String[] args) { for (int i=10; i>0; i--) { System.out.println("Java"); } } }

2.

Contoh

Program untuk menjumlahkan 5 bil. positif pertama

class DemoFor3 { public static void main(String[] args) { int n = 5; // 5 bilangan positif pertama } } int hasil = 0; for (int i=1; i<=n; i++) { hasil = hasil + i; if (i != n) { System.out.print(i + " + "); } else { System.out.print("= "); } } System.out.println(hasil);

3.

Program untuk menentukan apakah sebuah integer termasuk prima atau tidak.

class DemoFor4 { public static void main(String[] args) { int bilangan = 7; boolean prima = true; } } for (int i=2; i <= (bilangan/2); i++) { if ((bilangan % i) == 0) { prima = false; break; // menghentikan pengulangan } } if (prima) { System.out.println(bilangan + " merupakan bilangan prima"); } else { System.out.println(bilangan + " bukan bilangan prima"); }

Penggunaan koma dalam “for”

Perhatikan program berikut :

class DemoFor5 { public static void main(String[] args) { int j=4; } } for (int i=0; i < 5; i++) { System.out.println("Nilai i: " + i); System.out.println("Nilai j: " + j); System.out.println(); j--; }

Dapat disederhanakan sbb :

class DemoFor6 { public static void main(String[] args) { int i,j; for (i=0, j=4; i < 5; i++, j--) { } } } System.out.println("Nilai i: " + i); System.out.println("Nilai j: " + j); System.out.println();

Percabangan : while

Formula :

inisialisasi; while(kondisi) { //statement yang akan diulang iterasi; }

Ekspresi?

Salah Statement …….

Ke pernyataan sesudah while

Perulangan : do-while

Formula :

inisialisasi; do{ //statement yang akan diulang iterasi; }while(kondisi);

Benar Statement …….

Ekspresi?

Salah Ke pernyataan sesudah while

OPERATOR

Operator : sebuah simbol yang digunakan untuk melakukan operasi tertentu.

Operasi yang dapat dilakukan meliputi operasi penambahan, pengurangan, perkalian, dan lain sebagainya.

Operand : berupa data/nilai yang akan dikenai operasi.

Contoh

1. Misalkan ada ekspresi : 4 % 2 = 0 maka, operand = 4 dan 2 operator = % hasil = 0 2.

Ekspresi : ++A operand = A operator = ++ hasil = nilai A ditambah 1

Kind of Operator

OPERATOR

Plus Minus Aritmatika Increment decrement Relasional Assignment Logika Bitwise

SIMBOL

+ + - * / % ++ - > < >= <= == != = && || ! ^ & | ^ ~ >> >>> <<

Operator Plus Minus

SIMBOL

+

JENIS OPERASI

Penanda bilangan positif Penanda bilangan negatif +a -a

CONTOH

• Ketika bilangan tidak memiliki tanda +/- maka secara otomatis bilangan tersebut merupakan bilangan positif.

Operator Increment & Decrement

SIMBOL

++ --

JENIS OPERASI

Tambah variabel/literal dengan 1 Kurangi variabel/literal dengan 1

Operator Increment & Decrement

Pre-increment, contoh : ++a Increment (++) Post-increment, contoh : a++ Decrement(--) Pre-decrement, contoh : --a Post-decrement, contoh : a--

Operator Increment & Decrement

Operator Increment & Decrement

Operator Aritmatika

SIMBOL

+ * / %

JENIS OPERASI

Additional (penambahan) Subtraction (pengurangan) Multiplication (perkalian) Division (pembagian) Modulus (sisa pembagian) a+b a-b a*b a/b a%b

CONTOH

• Hasilnya berupa nilai numerik. • Tipe data dari operand mempengaruhi tipe dari angka yang dihasilkan.

Operator Relasi

SIMBOL

> >= < <= == !=

JENIS OPERASI

Lebih besar Lebih besar sama-dengan Lebih kecil Lebih kecil sama-dengan Sama-dengan (equal to) Tidak sama-dengan a>b a>=b a

CONTOH

• Operator relasi disebut juga operator perbandingan, membandingkan dua operand dan mengembalikan nilai true atau false. • Operand dapat sembarang nilai numerik.

Operator Relasi

} public static void main(String [] args) { System.out.println(‘a’ ==‘a’); System.out.println(‘a’ ==‘b’); System.out.println(5 != 6); System.out.println(5.0 == 5L); System.out.println(true==false);

Operator Logika

• Operasi dengan operator logika berbasis nilai boolean (true/false) hasilnya juga berupa nilai boolean.

Operator & (and)

Operator | (or)

|

Operator ^ (xor)

^

Operator Bitwise

• Operasi bitwise dilakukan pada bilangan biner.

• Tabel logika :

Operator >>

Operator <<

Operator Assignment

Operator Assignment

x = x + 2 * 5; Disingkat x+=2*5 x = (x * 2) + 5; disingkat x*=2+5 Ekspresi pada bagian kanan = selalu dievaluasi terlebih dahulu

Prioritas Operator

Berapakah hasil operasi berikut?

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

(2*3)+(6/2)-4 = (175%6) + (2*12) = 75-(24/6/10)+25%3 = (3*7-11) > (81%4+3) 24/6+1 == 17%3+2 (4%2<17) && (3*5>8/4) 22/11<17-10 || 41%4+3*2 8.

9.

2*3%4 & 5 ++7 / 4 >= 99/9-10 10.

175%6+2*12 != 23*2/7

Berapakah hasil operasi berikut?

1.

(2*3)+(6/2)-4 =5 2.

(175%6) + (2*12) = 25 3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

75-(24/6/10)+25%3 = 76 (3*7-11) > (81%4+3)=10>4  true 24/6+1 == 17%3+2  5==3  false (4%2<17) && (3*5>8/4)  true && true  true 22/11<17-10 || 41%4+3*2  Error 2*3%4 & 5  2 & 5 = 0 ++7 / 4 >= 99/9-10  2>=1  true 175%6+2*12 != 23*2/7  25 !=6  true

Tugas

Buat Kalkulator yang dapat melakukan kalkulasi antara dua input yang didapatkan dari user. Jenis operat yang dipilih dapat diberikan sebanyak mungkin. Gunakan juga perulangan untuk menanyakan pada user apakah ingin menggunakan kalkulator kembali dengan input yang berbeda!

ya memasukkan dua bilangan Pilihan Operator : Operator 1…….operator N Pilih operator Proses Kalkulasi bilangan 1 dan bilangan 2 sesuai dengan operator yang dipilih Hasil Kalkulasi And mau mengulang lagi?

tidak