Transcript PPT MK_14

Manajemen Keuangan
Agribisnis:
CAPITAL BUDGETING
Dina Novia P, SP.,MSi.
Lab.of Agribusiness Analysis and Management
Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya
Email : [email protected]
MODUL
14
 Capital Budgeting
 Keseluruhan proses dalam perencanaan dan
pengambilan keputusan mengenai pengeluaran
dana, jangka waktu pengembalian dana tersebut
melebihi satu tahun (Suratiyah, 2006)
 Menurut Tandelilin (2001), tujuan investasi
adalah untuk :
Menghasilkan sejumlah uang
Untuk mendapat kehidupan yang lebih layak /
baik dimasa yang akan datang.
 Aspek Penting dalam Capital Budgeting
1. Gunakan Selalu Cash Flow
Cash flow dan laba akuntansi mempunyai karakteristik yang sangat berbeda.
Laba akuntansi baru dapat direalisasikan ketika diterima di kemudian hari,
sementara arus kas benar-benar merupakan kas yang sudah diterima di tangan
kita dan siap untuk diinvestasikan kembali.
2. Think Incrementally
Berusaha untuk selalu think incrementally,
bagaimana tambahan yang dihasilkan oleh suatu proyek terhadap kondisi yang ada
sekarang?
Apakah dengan mengambil proyek yang satu ini akan menghasilkan tambahan
yang menguntungkan,
ataukah justru lebih menguntungkan jika tidak melakukan apapun?
3. PerhitungkanOpportunity Cost
Opportunity cost adalah nilai ekonomis yang hilang ketika seseorang memilih
suatu alternative dibandingkan dengan alternative lainnya.
4. Sunk Cost Tidak Masuk Perhitungan
Sunk cost adalah biaya yang sudah terjadi di masa lalu dan
tidak akan muncul lagi dari suatu proyek atau investasi
baru.
Oleh karena itu, menjadi tidak relevan untuk
memperhitungkan sunk cost dalam suatu analisa capital
budgeting, karena biayanya sudah terjadi sementara
keputusan investasi yang diambil baru akan terjadi di masa
depan.
5.Konsekuensi proyek
Arahkan fokus Anda juga kepada implikasi-implikasi yang
dihasilkan dari keputusan proyek yang Anda ambil.
Metode dalam Capital Budgeting
1. Average Rate of Return
ARR =
Rata − rata EAT
× 100%
Rata − rata Investasi
Average rate of return
Perhitungan average rate of return didasarkan atas jumlah
keuntungan bersih sesudah pajak (EAT) yang tampak dalam laporan
rugi-laba.
Average earning after taxes
Average rate of return =
Average investment
Average earning after taxes (rata-rata bersih sesudah pajak):
Average EAT =
EAT
n
Di mana:
Average EAT
∑EAT
n
= rata-rata keuntungan
= total keuntungan
= umur ekonomis
2. Pay Back Period
Perhitungan payback period untuk suatu proyek ynag
mempunyai pola cash inflow yang sama dari tahun ke tahun dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Pay Back Period =
Initialinvesment
Cashinflow
3. Net Present Value (NPV)
Net present value adalah salah satu dari teknik capital
budgeting yang mempertimbngkan nilai waktu uang yang paling
banyak digunakan. Definisi atau perhitungan net present value
(NPV) dilakukan sebagai berikut:
NPV = present cash inflow – present value investasi.
4.Profitability Index (PI)
Metode profitability index (PI) ini menghitung perbandingan
antara present value dari penerimaan dengan present value dari
investasi.
PV of Cashflow
PI =
Investasi
5. Internal Rate of Return
Internal rate of return (IRR) didefinisikan sebagai tingkat
discount atau bunga yang akan menyamakan present value cash
inflow dengan jumlah initial investment dari proyek yang sedang
dinilai.
Usulan proyek investasi akan diterima apabila:
IRR ≥ cost of capital
Dan akan ditolak apabila:
IRR < cost of capital
Perbandingan Antara Teknik NPV dan
IRR
• NPV mengasumsikan bahwa cash inflow yang
diterima diinvestasikan kembali pada tingkat
cost of capital atau discount rate minimum
yang digunakan dalam perhitungan
sebelumnya
• IRR mengasumsikan bahwa cash inflow yang
diterima diinvestasikan kembali pada tingkat
discount sebesar IRR.
Teknik Mana yang Lebih Baik: NPV
Ataukah IRR?
• NPV mengasumsikan bahwa cash inflow yang sudah diterima
sebelum berakhirnya umur proyek, diinvestasikan lagi pada tingkat
discount sebesar cost of capital perusahaan, sementara teknik IRR
mengasumsikanbahwa investasikembali tersebut dilakukan pada
tingkat IRR di mana hal ini seringkali tidak realistis.
• Bukanlah suatu hal yang tidak biasa terjadi dalam pola cash flow
yang non konvensional di mana suatu proyek memiliki leih dari satu
IRR. IRR yang lebih dari satu ini disebabkan karena aspek matematik
dalam perhitungan-perhitungan yang dilakukan, (pembahasan
mengenai proyek yang mempunyai lebih dari satu IRR tidak akan
dibahas dalam bku ini).
• Dalam keadaan-keadaan tertentu, mungkin saja suatu proyek tidak
mempunyai IRR.
6. Capital Rationing
Tujuan daripada capital rationing adalah untuk memilih di
antara proyek-proyek tersebut yang akan memaksimumkan atau
yang akan memberikan kontribusi yang paling besar kepada pemilik
perusahaan.