Transcript slidebab04
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya 4/29/2
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Transi 1
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Tujuan Pembelajaran
Mencapai kemampuan dan kompetensi peserta untuk: • Menunjukkan dan memberi contoh artikulasi statemen • Menyebut dan menjelaskan konsep-konsep dasar akuntansi serta menjelaskan implikasinya bagi sistem akuntansi • Menganalisis transaksi dan menunjukkan pengaruhnya terhadap posisi keuangan • Mencatat transaksi keuangan dalam sistem embrionik • Menganalisis penyebab perubahan modal • Menjelaskan pengertian persamaan akuntansi dan kaitannya dengan artikulasi statemen keuangan • Mencatat transaksi sampai menyusun statemen keuangan dengan sistem akuntansi sederhana Transi 2 4/29/2
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Artikulasi SK Fotokopi CEMERLANG Pendapatan jasa fotokopi Biaya: Laba
Fotokopi CEMERLANG
Statemen Laba-Rugi Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2001 Gaji karyawan Reparasi Pemakaian bahan habis pakai Depresiasi Rp100.000
50.000
90.000
50.000
Rp950.000
290.000
Rp660.000
Fotokopi CEMERLANG
Statemen Perubahan Modal Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2001 Modal, 1 Januari 2001 Laba tahun ini Setoran Prive Modal, 31 Desember 2001 Rp3.500.000
660.000
Rp4.160.000
145.000
Rp4.305.000
25.000
Rp4.280.000
Aset
K a s Piutang usaha Bahan habis pakai Perlengkapan kios Mesin fotokopi
Fotokopi CEMERLANG
Neraca, 31 Desember 2001 Rp1.745.000
250.000
60.000
985.000
2.465.000
Rp5.505.000
Utang Modal, Hariman
Kewajiban & Ekuitas
Rp1.225.000
4.280.000
Rp5.505.000
Mengapa Berartikulasi?
Transi 3 4/29/2
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Mengapa bentuk, isi, dan susunan statemen keuangan seperti yang ditunjukkan Fotokopi CEMERLANG?
4/29/2 Hal demikian terjadi karena perekayasa akuntansi menerapkan beberapa konsep dasar dalam mengembangkan sistem akuntansi.
Konsep dasar adalah konsep atau asumsi yang dianut dalam akuntansi tanpa pembuktian kebenarannya.
Konsep dasar dianut karena manfaatnya dan validitasnya dalam menentukan cara yang terbaik untuk mencapai tujuan.
Transi 4
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Konsep Dasar Penting untuk Pengembangan Sistem
• Kesatuan usaha • Kos historis • Kontinuitas usaha • Perioda • Substansi di atas bentuk Transi 5 4/29/2
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Konsep Kesatuan Usaha
Konsep ini menyatakan bahwa perusahaan merupakan: • badan atau orang yang berdiri sendiri, • yang bertindak atas namanya sendiri, dan • yangterpisah dari pemilik.
Transi 6 4/29/2
Bab 4 Fotokopi Cemerlang terpisah Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Pemilik Visualisasi Konsep Kesatuan Usaha 4/29/2 Akuntan Transi 7
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Implikasi Konsep Kesatuan Usaha
• Pemisahan manajemen dan pemilikan sehingga hubungan keduanya merupakan hubungan bisnis (utang-piutang) • Perusahaan menjadi subjek pelaporan • Sistem berpasangan • Ekuitas atau modal merupakan “utang” perusahaan kepada pemilik • Perlunya pertanggungjawaban Transi 8 4/29/2
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Arti dan Impikasi Hubungan Bisnis
Unit Usaha (perusahaan) Kas atau aset lain Utang Aset = Utang + Ekuitas Hubungan bisnis menghendaki adanya pertanggungjawaban keuangan dalam bentuk statemen keuangan Kreditor, Pemilik, Pihak lain Transi 9 4/29/2
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Konsep Kos Historis
Konsep ini menyatakan bahwa dalam pelaporan keuangan, elemen-elemen statemen keuangan dinilai (dilekati jumlah rupiah) atas dasar kos bukan nilai jual, nilai likuidasi, atau harga pasar.
Jadi, kos sebagai data dasar akuntansi digunakan untuk mengukur elemen statemen keuangan yang dilaporkan.
Transi 10 4/29/2
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Konsep Kontinuitas Usaha
Konsep ini menyatakan bahwa pada saat atau tanggal pelaporan, perusahaan dianggap akan berlangsung terus dan tidak akan dilikuidasi.
Alasan akuntansi memilih konsep ini: Harapan umum orang mendirikan perusahaan adalah kelangsungan hidup dan berkembangknya perusahaan bukan likuidasi atau kebankrutan.
Transi 11 4/29/2
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Implikasi Konsep Kontinuitas Usaha
• Taksiran dimungkinkan • Kos historis sebagai dasar penilaian • Perioda waktu sebagai takaran laba • Penerapan asas akrual Transi 12 4/29/2
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Konsep Perioda
Konsep ini menyatakan bahwa pengukuran kinerja (laba) dalam akuntansi dilakukan dengan perioda sebagai takarannya.
Akuntansi berkepentingan dengan laba dalam suatu perioda bukan laba untuk separtai barang yang terjual. Akuntansi akan bertanya: Berapa laba perusahaan untuk enam bulan?
bukan Berapa laba 100 unit barang tertentu?
Transi 13 4/29/2
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Implikasi Konsep Perioda
• Perlunya penandingan yang tepat antara pendapatan dan biaya agar laba yang tepat dapat ditentukan
(matching concept)
• Penerapan asas akrual Asas akrual: Pendapatan diakui bukan pada saat kas diterima tetapi pada saat hak menerima kas atau aset timbul akibat suatu transaksi (misalnya penjualan).
Biaya diakui bukan pada saat kas dibayarkan tetapi pada saat kewajiban membayar timbul akibat suatu transaksi (misalnya pajak terhutang).
Transi 14 4/29/2
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Konsep Perioda
Konsep ini menyatakan bahwa akuntansi lebih menekankan aspek substantif suatu kejadian daripada aspek yuridis atau legal.
Substansi ekonomik suatu transaksi lebih penting daripada aspek yuridis. Contoh: Untuk mengakui suatu objek sebagai aset, akuntansi tidak mensyaratkan pemilikan (aspek yuridis) tetapi lebih mementingkan penguasaan (aspek ekonomik) terhadap aset.
Transi 15 4/29/2
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Proses Terbentuknya Statemen Keuangan
Sistem akuntansi yang dikenal sekarang ini berkembang dari sistem sederhana (embrionik) atas dasar penerapan konsep dasar tertentu.
Kasus Fotokopi CEMERLANG dijadikan contoh tentang bagaimana sistem akuntansi dikembagkan dari sistem ingatan sampai sistem komputerisasian.
Transi 16 4/29/2
Bab 4 Kapan Fotokopi CEMERLANG berdiri?
Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Pada saat Hariman berminat mendirikan perusahaan.
Fotokopi CEMERLANG terpisah Manajer (Hariman) Visualisasi berdirinya FK CEMERLANG 4/29/2 Pemilik (Hariman) Transi 17
Bab 4 Hariman menanamkan uang Rp2.500.000.
Fotokopi CEMERLANG Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Uang Rp2.500.000
Kas Rp2.500.000
Utang Rp2.500.000
Utang Rp2.500.000
Pemilik (Hariman) Transi 18 4/29/2
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Bagaimana posisi keuangan setelah transaksi?
Fotokopi CEMERLANG Uang Rp2.500.000
Kas Rp2.500.000
Utang Rp2.500.000
Utang Rp2.500.000
Pemilik (Hariman) Posisi Keuangan Sumber daya Kas Rp2.500.000
Sumber dana Utang , Hariman Rp2.500.000
Transi 19 4/29/2
Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Bab 4
Laporan Formal
Utang kepada pemilik disebut
Modal
.
Fotokopi CEMERLANG
Neraca, 20 Desember 2000 Aset Kas Rp2.500.000
Kewajiban dan Ekuitas Modal , Hariman Rp2.500.000
Transi 20 4/29/2
Bab 4 Analisis transaksi persiapan dan neraca awal.
Fotokopi CEMERLANG Kas Rp2.500.000
Utang Rp2.500.000
Kas Rp800.000
Utang Rp800.000
Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Bank Perlengkapan kios Rp500.000
Kas Rp500.000
Modal Rp1.000.000
Pemilik
Fotokopi CEMERLANG
Neraca, 30 Desember 2000 Aset Kas Rp3.800.000
Perlengkapan kios 500.000
Rp4.300.000
Kewajiban dan Ekuitas Utang Rp 800.000
Modal , Hariman 3.500.000
Rp4.300.000
Transi 21 4/29/2
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Sistem Embrionik
Fotokopi CEMERLANG
Neraca, 1 Januari 2001 Aset Kas Rp3.800.000
Perlengkapan kios 500.000
Rp4.300.000
Kewajiban dan Ekuitas Utang Rp 800.000
Modal , Hariman 3.500.000
Rp4.300.000
Tgl.
K a s Jan 1 3.800.000
Piutang Usaha Bhn. Habis Pakai Perlengkp.
Kios 500.000
Mesin Fotokopi Utang Usaha 800.000
Modal 3.500.000
Keterangan Perubahan Modal Saldo awal Transi 22 4/29/2
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Interpretasi Transaksi Lebih Lanjut
Transaksi
a
Fotokopi CEMERLANG Kas Rp2.500.000
Mesin Fotokopi Rp2.500.000
Transi 23 4/29/2
Bab 4 Fotokopi CEMERLANG Perlengkapan kios Rp500.000
Transaksi
b
Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Utang Rp500.000
Transi 24 4/29/2
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya 4/29/2 Fotokopi CEMERLANG Kas Rp300.000
Transaksi
d
Utang kepada pemilik (modal) bertambah Rp300.000 berasal dari pendapatan Simpulan: Pendapatan
menambah
Modal Transi 25
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya 4/29/2 Fotokopi CEMERLANG Transaksi
e
Kas Rp100.000
Utang kepada pemilik (modal) berkurang Rp100.000 untuk menanggung biaya gaji.
Simpulan: Biaya
mengurangi
Modal Transi 26
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya 4/29/2 Fotokopi CEMERLANG Transaksi
i
Kas Rp25.000
Utang kepada pemilik (modal) berkurang Rp25.000 untuk keperluan pribadi pemilik (prive) Simpulan: Pengambilan oleh pemilik dapat dipandang sebagai pelunasan utang kepada pemilik. Jadi, modal berkurang.
Transi 27
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Transaksi
j
Fotokopi CEMERLANG Piutang Usaha Rp400.000
Utang kepada pemilik (modal) bertambah Rp400.000 berasal dari pendapatan Simpulan: • Asas akrual menghendaki pengakuan pendapatan pada saat hak timbul.
• Utang kepada pemilik (modal) langsung bertambah tanpa menunggu pelunasan piutang.
• Pelunasan piutang dipandang semata-mata perubahan dari aset yang satu menjadi aset yang lain sehingga tidak mempengaruhi posisi keuangan.
Transi 28 4/29/2
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya 4/29/2 Fotokopi CEMERLANG Transaksi
m
Bahan habis pakai Rp90.000
Utang kepada pemilik (modal) berkurang Rp90.000 untuk menanggung biaya pemakaian bahan habis pakai Simpulan: • Alasan kepraktisan mengharuskan pencatatan pemakaian bahan habis pakai dilakukan sekaligus pada akhir perioda. • Transaksi semacam ini nantinya disebut dengan transaksi penyesuaian
(adjustment).
Transi 29
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya 4/29/2 Fotokopi CEMERLANG Transaksi
n
Mesin Rp35.000
Utang kepada pemilik (modal) berkurang Rp35.000 untuk menanggung biaya depresiasi mesin Simpulan: • Alasan kepraktisan mengharuskan pencatatan depresiasi dilakukan sekaligus pada akhir perioda. • Transaksi semacam ini nantinya disebut dengan transaksi penyesuaian
(adjustment).
Transi 30
Bab 4
Pengertian Depresiasi
Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Bagian kos aset tetap berwujud yang telah diperhitungkan sebagai biaya karena pemakaian atau penyerapan manfaat (potensi jasa) aset.
Depresiasi merupakan biaya sehingga berakibat berkurangnya modal.
Untuk kekayaan tambang disebut deplesi sedangkan untuk aset tak berujud disebut amortisasi .
Transi 31 4/29/2
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Neraca Setelah Transaksi
Lihat hasil akhir pencatatan pada Gambar 4-6 di halaman 110.
Fotokopi CEMERLANG
Neraca, 31 Januari 2001 Aset Kas Rp1.745.000
Piutang usaha 250.000
Bahan habis pakai 60.000
Perlengkapan kios 985.000
Mesin fotokopi 2.465.000
Rp5.505.000
Kewajiban dan Ekuitas Utang Rp1.225.000
Modal , Hariman 4.280.000
Rp5.505.000
Transi 32 4/29/2
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Kelemahan Sistem Embrionik
• Jumlah rupiah yang tidak terpengaruh transaksi harus ditulis kembali sehingga pencatatan tidak efisien.
• Sistem akun dapat mengatasi kelemahan tersebut.
• Dengan sistem akun, disediakan tempat mencatat sendiri dan terpisah untuk tiap pos.
• Tempat mencatat tiap pos disebut akun
(account)
atau rekening.
• Bentuk akun belum standar dan hanya memuat informasi yang penting untuk penyusunan statemen keuangan.
Transi 33 4/29/2
Bab 4 Tg 1
a c d e g f h k i l K a s
Jumlah 3.800.000
2.500.000
1.300.000
150.000
1.150.000
+300.000
1.450.000
100.000
1.350.000
50.000
1.300.000
+250.000
1.550.000
75.000
1.475.000
25.000
1.450.000
+150.000
1.600.000
+145.000
1.745.000
Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Sistem Akun Fotokopi CEMERLANG
Piutang Usaha
Tg
k j
Jumlah +400.000
150.000
250.000
B. Habis Pakai
Tg
c m
Jumlah +150.000
90.000
60.000
Tg 1
b n Perlkp. Kios
Jumlah 500.000
+500.000
1.000.000
15.000
985.000
Utang Usaha
Tg 1
b h
Jumlah 800.000
+500.000
1.300.000
75.000
1.225.000
Tg 1
d e g m l i f j n Modal
Keterangan Jumlah 3.500.000
+300.000
3.800.000
100.000
3.700.000
50.000
3.650.000
+250.000
3.900.000
25.000
3.875.000
+400.000
4.275.000
+145.000
4.420.000
90.000
4.330.000
50.000
4.280.000
Saldo awal pendapatan jasa FK biaya gaji pegawai biaya reparasi pendapatan jasa FK prive (pengambilan) pendapatan jasa FK setoran pemilik biaya b. habis pakai biaya depresiasi Saldo akhir
Mesin Fotokoi
Tg
a n
Jumlah +2.500.000
35.000
2.465.000
Transi 34 4/29/2
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Kelemahan Sistem Akun Sederhana
• Hanya neraca dapat disusun • Harus dilakukan analisis perubahan modal untuk dapat menyusun statemen laba-rugi • Statemen laba-rugi dan perubahan modal hanya berfungsi sebagai lampiran • Kelemahan dapat diatasi dengan menyediakan akun-akun terpisah untuk pos-pos penyebab perubahan modal (sistem akun penuh) Transi 35 4/29/2
Bab 4 4/29/2 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Analisis Perubahan Modal Fotokopi CEMERLANG
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2001
Perubahan akibat transaksi operasi:
Yang menambah: Pendapatan jasa fotokopi Rp200.000
250.000
400.000
Rp950.000
Pendapatan total Yang mengurangi: Biaya Gaji Biaya reparasi Biaya bahan habis pakai Biaya depresiasi Biaya total Transaksi operasi neto (laba) Rp100.000
50.000
90.000
50.000
290.000
Rp660.000
Perubahan akibat transaksi modal:
Yang menambah: Setoran/investasi oleh pemilik Yang mengurangi Prive (pengambilan) oleh pemilik Transaksi modal neto Kenaikan modal Rp145.000
25.000
120.000
Rp780.000
Transi 36
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Sistem Akun Sederhana
Penyebab Perubahan Modal Digabungkan
Sistem Akun Penuh
Sistem Akun Penuh
Penyebab Perubahan Modal Dipisahkan Tg 1
d e g m n l j i f Modal
Keterangan Jumlah 3.500.000
+300.000
3.800.000
100.000
3.700.000
50.000
3.650.000
+250.000
3.900.000
25.000
3.875.000
+400.000
4.275.000
+145.000
4.420.000
90.000
4.330.000
50.000
4.280.000
Saldo awal pendapatan jasa FK biaya gaji pegawai biaya reparasi pendapatan jasa FK prive (pengambilan) pendapatan jasa FK setoran pemilik biaya b. habis pakai biaya depresiasi Saldo akhir Tg
1
Modal Jumlah 3.500.000
Pendapatan Tg
d g j
Jumlah +300.000
+250.000
550.000
400.000
950.000
MODAL
B. Gaji Peg.
Tg
e
Jumlah +100.000
Tg
f
B. Reparasi Jumlah +50.000
Tg
l
Setoran Jumlah +145.000
Tg
i
Prive Jumlah +25.000
Tg Biaya BHP
m
Jumlah 90.000
B. Depresiasi Tg
n
Jumlah +50.000
Transi 37 4/29/2
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Konsekuensi Sistem Akun Penuh
• Statemen laba-rugi harus disusun dahulu • Kemudian statemen perubahan modal disusun • Barulah neraca disusun • Statemen laba-rugi dan perubahan modal bukan lagi berfungsi sebagai lampiran tetapi menjadi komponen utama seperangkat statemen keuangan • Kedudukan pendapatan, biaya, setoran, dan prive tetap sama yaitu menjadi bagian dari modal Transi 38 4/29/2
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Persamaan Akuntansi
• Hubungan fungsional antarakun sebagai akibat konsep kesatuan usaha • Keterpisahan antara manajemen dan pemilik menuntut adanya pertanggungjawaban • Pertanggungjawaban yang menghendaki bahwa kekayaan yang dipercayakan kepada manajemen ditunjukkan sumber atau asalnya • Pelaporan keuangan harus mengikuti hubungan tersebut • Agar statemen dapat disusun dengan cepat tempat mencatat harus mengikuti persamaan akuntansi Transi 39 4/29/2
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Notasi Persamaan Akuntansi
Dengan Sistem Sederhana: Status awal: Selama perioda: Status akhir: A = U + M A* = U* + M* A* = U* + M* Dengan Sistem Pemisahan Penyebab Perubahan Modal: Status awal: Selama perioda: Status akhir: A = U + M A* = U* + M + P - B + S - K A* = U* + M* K = pengambilan (prive) Awas: Persamaam akuntansi bukan persamaan aljabar!
Transi 40 4/29/2
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Persamaan Buku Besar
A = K + E + P B Buku Besar
ASET
Buku Besar
KEWAJIBAN
Buku Besar
EKUITAS
Buku Besar
PENDAPATAN
Buku Besar
BIAYA
Kumpulan akun-akun yang berfungsi sama sebagai elemen statemen tertentu disebut dengan buku besar
(ledger)
.
4/29/2 Transi 41
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Persamaan Akuntansi dan Artikulasi
Status awal: A = U + M transaksi Neraca awal Statemen laba-rugi Statemen transaksi modal Selama perioda: A* = U* + M + P - B + S - K Ditutup ke M Statemen perubahan modal M* = M + Laba + Transaksi modal Status akhir: A* = U* + M* 4/29/2 Neraca awal Transi 42
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Kontra-Akun
Salah satu bentuk penyempurnaan sistem.
Tanpa kontraakun: Tg
a n Mesin Fkopi
Jumlah +2.500.000
35.000
2.465.000
Biaya Depr. Ms
Tg
n
Jumlah +35.000
Tg 1
b n Perlkp. Kios
Jumlah 500.000
+500.000
1.000.000
15.000
985.000
Biaya Depr. Plk
Tg
n
Jumlah +15.000
Seksi aset dalam neraca K a s Piutang Usaha Bahan Habis Pakai Perlengkapan Kios Mesin Fotokopi Aset total Rp1.745.000
250.000
60.000
985.000
2.465.000
Rp5.505.000
Transi 43 4/29/2
Bab 4 Dengan kontraakun: Tg
a Mesin Fkopi
Jumlah
+2.500.000
Biaya Depr. Ms
Tg
n
Jumlah +35.000
Depr. Akm. Ms
Tg
n
Jumlah +35.000
Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Tg 1
b Perlkp. Kios
Jumlah 500.000
+500.000
1.000.000
Depr. Akm. Plk
Tg
n
Jumlah +15.000
Biaya Depr. Plk
Tg
n
Jumlah +15.000
Seksi aset dalam neraca K a s Piutang Usaha Bahan Habis Pakai Perlengkapan Kios Depresiasi Akumulasian Plk.
Mesin Fotokopi Depresiasi Akumulasian Mesin Aset total Rp1.745.000
250.000
60.000
Rp1.000.000
15.000
Rp2.500.000
35.000
985.000
2.465.000
Rp5.505.000
Transi 44 4/29/2
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Metoda Pencatatan Depresiasi
Metoda langsung: Jumlah depresiasi langsung dikurangkan terhadap aset yang didepresiasi.
Di neraca langsung tampak jumlah neto (nilai buku) Metoda akumulasi: Jumlah depresiasi dicatat terpisah dalam akun depresiasi akumulasian
(accumulated depreciation)
Pengurangan ditampakkan di neraca sehingga penyajian lebih informatif.
Transi 45 4/29/2
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Jangan lupa mengerjakan:
Tugas, pertanyaan diskusi, dan latihan/soal.
Jangan terlalu ambisius!
Transi 46 4/29/2