Transcript Document 7448961
PEMANFAATAN SUMBERDAYA IKAN DALAM MENOPANG KETAHANAN PANGAN NASIONAL
Prof. H. Ari Purbayanto, Ir. M.Sc. Ph.D
http://purbayanto.com
Seminar Pengelolaan Perikanan dalam Perspektif Islam Majelis Ta’lim Al Marjan Auditorium Sumardi Sastrakusumah FPIK-IPB, 7 Juni 2007
Isi Presentasi
•
Pendahuluan
•
SDI dan non ikan serta pemanfaatannya
•
Ikan sebagai bahan pangan untuk kesejahteraan manusia
•
Pengelolaan SDI
•
R&D pemanfaatan SDI berkelanjutan
Pendahuluan
Dan Dialah, ALLAH, yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan darinya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur (QS. Al-Nahl (16):14)
Definisi Ikan
Yang dimaksud dengan "jenis ikan" adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan (UU No. 31 Tahun 2004).
Pisces
(ikan bersirip);
Crustacea
(udang, rajungan, kepiting, dan sebangsanya);
Mollusca
(kerang, tiram, cumi-cumi, gurita, siput, dan sebangsanya);
Coelenterata
(ubur-ubur dan sebangsanya);
Echinodermata
(tripang, bulu babi, dan sebangsanya);
Amphibia
(kodok dan sebangsanya);
Reptilia
(buaya, penyu, kura-kura, biawak, ular air, dan sebangsanya);
Mammalia
(paus, lumba-lumba, pesut, duyung, dan sebangsanya);
Algae
(rumput laut dan tumbuh-tumbuhan lain yang hidupnya di dalam air); dan Biota perairan lainnya yang ada kaitannya dengan jenis-jenis tersebut di atas, semuanya termasuk bagian-bagiannya dan ikan
Fisheries & Marine Resource
Food Commodity Fin-fish:
pelagic, demersal, coral reef fishes
Invertebrate:
molluscan shellfish (squid,
Anadara granosa
,
Ostrea
spp.,
Terebralia pallustris
),crustacean (shrimp, lobster, crabs), sea cucumber (
Echinodermata
), jelly fish(
Cnidaria
)
Mammals and reptiles:
whales, turtles Algae: E. spinosum ,
E. cottonii
,
Gracillaria
Other any marine living resources sp.
Non-Food Commodity
Ornamental fishes (coral reef fishes), estimated 61 species found in Indonesian waters Pearl clams (
Pinctada maxima
,
P. margaritifera
,
P. fucata
, etc.) Bio-active materials (sponges, deep-sea mikroorganims, jelly fish, etc.)
Energy and Building Materials
Coral, Mangrove trees, etc
Benarkah SDI kita melimpah dan belum dimanfaatkan secara optimal?
• Lautan Indonesia adalah
Marine Mega Biodiversity
terbesar di dunia: 8500 spesies ikan, 555 spesies rumput laut, dan 950 spesies terumbu karang.
• SDI meliputi ikan pelagis, demersal, ikan karang, udang, lobster dan cumi-cumi.Total potensi lestari 6.409.210 ton/tahun, produksi 4.069.420 ton/tahun, tingkat pemanfaatan 63,49% (LIPI-BRKP, 2001).
• SDI tersebut menyebar di seluruh perairan Indonesia dengan tinggkat pemanfaatan yang tidak merata, beberapa wilayah
over fishing.
MAP OF FISHERIES RESOURCE MANAGEMENT ZONE OF INDONESIA
Source: Research Center for Capture Fisheries (2007)
No.
1.
2.
FISH STOCK EXPLOITATION LEVEL BY FISHERIES MANAGEMENT ZONE Management zone
WPP 571: Malacca Strait and Andaman Sea WPP 711: Karimata Strait, Natuna Sea, and South China Sea
Fish Resource
Demersal Shrimp Small Pelagic Big Pelagic Demersal Shrimp Small Pelagic Big Pelagic
Status of Stock (U,M,F,O,UN)
O O F UN F M O UN
Notes
Trawl (depth > 20 m) Illegal fishing (?) All categories of species, Illegal fishing (?) Purse seine, Illegal fishing (?) The northern of Malacca strait Northern South China Sea, Illegal fishing (?) Western Kalimantan, bottom boat seine, all species category, illegal fishing (?) Neritic and oceanic small pelagic, Illegal fishing (?) Illegal fishing (?) Coastal waters of Kalimantan (except > 40 m) Northern coast of Java 3 4.
WPP 712: Java Sea WPP 713: Makasar Strait, Bone Bay, Flores Sea, and Bali Sea Demersal Shrimp Small Pelagic Big Pelagic Demersal Shrimp F F O UN F O Non purse seine, species: spanish mackerel, little tuna Including reef waters (O) East coast of Kalimantan Except flying fish (F) 5.
WPP 714: Banda Sea Small Pelagic Big Pelagic Demersal Shrimp Small Pelagic Big Pelagic M UN UN UN M M Demersal laut dalam (?) Purse seine, Kendari, Banda, Seram Tuna long line
No.
1.
2.
3 4.
5.
Management Zone
WPP 715: Aru Sea, Arafura Sea and Timor Sea WPP 716: Maluku Sea, Tomini Bay, and Seram Sea WPP 717: Sulawesi Sea, Halmahera Sea, and Pacific Ocean WPP 718: Samudera Hindia barat Sumatera dan Selat Sunda WPP 719: Samudera Hindia selatan Jawa hingga Nusa Tenggara
Fish Resource
Demersal Shrimp Small Pelagic Big Pelagic Demersal Shrimp Small Pelagic Big Pelagic Demersal Shrimp Small Pelagic Big Pelagic Demersal Shrimp Small Pelagic Big Pelagic Demersal Shrimp Small Pelagic Big Pelagic
Status of Stock (U,M,F,O,UN)
O O M UN M M F F UN UN O F F F F F M F F Sulawesi Sea
Notes
Intensive exploitation in EEZ by shrimp trawl fisheries All fishing grounds are known and fully exploited, fish size decreasing Exploitation by fish and shrimp trawls Illegal fishing (?) Need on monitoring system Neritic and oceanic small pelagic, Illegal fishing (?) Water depth 0-100 m, need on monitoring system, juvenile fish mostly caught, > 150 m Narow fishing ground ≤ 200m, deep sea untapped, Narrow fishing ground ≤ 200m, deep sea untapped, especially ocenic small pelagic Fishing ground in EEZ to high seas Very narrow fishing ground, deep sea, untapped Except oceanic small pelagic: UN Fishing ground in high sea outside EEZ U: under exploited, M: moderately exploited, F: fully exploited, O: over exploited, UN: uncertain
Hasil Tangkapan/GDP
Catch (kg) 70 Malaysia 60 Thailand 50 S.Korea
Catch / GDP 40 HongKong 30 20 Philippines Indonesia 10 0 0 5000 10000 15000 Japan Singapore 25000 30000 35000 40000 45000
Ketahanan Pangan Ikani
Pangan ikani berperan penting dalam peningkatan gizi dan kesejahteraan masyarakat.
(Sumber: Trilaksani et al., 2006)
Indeks Pembangunan Manusia Indonesia tahun 2005
Nilai HDI 1. Iceland (0.968) 105. Viet Nam (0.733) 106. Occupied Palestinian Territories (0.731) 107. Indonesia (0.728) 108. Syrian Arab Republic (0.724) 109. Turkmenistan (0.713) 177. Sierra Leone (0.336) Usia harapan hidup pada kelahiran (tahun) Rasio melek huruf (% usia ≥15) Rasio masuk sekolah SD, SMP dan SMU (%) 1. Japan (82.3) 1. Georgia (100.0) 1. Australia (113.0) 98. Saint Kitts and Nevis (70.0) 54. China (90.9) 108. Turkey (68.7) 99. Guatemala (69.7) 100. Indonesia (69.7) 101. Suriname (69.6) 102. Thailand (69.6) 177. Zambia (40.5) 55. Sri Lanka (90.7) 56. Indonesia (90.4) 57. Viet Nam (90.3) 58. Myanmar (89.9) 109. Albania (68.6) 110. Indonesia (68.2) 111. Guatemala (67.3) 112. Azerbaijan (67.1) 139. Burkina Faso (23.6) 172. Niger (22.7) PDB per kapita (PPP US$) 1. Luxembourg (60,228) 111. Egypt (4,337) 112. Jamaica (4,291) 113. Indonesia (3,843) 114. Turkmenistan (3,838) 115. Syrian Arab Republic (3,808) 174. Malawi (667) Sumber: UNDP-Human Development Report (1997)
Tren Indeks Pembangunan Manusia
Produksi beberapa komoditas pangan menurut propinsi (kg/kap/thn) No. PROPINSI 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. D.I. Aceh Sumatra Utara Sumatra Barat Riau Jambi Sumatra Selatan Bengkulu Lampung DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D.I. Yogyakarta Jawa Timur Bali NTB NTT Kalbar Kalteng Kalsel Kaltim Sulut Sulteng Sulsel Sultra Maluku Irja INDONESIA Beras a) 222.6 179.5 246.6 63.8 131.6 139.6 149.7 163.7 1.4 160.5 177.7 132.3 161.2 168.9 220.7 60.2 137.8 127.5 249.5 71.3 73.3 154.5 302.0 108.1 11.5 18.8 155.6 Jagung a) 18.3 47.4 12.9 10.8 11.3 12.6 39.7 161.7 0.01 9.1 51.0 50.6 83.2 32.1 18.1 135.9 9.7 5.1 10.8 5.2 53.3 16.7 98.8 50.3 5.1 4.3 44.1 Ubi Kayu a) 17.3 38.7 20.2 15.8 51.8 67.7 61.0 376.9 0.1 45.3 105.8 213.3 94.4 59.0 27.9 68.9 31.1 53.7 39.3 37.7 31.0 22.7 66.2 102.7 88.0 22.2 74.5 KOMODITAS Kedele a) Daging Ternak a) 18.9 2.2 2.8 1.7 2.4 1.1 4.5 2.6 3.4 5.3 0.0 3.1 2.1 2.2 1.8 1.3 1.1 4.0 2.0 6.8 24.3 12.5 8.6 30.3 0.8 1.6 2.2 3.7 2.4 2.0 3.4 3.5 22.9 1.9 2.9 3.5 0.4 2.2 1.3 4.6 2.3 6.6 4.1 1.1 6.9 6.2 4.4 8.2 4.3 2.8 3.3 2.5 3.0 3.0 Daging Unggas a) 5.6 5.6 4.0 3.9 2.0 3.0 2.9 3.8 1.4 2.9 4.1 4.4 3.7 2.6 1.0 2.7 4.5 0.9 3.2 2.9 1.8 3.7 2.5 4.6 1.8 1.1 3.4 Ikan Laut b) 28.7 25.9 19.8 58.4 12.2 19.2 11.9 16.1 7.8 4.2 10.2 0.5 9.4 50.4 20.2 17.9 15.9 29.3 33.4 30.5 45.6 43.3 34.4 89.5 156.7 66.1 17.9 Ikan Darat b) 3.1 3.1 5.7 3.7 3.4 3.7 2.9 7.1 0.1 5.2 2.4 2.5 4.4 1.1 2.9 0.2 6.8 23.4 22.9 21.3 2.6 1.5 14.2 9.7 0.1 2.2 4.8 Sumber: Trilaksani et al. (2006)
Perkembangan ketersediaan ikan untuk konsumsi dalam negeri
Rincian Total (ton) Perkapita (kg/kpt/th) 1999 2000 2001 2002 4.263,48 4.506,93 4.687,64 5.009,28 20,71 21,57 22,47 22,84 Kenaikan Rata-rata (%) 5,53 3,32 2003 5286,29 23,59 2004 2005 2006 5578,62 24,37 6195,62 25,20 6538,23 26,03
Prediksi/estimasi jumlah ikan yang harus tersedia untuk memenuhi target pemenuhan kebutuhan protein*)
22,2% 33,3% 50% 60% 66.6% 75% % protein sumbangan ikan terhadap (49,36 gram) AKG Sumbangan protein (gram) Konsumsi (kg/kapita/th) Jumlah ikan yang harus tersedia (ton) 11,1% 5,43 19,07 4.228.452 10.86 38,15 8.456904 16,28 57,23 12.685.356 24.68 85,9 19.047.081 29.62 103 22.856.497 32.92 114,4 25.370.712 37.02 128,8 28.570.622 100% 49.36 171,7 38.094.162 Sumber: Trilaksani et al. (2006)
Keunggulan Produk Pangan Ikan
• • • • • Dari dimensi indikator penyerapan pangan, hasil sumber pangan protein lainnya (Trilaksani et al., 2006): kandungan asam amino esensial yang lengkap dengan nilai cerna protein yang tinggi; tingginya kandungan asam lemak tidak jenuh ganda omega-3 yang khas seperti EPA(Eicosapentanoic acid) dan DHA (dokosahecsanoic acid) yang keduanya berperan pada penurunan kandungan kolesterol dan trigliserida dalam darah serta meningkatkan kecerdasan anak; fosfor dan kalsium (mencegah osteoporosis), iodium (mencegah sakit gondok, pembentukan IQ); vitamin A dan D; dan selenium (mencegah premature aging) serta zat kanker).
Persentase pasien penyakit jantung yang bertahan, ketika selama 16-19 tahun selalu mengkonsumsi ikan dengan yang diet standar (Sumber: Pigott (1994) diacu Trilaksani et al. (2006) SURVIVAL %
OVERALL
Standard diet (126 patients) High Fish Diet (80 patients) KELOMPOK
56-70 YEAR
Standard Diet (85 patients) High Fish Diet 8 36 5 32
Beberapa Regulasi terkait dengan Pengelolaan Sumberdaya Ikan
UU No. 31 tahun 2004, Pasal 6 “Tujuan pengelolaan perikanan dalam WPP Indonesia diantaranya untuk tercapainya manfaat yang optimal dan berkelanjutan serta terjaminnya kelestarian sumberdaya ikan” TAC Indonesia = 80% JTB (Kepmentan No. 995 tahun 1999 tentang potensi sumberdaya ikan dan jumlah tangkapan yang diperbolehkan) SK Mentan No. 392/Kpts/IK.120/4/99 (Jalur-jalur penangkapan ikan) PP No. 54 tahun 2002. (Kewengan pemerintah daerah untuk perijinan kapal)
Fisheries Management Actions:
• • • • • • • • Fishing zone policy Mesh regulation, e.g. prohibited mesh size of less than 2.5 cm in general and less than 6 cm for tuna and skipjack Taken fisheries allocation policy: fisheries resource evaluation, comprising of information on fisheries utilization, potential yield (MSY), exploitation level, and resource allocation on the basis of fishing license. Regulation for fishing vessel Management for Fish Aggregating Device (FAD) Fisheries Law 1985 MCS related to Indonesian EEZ law 1983 Local community convention (e.g. Awik-awik, Sasi,
Rezim pengelolaan Open Access
Open access
, situasi dimana wilayah laut diluar batas juridiksi suatu negara, dan aktivitas perikanan tanpa pembatasan akses dengan kata lain siapapun dapat memanfaatkan sumberdaya laut tersebut.
Istilah ini memiliki dua sisi pandang yang berbeda: 1) Perikanan tanpa regulasi Armada dan hasil tangkapan tidak dikontrol 2) Permasalahan akses sumberdaya Output perikanan (tangkapan dan ukuran ikan) dikontrol, tetapi input (jumlah kapal) tidak dikontrol
Riset dan Pengembangan Pemanfaatan Sumberdaya Ikan secara Berkelanjutan
mengurangi limbah yang tidak dimanfaatkan Peningkatan efisiensi pemanfaatan sumberdaya perikanan dalam rangka mempertahankan keanekaragaman hayati dan ketahanan pangan untuk peningkatan kesejahteraan Penelitian selektivitas alat penangkapan ikan Paket teknologi bone separator untuk limbah pukat udang
1
Target species Penangkapan ikan
1
Bycatch
1 1
Surimi
2
Industri makanan
2 dan 3 3
Ketahanan pangan domestik Ekspor Industri pakan Kesejahteraan bangsa
Potensi
by-catch
pukat udang di Laut Arafura Yang Terbuang Sia-Sia
Lokasi Fishing Ground Sekitar P. Dolak Sekitar Kep. Aru Perairan Avona Rataan Jumlah kapal pukat udang legal (unit) Estimasi potensi (ton/tahun)
Sumber : Purbayanto et al. (2004)
(ton/haul) Volume By-catch (ton/hari) 1,03 0,93 0,37 0,04 0,23 0,52 7,21 6,50 2,57 0,31 1,61 3,64 (ton/trip) 216,30 195,09 77,07 9,24 48,30 109,20 336,00 332.186,00
Fish-meat bone separator (Suritech
TM
)
BENIH-BENIH IKAN HASIL RISET YANG DI-RELEASE, KURUN 2000-2003
SEA FARMING/RANCHING
Sinergi Perikanan Tangkap dan Budidaya
HATCHERY ENCLOSURE PEN CULTURE CAGE CULTURE SEA RANCHING TARGET ANTARA
STOCK ENHANCEMENT 1. Stock enhancement dilakukan setahun sekali dengan ikan ukuran 50-100 gr 2. Setelah 1,5 th atau ukuran ikan konsumsi 1 kg dipanen
PENANGKAPAN