KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN: Kemajuan Pembangunan Kesehatan Masalah yg dihadapi Kebijakan Pembangunan Keseheatan

Download Report

Transcript KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN: Kemajuan Pembangunan Kesehatan Masalah yg dihadapi Kebijakan Pembangunan Keseheatan

I.
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN:
A. Kemajuan Pembangunan Kesehatan
B. Masalah yg dihadapi
C. Kebijakan Pembangunan Keseheatan
II.
KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMB. KES.
A. HIRARKHI PERENCANAAN
B. ISU STRATEGIS
C. GRAND STRATEGY
D. KEBIJAKAN PERENCAAN DAN ANGGARAN
A. KEMAJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
B. MASALAH YANG DIHADAPI
C. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
120
100
111
104
100
109
99
80
60
77
76
61
59
58
110
112
104
111
110
108
85
74
94
83
76
85
84
73
84
81
74
58
59
61
61
96
77
70
59
40
20
0
1995
2000
Thailand
2002
Malaysia
2003
Phillippine
2004
2005
2006
Indonesia
China
PROGRAM ASKESKIN
Th. 2005 : 36,1 juta jiwa (semester 1)
60 juta jiwa (semester 2)
Th. 2006 : 60 juta jiwa
Th. 2007 : 76,4 juta jiwa
PEMANFAATAN PROGRAM ASKESKIN
TAHUN 2005 DAN 2006
(dalam ribuan)
2006
120.000
7.000
100.000
6.000
80.000
5.000
60.000
2005
109.859
2006
6,921
4.000
3.000
40.000
2005
2.000
20.000
32.910
1.000
0
Kunjungan Rajal I di Puskesmas
1.453
0
Kunjungan RJTL di RS
2006
1.600.000
1.400.000
1,580
1.200.000
10.000
8.000
1.000.000
800.000
2005
4.000
400.000
526.000
0
Pemanfaatan RITL di RS
10,347
6.000
600.000
200.000
2006
12.000
2005
2.000
0
2.764
Rujukan Askeskin
PENURUNAN HARGA OBAT
Harga 157 item/jenis obat generik telah dapat diturunkan
sampai dengan 70%
Harga 1.418 item / jenis obat esensial generik bermerk
dapat diturunkan antara 10 – 80 %
Telah dilakukan labelisasi obat generik pada kemasan
dan pencantuman Harga Eceran Tertinggi (HET)
Nilai penggunaan obat generik terus meningkat dari Rp
604,5 Miliar pada tahun 2004 menjadi Rp 2,6 Triliun pada
tahun 2006.
Obat murah/Obat paket seribu & Apotek Rakyat.
HASIL PENANGGULANGAN
PENYAKIT MENULAR
 Tidak ada lagi kasus baru polio sejak Februari 2006.
 Angka kematian (CFR) penyakit DBD dapat diturunkan dari
1,2% pada tahun 2004 menjadi 1,04% pada tahun 2006.
 Angka kematian Flu Burung pada manusia dapat diturunkan
dari 65% pada tahun 2005 menjadi 60% pada tahun 2007.
 Dengan peningkatan active case finding, kasus AIDS yang
diobati meningkat dari 2.682 pada tahun 2004 menjadi 8.194
pada tahun 2006, melalui pelayanan komprehensif HIV/AIDS
dari 25 RS pada tahun 2004 menjadi 153 RS pada tahun 2006.
 Menurunnya incidence rate penyakit TB dari 110/100.000
penduduk pada tahun 2004 menjadi 107/100.000 penduduk
pada tahun 2005.
 Malaria di Jawa-Bali sejak tahun 2005 sudah tidak menjadi
masalah kesehatan masyarakat.
HASIL PENANGGULANGAN
MASALAH GIZI DAN KRISIS
KESEHATAN AKIBAT BENCANA
 Prevalensi gizi kurang pada balita telah
dapat diturunkan dari 25,8% pada
tahun 2004 menjadi 23,6% pada
tahun 2006.
 Krisis kesehatan akibat bencana telah
dapat ditanggulangi secara cepat dan
tepat melalui sistem penanggulangan
gawat darurat terpadu dengan
pembangunan 9 Pusat Regional
Penanggulangan Krisis Kesehatan.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Jenis
UKBM
Pencapaian
Sasaran
2004
2005
2006
2007
2008
2009
Posyandu
206.971
228.659
248.358
260.000
270.000
280.000
Polindes
26.975
27.538
18.238
**)
0***)
0
0
Poskesde
s
*)
*)
12.942
42.000
58.000
70.000
Poskestren
*)
*)
200
600
1.000
1.400
Mushola
Sehat
*)
*)
229
629
1.029
1.429
*) Baru dibentuk pada tahun 2006
**) 9.300 Polindes di Jawa Timur dan Jawa Tengah menjadi Poskesdes
***) Semua Polindes telah menjadi Poskesdes
MASALAH
PEMBANGUNAN KESEHATAN
1. Sumberdaya kesehatan (SDM, Anggaran, Sarana/prasarana) yang
terbatas, belum merata, dan belum efisien.
2. Disparitas status sosial-ekonomi, pendidikan, lingkungan
pemukiman dan PHBS
3. Sistem Pelayanan Kesehatan (UKM dan UKP) belum terpadu
4. Meningkatnya beban penyakit: Emerging epidemics and Persistent
Problems. Berbagai penyakit menular seperti malaria, demam
berdarah, TBC, dan HIV/AIDS masih belum dapat diatasi, sementara
angka kesakitan penyakit tidak menular dan degeneratif seperti
penyakit pembuluh darah dan jantung, kanker, dan diabetes
mellitus telah meningkat, serta munculnya permasalahan
mendesak serta akut dan mengakibatkan timbulnya masalah
kesehatan masyarakat, seperti: bencana alam dan masalah
kesehatan akibat konflik sosial dan kecelakaan transportasi dan
timbulnya penyakit2 baru.
5. Status kesehatan masyarakat Indonesia masih rendah yang
ditunjukkan oleh masih tingginya angka kematian bayi (AKB) dan
angka kematian ibu maternal (AKI).
RPJMN
SKN
RENSTRA
RENBANGKES
PENYELENGGARAAN
PEMBANGUNAN KESEHATAN
TUJUAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN
MENINGKATKAN KESADARAN,
KEMAUAN, DAN KEMAMPUAN
HIDUP SEHAT BAGI SETIAP
ORANG AGAR TERWUJUD
DERAJAT KESEHATAN
MASYARAKAT YANG SETINGGITINGGINYA
 Kesehatan Ibu dan Anak
 Pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin
 Penanggulangan masalah kesehatan akibat
bencana
 Penanggulangan penyakit menular dan masalah
gizi
 Pemerataan sarana pelayanan kesehatan dan
pendayagunaan tenaga kesehatan
SASARAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN 2004-2009
Pencapaian
N
O
INDIKATOR
2004
2005 2006
Sasaran
2007
2008
2009
1 IMR (PER 1.000
LH)
35
32
30,8
29,2
27,6
26
2
307
262
253
244
235
226
25,8
24,7
23,6
22,5
21,4
20
66,2
67,8
69,4
69,8
70,2
70,6
MMR (PER 100.000 LH)
3
GIZI KURANG
BALITA (%)
4
UHH (TAHUN)
PENINGKATAN JUMLAH JARINGAN DAN
KUALITAS PUSKESMAS
PENINGKATAN KUALITAS DAN KUANTITAS
TENAGA MEDIS
PENGEMBANGAN JAMINAN KESEHATAN
BAGI PENDUDUK MISKIN
PENINGKATAN SOSIALISASI KESEHATAN
LINGKUNGAN DAN POLA HIDUP SEHAT
PENINGKATAN PENDIDIKAN KESEHATAN
PADA MASYARAKAT SEJAK USIA DINI
PEMERATAAN DAN PENINGKATAN KUALITAS
KESEHATAN DASAR
PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
TAHUN 2008
 Peningkatan Investasi, Ekspor, dan Kesempatan
Kerja;
 Revitalisasi Pertanian, Perikanan, Kehutanan,
dan Pembangunan Perdesaan;
 Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan
Peningkatan Pengelolaan Energi;
 Peningkatan Akses dan Kualitas
Pendidikan dan Kesehatan;
 Peningkatan Efektivitas Penanggulangan
Kemiskinan;
 Pemberantasan Korupsi dan Percepatan
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi;
 Penguatan Kemampuan Pertahanan dan
Pemantapan Keamanan Dalam Negeri;
 Penanganan Bencana, Pengurangan
Risiko Bencana, dan Peningkatan
Pemberantasan Penyakit Menular.
SASARAN PENINGKATAN AKSES
& KUALITAS KESEHATAN
1.Meningkatnya pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin secara cuma-cuma di
Puskesmas dan kelas III rumah sakit mencakup 100 persen;
2.Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan di 28.000 desa;
3.Meningkatnya persentase desa yang mencapai Universal Child Immunization (UCI)
mencakup 95 persen;
4.Meningkatnya case detection rate tuberkulosis (TBC) mencakup lebih dari 70
persen;
5.Meningkatnya persentase penderita demam berdarah dengue (DBD) yang
ditemukan dan ditangani mencakup 100 persen;
6.Meningkatnya persentase penderita malaria yang ditemukan dan diobati
mencakup 100 persen;
7.Meningkatnya persentase orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang ditemukan dan
mendapat pertolongan anti retroviral treatment (ART) mencakup 100 persen;
8.Meningkatnya persentase ibu hamil yang mendapat tablet zat besi (Fe) mencakup
80 persen;
9.Meningkatnya persentase bayi yang mendapat ASI Eksklusif mencakup 65 persen;
10.Meningkatnya persentase balita yang mendapat Vitamin A mencapai 80 persen;
11.Meningkatnya persentase peredaran produk pangan yang memenuhi syarat
keamanan mencakup 70 persen;
12.Meningkatnya cakupan pemeriksaan sarana produksi dalam rangka cara
pembuatan obat yang baik (CPOB) mencakup 45 persen;
13.Menurunnya TFR menjadi sekitar 2,17 per wanita;
SASARAN PENINGKATAN
EFEKTIVITAS
PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Meningkatnya Akses
Masyarakat Miskin Kepada
Pelayanan Dasar
SASARAN PENANGANAN BENCANA, PENGURANGAN
RISIKO BENCANA, DAN PENINGKATAN
PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
1. Meningkatnya kinerja penanganan pasca bencana,
baik pada tahap tanggap darurat maupun
pemulihan, khususnya dalam penyelesaian
rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana di
wilayah Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan
Kepulauan Nias, serta di Daerah Istimewa
Yogyakarta dan Jawa Tengah;
2. Meningkatnya kesiapsiagaan dalam menghadapi
bencana melalui penerapan Rencana Aksi Nasional
Pengurangan Resiko Bencana, di antaranya dengan
pendayagunaan penataan ruang wilayah,
koordinasi kelembagaan antardaerah, dan
pemanfaatan berbagai teknologi yang terkait upaya
pengurangan risiko bencana;
3. Meningkatnya pemberantasan penyakit menular,
khususnya flu burung.
A.
B.
C.
D.
HIRARKHI PERENCANAAN
ISU STRATEGIS
GRAND STRATEGY
KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN ANGGARAN
Nasional
Kementerian
Daerah
RPJP
NASIONAL
RPJPK
RPJPD
RPJM
NASIONAL
RENSTRA
KL (Depkes)
RENSTRA
SKPD
RKP
RK-KL
(Depkes)
RKPD &
RKSKPD
TENTATIVE AGENDA
PAGU
INDIKATIF
PAGU
SEMENTARA
PAGU
DEFINITIF
 Pagu Indikatif (Maret - April)
– Pagu untuk RKP dan Renja-KL
– Exercise di tingkat pemerintah.
– SEB Menneg PPN/Kepala Bappenas dan
Menkeu.
 Pagu Sementara (Juli-Agustus)
– Pagu untuk penyusunan RAPBN (Nota
Keuangan) dan RKA-KL.
– Hasil pembahasan pembicaraan
pendahuluan RAPBN dengan DPR.
– Disusun berpedoman pada RKP berikut Pagu
Indikatif-nya.
– Ditetapkan dengan SE Menkeu.
 Pagu Definitif (Oktober)
– Pagu APBN dan RKA-KL untuk penyusunan
DIPA.
– Hasil pembahasan RAPBN dengan DPR.
– Ditetapkan dengan SE Menkeu.
ISU STRATEGIS KES
ISU STRATEGIS NASIONAL
1.
1. KEMISKINAN
2. KEADAAN DAN
KEMAMPUAN ANTAR
DAERAH YG SANGAT
BERBEDA
3. DESENTRALISASI
KESEHATAN YG
BELUM OPTIMAL
4. PROSES
PEMBELAJARAN
DEMOKRATISASI
5. BENCANA ALAM DAN
KLB PENYAKIT
2.
3.
Banyak masalah kesehatan
seharusnya dapat dideteksi dan
diatasi secara dini pada tingkat
paling bawah (“GRASS ROOT”)
Jumlah, kualitas dan penyebaran
tenaga kesehatan
Aksessibilitas dan mutu sarana
pelayanan kesehatan
4.
Pembiayaan kesehatan belum
fokus dan belum sinkron.
5.
ASKESKIN : TT kelas 3 RS
kurang; sistem pengelolaan
(Planning & Governance) belum
optimal
6.
Kesadaran masarakat thd phbs
masih sangat rendah
BAMBANG H
MENINGKATKAN
SISTEM SURVEILANS,
MONITORING &
INFORMASI KES
MENGGERAKKAN
& MEMBERDAYAKAN
MASY UTK
HIDUP SEHAT
MENINGKATKAN
PEMBIAYAAN
KESEHATAN
MENINGKATKAN
AKSES MASY THD
YANKES YANG
BERKUALITAS
M
A
S
Y
A
R
A
K
A
T
GRAND STRATEGI DAN SASARAN DEPKES
Menggerakkan Dan
Memberdayakan
Masyarakat Untuk
Hidup Sehat
Meningkatkan Akses
Masyarakat Terhadap
Pelayanan Kesehatan
Yang Berkualitas
Meningkatkan
Sistem
Surveillance,
Monitoring &
Inf. Kesehatan
Meningkatkan
Pembiayaan
Kesehatan
1.Seluruh Desa Menjadi Desa Siaga
2.Seluruh Masyarakat Berperilaku Hidup Bersih Dan Sehat
3.Seluruh Keluarga Sadar Gizi
1.Setiap Orang Miskin Mendapat Pelayanan Kesehatan Yang
Bermutu
2.Setiap Bayi, Anak, Ibu Hamil Dan Kelompok Masyarakat
Risiko Tinggi Terlindungi Dari Penyakit.
3.Di Setiap Desa Tersedia Sdm Kesehatan Yang Kompeten
4.Di Setiap Desa Tersedia Cukup Obat Esensial Dan Alat
Kesehatan Dasar
5.Setiap Puskesmas Dan Jaringannya Dapat Menjangkau Dan
Dijangkau Seluruh Masyarakat Di Wilayah Kerjanya
6.Pelayanan Kesehatan Di Setiap Rumah Sakit, Puskesmas Dan
Jaringannya Memenuhi Standar Mutu
1. Setiap Kejadian Penyakit Terlaporkan Secara Cepat Kepada Kepala
Desa/Lurah Untuk Kemudian Diteruskan Ke Instansi Kesehatan Terdekat
2. Setiap Kejadian Luar Biasa (Klb) Dan Wabah Penyakit Tertanggulangi
Secara Cepat Dan Tepat Sehingga Tidak Menimbulkan Dampak Kesehatan
Masyarakat
3. Semua Sediaan Farmasi, Makanan Dan Perbekalan Kesehatan Memenuhi
Syarat
4. Terkendalinya Pencemaran Lingkungan Sesuai Dengan Standar Kesehatan
5. Berfungsinya Sistem Informasi Kesehatan Yang Evidence Based Di Seluruh
Indonesia
1. Pembangunan Kesehatan Memperoleh Prioritas Penganggaran Pemerintah
Pusat Dan Daerah
2. Anggaran Kesehatan Pemerintah Diutamakan Untuk Upaya Pencegahan
Dan Promosi Kesehatan.
3. Terciptanya Sistem Jaminan Pembiayaan Kesehatan Terutama Bagi Rakyat
Miskin.
V. SASARAN RPK 2008 (1)
1. Meningkatnya persentase rumah tangga berperilaku
hidup bersih dan sehat.
2. Meningkatnya persentase keluarga menghuni rumah
yang memenuhi syarat kesehatan mencakup 50%;
persentase keluarga menggunakan air bersih mencakup
61%; dan persentase keluarga menggunakan jamban
3.
4.
5.
6.
7.
yang memenuhi syarat kesehatan mencakup 66,5%.
Meningkanya persentase tempat-tempat umum yang
memenuhi syarat kesehatan mencakup 80%.
Meningkatnya cakupan rawat jalan mencakup 15%.
Meningkatnya cakupan persalinan yang ditolong oleh
tenaga kesehatan mencakup 85%.
Meningkatnya cakupan pelayanan antenatal (K4)
mencakup 87%; cakupan kunjungan neonatus (KN2)
87%.
Meningkatnya pelayanan kesehatan bagi keluarga
miskin secara cuma-cuma di Puskesmas dan kelas III
Rumah Sakit mencakup 100%.
SASARAN RPK 2008 (2)
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Meningkatnya persentase rumah sakit yang memiliki
pelayanan gawat darurat yang memenuhi standar mutu
mencakup 50%; persentase rumah sakit yang
melaksanakan pelayanan obstetri dan neonatal
emergensi komprehensif mencakup 70%;
meningkatnya persentase rumah sakit yang
terakreditasi mencakup 70%.
Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan di 28.000
desa.
Meningkatnya persentase desa yang mencapai Universal
Child Immunization (UCI) mencakup 95%.
Meningkatnya Case Detection Rate TB mencakup >
70%.
Menurunnya angka Acute Flaccid Paralysis menjadi ≤ 1
per 100 ribu anak usia kurang dari 15 tahun.
Meningkatnya persentase penderita demam berdarah
(DBD) yang ditangani mencakup 100%.
SASARAN RPK 2008 (3)
15. Menurunnya Case Fatality Rate diare saat KLB
mencakup < 1,2%.
16. Meningkatnya persentase orang dengan HIV/AIDS
(ODHA) yang mendapat pertolongan Anti Retroviral
Treatment (ART) mencakup 100%.
17. Meningkatnya persentase penderita flu burung yang
ditangani mencakup 100%.
18. Meningkatnya persentase ibu hamil yang mendapat
tablet Fe mencakup 80%.
19. Meningkatnya persentase bayi yang mendapat ASI
Eksklusif mencakup 65%.
20. Meningkatnya persentase balita yang mendapatkan
Vitamin A mencapai 80%.
SASARAN RPK 2008 (4)
21. Meningkatnya persentase guru, dosen dan instruktur
bidang kesehatan yang ditingkatkan kemampuannya
mencakup 12%.
22. Meningkatnya persentase peredaran produk pangan
yang memenuhi syarat mencakup 70%.
23. Meningkatnya cakupan pemeriksaan sarana produksi
dalam rangka cara pembuatan obat yang baik (CPOB)
mencakup 45%.
Prioritas 2008
 Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas
Pelayanan Kesehatan
 Arahan Presiden (dlm sidang kabinet):
Bidang kesehatan :
murah/gratis dan
berkualitas (World
Class)
A. PENGUATAN SISTEM PERENCANAAN KESEHATAN
B. PENINGKATAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS
C. PENATAAN ALOKASI DAN UTILISASI DANA
PEMERINTAH:
a) Pemanfaatan SPM
b) Pro-equity Basis Formula
D. PENGEMBANGAN SISTEM PERENCANAAN TERPADU
E. PENINGKATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DALAM PEMBIAYAAN KESEHATAN
F. PELAKSANAAN KAJIAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN
INPUT
PROSES
PEMBIAYAAN
KES
PEMBERDAYAAN
MASY
DINKES
SEDIAAN
FARMASI &
PERBEKALAN
KES
R.S
UPAYA
KESEHATAN
UPT
SDM KES
MANAJEMEN KES
OUTPUT
PEMBANGUNAN
KES YG
BERMUTU &
BERKEADILAN
OUTCOME
DERAJAD
KES MASY
YG
SETINGGITINGGINYA
Indikator
Pencapaian
Status Keseh
• DALE
Tkt Ketanggpn
(Respsvness)
106/
191
Upaya
kesehatan
P’biayaan
kesehatan
Sumber
daya
manusia
kesehatan
SKP
Obat dan
perbekalan
kesehatan
Distribusi
Tgkt Keseh
Indikator
Kinerja
Distrbs Tgkt
Ketanggapan
Distrbs Tgkt
Pembiayaan
92/
191
P’berdayaan
masyarakat
Manajemen
kesehatan
PERENCANAAN
“How to allocate the
Scarcity of resources”
“Priority Setting
EFISIENSI &
EFEKTIVITAS
PROGRAM
PELAKSANAAN
• Integratif
• Systemic
PENINGKATAN
PENGENDALIAN
• Pengembangan SIK
• Pengembangan Sistem Perencanaan & Evaluasi Anggaran
Terpadu
• RAPAT KOORDINASI PENGENDALIAN OPERASIONAL
PROGRAM (Rakor POP) berdasar PP 39/2006
• KEJELASAN ARAH
DAN TUJUAN
• SISTEM BERJALAN DG
BAIK
• MOBIISASI SUMBER
DAYA
• RESULT BASED
LEADERSHIP
PENATAAN ALOKASI DAN UTILISASI
DANA PEMERINTAH
IMUNISASI
KOMPO
NEN
Vaksin
PEMANFAATAN
SPM
MENJALIN KESEPAKATAN
ANTARA MENKES DG GUBERNU
DAN BUPATI/WALIKOTA
TTG “COSTING”
PEMBIAYAAN KESEHATAN
Cold
chain
Pelatih
an
APBN
PHLN
v
v
v
v
APBD
PROP
v
Operas
ional
Sosmob
APBD
KAB/
KOTA
v
V
v
PENATAAN ALOKASI DAN UTILISASI
DANA PEMERINTAH
Pro-equity
Basis
Formula
MEMENUHI PRINSIP
“HOW TO ALLOCATE
THE SCARCITY OF
RESOURCES”
I. UMUM:
a. Fiscal Capacity daerah
b. Alokasi APBD untu Kes
c. Manajemen Kes Daerah
II.KHUSUS:
Eppidemiological
Burden of Disease
FISCAL CAPACITY
BESAR
ALOKASI
APBD
UNT
KES
KECIL
KAYA
MISKIN
I.
III.
Capacity
 Peningkatan
Building
 Pengendalian
Alokasi APBN
 Cap. Build
II.
ADVOKASI
IV.
Peningkatan
Alokasi APBN
 Pendampingan
KEMBANGKAN
SISTEM
PERENCANAAN &
EVALUASI
TERPADU
PI
PI
PI
ROREN
GAR
PI
PI
PI
PAGU APBN (DEFINITIF) TAHUN 2008
Program Pengelolaan SDM Aparatur
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan
Kesehatan
Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas
Aparatur Negara
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Program Upaya Kesehatan Perorangan
51.978.000
231.000.000
1.000.848.567
61.000.000
2.264.608.996
539.605.372
9.037.126.236
Program Lingkungan Sehat
305.000.000
Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
862.937.005
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
1.200.580.448
Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
290.280.077
Program Sumber Daya Kesehatan
801.181.891
Program Pendidikan Kedinasan
Program Penerapan Kepemerintahan yang Baik
JUMLAH
85.000.000
2.973.030.000
19.704.176.592
MEKANISME RUJUKAN DESA SIAGA
DASA WISMA
KASUS
POSYANDU
PEMANTAUAN
KESGA FORM DS 1
LAPOR PKD
FORM DS 1
PELACAKAN KASUS
FORM DS 2
PKD
LAPOR HASIL
PELACAKAN
FORUM
DESA SIAGA
BAHAS HSL
PELACAKAN
FORM DS 3
SUSUN RTL
PUSKESMAS
FORUM KEC
BAHAS LAP &
PENINJAUAN
LAPANGAN
LAPOR HASIL
PELACAKAN & TINDAKAN
YG SDH DILAKSANAKAN
DKK
FORUM KAB/ KOTA
SEHAT