KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN: Kemajuan Pembangunan Kesehatan Masalah yg dihadapi Kebijakan Pembangunan Keseheatan
Download ReportTranscript KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN: Kemajuan Pembangunan Kesehatan Masalah yg dihadapi Kebijakan Pembangunan Keseheatan
I. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN: A. Kemajuan Pembangunan Kesehatan B. Masalah yg dihadapi C. Kebijakan Pembangunan Keseheatan II. KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMB. KES. A. HIRARKHI PERENCANAAN B. ISU STRATEGIS C. GRAND STRATEGY D. KEBIJAKAN PERENCAAN DAN ANGGARAN A. KEMAJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN B. MASALAH YANG DIHADAPI C. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN 120 100 111 104 100 109 99 80 60 77 76 61 59 58 110 112 104 111 110 108 85 74 94 83 76 85 84 73 84 81 74 58 59 61 61 96 77 70 59 40 20 0 1995 2000 Thailand 2002 Malaysia 2003 Phillippine 2004 2005 2006 Indonesia China PROGRAM ASKESKIN Th. 2005 : 36,1 juta jiwa (semester 1) 60 juta jiwa (semester 2) Th. 2006 : 60 juta jiwa Th. 2007 : 76,4 juta jiwa PEMANFAATAN PROGRAM ASKESKIN TAHUN 2005 DAN 2006 (dalam ribuan) 2006 120.000 7.000 100.000 6.000 80.000 5.000 60.000 2005 109.859 2006 6,921 4.000 3.000 40.000 2005 2.000 20.000 32.910 1.000 0 Kunjungan Rajal I di Puskesmas 1.453 0 Kunjungan RJTL di RS 2006 1.600.000 1.400.000 1,580 1.200.000 10.000 8.000 1.000.000 800.000 2005 4.000 400.000 526.000 0 Pemanfaatan RITL di RS 10,347 6.000 600.000 200.000 2006 12.000 2005 2.000 0 2.764 Rujukan Askeskin PENURUNAN HARGA OBAT Harga 157 item/jenis obat generik telah dapat diturunkan sampai dengan 70% Harga 1.418 item / jenis obat esensial generik bermerk dapat diturunkan antara 10 – 80 % Telah dilakukan labelisasi obat generik pada kemasan dan pencantuman Harga Eceran Tertinggi (HET) Nilai penggunaan obat generik terus meningkat dari Rp 604,5 Miliar pada tahun 2004 menjadi Rp 2,6 Triliun pada tahun 2006. Obat murah/Obat paket seribu & Apotek Rakyat. HASIL PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR Tidak ada lagi kasus baru polio sejak Februari 2006. Angka kematian (CFR) penyakit DBD dapat diturunkan dari 1,2% pada tahun 2004 menjadi 1,04% pada tahun 2006. Angka kematian Flu Burung pada manusia dapat diturunkan dari 65% pada tahun 2005 menjadi 60% pada tahun 2007. Dengan peningkatan active case finding, kasus AIDS yang diobati meningkat dari 2.682 pada tahun 2004 menjadi 8.194 pada tahun 2006, melalui pelayanan komprehensif HIV/AIDS dari 25 RS pada tahun 2004 menjadi 153 RS pada tahun 2006. Menurunnya incidence rate penyakit TB dari 110/100.000 penduduk pada tahun 2004 menjadi 107/100.000 penduduk pada tahun 2005. Malaria di Jawa-Bali sejak tahun 2005 sudah tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat. HASIL PENANGGULANGAN MASALAH GIZI DAN KRISIS KESEHATAN AKIBAT BENCANA Prevalensi gizi kurang pada balita telah dapat diturunkan dari 25,8% pada tahun 2004 menjadi 23,6% pada tahun 2006. Krisis kesehatan akibat bencana telah dapat ditanggulangi secara cepat dan tepat melalui sistem penanggulangan gawat darurat terpadu dengan pembangunan 9 Pusat Regional Penanggulangan Krisis Kesehatan. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Jenis UKBM Pencapaian Sasaran 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Posyandu 206.971 228.659 248.358 260.000 270.000 280.000 Polindes 26.975 27.538 18.238 **) 0***) 0 0 Poskesde s *) *) 12.942 42.000 58.000 70.000 Poskestren *) *) 200 600 1.000 1.400 Mushola Sehat *) *) 229 629 1.029 1.429 *) Baru dibentuk pada tahun 2006 **) 9.300 Polindes di Jawa Timur dan Jawa Tengah menjadi Poskesdes ***) Semua Polindes telah menjadi Poskesdes MASALAH PEMBANGUNAN KESEHATAN 1. Sumberdaya kesehatan (SDM, Anggaran, Sarana/prasarana) yang terbatas, belum merata, dan belum efisien. 2. Disparitas status sosial-ekonomi, pendidikan, lingkungan pemukiman dan PHBS 3. Sistem Pelayanan Kesehatan (UKM dan UKP) belum terpadu 4. Meningkatnya beban penyakit: Emerging epidemics and Persistent Problems. Berbagai penyakit menular seperti malaria, demam berdarah, TBC, dan HIV/AIDS masih belum dapat diatasi, sementara angka kesakitan penyakit tidak menular dan degeneratif seperti penyakit pembuluh darah dan jantung, kanker, dan diabetes mellitus telah meningkat, serta munculnya permasalahan mendesak serta akut dan mengakibatkan timbulnya masalah kesehatan masyarakat, seperti: bencana alam dan masalah kesehatan akibat konflik sosial dan kecelakaan transportasi dan timbulnya penyakit2 baru. 5. Status kesehatan masyarakat Indonesia masih rendah yang ditunjukkan oleh masih tingginya angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian ibu maternal (AKI). RPJMN SKN RENSTRA RENBANGKES PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KESEHATAN TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN MENINGKATKAN KESADARAN, KEMAUAN, DAN KEMAMPUAN HIDUP SEHAT BAGI SETIAP ORANG AGAR TERWUJUD DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT YANG SETINGGITINGGINYA Kesehatan Ibu dan Anak Pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin Penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana Penanggulangan penyakit menular dan masalah gizi Pemerataan sarana pelayanan kesehatan dan pendayagunaan tenaga kesehatan SASARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN 2004-2009 Pencapaian N O INDIKATOR 2004 2005 2006 Sasaran 2007 2008 2009 1 IMR (PER 1.000 LH) 35 32 30,8 29,2 27,6 26 2 307 262 253 244 235 226 25,8 24,7 23,6 22,5 21,4 20 66,2 67,8 69,4 69,8 70,2 70,6 MMR (PER 100.000 LH) 3 GIZI KURANG BALITA (%) 4 UHH (TAHUN) PENINGKATAN JUMLAH JARINGAN DAN KUALITAS PUSKESMAS PENINGKATAN KUALITAS DAN KUANTITAS TENAGA MEDIS PENGEMBANGAN JAMINAN KESEHATAN BAGI PENDUDUK MISKIN PENINGKATAN SOSIALISASI KESEHATAN LINGKUNGAN DAN POLA HIDUP SEHAT PENINGKATAN PENDIDIKAN KESEHATAN PADA MASYARAKAT SEJAK USIA DINI PEMERATAAN DAN PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN DASAR PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL TAHUN 2008 Peningkatan Investasi, Ekspor, dan Kesempatan Kerja; Revitalisasi Pertanian, Perikanan, Kehutanan, dan Pembangunan Perdesaan; Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Peningkatan Pengelolaan Energi; Peningkatan Akses dan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan; Peningkatan Efektivitas Penanggulangan Kemiskinan; Pemberantasan Korupsi dan Percepatan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi; Penguatan Kemampuan Pertahanan dan Pemantapan Keamanan Dalam Negeri; Penanganan Bencana, Pengurangan Risiko Bencana, dan Peningkatan Pemberantasan Penyakit Menular. SASARAN PENINGKATAN AKSES & KUALITAS KESEHATAN 1.Meningkatnya pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin secara cuma-cuma di Puskesmas dan kelas III rumah sakit mencakup 100 persen; 2.Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan di 28.000 desa; 3.Meningkatnya persentase desa yang mencapai Universal Child Immunization (UCI) mencakup 95 persen; 4.Meningkatnya case detection rate tuberkulosis (TBC) mencakup lebih dari 70 persen; 5.Meningkatnya persentase penderita demam berdarah dengue (DBD) yang ditemukan dan ditangani mencakup 100 persen; 6.Meningkatnya persentase penderita malaria yang ditemukan dan diobati mencakup 100 persen; 7.Meningkatnya persentase orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang ditemukan dan mendapat pertolongan anti retroviral treatment (ART) mencakup 100 persen; 8.Meningkatnya persentase ibu hamil yang mendapat tablet zat besi (Fe) mencakup 80 persen; 9.Meningkatnya persentase bayi yang mendapat ASI Eksklusif mencakup 65 persen; 10.Meningkatnya persentase balita yang mendapat Vitamin A mencapai 80 persen; 11.Meningkatnya persentase peredaran produk pangan yang memenuhi syarat keamanan mencakup 70 persen; 12.Meningkatnya cakupan pemeriksaan sarana produksi dalam rangka cara pembuatan obat yang baik (CPOB) mencakup 45 persen; 13.Menurunnya TFR menjadi sekitar 2,17 per wanita; SASARAN PENINGKATAN EFEKTIVITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN Meningkatnya Akses Masyarakat Miskin Kepada Pelayanan Dasar SASARAN PENANGANAN BENCANA, PENGURANGAN RISIKO BENCANA, DAN PENINGKATAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR 1. Meningkatnya kinerja penanganan pasca bencana, baik pada tahap tanggap darurat maupun pemulihan, khususnya dalam penyelesaian rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana di wilayah Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Kepulauan Nias, serta di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah; 2. Meningkatnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana melalui penerapan Rencana Aksi Nasional Pengurangan Resiko Bencana, di antaranya dengan pendayagunaan penataan ruang wilayah, koordinasi kelembagaan antardaerah, dan pemanfaatan berbagai teknologi yang terkait upaya pengurangan risiko bencana; 3. Meningkatnya pemberantasan penyakit menular, khususnya flu burung. A. B. C. D. HIRARKHI PERENCANAAN ISU STRATEGIS GRAND STRATEGY KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN ANGGARAN Nasional Kementerian Daerah RPJP NASIONAL RPJPK RPJPD RPJM NASIONAL RENSTRA KL (Depkes) RENSTRA SKPD RKP RK-KL (Depkes) RKPD & RKSKPD TENTATIVE AGENDA PAGU INDIKATIF PAGU SEMENTARA PAGU DEFINITIF Pagu Indikatif (Maret - April) – Pagu untuk RKP dan Renja-KL – Exercise di tingkat pemerintah. – SEB Menneg PPN/Kepala Bappenas dan Menkeu. Pagu Sementara (Juli-Agustus) – Pagu untuk penyusunan RAPBN (Nota Keuangan) dan RKA-KL. – Hasil pembahasan pembicaraan pendahuluan RAPBN dengan DPR. – Disusun berpedoman pada RKP berikut Pagu Indikatif-nya. – Ditetapkan dengan SE Menkeu. Pagu Definitif (Oktober) – Pagu APBN dan RKA-KL untuk penyusunan DIPA. – Hasil pembahasan RAPBN dengan DPR. – Ditetapkan dengan SE Menkeu. ISU STRATEGIS KES ISU STRATEGIS NASIONAL 1. 1. KEMISKINAN 2. KEADAAN DAN KEMAMPUAN ANTAR DAERAH YG SANGAT BERBEDA 3. DESENTRALISASI KESEHATAN YG BELUM OPTIMAL 4. PROSES PEMBELAJARAN DEMOKRATISASI 5. BENCANA ALAM DAN KLB PENYAKIT 2. 3. Banyak masalah kesehatan seharusnya dapat dideteksi dan diatasi secara dini pada tingkat paling bawah (“GRASS ROOT”) Jumlah, kualitas dan penyebaran tenaga kesehatan Aksessibilitas dan mutu sarana pelayanan kesehatan 4. Pembiayaan kesehatan belum fokus dan belum sinkron. 5. ASKESKIN : TT kelas 3 RS kurang; sistem pengelolaan (Planning & Governance) belum optimal 6. Kesadaran masarakat thd phbs masih sangat rendah BAMBANG H MENINGKATKAN SISTEM SURVEILANS, MONITORING & INFORMASI KES MENGGERAKKAN & MEMBERDAYAKAN MASY UTK HIDUP SEHAT MENINGKATKAN PEMBIAYAAN KESEHATAN MENINGKATKAN AKSES MASY THD YANKES YANG BERKUALITAS M A S Y A R A K A T GRAND STRATEGI DAN SASARAN DEPKES Menggerakkan Dan Memberdayakan Masyarakat Untuk Hidup Sehat Meningkatkan Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Meningkatkan Sistem Surveillance, Monitoring & Inf. Kesehatan Meningkatkan Pembiayaan Kesehatan 1.Seluruh Desa Menjadi Desa Siaga 2.Seluruh Masyarakat Berperilaku Hidup Bersih Dan Sehat 3.Seluruh Keluarga Sadar Gizi 1.Setiap Orang Miskin Mendapat Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu 2.Setiap Bayi, Anak, Ibu Hamil Dan Kelompok Masyarakat Risiko Tinggi Terlindungi Dari Penyakit. 3.Di Setiap Desa Tersedia Sdm Kesehatan Yang Kompeten 4.Di Setiap Desa Tersedia Cukup Obat Esensial Dan Alat Kesehatan Dasar 5.Setiap Puskesmas Dan Jaringannya Dapat Menjangkau Dan Dijangkau Seluruh Masyarakat Di Wilayah Kerjanya 6.Pelayanan Kesehatan Di Setiap Rumah Sakit, Puskesmas Dan Jaringannya Memenuhi Standar Mutu 1. Setiap Kejadian Penyakit Terlaporkan Secara Cepat Kepada Kepala Desa/Lurah Untuk Kemudian Diteruskan Ke Instansi Kesehatan Terdekat 2. Setiap Kejadian Luar Biasa (Klb) Dan Wabah Penyakit Tertanggulangi Secara Cepat Dan Tepat Sehingga Tidak Menimbulkan Dampak Kesehatan Masyarakat 3. Semua Sediaan Farmasi, Makanan Dan Perbekalan Kesehatan Memenuhi Syarat 4. Terkendalinya Pencemaran Lingkungan Sesuai Dengan Standar Kesehatan 5. Berfungsinya Sistem Informasi Kesehatan Yang Evidence Based Di Seluruh Indonesia 1. Pembangunan Kesehatan Memperoleh Prioritas Penganggaran Pemerintah Pusat Dan Daerah 2. Anggaran Kesehatan Pemerintah Diutamakan Untuk Upaya Pencegahan Dan Promosi Kesehatan. 3. Terciptanya Sistem Jaminan Pembiayaan Kesehatan Terutama Bagi Rakyat Miskin. V. SASARAN RPK 2008 (1) 1. Meningkatnya persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat. 2. Meningkatnya persentase keluarga menghuni rumah yang memenuhi syarat kesehatan mencakup 50%; persentase keluarga menggunakan air bersih mencakup 61%; dan persentase keluarga menggunakan jamban 3. 4. 5. 6. 7. yang memenuhi syarat kesehatan mencakup 66,5%. Meningkanya persentase tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan mencakup 80%. Meningkatnya cakupan rawat jalan mencakup 15%. Meningkatnya cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan mencakup 85%. Meningkatnya cakupan pelayanan antenatal (K4) mencakup 87%; cakupan kunjungan neonatus (KN2) 87%. Meningkatnya pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin secara cuma-cuma di Puskesmas dan kelas III Rumah Sakit mencakup 100%. SASARAN RPK 2008 (2) 8. 9. 10. 11. 12. 13. Meningkatnya persentase rumah sakit yang memiliki pelayanan gawat darurat yang memenuhi standar mutu mencakup 50%; persentase rumah sakit yang melaksanakan pelayanan obstetri dan neonatal emergensi komprehensif mencakup 70%; meningkatnya persentase rumah sakit yang terakreditasi mencakup 70%. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan di 28.000 desa. Meningkatnya persentase desa yang mencapai Universal Child Immunization (UCI) mencakup 95%. Meningkatnya Case Detection Rate TB mencakup > 70%. Menurunnya angka Acute Flaccid Paralysis menjadi ≤ 1 per 100 ribu anak usia kurang dari 15 tahun. Meningkatnya persentase penderita demam berdarah (DBD) yang ditangani mencakup 100%. SASARAN RPK 2008 (3) 15. Menurunnya Case Fatality Rate diare saat KLB mencakup < 1,2%. 16. Meningkatnya persentase orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang mendapat pertolongan Anti Retroviral Treatment (ART) mencakup 100%. 17. Meningkatnya persentase penderita flu burung yang ditangani mencakup 100%. 18. Meningkatnya persentase ibu hamil yang mendapat tablet Fe mencakup 80%. 19. Meningkatnya persentase bayi yang mendapat ASI Eksklusif mencakup 65%. 20. Meningkatnya persentase balita yang mendapatkan Vitamin A mencapai 80%. SASARAN RPK 2008 (4) 21. Meningkatnya persentase guru, dosen dan instruktur bidang kesehatan yang ditingkatkan kemampuannya mencakup 12%. 22. Meningkatnya persentase peredaran produk pangan yang memenuhi syarat mencakup 70%. 23. Meningkatnya cakupan pemeriksaan sarana produksi dalam rangka cara pembuatan obat yang baik (CPOB) mencakup 45%. Prioritas 2008 Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Kesehatan Arahan Presiden (dlm sidang kabinet): Bidang kesehatan : murah/gratis dan berkualitas (World Class) A. PENGUATAN SISTEM PERENCANAAN KESEHATAN B. PENINGKATAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS C. PENATAAN ALOKASI DAN UTILISASI DANA PEMERINTAH: a) Pemanfaatan SPM b) Pro-equity Basis Formula D. PENGEMBANGAN SISTEM PERENCANAAN TERPADU E. PENINGKATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PEMBIAYAAN KESEHATAN F. PELAKSANAAN KAJIAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN INPUT PROSES PEMBIAYAAN KES PEMBERDAYAAN MASY DINKES SEDIAAN FARMASI & PERBEKALAN KES R.S UPAYA KESEHATAN UPT SDM KES MANAJEMEN KES OUTPUT PEMBANGUNAN KES YG BERMUTU & BERKEADILAN OUTCOME DERAJAD KES MASY YG SETINGGITINGGINYA Indikator Pencapaian Status Keseh • DALE Tkt Ketanggpn (Respsvness) 106/ 191 Upaya kesehatan P’biayaan kesehatan Sumber daya manusia kesehatan SKP Obat dan perbekalan kesehatan Distribusi Tgkt Keseh Indikator Kinerja Distrbs Tgkt Ketanggapan Distrbs Tgkt Pembiayaan 92/ 191 P’berdayaan masyarakat Manajemen kesehatan PERENCANAAN “How to allocate the Scarcity of resources” “Priority Setting EFISIENSI & EFEKTIVITAS PROGRAM PELAKSANAAN • Integratif • Systemic PENINGKATAN PENGENDALIAN • Pengembangan SIK • Pengembangan Sistem Perencanaan & Evaluasi Anggaran Terpadu • RAPAT KOORDINASI PENGENDALIAN OPERASIONAL PROGRAM (Rakor POP) berdasar PP 39/2006 • KEJELASAN ARAH DAN TUJUAN • SISTEM BERJALAN DG BAIK • MOBIISASI SUMBER DAYA • RESULT BASED LEADERSHIP PENATAAN ALOKASI DAN UTILISASI DANA PEMERINTAH IMUNISASI KOMPO NEN Vaksin PEMANFAATAN SPM MENJALIN KESEPAKATAN ANTARA MENKES DG GUBERNU DAN BUPATI/WALIKOTA TTG “COSTING” PEMBIAYAAN KESEHATAN Cold chain Pelatih an APBN PHLN v v v v APBD PROP v Operas ional Sosmob APBD KAB/ KOTA v V v PENATAAN ALOKASI DAN UTILISASI DANA PEMERINTAH Pro-equity Basis Formula MEMENUHI PRINSIP “HOW TO ALLOCATE THE SCARCITY OF RESOURCES” I. UMUM: a. Fiscal Capacity daerah b. Alokasi APBD untu Kes c. Manajemen Kes Daerah II.KHUSUS: Eppidemiological Burden of Disease FISCAL CAPACITY BESAR ALOKASI APBD UNT KES KECIL KAYA MISKIN I. III. Capacity Peningkatan Building Pengendalian Alokasi APBN Cap. Build II. ADVOKASI IV. Peningkatan Alokasi APBN Pendampingan KEMBANGKAN SISTEM PERENCANAAN & EVALUASI TERPADU PI PI PI ROREN GAR PI PI PI PAGU APBN (DEFINITIF) TAHUN 2008 Program Pengelolaan SDM Aparatur Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara Program Upaya Kesehatan Masyarakat Program Perbaikan Gizi Masyarakat Program Upaya Kesehatan Perorangan 51.978.000 231.000.000 1.000.848.567 61.000.000 2.264.608.996 539.605.372 9.037.126.236 Program Lingkungan Sehat 305.000.000 Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit 862.937.005 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 1.200.580.448 Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 290.280.077 Program Sumber Daya Kesehatan 801.181.891 Program Pendidikan Kedinasan Program Penerapan Kepemerintahan yang Baik JUMLAH 85.000.000 2.973.030.000 19.704.176.592 MEKANISME RUJUKAN DESA SIAGA DASA WISMA KASUS POSYANDU PEMANTAUAN KESGA FORM DS 1 LAPOR PKD FORM DS 1 PELACAKAN KASUS FORM DS 2 PKD LAPOR HASIL PELACAKAN FORUM DESA SIAGA BAHAS HSL PELACAKAN FORM DS 3 SUSUN RTL PUSKESMAS FORUM KEC BAHAS LAP & PENINJAUAN LAPANGAN LAPOR HASIL PELACAKAN & TINDAKAN YG SDH DILAKSANAKAN DKK FORUM KAB/ KOTA SEHAT