dwi indah lestari (sejarah candi borobudur)

Download Report

Transcript dwi indah lestari (sejarah candi borobudur)

BUKU DIGITAL
SEJARAH CANDI BOROBUDUR
NAMA : DWI INDAH LESTARI
NO : 07
KELAS : X PEMASARAN 2
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SMK NEGERI 2 PURWOREJO
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi
Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratNya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya ,
sehingga saya dapat menyelesaikan buku tentangSEJARAH CANDI
BOROBUDUR. Buku ini telah saya susun semaksimal mungkin.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaikinya.
Akhir kata saya berharap buku tentang SEJARAH CANDI
BOROBUDUR ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.
Kutoarjo,16 Mei 2016
Tim Penyusun
Daftar isi
Bab 1. Sekilas Tentang Asal Usul Candi Borobudur
Bab 2. Perkiraan Asal Usul Didirikannya Candi Borobudur
Bab 3. Tahap Pembangunan Candi Borobudur
Bab 4. Asal Usul Penemuan Candi Borobudur
Bab 5. Gambar – gambar Tentang CAndi Borobudur
Bab 1. Sekilas Tentang Asal Usul Candi
Borobudur
Candi borobudur diyakini merupakan peninggalan kerajaan Dinasti
Sailendra masa pemerintahan raja Samaratungga dari Kerajaan Mataram Kuno dan
selesai dibangun pada abad ke-8.banyak sekali misteri candi borobudur yang
belum terkuak ,apa sebenarnya nama asli candi borobudur tidak ada prasasti atau
buku yang menjelaskan dengan pasti tentang pembanguan borobudur,ada yang
mengatakan nama tersebut berasal dari nama samara budhara memiliki arti gunung
yang lerengnya terletak teras teras ada juga yang mengatakan borobudur berasal
dari ucapan para budha yang mengalami pergeseran satu satu nya tulisan yang
menyebutkan borobudur pertama kali adalah thomasSir Thomas Stamford
Raffles dalam bukunya yang berjudul sejarah pulau jawa .para ahli sejarah
memperkirakan Sir Thomas Stamford Raffles menyebut borobudur dari kata bore
dan budur ,bore artinya ialah desa sebuah desa yang terletak di dekat lokasi letak
Candi borobudur ditemukan sedangkan budur artinya purba.
Bab 2. Perkiraan Asal Usul
Didirikannya Candi Borobudur
Sejarah berdirinya candi borobudur diperkirakan dibangun pada tahun 750
masehi oleh kerajaan syailendra yang pada waktu itu menganut agama
budha,pembangunan itu sangat misterius karena manusia pada abad ke 7 belum
mengenal perhitungan arsitektur yang tinggi tetapi borobudur dibangun
perhitungan arsitektur yang canggih ,hingga kini tidak satu pun yang dapat
menjelaskan bagaimanacara pembangunan dan sejarah candi borobudur ini
Sudah banyak ilmuan dari seluruh penjuru dunia yang datang namun tidak satu pun
yang berhasil mengungkapkan misteri pembangunan borobudur. Salah satu
pertayaan yang membuat para peneliti penasaran adalah dari mana asal batu-batu
besar yang ada di candi borobudur dan bagai mana menyusunnya dengan presisi
dan arsitektur yang sangat rapih. Ada yang memperkirakan batu itu berasal dari
gunung merapi namun bagaimana membawanya dari gunung merapi menuju lokasi
candi mengingat lokasinya berada di atas bukit.
Candi borobudur memiliki 72 stupa yang berbentuk lonceng ajaib, Stupa terbesar
terletak di puncak candi sementara yang lain mengelilingi stufa hingga kebawah.
Ketika ilmuan menggambar denah candi borobudur, mereka menemukan pola-pola
aneh yang mengarah pada fungsi borobudur sebagai jam matahari, jarum jamnya
berupa bayangan stupa yang besar dan jatuh tepat di stupa lantai bawah namun
belum di ketahui secara pasti bagaimana pembagian waktu yang di lakukan dengan
menggunakan candi borobudur ada yang mengatakan jam pada candi
borobudur menunjukan tanda kapan masa bercocok tanam atau masa panen.
Bab 3. Tahap Pembangunan Candi
Borobudur
Tahapan pembangunan Borobudur[sunting | sunting sumber]
Para ahli arkeologi menduga bahwa rancangan awal Borobudur adalah stupa
tunggal yang sangat besar memahkotai puncaknya. Diduga massa stupa raksasa
yang luar biasa besar dan berat ini membahayakan tubuh dan kaki candi sehingga
arsitek perancang Borobudur memutuskan untuk membongkar stupa raksasa ini
dan diganti menjadi tiga barisan stupa kecil dan satu stupa induk seperti sekarang.
Berikut adalah perkiraan tahapan pembangunan Borobudur:
Tahap pertama: Masa pembangunan Borobudur tidak diketahui pasti
(diperkirakan kurun 750 dan 850 M). Borobudur dibangun di atas bukit alami,
bagian atas bukit diratakan dan pelataran datar diperluas. Sesungguhnya
Borobudur tidak seluruhnya terbuat dari batu andesit, bagian bukit tanah
dipadatkan dan ditutup struktur batu sehingga menyerupai cangkang yang
membungkus bukit tanah. Sisa bagian bukit ditutup struktur batu lapis demi lapis.
Pada awalnya dibangun tata susun bertingkat. Sepertinya dirancang sebagai
piramida berundak, tetapi kemudian diubah. Sebagai bukti ada tata susun yang
dibongkar. Dibangun tiga undakan pertama yang menutup struktur asli piramida
berundak.
Tahap kedua: Penambahan dua undakan persegi, pagar langkan dan satu
undak melingkar yang diatasnya langsung dibangun stupa tunggal yang sangat
besar.
Tahap ketiga: Terjadi perubahan rancang bangun, undak atas lingkaran
dengan stupa tunggal induk besar dibongkar dan diganti tiga undak lingkaran.
Stupa-stupa yang lebih kecil dibangun berbaris melingkar pada pelataran undakundak ini dengan satu stupa induk yang besar di tengahnya. Karena alasan tertentu
pondasi diperlebar, dibangun kaki tambahan yang membungkus kaki asli sekaligus
menutup relief Karmawibhangga. Para arkeolog menduga bahwa Borobudur
semula dirancang berupa stupa tunggal yang sangat besar memahkotai batur-batur
teras bujur sangkar. Akan tetapi stupa besar ini terlalu berat sehingga mendorong
struktur bangunan condong bergeser keluar. Patut diingat bahwa inti Borobudur
hanyalah bukit tanah sehingga tekanan pada bagian atas akan disebarkan ke sisi
luar bagian bawahnya sehingga Borobudur terancam longsor dan runtuh. Karena
itulah diputuskan untuk membongkar stupa induk tunggal yang besar dan
menggantikannya dengan teras-teras melingkar yang dihiasi deretan stupa kecil
berterawang dan hanya satu stupa induk. Untuk menopang agar dinding candi tidak
longsor maka ditambahkan struktur kaki tambahan yang membungkus kaki asli.
Struktur ini adalah penguat dan berfungsi bagaikan ikat pinggang yang mengikat
agar tubuh candi tidak ambrol dan runtuh keluar, sekaligus menyembunyikan relief
Karmawibhangga pada bagian Kamadhatu
Tahap keempat: Ada perubahan kecil seperti penyempurnaan relief,
penambahan pagar langkan terluar, perubahan tangga dan pelengkung atas gawang
pintu, serta pelebaran ujung kaki.
Bab 5. Gambar – gambar Tentang CAndi
Borobudur