Putri septia wardani (x pm 2)

Download Report

Transcript Putri septia wardani (x pm 2)

Di Susun Oleh:
Putri Septia Wardani
X Pemasaran 2
1
Kata Pengantar
Assalamualaikum wr.wb,
Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah subhanahuwata’ala,karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan electronic book (Buku Elektronik/Digital) dengan
sebaik mungkin. Dibuatnya elektronik buku ini yaitu dalam rangka untuk memenuhi tugas mata
pelajaran Simulasi Digital yang diberikan oleh Yth.Bapak Eka Sukatari,S.pd. Dalam e-book ini
banyak dijelaskan mengenai tempat bersejarah di Purworejo,Jawa Tengah. Semoga buku digital
yang kami buat,dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Salam serta rasa terimakasih kami ucapkan pula untuk pihak-pihak yang terkait dalam
penyeselesain e-book ini,sehingga kami dapat menciptakan sebuah electronic book sebaik
mungkin. E-Book ini merupakan suatu karya kami yang masih belum sempurna,untuk itu kami
mengucapkan mohon maaf apabila masih banyak kekurangan yang terdapat dalam buku digital
ini baik berupa perkataan maupun penyampaian materi yang kurang berkenan. Untuk itu,kritik
dan saran sangat kami harapkan untuk menyempurnakan tugas ini.
Wassalamualaikum wr.wb
2
Daftar Isi
Sampul…………………………………………………………………………………………………………………1
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………………………….2
Museum Tosan Aji………………………………………………………………………………………………..4
Benteng Pendem………………………………………………………………………………………………….5
Stasiun Kereta Api Mati………………………………………………………………………………………..6
Pesarean Bagelen…………………………………………………………………………………………………7
Pasar Baledono…………………………………………………………………………………………………….8
Beduk Purworejo………………………………………………………………………………………………….9
Goa Seplawan…………………………………………………………………………………………………….11
Goa Anjani………………………………………………………………………………………………………….13
Goa Nguwik……………………………………………………………………………………………………….15
Aie Terjun Kembar Mayang……………………………………………………………………………….17
Berikut ini tempat wisata bersejarah yang ada di Purworejo:
A.Museum Tosan Aji
Sejarah Singkat Museum Tosan Aji
Museum Tosan Aji Purworejo diprakarsai pendiriannya oleh Menteri Dalam Negeri Bpk.
Soepardjo Rustam. Sedangkan peresmian Museum Tosan Aji Purworejo oleh Gubernur KDH
Tingkat 1 Jawa Tengah Bpk. Ismail pada tanggal 13 April 1987. Lokasi Museum pada waktu itu
terletak di Pendopo Kawedanan Kutoarjo.
Pada tanggal 10 Juni 2001 oleh Pemerintahan Kabupaten Purworejo, koleksi Museum Tosan Aji
Purworejo dipindah dari Kutoarjo ke Kota Purworejo menempati bangunan bekas Pengadilan
Negeri pada jaman Belanda yaitu di Jln. Mayjend Sutoyo no 10 atau di sebelah selatan AlunAlun Purworejo sebagai upaya mewujudkan lokasi wisata terpadu meliputi beberapa bangunan
bersejarah seperti Masjid Agung Darul Mutaqin di sebelah barat alun-alun dengan Bedug
Pendowonya terbesar di Indonesia mungkin di dunia, Pendopo Kabupaten Purworejo di sebelah
utara alun-alun, Gereja GPIB di sebelah timur dan sebelah selatan bangunan kantor Setda
Purworejo dan Museum
3
Peranan dan Harapan
Museum Tosan Aji Purworejo merupakan museum khusus yang hanya menyajikan satu jenis
koleksi yaitu Tosan Aji, akan tetapi pada perkembangannya Museum Tosan Aji tidak hanya
menampilkan koleksi Tosan Aji saja, namun juga menampilkan berbagai koleksi Benda cagar
budaya yang banyak ditemukan di wilayah Kabupaten Purworejo, baik pada masa prasejarah
maupun pada masa klasik. Koleksi pusaka yang dimiliki lebih dari 1000 bilah terdiri dari Keris,
Pedang, Tombak,Kujang/kudi, Cundrik, Granggang yang berasal dari masa Kerajaan Pajajaran,
Majapahit hingga sekarang, dan tersimpan pula benda-benda cagar budaya lainnya seperti
Gamelan Kuno Kyai Cokronegoro, hadiah dari Sri Susuhunan Pakubuwono VI kepada Bupati
Purworejo pertama “Cokronegoro I” serta beberapa Prasasti, Arca, Lingga, Yoni, Fragmen,
Lumpang, Guci, Beliung, Batu Gong,Gerabah, Menhir, dan Fosil.
Peran Museum Tosan Aji sebagai tempat wisata edukatif dengan menyajikan koleksi dan
informasi yang banyak dibutuhkan untuk pendidikan sejarah serta sebagai tempat tujuan wisata
yang menyenangkan dan bernilai tinggi.
Harapannya pengunjung mampu mengadakan perenungan dan pengkajian tentang nilai-nilai
luhur melalui koleksi-koleksi yang dipamerkan serta dapat mengambil hikah sebagai pesan
sejarah yang harus diselamatkan sehingga dapat mensikapi perkembangan di kemudian hari yang
penuh kompetitif (sumber : Pemda Purworejo)
Lokasi Museum
Jalan Mayjend. Sutoyo No.10, Purworejo
Telp. 0275-321033
4
B.Benteng Pendem
Benteng Pendem terletak di Desa Kalimaro, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo.
Letaknya di puncak bukit, cukup indah, deburan ombak pun terlihat bukan lagi seperti garis tipis
seperti di seplawan, ini dikarenakan lokasi benteng pendem tidak berapa jauh dari pantai.
Sayangnya Benteng ini tidak dirawat dan dijaga sebagaimana situs sejarah lainnya, bahkan papan
penunjuk jalanpun tidak ada. Kondisi ini di perparah dengan bentuk benteng yg dindingnya
penuh coretan dan beberapa besi yg difungsikan sebagai tangga hilang dicuri.Benteng ini
menyimpan sejarah eksistensi Jepang di Kabupaten Purworejo.
Benteng ini difungsikan oleh tentara jepang sebagai benteng pertahanan dan pengintai
baik dari laut, darat maupun udara. Dalam pembangunannya jepang meminta tanah dari 3 desa
(Ds. Sumorejo, Ds. Bapangsari, Ds. Dadirejo) seluas 500 hektar. Tidak hanya cukup dengan
merampas, Jepang juga meminta untuk disediakan peralatan serta tenaga manusia guna
pembangunan. Akhirnya 200 orang pekerja di sediakan dari tiap desa dan di bayar sangat
murah.Proses sterilisasi dilakukan bertepatan pada 1 Syawal, sekitar pukul 10.00 WIB. Benteng
Pendem di Kalimaro pernah dikunjungi oleh Ir. Soekarno beserta Sultan Hamengkubuwono IX.
5
C.Stasiun Kereta Api Mati Purworejo
Stasiun Kereta Api Purworejo terletak di Jalan Mayjen Sutoyo Purworejo, atau tepatnya di
sebelahselatan Pasar Suronegaran. Stasiun ini dibangun oleh Perusahaan Kereta Api Negara
Staatsspoorwagen (SS). Stasiun Purworejo adalah merupakan warisan peninggalan kolonial Belanda yang
dibangun pada tahun 1887. Pemerintah Kolonial Belanda saat itu sengaja membangun rel kereta
api sepanjang 12 KM dari Stasiun Besar Kutoarjo ke arah Stasiun Purworejo, diperkirakan
awalnya hanya dibangun rel saja namun seiring perkembangannya, jalur itu semakin ramai
sehingga pada tanggal 20 Juli 1887 dibangunlah Stasiun Purworejo, dengan struktur bangunan
berupa bahan beton setinggi delapan meter dan luas keseluruhan sekitar 848 meter persegi.
Pembangunan kereta api didorong oleh dua kepentingan, kepentingan pertahanan ekonomi dan
militer. Kepentingan ekonomi yang terkait dengan kebutuhan transportasi kota hasil perkebunan
Purworejo untuk didistribusikan ke daerah lain atau bahkan ke Belanda melalui Pelabuhan Cilacap, yang
kala itu sebagai salah satu gerbang ekspor ke Eropa.Sedangkan, kepentingan militer berhubungan dengan
posisi Purworejo kala itu sebagai kota militer, yang ditandai dengan banyaknya pembangunan gedung
militer (tangsi) pasca Perang Diponegoro (1830).
Keberadaan tangsi militer Belanda ini sebagai penyedia cadangan militer yang sewaktu-waktu
diperlukan untuk menjaga keamanan di Jawa Tengah. Stasiun Purworejo berada pada ketinggian +63 m
dpl. Sistem persinyalan masih memakai sistem sinyal mekanik Alkmar, dan uniknya tidak ada sinyal
muka ataupun sinyal masuk, hanya ada sinyal keluar menuju arah Stasiun Kutoarjo.
Stasiun Purworejo sempat ditutup selama 3 kali, yaitu pada masa kependudukan tentara Jepang,
dan sekitar tahun 1952-1955. Saat peralihan menjadi Djawatan Kereta Api (DKA) petak jalur tersebut
kembali diaktifkan. Setelah itu pada tahun 1977, petak jalur Kutoarjo – Purworejo kembali ditutup dan
tidak beroperasi lagi. Saat ini stasiun ini tengah mengalami renovasi, rencananya sudah tidak difungsikan
sebagai stasiun operasional KA reguler, karena lokasinnya tidak berada di perlintasan di jalur selatan
tetapi akan dikembangkan menjadi obyek wisata sejarah.
6
D.Pesarean Bagelen
Pesarean Bagelen atau Petilasan Nyai Bagelen yang berada di Desa Bagelen, Kecamatan Bagelen,
Kab. Purworejo. Negeri Medangkamulan atau Medang Gele atau Pagelen yang memerintah negeri itu
ialah Sri Prabu Kandiawan.Karena rajanya berlaku adil dan jujur. Sri Prabu Kadiawan meninggal dalam
tahun yang ditandai dengan suryasengkala “RUPA TRI MUKSENG LEBU“ yang berarti kurang lebih
1031 yang kemudian yang menggantikan ialah putranya yang sulung,Sri Panuwun.Prabu Panuwun
mempunyai dua orang anak, tetapi semuanya cacat. Maka sang Prabu bersedih yang selanjutnya
bersemedi untuk mohon petunjuk Dewata. Akhirnya diperoleh suatu petunjuk gaib, bahwa ia harus pergi
kesuatu sendang di Somolangu. Di daerah tersebut Sang Prabu Panuwun memperistri anak perempuan
Kyai Somolangu. Dari perkawinannya itu kemudian dianugrahi seorang anak perempuan yang diberi
nama “Raden Rara Wetan” Yang kelak terkenal dengan nama “ NYAI BAGELEN “ dan menjadi pewaris
daerah Bagelen.
Pada suatu hari Selasa Wage, ketika Nyai Bagelen sedang menenun dan anak-anaknya asyik
bermain-main tidak jauh dari ia bekerja , tiba-tiba Nyi Bagelen alangkah terkejut karena bukan putranya
yang sedang menyusu, melainkan seekor anak lembu. Kemudian dicarilah kedua anak perempuannya dan
ditanyakan kepada suaminya yang sedang asyik memilihi bibit ketan wulung. Terjadilah pertengkaran
antar suami istri. Dan suaminya Pangeran Awu Awu langit memutuika mendengar berita suaminya
meninggal, maka Nyai Bagelen berpesan kepada anaknya sulung Raden Bagus Gento; semua anak cucu
serta keturunanku dilarang atau berpantang untuk berpergian atau jual beli , mengadakan hajad pada hari
pasaran Wage, karena hari pasaran itu saat jatuhnya bencana dan merupakan hari yang naas.
Kecuali itu juga bagi orang-orang asli Bagelen berpantang untuk menanam kedele, memelihara
lembu, memakai pakaian yang menyerupai pakaian yang dipakai Nyai Bagelen waktu datang bulan yaitu :
kain lurik, kebaya gadung melati dan kemben bangau tulis.skan pulang ke daerah asalnya dan kemudian
meninggal setelah menyampaikan pesan itu , Nyai Bagelen masuk ke kamarnya dan kemudian
menghilang, tanpa meninggalkan bekas atau murcaesa Awu-Awu. Komplek petilasan Nyai Bagelen
terdapat sejumlah makam kuno dan peninggalan sejarah Buddha yang berupa stupa-stupa berjumlah
sembilan buah dengan masing-masing ukuran stupa yang berbeda dan dinyatakan sebagai peninggalan
sejarah purbakala yang dilindungi oleh UUNomor 5 tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya.
7
E.Pasar Baledono
Pasar yang kini berdiri cukup megah (dua lantai) dan memiliki luas lahan 13.600 m2 tersebut
pada awalnya didirikan sekitar tahun 1850-anHari minggu, 28 Juli 2013 sepertinya merupakan hari yang
akan selalu dikenang warga puworejo. Bagaimana tidak, menjelang lebaran (sekitar 2 minggu lagi) terjadi
sebuah musibah besar. Tentunya menjelang lebaran seperti ini. Tapi apa nyatanya, tiba2 pasar terbesar,
terlengkap dan termegah (versi masyarakat) sepurworejo raya kebakaran.Kali ini bukan sekedar terbakar
dan kebakaran ecek-ecek, ini kebakaran maha dahsyat, pasar segede itu yang merupakan urat nadi
perekonomia purworejo luluh lantak.
Yang lebih semrawut lagi, angkot2 yang biasa ngetem di belakang pasar, pindah ke pantok.
Padahal menurut info jembatan bogowonto hanya 1 arah, karena ambrol, lak ada penyempitan jalan
.Berdasarkan kabar burung katanya kasus kebakaran ini penuh intrik, politik dan ada sesuatu di
belakangnya. Dengar dengar mau ada perombakan pasar, nah klo langsung di katakan ke pedagang
mestinya pedagang menolak, harus nyiapin tempat, dl.
8
F.Beduk Purworejo
Purworejo kota kecil yang kini sudah sangat tua sekitar 1113 tahun usianya memiliki
banyak sejarah yang harus di gali tak terkecuali ikon Islam di perkembangan agama Islam yang
ada di kota ini Bedug Pendowo yang terkenal sebagai Bedug Islam Terbesar Dunia yang hingga
kini masih kokoh berada di Masjid Darul Muttaqien yang tempatnya berada di dekat alun-alun
kabupaten Purworejo.Saat pembuatannya dengan ukuran kayu yang sangat besar dan tidak ada
sambungan membuat penasaran bagai mana tidak bedug yang ber ukuran panjang sekitar 282 cm
garis tengah depan 194 cm garis tengah belakang 180 cm keliling bagian depan 601 cm keliling
bagian belakang 564 cm dengan jumlah paku depan 120 buah dan jumlah paku belakang 98 buah
dan lulangnya dari kulit bateng ,menjadikan bedug ini termashur dan terkenal di Asia dan Dunia.
Bedug yang terbuat dari jati pendowo atau pohon jati yang bercabang lima berasal dari
dukuh pendowo desa brengkolan Purwodadi menjadi sejarah betapa sangat berartinya bedug ini
di wilayah Purworejo untuk mensyiarkan agama Islam.Hingga saat ini bedug pendowo sudah
menjadi cajagar budaya atau peninggalan budaya yang harus di jaga dan dirabedug yang sudah
berusia 177 tahun kini menjadi ikon kebanggan umat Islam di wilayah Purworejo dan akan
menjadi saksi sejarah perkembangan Islam di daerah selatan wilayah Jawa Tengah.
9
G.Goa Seplawan
Keindahan Goa Seplawan
Goa seplawan terletak di pegunungan menoreh yang membentang dari kecamatan
Bagelen Purworrejo hingga kabupaten Magelang. Dan goa seplawan masuk wilayah kabupaten
Purworejo Jawa Tengah dan di sebelah timur berbatasan langsung dengan kabupaten
Kulonprogo Yogyakarta.Lokasi Goa Seplawan Tepatnya berada di desa Donorejo kecamatan
Kaligesing Purworejo Jawa Tengah.
Memasuki kawasan wisata Goa Seplawan, hawa sejuk begitu terasa disini. Lokasi goa
seplawan berada tak jauh dari area parkir, pengunjung cukup berjalan beberapa meter saja.
Sebelum memasuki goa seplawan, pengunjung akan disuguhi patung besar replika arca emas
Dewa Siwa dan Dewi Parwati. Dulu, Sekitar tahun 1979 bersamaan ditemukannya goa Seplawan
kala itu ditemukan pula patung emas dan berdasarkan identifikasi ahli sejarah waktu itu
merupakan patung Dewa Siwa dan Parwati. Saat ini patung tersebut disimpan di museum
Nasional Jakarta dan sebagai tanda ditemukan benda bersejarah maka dibuat patung
replika. Dengan ditemukannya patung tersebut menandakan bahwa goa seplawan mempunyai
nilai sejarah yang tinggi.
Untuk Selusur goa seplawan bisa dilakukan oleh siapa saja karena sangat aman dan
mudah tanpa peralatan khusus. Di dalam goa sudah tersedia lampu penerangan yang menerangi
sepanjang jalur wisata goa seplawan. Untuk menuju mulut goa harus melewati jalan paving
yang melingkar dan menurun. Untuk menuju goa pengunjung harus menuruni tangga yang
tersedia. Berada di mulut goa anda sudah merasakan keajaiban alam berupa stalaktit dan
stalakmit yang beraneka ragam nan indah.
Berjalan beberapa meter pengunjung akan mendapati sebuah kolam dengan airnya yang
jernih. Perjalanan tidak berhenti disini, karena ini baru awal. Untuk melanjutkan selusur goa
seplawan, pengunjung harus naik tangga kecil dan masuk lorong goa yang bisa dilalui satu
orang saja.
10
Namun setelah melewati lorong tersebut, pengunjung akan melihat keindahan goa
seplawan. Pengunjung akan terkagum-kagum karena ternyata goa seplawan memiliki diameter
yang besar dan memanjang sepanjang lebih dari 700 meter.
Goa seplawan ini memiliki jalur buntu, karena tidak ada tembusan ke titik tertentu. Jadi
untuk keluar goa harus jalan balik dan keluar melalui pintu masuk. Goa ini memiliki cabangcabang yang banyak, dan cabang-cabang tersebut tidak disediakan lampu penerangan karena
beberapa jalur tersebut berupa goa vertikal dan ada juga yang berlumpur sehingga sering disebut
istana lumpur. Untuk memasuki cabang goa tersebut harus membawa alat penerangan sendiri
dan harus dengan pemandu.
Pemandangan Alam Yang Mempesona
Selain keindahan goa alam sendiri, pemandangan alam di kawasan juga sangat indah.
Anda bisa melihat kota Jogja dari gardu pandang goa seplawan. Dari gardu Pandang bisa juga
melihat waduk sermo yang terletak di Kulonprogo. Bahkan jika naik kepuncak sisi kanan dari
gardu Pandang, jika cuaca cerah bisa menyaksikan 5 gunung sekaligus yaitu Gunung
Merapi,Gunung Merbabu, Gunung Slamet, gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.
Lokasi Dan Rute Menuju Goa Seplawan
Goa Seplawan terletak di Desa Donorejo kecamatan Kaligesing Purworejo berbatasan
langsung dengan kabupaten Kulonprogo. Bila pengunjung dari arah kota Yogyakarta maka bisa
mengambil rute ke arah Samigaluh melalui jalan Godean. Kemudian lurus ke arah Goa
Kiskendo. Setelah sampai goa Kiskendo lihat papan petunjuk arah menuju Goa Seplawan /
Purworejo. Maka anda cukup mengikuti jalan tersebut dan anda akan sampai di Goa Seplawan.
Fasilitas goa seplawan sudah lumayan lengkap mulai dari area parkir, kamar mandi dan WC,
Mushola dan tersedia warung-warung sehingga jika lapar setelah selusur goa bisa memesan
makanan sembari menikmati keindahan dan kesejukan kawasan goa seplawan.
Jam Buka Dan Harga Tiket Masuk
Pengunjung bisa datang kapan saja di goa ini. Untuk jam buka goa seplawan sendiri
mulai dari jam 08.00 pagi hingga pukul 17.00. Goa seplawan biasanya ramai dikunjungi di hari
sabtu atau minggu ataupun hari llibur atau musim liburan. Untuk tarif tiket masuk Goa
Seplawan sangat murah yaitu sekitar Rp.3.000 rupiah dan tarif parkir Rp. 2000.
11
H.Goa Anjani
DesaTlogoguwo memiliki kontur perbukitan,terletak pada sisi barat perbukitan menoreh
banyak di jumpai berkarastistik tebing bebatuan kapur.Banyak bisa kita lihat tebing yang ada
mempunyai potensi panorama wisata alam yang cukup menarikWisata alam Goa Anjani
merupakan objek wisata yang tersembunyi di Dusun Somoroto,Tlogoguwo Kaligesing.Nama
onjek
wisata
yang
satu
ini
memang
belum
banyak
didengar
wisatawan .
GOA ANJANI sendiri merupakan goa yang menjadi sumber mata air pada waktu itu
untuk mengaliri salah satu dusun yang berada di atas bukit menggunakan pompa,namun saat ini
sudah tidak beroperasi lagi.Goa anjani sendiri memiliki lorong Horisontal sepanjang -+ 1000
meter, diperlukan waktu sekitar 1 jam untuk menyusuri keindahan stalagtit dan stalagmit yang
masih sangat utuh.
Namun pengelolaan nya hingga sekarang belum mendapatkan perhatian yang serius dari
pihak Dinas Pariwisata setempat menjadikan obyek wisata alam pada ketinggian 600 Dpl ini
tidak banyak di ketahui wisatawan, sebagian hanya dari Pecinta Alam yang melakukan Caving
berikut ke Goa Goa lainnya semisal GOA SIKANTONG ,GOA SEPLAWAN dll Yang berada
tidak Jauh dari Lokasi GOA ANJANI tsb .
Deskripsi singkatnya, posisi mulut goa ada di area dinding perbukitan sehingga bisa
menyulitkan wisatawan ketika hendak mengunjungi area tersebut. Jalur menuju goa agak sulit
karena posisi jalan adalah setapak yang berada di sisi pinggiran bukit dimana jika wisatawan
tidak hati-hati maka akan bisa tergelincir dan jatuh.
12
Bentuk mulut goa anjani adalah membentuk segitiga dengan lebar alas sekitar 1.5 meter.
Goa anjani berada di lingkungan perbukitan menoreh dengan kondisi tanah gamping seperti
halnya goa-goa lainnya semisal goa seplawan. goa nguwik, goa kijang kencana, dan goa
kiskenda.
Nama anjani diambil dari nama seorang putri cantik, Dewi Anjani, putri angkat Resi
Gotama dalam pewayangan di serial Ramayana. Menurut mitos, dewi anjani pernah bertapa di
goa tersebut selain dia juga bertapa di telaga Madirda atas perintah Resi Gotama sebagai akibat
rebutan Cupu Manik Astagina dengan saudaranya, Sugriwa dan Subali yang juga anak angkat
Resi Gotama.
13
I.Goa Nguwik
KALIGESING--Gua Nguwik di Dusun Katerban, Desa Donorejo Kaligesing layak
dijadikan salah satu tujuan wisata keluarga dalam liburan Lebaran 2015. Berada di kawasan
pegunungan Menoreh, sebelum sampai di kawasan, pengunjung bisa menikmati alam
pegunungan yang dingin nan asri.Memiliki daya tarik dengan keberadaan fosil hewan purba
yang berusia sekitar 900.000 tahun, akan menambah perbendaharaan dokumentasi sejarah Anda.
Tiga jenis hewan yakni rusa, kudanil dan badak telah diyakini tim purbakala dari Sangiran.
Dalam musim lebaran ini, tak pelak obyek wisata yang relatif baru itu didatangi ratusan
pengunjung. "Selama Lebaran ini ada peningkatan drastis terkait kunjungan. Bisa dikatakan
pengunjung dalam satu hari bisa disamakan dengan jumlah kunjungan selama sebulan di hari
biasa," ujar Eko Suratman, salah seorang pengelola kepada Ekspres, Rabu (22/7/2015).
Jika sebelumnya, pengunjung hanya bisa menyaksikan fosil karena ada penutupan goa.
Dalam Lebaran ini, pengunjung bisa masuk dan mencapai lokasi penemuan. Pengelola juga telah
menyiapkan alat penerangan sepanjang 100 meter dari mulut gua."Panjang gua hingga lokasi
penemuan ada 200 meter, dan yang sudah diterangi baru 100 meter. Tapi yang berminat
mengunjungi akan diantarkan ke dalam goa oleh penjaga," tambah Suratman.Soal harga tiket
masuk, Eko menyatakan untuk satu orang pengunjung dikenakan tarif Rp 4.000 dan untuk tarif
parkir kendaraan roda dua Rp 2.000.
14
Pada awal bulan Juni penduduk desa Donorejo, kecamatan Kaligesing, kabupaten
Purworejo menemukan banyak fragmen fosil di Gua Nguwik. Gua Nguwik sendiri merupakan
merupakan salah satu obyek wisata alam yang terdapat di Purworejo. Gua ini sebenarnya sudah
ada sejak dulu tetapi baru dibuka sebagai tempat wisata belum lama ini. Fosil-fosil yang
ditemukan di gua Nguwik berasal dari beberapa jenis hewan namun sebagian besar fosil tersebut
diduga merupakan bagian dari kerangka badak.
Fosil badak tersebut relatif lengkap terdiri dari fragmen mandibula sinistra (rahang bawah
sebelah kiri) dengan beberapa gigi yang masih menempel, fragmen gigi bawah, beberapa gigi
atas, cranium (tengkorak), vertebrae (tulang belakang), pelvis (tulang panggul, costae (tulang
rusuk) dan tulang kaki.
Fosil sebenarnya dalam kondisi kuat dan tidak rapuh tetapi patah menjadi banyak fragmen
karena proses evakuasi yang masih menggunakan peralatan seadanya serta tempat penemuan
yang terletak jauh didalam goa sehingga menyulitkan proses evakuasi. Untuk mendapatkan hasil
analisis yang lebih pasti diperlukan penelitian lebih lanjut pada fragmen fosil yang ditemukan
tersebut mengingat fosil tersebut telah patah menjadi banyak bagian. Analisis lanjutan diperlukan
untuk mengetahui dengan pasti apakah fragmen fosil yang ditemukan tersebut berasal dari 1
individu atau lebih dari 1 individu, terutama pada fosil selain gigi.
Selain itu perlu dilakukan dating (penentuan umur) untuk mengetahui usia dari fosil-fosil
tersebut. Badak sendiri adalah hewan herbivora yang memakan berbagai jenis tumbuhan
terutama bagian ranting, daun dan buah yang telah gugur. Badak hidup di padang rumput terbuka
dengan semak pohon-pohon yang tidak terlalu besar, dan terdapat kolam lumpur serta air asin
15
J.Air Terjun Kembar Mayang
"Nama asli dari air terjun ini adalah curug ngedok, dan nama ini sudah ada sejak dulu "
tutur seorang warga desa Donorejo. " Sehubungan dengan adanya usaha komersialisasi, nama
curug ngedok diganti menjadi curug Kembar Mayang dan dikelola secara swadaya oleh Pok
Darwis(
Kelompok
Sadar
Wisata
)Puspita
Loka
desa
Donorejo.
Ngedok diambil dari nama sebuah alas ( hutan ) yang bernama alas Ngedok ( hutan
Ngedok ) sehingga memunculkan nama curug Ngedok, karena wisata air terjun ini berada di
tengah alas Ngedok " Dia menambahkan.
Wisata alam berupa curug Ngedok atau air terjun Kembar Mayang berada di desa
Donorejo, Kecamatan Kaligesing, dan masih ikut dalam peta wilayah di Kabupaten Purworejo.
Meski dengan ketinggian sekitar 13 meter, curug Ngedok menawarkan panorama dan keindahan
dengan sensasi alami. Curug Kembar Mayang berada di tengah sebuah alas milik warga
Donorejo. Jalan menuju lokasi air terjun masih dalam bentuk tanah dan belum dilakukan
pengerasan jalan sehingga menjadi licin bila setelah hujan datang.
Di sekitar jalan menuju curug Ngedok atau air terjun Kembar Mayang, banyak tanaman
bambu, singkong, kelapa, dan pohon pisang. Ada beberapa titik jalan yang curam sehingga
membuat pengunjung harus berhati-hati ketika turun menuju lokasi curug. Selain itu, kondisi
tanah adalah berupa tanah gembur dan mudah longsor sehingga butuh perhatian khusus untuk
menangani
masalah
ini.
16
Rute perjalanannya, jika anda dari kecamatan Kaligesing, anda harus mengambil arah
menuju desa Donorejo. Curug Ngedok atau air terjun Kembar Mayang berada di sekitar 1 km
sebelum Goa Nguwik, dan 2 km sebelum Goa Seplawan. Posisi berada di sebelah kiri jalan dan
masuk sekitar 500 meter di sebuah gang perkampungan. Saat menuju lokasi air terjun, anda
harus berjalan kaki dan kendaraan anda harus diparkir di salah satu rumah penduduk. Jarak
perjalanan dari area parkir menuju lokasi air terjun Kembar Mayang adalah sekitar 500 meter.
17