Uu SISDIKNAS Pasal 1 Butir 19

Download Report

Transcript Uu SISDIKNAS Pasal 1 Butir 19

Peningkatan Mutu Pendidikan
di Aceh
(hanya untuk bahan diskusi)
Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd
SEMINAR HARI PENDIDIKAN DAERAH (HARDIKDA) PROVINSI ACEH
3 September 2013
1
1
2
3
STANDAR
MUTU
INSTRUMEN,
BORANG ,
FORMULIR dan
SOP
PENGUKURAN/
PENGGUNAAN
INSTRUMEN
INSTRUMEN DAN
ANALISIS KEMAJUAN
HASIL PERBAIKAN
PENILAIAN
KESESUAIAN ANTARA
REKOMENDASI DGN
PROGRAM BERJALAN
6
5
ANALISIS
DAN
REKOMENDASI
4
1 Generasi Emas Indonesia 2045
3
100 tahun
kemerdekaan
“Mengangkat Indonesia menjadi negara
maju dan merupakan kekuatan 12 besar
dunia di tahun 2025 dan 8 besar dunia
pada tahun 2045 melalui pertumbuhan
ekonomi tinggi yang inklusif dan
berkelanjutan”
2045
2025
2010
PDB ~US$ 16.6 Trilyun
Prediksi Pendapatan/kapita
~US$ 46,900
Diprediksi menjadi terbesar ke7 atau ke-8 dunia*)
PDB: 3,8 – 4,5 Trilyun US$
Pendapatan/kap:
13.000 – 16.100 US$
Terbesar ke-12 dunia
Proyeksi KEN Pendapatan/kapita
~US$ 14,900 (high income country)
PDB ~ US$ 700 Milyar
Pendapatan/kap US$ 3,000 (2010)
Terbesar ke-17 besar dunia
(Sumber: Master Plan
Percepatan dan
Perluasan
Pembangunan Ekonomi
Indonesia 2011 – 2025 )
Pencapaian Visi 2025 dan 2045 memerlukan penyiapan generasi yang mampu berperan aktif
dalam kegiatan pembangunan. Dan harus dimulai sekarang dan generasi sekarang (PAUD)
4
Kerangka Desain Pendekatan Masterplan P3EI
SPEKTRUM
SDM
KUALIFIKASI KEAHLIAN SESUAI KEBUTUHAN BERBAGAI SEKTOR
SPEKTRUM
GURU
BERDASARKAN JENJANG, JENIS, DAN JALUR PENDIDIKAN (AKADEMIK, PROFESI
DAN VOKASI, FORMAL, NON FORMAL DAN INFORMAL, PAUD, DASAR,
MENENGAH DAN PENDIDIKAN TINGGI).
SPEKTRUM
SISWA
BERDASARKAN KUALIFIKASI JENJANG, JENIS, DAN JALUR PENDIDIKAN
(AKADEMIK, PROFESI DAN VOKASI, FORMAL, NON FORMAL DAN INFORMAL,
PAUD, DASAR, MENENGAH DAN PENDIDIKAN TINGGI).
(Sumber : LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 )
5
"Pusat Produksi dan
Pengolahan Hasil
Tambang & Lumbung
Energi Nasional"
Koridor Kalimantan
''Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil
Pertanian, Perkebunan, Perikanan,
Migas dan Pertambangan Nasional''
Koridor Sulawesi
Koridor Papua –
Kep. Maluku
Koridor Sumatera
“Pusat Pengembangan
Pangan, Perikanan,
Energi dan
Pertambangan Nasional”
"Sentra Produksi
dan Pengolahan Hasil
Bumi dan Lumbung
Energi Nasional"
Koridor Bali - Nusa Tenggara
Koridor Jawa
"Pendorong Industri
dan Jasa Nasional"
''Pintu Gerbang
Pariwisata dan Pendukung
Pangan Nasional''
6
Slide 6
Pengembangan
terintegrasi di dalam 6
koridor ekonomi
Sumber; Nina Sardjunani
Deputi Menteri PPN/KepalaBappenasBidang SDM dan Kebudayaan
Sumatera
Kelapa
Sawit
Jawa
Textil
Kalimantan
Kelapa
Sawit
Perkayuan
Migas
Besi Baja
Bauksit
Sulawesi
Pertanian
Pangan
Kakao
Perikanan
Nikel
Migas
Bali - NT
Pariwisata Peternakan Perikanan
Nikel
Migas
Papua – Kep.
Maluku
Karet
Batubara Perkapalan Besi Baja
Makanan- Peralatan
Minuman Transportasi
Pertanian
Perikanan Tembaga
Pangan
ICT
KSN
Selat
Sunda
Alutsista Perkapalan
Jabodetabek Area
Batubara
Sumber; Nina Sardjunani
Deputi Menteri PPN/KepalaBappenas
Bidang SDM dan Kebudayaan
Slide 8
Sumber; Nina Sardjunani
Deputi Menteri PPN/KepalaBappenas Bidang SDM dan Kebudayaan
Slide 9
NO
KOMODITAS
DUKUNGAN SDM DAN IPTEK
1.
Kelapa Sawit
•
•
•
Peningkatan riset untuk memproduksi bibit sawit kualitas unggul;
Penyediaan pendidikan dan pelatihan untuk pengusaha kecil;
Pembentukan pusat penelitian dan pengendalian sistem
pengelolaan sawit nasional.
2.
Karet
•
Membentuk badan karet sebagai pusat riset peningkatan kualitas
produk bahan olah karet;
Peningkatan SDM elalui pendidikan dan penelitian pengembangan
karet.
•
3.
Batu Bara
•
•
Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan;
Peningkatan tata kelola usaha untuk menarik investasi.
4.
Perkapalan
•
Meningkatkan kemampuan SDM perkapalan dalam membuat
desain kapal, melalui pembangunan sekolah khusus di bidang
perkapalan.
5.
Besi Baja
•
Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan untuk tenaga terampil
bidang industri besi baja;
Pengembangan SDM untuk menghasilkan tenaga ahli bidang
industri besi baja.
•
Sumber; Nina Sardjunani
Deputi Menteri PPN/KepalaBappenas Bidang SDM dan Kebudayaan
BOS
Efektif
Semua
Siswa
sampai
SMA/K
Wajar
Sukses
Pendidikan
2010
Diploma I/II/III/Akademi:
SMTA Kejuruan :
Naker SMA/K
Naik
2025
2015
(BPS)
Universitas :
Tidak ada
Tambahan
Naker ≤
SMA/K
(Perkiraan)
4,8%
2,8%
8,2
8,2
%
%
8,2 10
% %
(Perkiraan)
6%
8%
4%
8%
SMTA Umum :
14,7%
16%
8,2
18%
%
20%
SMTP :
19,1%
24%
22%
≤ SD :
50,4%
40%
20%
11
Peningkatan
LPTK
Pelatihan
Akreditasi
Kesejahtera
an
SPM
Penyediaan
Laboratorium
Distribusi
Perpustakaan
Sertifikasi
USB, RKB
Kualifikasi
SD/SMP 1-Atap
Pembangunan Satuan
Pendidikan
Percepatan
Pembangunan
Pendidikan
Bantuan Pendanaan
Peserta Didik
Penyempurnaan Sistem
Pembelajaran
BOS, BOMM
Beasiswa
PMT-AS
Bantuan Buku
Penyediaan dan Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
12
Penyelarasan
Penyediaan &
Penyebaran
Materi
Kurikulum
Sistem
Evaluasi
Pendidikan
Kewirausahaa
n
Pendidikan
Karakter
1
Mempersiapkan Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka
Kelompok umur
Struktur Penduduk Indonesia
Tahun 2010
90+
80-89
70-79
60-69
50-59
40-49
30-39
20-29
10-19
0-9
Periode Bonus Demografi
2010-2035
0,28
1,58
Pendidikan Menengah Universal
Pendidikan Tinggi yang berkualitas dan berdaya saing
Pendidikan Dasar berkualitas dan merata
Pendidikan karakter
Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah
5,43
10,75
20,01
30,57
38,34
41,20
10,00
20,00
30,00
40,00
Jumlah Penduduk (juta)
90+
0,2 0,1
0,9 0,7
3,1 2,4
5,6 5,2
Perempuan
80-89
70-79
60-69
9,7
50-59
Laki-laki
30-39
20-29
10-19
0-9
30
20
10
35-44 tahun
50,00
Paudisasi
Pendidikan Dasar berkualitas dan merata
Pendidikan karakter
Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah
10,3
15,2
19,0
20,7
21,3
22,3
40-49
15,4
19,3
20,5
22,3
23,6
0
10
20
Generasi yang secara aktif
mampu mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara serta dunia secara
global.
30
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011
Sasaran Kelompok
Strategis
Manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta
bertanggung jawab (Psl 3 UU 20)
45-54 tahun
43,55
45,93
0,00
Generasi 100 thn Merdeka
(Usia pada tahun 2045)
Strategi
Pembangunan
Pendidikan
Generasi yang
cerdas komprehensif: a.l
produktif, inovatif, damai dlm
interaksi sosialnya, sehat dan
menyehatkan dalam
interaksi alamnya, dan
berperadaban unggul
13
Bonus Demografi Sebagai Modal Indonesia 2045
SDM
Usia Produktif
Melimpah
Sumber : Kemdikbud, 2012.
Kompeten
Modal
Pembangunan
Transformasi Melalui Pendidikan
Tidak Kompeten
Beban
Pembangunan
100 tahun kemerdekaan
-Kurikulum
- PTK
-Sarpras
-Pendanaan
-Pengelolaan
8 SNP
"Bonus Demografi"
14
LANDASAN FILOSOFI:
ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAAN
• Perrenialism
• Essentialism
• Progressivism
RPJMN 2010-2014
• Reconstructionism
PENDIDIKAN
EVALUASI KURIKULUM:
• Penetapan Konteks dan
Tujuan
• Pemilihan Model
• Pelaksanaan
• Revisi Kurikulum
NO
STANDAR
SEKTOR
• Perubahan metodologi
pembelajaran
• Penataan kurikulum
INPRES NOMOR 1 TAHUN
2010
• Percepatan Pelaksanaan
Prioritas Pembangunan
Nasional:
Penyempurnaan
kurikulum dan metode
pembelajaran aktif
berdasarkan nilai-nilai
Budaya bangsa untuk
membentuk daya saing
dan karakter bangsa
FILOSOFI KURIKULUM 2013 : UU Sisdiknas
Pasal 1 Butir 1 dan 2 : Hakikat Pendidikan : peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kompetensi yang berakar pada nilainilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan
tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
TEORI PENGEMBANGAN KURIKULUM : UU Sisdiknas
•
Pasal 4 : azas, prinsip, sistem, proses, budaya,
pola, dan pengendalian mutu.
• Pasal 3 : fungsi (mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa)
Teori berbasis Kecakapan pekerjaan organisasi isi
dan kompetensi sebagai pribadi yang dewasa 
kepemilikan sikap, keterampilan, pengetahuan
secara holistik, atau formal, valuasional dan
praksiologi.
URAIAN
1.
KOMPETENSI
LULUSAN
Dikembangkan sesuai tuntutan
kekinian Indonesia dan masa depan
sesuai kebutuhan.
2.
ISI
Diurai atas kecukupan dan kesesuaian
dengan kompetensi.
3.
PROSES
Dirancang berbasis kompetensi
dengan pendekatan scientific
4.
PENILAIAN
Berbasis proses dan output dengan
teknik tes dan non tes (portfolio).
KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM
DIKEMBANGKAN BERDASARKAN ASPEK
RELEVANSI (Pasal 38 UU Sisdiknas)
KURIKULUM 2013 (KBK): Penyempurnaan
Standar : KOMPETENSI LULUSAN, ISI,
PROSES, dan PENILAIAN
15
....Indonesia’s economy has enormous promise...
.... Indonesia’s recent impressive economic performance is not widely understood ....
Perlu dipersiapkan
social engineering
Perlu peningkatan
akses, kualitas dan
relevansi
pendidikan
Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential (McKinsey Global Institute, 2012)
16
Pengaruh Kualitas Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia
World Bank, Education Quality and Economic Growth, 2009
•Kualitas pendidikan
berpengaruh positif thd
pertumbuhan ekonomi
dengan koefisen
kontribusi hampir 2 kali
•Untuk negara dengan PDB
/Kapita dibawah rata-rata
dunia, koefisien ini
bernilai lebih tinggi yaitu
2.28
•Kualitas pendidikan
berpengaruh terhadap
produktivitas tenaga kerja
17
Pergeseran Paradigma Pembangunan
s/d Dekade 1980an
Dekade 1990an-2010an
Dekade 2020an dst
Pembangunan
Ekonomi Berbasis
Sumberdaya
Pembangunan
Ekonomi Berbasis
Pengetahuan
Pembangunan
Kesejahteraan
Berbasis Peradaban
Sumber Daya Alam
sebagai
Modal Pembangunan
Pengetahuan sebagai
Modal Pembangunan
Peradaban sebagai
Modal Pembangunan
Kekayaan
Pengetahuan
SDM Berpengetahuan
sebagai
Modal Pembangunan
Penduduk Sebagai
Pelaku/Kontributor
Kekayaan
Pengetahuan
Pendidikan
Penduduk Sebagai
Pasar/Pengguna
Pendidikan
Sumber Daya Manusia
sebagai
Beban Pembangunan
SDM Beradab
sebagai
Modal Pembangunan
Penduduk Sebagai
Kreator/Disiminator
Kekayaan
Peradaban
Pendidikan, dalam jangka panjang, adalah faktor tunggal paling menentukan melebarnya
jurang kesenjangan, oleh karena itu investasi dalam bidang pendidikan adalah cara logis untuk
menghilangkan kesenjangan tersebut
18
Pendidikan, Bahasa, dan Kebudayaan
Utuh
Alam
-Logika
-Etika
-Estetika
- Spiritua
lita
Budaya
Bahasa
Eksistensi
-Pikiran
-Perasaan
Ekspresi
Manusia
IPTEK
Pengetahuan
Seni
Peradaban
Pendidikan
Abstraksi
Masyarakat
(pengalaman) Interaksi
Tuhan
Internalisasi
Pembudayaan
Aktualisasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Membentuk Insan Indonesia yang Beradab
Kompetensi Inti IV (SD/MI): Menyajikan Pengetahuan yang dimiliki dengan bahasa
yang jelas, logis, sistematis, dengan karya yang estetis, dan dengan tindakan yang
mencerminkan anak beriman dan berakhlak mulia
19
Sumber : Kemdikbud, 2012.
Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21
Ciri Abad 21
Informasi
(tersedia dimana saja, kapan saja)
Komputasi
(lebih cepat memakai mesin)
Otomasi
(menjangkau segala pekerjaan rutin)
Komunikasi
(dari mana saja, ke mana saja)
Sumber : Kemdikbud, 2012.
Model Pembelajaran
Pembelajaran diarahkan untuk mendorong
peserta didik mencari tahu dari berbagai
sumber observasi, bukan diberi tahu
Pembelajaran diarahkan untuk mampu
merumuskan masalah [menanya], bukan
hanya menyelesaikan masalah [menjawab]
Pembelajaran diarahkan untuk melatih
berfikir analitis [pengambilan keputusan]
bukan berfikir mekanistis [rutin]
Pembelajaran menekankan pentingnya
kerjasama dan kolaborasi dalam
menyelesaikan masalah
20
Kerangka Kompetensi Abad 21
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
Kehidupan dan Karir
• Fleksibel dan adaptif
• Berinisiatif dan mandiri
• Keterampilan sosial dan budaya
• Produktif dan akuntabel
• Kepemimpinan&tanggung jawab
Pembelajaran dan Inovasi
• Kreatif dan inovasi
• Berfikir kritis menyelesaikan masalah
• Komunikasi dan kolaborasi
Informasi, Media and
Teknologi
• Melek informasi
• Melek Media
• Melek TIK
Kerangka ini menunjukkan
bahwa berpengetahuan
[melalui core subjects] saja
tidak cukup, harus dilengkapi:
-Berkemampuan kreatif - kritis
-Berkarakter kuat [bertanggung
jawab, sosial, toleran, produktif,
adaptif,...]
Disamping itu didukung dengan
kemampuan memanfaatkan
informasi dan berkomunikasi
Partnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,...
21
Kerangka Kompetensi Abad 21
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
•Mendukung Keseimbangan
penilaian: tes standar serta
penilaian normatif dan sumatif
•Menekankan pada pemanfaatan
umpan balik berdasarkan kinerja
peserta didik
•Membolehkan pengembangan
portofolio siswa
Perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak
hanya tes saja, tetapi dilengkapi dengan penilaian lain
termasuk portofolio siswa. Disamping itu dierlukan
dukungan lingkungan pendidikan yang memadai
• Menciptakan latihan pembelajaran,
dukungan SDM dan infrastruktur
• Memungkinkan pendidik untuk
berkolaborasi, berbagi pengalaman
dan integrasinya di kelas
• Memungkinkan peserta didik untuk
belajar yang relevan dengan konteks
dunia
• Mendukung perluasan keterlibatan
komunitas dalam pembelajaran, baik
langsung maupun online
22
Grafik Hubungan Inovasi dan Daya Saing
7
6
Indonesia
Competitiveness Score
5
4
3
y = 0,051x + 1,6176
Koef Korelasi = 0,91
2
GCI: Global Competitiveness Index
ICI: Innovation Capability Index
1
0
0
Sumber:
10
20
30
40
50
Innovation Score
60
World Economic Forum. The Global Competitiveness Report 2012–2013.
Augusto López-Claros. The Innovation for Development Report 2010–2011.
70
80
90
23
Koef Korelasi = 0,84
Source: Martin Prosperity Institute. 2011. Creativity and Prosperity: The Global Creativity Index.
24
Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja Indonesia
Pendidikan
>= S1/D4 :
Diploma I/II/III:
SMK:
SMA/MA :
2010
2025
2015
(BPS)
(Perkiraan)
(Perkiraan)
4,8% (5%)
6%
8%
2,8% (3%)
4%
8%
8,2%
(8,7%)
14,7%
(14,7%)
10
%
18%
16%
20%
SMP/MTs :
19,1%
(19,1%)
24%
22%
≤ SD/MI :
50,4% (49,5%)
40%
20%
Catatan: (..) tahun 2011
©Kemdikbud 2012
31
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indeks
Kesehatan
Tantangan
Pendidikan
Indeks
Pendidikan
5.8 Tahun
(tertinggi=12,6)
Harapan
Hidup Pada
Saat Lahir
Kesehatan
Tantangan
Pendidikan
Indeks
Pendapatan
13,2 Tahun
(tertinggi=18)
Rata-rata
Lama Sekolah
(RLS)
Harapan Lama
Sekolah (HLS)
(Mulai masuk sekolah)
(usia 25 tahun keatas)
GNI
Perkapita
(PPP $)
Pendapatan
Pendidikan
(Pendidikan memiliki efek
pengali terhadap kesehatan dan pendapatan)
©Kemdikbud 2012
32
“…pendidikan adalah daya
upaya untuk memajukan
bertumbuhnya
budi pekerti (kekuatan batin,
karakter), pikiran (intellect), dan
tubuh anak. Bagian-bagian itu
tidak boleh dipisahkan agar kita
dapat memajukan
kesempurnaan hidup anak-anak
kita..”
(Ki Hajar Dewantoro)
Pendidikan (dan keterampilan),
dalam jangka panjang, adalah
faktor tunggal paling menentukan
(the single greatest source)
melebarnya jurang kesenjangan,
oleh karena itu investasi dalam
bidang pendidikan (dan pelatihan)
adalah cara logis untuk
menghilangkan kesenjangan
tersebut......
Ben Bernanke, Gubernur Bank Sentral AS
Memberikan Layanan
Pendidikan Bermutu Seutuhnya untuk Semua
(untuk menghilangkan kesenjangan): Elevator Sosial
©Kemdikbud 2012
Program Utama Pendidikan
Layanan Pendidikan Bermutu Seutuhnya
untuk Semua
Layanan Pendidikan
Bermutu Seutuhnya
-Kurikulum bermutu
-Proses pembelajaran bermutu
-Lulusan bermutu
-Sarana Prasarana bermutu
-PTK bermutu
-Pengelolaan bermutu
-Pendanaan berstandar
-Penilaian bermutu
Plus Pendidikan Karakter
Pendidikan Reguler
Layanan Pendidikan Untuk
Menjangkau yang Tidak
Terjangkau
-Tidak terjangkau karena faktor geografi
-Tidak terjangkau karena faktor ekonomi
-Tidak terjangkau karena faktor sosial
-Tidak terjangkau karena faktor fisik
-Tidak terjangkau karena faktor psikis
-Tidak terjangkau karena faktor usia
1. Pendidikan Khusus dan
Pendidikan Layanan Khusus
©Kemdikbud 20122. Pendidikan Orang Dewasa
Kondisi Saat Ini
Belum mencapai kriteria wajib belajar Dikdas bagi seluruh penduduk usia sekolah
Kesenjangan: APK, Standar,...
PAUD
Kesenjangan: UN, APK, Biaya,...
Dikdas
Dikmen
Dikti
Dukungan PTK
Dukungan Kebijakan
Belum sesuainya antara
kebutuhan dan ketersediaan PTK
serta proses penyediaannya
©Kemdikbud 2012
-Belum sesuainya peraturan yang
ada dengan kebutuhan
-Belum sesuainya pelaksanaan dari
peraturan yang ada
Skema Program Pendidikan Menengah Universal
Meningkatkan IPM
Tujuan
Meningkatkan RLS
(25 Tahun Keatas)
Menggairahkan
Pendidikan Vokasi Bagi
yang sudah Bekerja
Meningkatkan HLS
Sasaran
2020
Pelaksanaan
Paket C Vokasi
Program
Pendidikan Vokasi di
SMK Malam dan
BLK
Penuntasan Dikmen
Universal 12 Tahun
[97% Penduduk
Usia Sekolah
Menengah]
Penuntasan
Pendidikan Khusus
dan Layanan Khusus
[3% Penduduk Usia
Sekolah Menengah]
Penyiapan Sarana Prasarana
Penyiapan PTK
Penyiapan Anggaran
©Kemdikbud 2012
41
Pentingnya Wajib Belajar 12 Tahun
Wajib Belajar vs PDB per Kapita
35000
Wajib Belajar vs GCI
6,00
30000
Indeks GCI
r = 0,93 (Koef. Korelasi)
PDB per Kapita
(USD)
25000
5,00
Y = -26025,17 + 4251,5 x
20000
15000
10000
5000
Indonesia (dibawah
rata-rata)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314
Wajib Belajar (tahun)
2.
3.
4,00
3,00
2,00
Y = 2,27 + 0,22 x
r = 0,96 (Koef. Korelasi)
1,00
0,00
0
1.
Indonesia
(diatas rata-rata)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Wajib Belajar (tahun)
Wajib belajar adalah data terkini yang diambil dari nation master
http://www.nationmaster.com/graph/edu_dur_of_com_edu-education-duration-of-compulsory
PDB per kapita adalah data terkini yang diambil dari data statistik world bank 2011
http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD/countries
©Kemdikbud
Nilai indeks GCI diambil dari The Global Competitiveness Report
2010-2011 2012
42
Pentingnya Wajib Belajar 12 Tahun
Wajib Belajar vs IPM Pendidikan
Wajib Belajar vs IPM Total
0,8
1
0,7
0,9
0,8
0,5
Indonesia (dibawah
rata-rata)
Indeks HDI
Pendidikan
0,4
0,3
0,2
Y = 0,43 + 0,019 x
r = 0,97 (Koef. Korelasi)
0,1
Indonesia
(dibawah ratarata)
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
Y = 0,23 + 0,052 x
r = 0,99 (Koef. Korelasi)
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314
Wajib belajar (tahun)
2.
0,7
0,1
0
1.
Indeks HDI Total
0,6
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314
Wajib belajar (tahun)
Wajib belajar adalah data terkini yang diambil dari nation master
http://www.nationmaster.com/graph/edu_dur_of_com_edu-education-duration-of-compulsory
©Kemdikbud
2012
Nilai indeks Pendidikan diambil dari Human Development
Report 2011
43
1
Peningkatan akses pendidikan dasar, menengah
dan pendidikan tinggi
2
Penerapan metodologi pendidikan yang
memperhatikan kemampuan sosial, watak, budi
pekerti, kecintaan terhadap budaya-bahasa
Indonesia
3
Pemberdayaan peran Kepala Sekolah, revitalisasi
peran Pengawas Sekolah, mendorong aktivasi
peran Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan di
tingkat Kabupaten
4
Penataan ulang kurikulum sekolah
5
Peningkatan kualitas guru, pengelolaan dan
layanan sekolah
HASIL
LAYANAN
KOMPONEN UTAMA
PE LAYANAN
KOMPETENSI LULUSAN
SIKAP
ISI
PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
PROSES
PENILAIAN
1. TEMATIK TERPADU
2. PENDEKATAN SAINTIFIK
3. INQIURY & DISCOVERY
LEARNING
4. PROJECT BASED LEARNING
5. BAHASA SEBAGAI PENGHELA
1. AUTHENTIC
2. MENGUKUR TINGKAT BERPIKIR
DARI RENDAH HINGGA TINGGI
3. MENGUKUR PROSES KERJA
SISWA
4. TES DAN PORTFOLIO
PTK
SARPRAS
PEMBIAYAAN
1.KOMPETENSI GURU,
KS ,PS.
2.KINERJA GURU, KS, PS
3.PEMBINAAN
BERKELANJUTAN
4. REKRUT., PPA dan PPG
1. KECUKUPAN DAN
KESESUAIAN (USB, REHAB,
PERAALATAN, PERPUST., )
2. PEMANFAATAN
3. RESOURCE SHARING
1. UNIT COST
2. SUMBER PENDANAAN
3. KECUKUPAN BOS,
BSM, BOPTN
4. EFISIENSI
PEMANFAATAN
1. EVALUASI RUANG LINGKUP
2. EVALUASI KESESUAIAN,
KECUKUPAN, KEDALAMAN
DAN KELUASAN (STUDI
BANDING INTERNASIONAL:
REASONING)
PENGELOLAAN
1. MANAJEMEN PERUBAHAN
2. POLA KEPEMIMPINAN
3. POLA SUPERVISI
PROFIL PEMENUHAN SNP
SEKOLAH DASAR
Tingkat
Pemenuhan
INDEKS/
RATING
NILAI
> SNP
> 2,10
3
SNP
1,96 – 2,05
2
Menuju SNP 2
1,51-1,95
1
Menuju SNP 1
1,00-1,50
CONTOH :
PROFIL PEMENUHAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR
REKAPITULASI
RATA2
STANDAR ISI
STANDAR PROSES
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
STANDAR PTK
STANDAR SARANA DAN PRASARANA
STANDAR PENGELOLAAN
STANDAR PEMBIAYAAN
STANDAR PENILAIAN
STANDAR ISI
3,00
1.39
1.35
1.44
1.15
1.35
1.47
1.40
1.53
1.44
2,50
STANDAR PENILAIAN
STANDAR PROSES
2,00
1,50
STANDAR PEMBIAYAAN
1,00
STANDAR PENGELOLAAN
STANDAR KOMPETENSI
LULUSAN
STANDAR PTK
STANDAR SARANA DAN
PRASARANA
10 KOMPONEN YANG PALING BERMASALAH
Sehat jasmani dan rohani serta sportif
1.01
Memiliki rasa seni dan memahami budaya
1.06
Berfikir logis dan analisis
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia
Ketentuan Sarana dan Prasarana
1.06
Guru
1.24
Teknik, mekanisme, dan prosedur penilaian
1.30
Kerangka dasar, dan struktur kurikulum
1.31
Memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air
1.31
Penetapan besaran biaya operasi nonpersonalia, ATS dan BAHP
1.33
1.13
1.19
1,0
1,5
2,0
CONTOH :
PROFIL PEMENUHAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
PROVINSI ACEH
REKAPITULASI
RATA2
STANDAR ISI
STANDAR PROSES
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
STANDAR PTK
STANDAR SARANA DAN PRASARANA
STANDAR PENGELOLAAN
STANDAR PEMBIAYAAN
STANDAR PENILAIAN
1.42
1.30
1.51
1.19
1.37
1.48
1.47
1.56
1.49
STANDAR ISI
3,00
STANDAR PENILAIAN
2,50
STANDAR PROSES
2,00
1,50
STANDAR PEMBIAYAAN
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
1,00
STANDAR PENGELOLAAN
STANDAR PTK
STANDAR SARANA DAN
PRASARANA
10 KOMPONEN YANG PALING BERMASALAH
Sehat jasmani dan rohani serta sportif
Memiliki rasa seni dan memahami budaya
Berfikir logis dan analisis
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia
Ketentuan Sarana dan Prasarana
Guru
Pengembangan diri peserta didik
Kerangka dasar, dan struktur kurikulum
Memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air
Penetapan besaran biaya operasi nonpersonalia, ATS dan BAHP
1.01
1.11
1.13
1.15
1.20
1.25
1.29
1.32
1.34
1.35
-
0,50
1,00
1,50
2,00
PROFIL PEMENUHAN SNP
SEKOLAH MENENGAH ATAS
Tingkat
Pemenuhan
INDEKS/
RATING
NILAI
> SNP
> 2,10
3
SNP
1,96 – 2,05
2
Menuju SNP 2
1,51-1,95
1
Menuju SNP 1
1,00-1,50
CONTOH :
PROFIL PEMENUHAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS
REKAPITULASI
RATA2
STANDAR ISI
STANDAR PROSES
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
STANDAR PTK
STANDAR SARANA DAN PRASARANA
STANDAR PENGELOLAAN
STANDAR PEMBIAYAAN
STANDAR PENILAIAN
STANDAR ISI
3,00
1.55
1.77
1.37
1.23
1.78
1.58
1.49
1.57
1.57
STANDAR PENILAIAN
2,50
STANDAR PROSES
2,00
1,50
STANDAR PEMBIAYAAN
1,00
STANDAR PENGELOLAAN
STANDAR KOMPETENSI
LULUSAN
STANDAR PTK
STANDAR SARANA DAN
PRASARANA
10 KOMPONEN YANG PALING BERMASALAH
Memiliki rasa seni dan memahami budaya
1.06
Berfikir logis dan analisis
1.07
Memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air
1.13
Sistem informasi manajemen
1.25
Pemantauan, Pengawasan, dan Evaluasi
1.27
Cerdas, berpengetahuan, berkepribadian, berakhlak mulia, serta siap hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
1.30
Perencanaan
1.35
Ketentuan Sarana dan Prasarana
1.36
Teknik, mekanisme, dan prosedur penilaian
1.37
Pelaksanaan Rencana Kerja
1.43
1,0
1,5
2,0
CONTOH :
PROFIL PEMENUHAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
PROVINSI ACEH
REKAPITULASI
RATA2
STANDAR ISI
STANDAR PROSES
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
STANDAR PTK
STANDAR SARANA DAN PRASARANA
STANDAR PENGELOLAAN
STANDAR PEMBIAYAAN
STANDAR PENILAIAN
1.53
1.78
1.35
1.19
1.78
1.50
1.47
1.54
1.56
STANDAR ISI
3,00
STANDAR PENILAIAN
2,50
STANDAR PROSES
2,00
1,50
STANDAR PEMBIAYAAN
STANDAR KOMPETENSI
LULUSAN
1,00
STANDAR PENGELOLAAN
STANDAR PTK
STANDAR SARANA DAN
PRASARANA
10 KOMPONEN YANG PALING BERMASALAH
Memiliki rasa seni dan memahami budaya
Berfikir logis dan analisis
Memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air
Sistem informasi manajemen
Ketentuan Sarana dan Prasarana
Cerdas, berpengetahuan, berkepribadian, berakhlak mulia, serta siap
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
Perencanaan
Pemantauan, Pengawasan, dan Evaluasi
Teknik, mekanisme, dan prosedur penilaian
Pelaksanaan Rencana Kerja
1.03
1.04
1.06
1.27
1.27
1.27
1.31
1.32
1.34
1.38
-
0,50
1,00
1,50
2,00
CONTOH :
CAPAIAN PEMENUHAN STANDAR NASIONAL
PER PROPINSI
1000
896
900
841
800
700
567
600
500
417
400
300
365
358
302
268
234
200
232
204
181
137
111
93
100
178
119
65
265
52
101
68
32
14
140
139
2
7
2
0
1
2
3
4
40
23
126
CONTOH :
Aceh
Rata-Rata
Nilai 8
Standar
64.73
Aceh : 15/33
(63,49)
CONTOH :
Ranking 14 dari 33
Rata-Rata
Nasional
68.58
CONTOH :
Ranking 8 dari 33
Rata-Rata
Nasional
68.96
CONTOH :
Ranking 17 dari 33
Rata-Rata
Nasional
68.22
CONTOH :
Rata-Rata
Nasional
49.81
Ranking 24 dari 33
CONTOH :
Ranking 13 dari 33
Rata-Rata
Nasional
59.53
CONTOH :
Ranking 18 dari 33
Rata-Rata
Nasional
56.87
CONTOH :
Ranking 17 dari 33
Rata-Rata
Nasional
50.72
CONTOH :
Ranking 11 dari 33
Rata-Rata
Nasional
72.77
PERUBAHAN MINDSET
....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1)
rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan,
keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4)
reformasi penilaian.......
52
PERGESERAN POLA PIKIR
•
•
•
•
•
Berpikir linier  sistemik
Berpikir parsial  holistik
Berpikir objek  konektivitas (keterkaitan)
Berpikir hierarkhis  jaringan (networking)
Berpikir struktur  proses
Mindset  Guru sebagai Profesi
• Meyakinkan
mengapa harus
berubah mindset?
(Mengapa orang
sukses ? Sebab
mindset diset
menjadi “orang
sukses” (mencapai
kesuksesan)
• Bagaimana
melakukannya ?
• Insiatif
memerlukan
kesdaran Guru
• Pengaruh eskternal
memerlukan
“TOKOH PANUTAN”
Bekerja pragmatis  paradigma ibadah
POLA PIKIR
Sumber : Kemdikbud, 2012.
MEMPENGARUHI
KEPUTUSAN
WUJUD TINDAKAN :
MENGIKUTI
TOKOH PANUTAN
HABIT/
BUDAYA
53
2
FAKTA PERUBAHAN KURIKULUM
....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1)
rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan,
keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4)
reformasi penilaian.......
54
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
1975
Kurikulum
Sekolah Dasar
1947
Rencana Pelajaran
→ Dirinci dalam
Rencana Pelajaran
Terurai
1968
1994
Kurikulum
1994
Kurikulum
Sekolah Dasar
1945 1955
1965
1964
Rencana
Pendidikan
Sekolah Dasar
Sumber : Kemdikbud, 2012.
1975
1973
Kurikulum
Proyek Perintis
Sekolah
Pembangunan
(PPSP)
1985
1995
1984
Kurikulum
1984
2004
Rintisan
Kurikulum
Berbasis
Kompetensi
(KBK)
2013
‘Kurikulum 2013’
2005
2015
2006
Kurikulum
Tingkat
Satuan
Pendidikan
(KTSP)
1997
Revisi Kurikulum
1994
55
SAAT INI :2013
KURIKULUM
PT
SMA/K
SMP
SD
Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960).
56
RAPOR SAAT INI HANYA
MELAPORKAN KOMPETENSI
PENGETAHUAN (KECUALI
SEKOLAH TERTENTU).
Kompetensi yang
seharusnya dimiliki siswa :
SIKAP, PENGETAHUAN DAN
KETERAMPILAN
akibatnya
AKTIVITAS PEMBELAJARAN
DIREDUKSI MENJADI
KEGIATAN PENGETAHUAN
SAJA
PENILAIAN JUGA DIREDUKSI
MENJADI “HANYA”
MENGANDALKAN TES
• Tidak memotivasi siswa
GAGAL MEMBANGUN
• KREATIVITAS LULUSAN
• DAYA SAING LULUSAN
DAN BANGSA
• Tidak memberi efek terhadap
perbaikan pembelajaran
• Tidak memberi informasi yang
akurat bagi stakeholders (orang
tua, dunia kerja dan masyarakat)
57
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
PERANCANGAN
PROSES PEROLEHAN
KOMPETENSI
(PROSES BELAJAR)
DAN MATERI
ARSITEKTUR
INSTRUMEN
PENILAIAN
KOMPETENSI
RANCANGAN PROSES
PENILAIAN
PENGADMINSTRASIAN
PELAPORAN
KOMPETENSI
SISWA (RAPOR)
PERUBAHAN MANAJEMEN SEKOLAH :
JADWAL, KALENDER PENDIDIKAN, POLA SUPERVISI, SISTEM PERENCANAAN,
PEMINATAN, KULTUR, AKTIVITAS PENGENDALIAN, REVITALISASI KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER, DSB.
PELATIHAN GURU, KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS:
• PENETAPAN DESAIN : PERUBAHAN MIND SET  KETERAMPILAN
MENERAPKAN KURIKULUM 2013
• PENETAPAN MATERI
• PENETAPAN PESERTA, NS, IN, GI dan GS
• SISTEM EVALUASI dan PENJAMINAN MUTU
58
RAPOR SEKOLAH DASAR ...1/3
1. Pengetahuan
Aspek
Mengingat dan
memahami
pengetahuan faktual
dan konseptual
berdasarkan rasa
ingin tahu tentang:
- dirinya,
- makhluk ciptaan
Tuhan dan
kegiatannya
- benda-benda lain di
sekitarnya
Catatan
Diisi oleh guru dalam
kalimat positif tentang
apa yang menonjol
terkait kemampuan anak
dalam tiap muatan
pelajaran dan apa yang
perlu usaha-usaha
pengembangan untuk
mencapai kompetensi
yang ditetapkan pada
kelas yang diikutinya.
59
RAPOR SEKOLAH DASAR ...2/3
2. Keterampilan
Aspek
Menyajikan kemampuan
mengamati, menanya, dan
mencoba dalam:
- bahasa yang jelas, logis
dan sistematis
- karya yang estetis
- gerakan anak sehat
- tindakan anak beriman
dan berakhlak mulia
Catatan
Diisi oleh guru
dalam kalimat
positif tentang apa
yang menonjol dan
apa yang perlu
usaha-usaha
pengembangan
untuk mencapai
kompetensi yang
ditetapkan pada
kelas yang
diikutinya.
60
RAPOR SEKOLAH DASAR ...3/3
3. Sikap
Aspek
Catatan
Menerima,
menjalankan, dan
menghargai ajaran
agama yang
dianutnya.
Diisi oleh guru dalam kalimat
positif tentang apa yang menonjol
dan apa yang perlu usaha-usaha
pengembangan untuk mencapai
kompetensi yang ditetapkan pada
kelas yang diikutinya.
Menunjukkan
perilaku jujur,
disiplin, tanggung
jawab, santun,
peduli, percaya diri,
dan cinta tanah air
Diisi oleh guru dalam kalimat
positif tentang apa yang menonjol
dan apa yang perlu usaha-usaha
pengembangan untuk mencapai
kompetensi yang ditetapkan pada
kelas yang diikutinya.
61
RAPOR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA...1/4
Capaian
No
Mapel
Pengetahuan Keterampilan
Sikap Sosial dan
Spiritual
Dalam
Mapel
Antarmapel
Kelompok A
1
2
3
4
5
6
7
Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti
(Nama guru)
Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (Nama guru)
Bahasa Indonesia (Nama guru)
1 – 4 (kelipatan
0,33)
1 – 4 (kelipatan
0,33)
SB, B, C, K
(diisi oleh
Guru)
Matematika (Nama guru)
Ilmu Pengetahuan Alam(Nama
guru)
Ilmu Pengetahuan Sosial (Nama
guru)
Bahasa Inggris (Nama guru)
Catatan:
SB : Sangat Baik
B : Baik
C: Cukup
K: Kurang
Disimpulkan
secara utuh
dari sikap
peserta
didik dalam
Mapel
(Deskripsi
Koherensi)
(diisi oleh
Wali Kelas
didahului
diskusi
dengan
semua guru)
62
RAPOR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA...2/4
Capaian :
No
Mapel
Pengetahuan
Keterampilan
2
3
Seni Budaya (Nama
guru)
Pendidikan Jasmani,
Olah Raga, dan
Kesehatan (Nama
guru)
Prakarya (Nama
guru)
Catatan:
SB : Sangat Baik
Dalam
Mapel
Antarmapel
Disimpulkan
secara utuh
dari sikap
peserta didik
dalam Mapel
(Deskripsi
Koherensi)
(diisi oleh Wali
Kelas
didahului
diskusi dengan
semua guru)
Kelompok B
1
Sikap Sosial dan
Spiritual
B : Baik
C: Cukup
K: Kurang
63
RAPOR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ...3/4
Deskripsi :
No.
Mapel
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti
2
Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
3
Bahasa Indonesia
4
Matematika
Kompetensi
Catatan
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap sosial dan spiritual
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap sosial dan spiritual
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap sosial dan spiritual
Pengetahuan
Aljabarnya lemah,
perlu ditingkatkan
dalam hal …
Keterampilan
Sikap sosial dan spiritual
64
RAPOR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ...4/4
Deskripsi :
No.
Mapel
Kelompok B
1
Seni Budaya
2
3
Pendidikan Jasmani,
Olahj Raga, dan
Kesehatan
Prakarya
Kompetensi
Catatan
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap sosial dan spiritual
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap sosial dan spiritual
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap sosial dan spiritual
Catatan:
Untuk mata pelajaran yang belum tuntas pada semester berjalan, dituntaskan melalui
pembelajaran remedi sebelum memasuki semester berikutnya.
Dinyatakan tidak naik kelas bila terdapat 3 mata pelajaran atau lebih, pada kompetensi
pengetahuan, keterampilan,dan/atau sikap belum tuntas/belum baik.
65
Creating
Characterizing/
Actualizing
Organizing/
Internalizing
Attitude
(Krathwohl)
Sumber : Kemdikbud, 2012.
Communicating
Evaluating
Associating
Analyzing
Skill
(Dyers)
Knowledge
(Bloom)
66
• Buku berbasis aktivitas untuk semua jenjang sekolah,
terutama untuk SD/MI
• Tiap pembahasan menggunakan pendekatan
kontekstual (idealnya transdisipliner)
• Mengajak siswa untuk mencari tahu berdasarkan
konteks pembahasannya
• Pendekatan terpadu untuk buku SD/MI dan IPA-IPS
SMP/MTs
• Tiap pembahasan mencakup tiga ranah kompetensi:
pengetahuan, keterampilan, sikap
• Tiap bab/tema memuat satu atau lebih projek untuk
dikerjakan dan disajikan siswa
Sumber : Kemdikbud, 2012.
67
• Memuat kompetensi, isi, proses dan penilaian (self
explain dan siswa dapat melakukan self assesment)
• Bukan content based tetapi activity based
• Memuat penilaian capaian pembelajaran secara
bertahap mulai review [ulasan], exercise [latihan],
problem [pemecahan masalah], challenge
[tantangan yang membutuhkan pemikiran
mendalam], dan project [kegiatan bersama dalam
memecahkan permasalahan yang membutuhkan
dukungan sumber lainnya].
• Menekankan penggunaan bahasa yang jelas, logis,
sistematis.
• Keterampilan tidak selalu dalam ranah abstrak,
tetapi juga harus konkret dalam bentuk tindakan
nyata
Sumber : Kemdikbud, 2012.
68
3
ESENSI PERUBAHAN KURIKULUM
....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1)
rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan,
keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4)
reformasi penilaian.......
69
ESENSI KURIKULUM 2013: ...1/4
SAAT BERTINDAK :
SIKAP
MEMANDU
PROSES PEMBENTUKAN :
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
MENDAHULUI PEMBENTUKAN
(DIINTEGRASIKAN DALAM
AKTIVITAS PENGETAHUAN DAN
KETERAMPILAN
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
SIKAP
DIBIASAKAN (DIBUDAYAKAN)
DAN DIAMATI ATAU DINILAI
DITUANGKAN DALAM RPP DAN
DILAKUKAN DALAM PEMBELAJARAN
Pembentukan Kompetensi Melalui
Pembelajaran dan Pemanfaatannya
Belajar
Bagaimana
Belajar
Mengapa
Keterampilan
Belajar Apa
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
Pembelajaran  K-S-A
Sumber : Alkaff, 2012.
Pengetahuan
Sikap
Pemanfaatan  A-S-K
71
ESENSI KURIKULUM 2013: ...2/4
KONDISI SAAT INI
Kompetensi : sikap,
pengetahuan dan keterampilan
belum secara jelas diurai ,
bahkan cenderung dipersepsi
menjadi kognitif, afektif, dan
psikomotorik saja. Tidak
digunakan memandu materi
ajar.
Dominan pada pengetahuan
Aktivitas pembelajaran hanya
domain pengetahuan
Penilain dominan
menggunakan tes
Rapor cendrung hanya
melaporkan
kompetensi bidang pengetahuan
menuju
KURIKULUM 2013
Kompetensi : sikap, pengethuan
dan keterampilan diurai menjadi
KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4, yang
memandu penetapan materi
Perpaduan sikap, pengetahuan,
dan keterampilan
Aktivitas pembelajaran didesain
pada 3 ranah sikap, pengetahuan
dan keterampilan
Penilain menggunakan tes,
obervasi, portfolio dan penilaian
sikap
Rapor berisi komponen sikap,
pengetahuan dan keterampilan
yang dilengkapi dengan deskripsi
kualitiatif
72
ESENSI KURIKULUM 2013: ...3/4
KONDISI SAAT INI
Di SD diajarkan berbasis mata
pelajaran, padahal tidak didukung oleh
terori pendidikan dan teori psikologi
yang berlaku
Di SMP diajarkan kelompok IPA dan
IPS secara parsial
Tidak tampak integrasi antar jenjang
pendidikan sehingga jenjang
sebelumnya seolah-olah bukan
prasyarat untuk jenjang berikutmya.
Bahasa tidak mampu memandu mapel
yang lain sebab kompetensi terpenting
dalam bahasa tidak dilatihkan secara
memadai
Meninggalkan kaidah metodologi
ilmiah dan tidak kokoh berpijak pada
kaidah pendidikan sehingga pemilihan
model tidak akurat
menuju
KURIKULUM 2013
SD : tematik terpadu, SMP
tematika terpadu + Mapel,
SMA/SMK : berbasis mapel
(tematik boleh saja sampai PT)
IPA dan IPS masih menggunakan pola tematik terpadu
Kompetensi antar jenjang
diintegrasikan sehingga tampak
berkesinambungan
Pembelajaran bahasa yang
berbasis teks akan mendorong
kemampuan berbahasa sejak
dini
Mengutamakan pendekatan
saintifik yang mengantarkan siswa
tidak berhenti pada pengetahuan
tetapi berlanjut ke keterampilan
dan pembentukan sikap.
73
4
KETERPADUAN ANTAR JENJANG
dan TEMATIK TERPADU
....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1)
rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan,
keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4)
reformasi penilaian.......
74
4/4
....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang
terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi
lulusam, dengan (2) kesesuaian & kecukupan,
keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi
pembelajaran dan (4) reformasi penilaian.......
PT
SMA/K
SMP
SD
TEMATIK
TERPADU
(Semua Muatan
kecuali agama)
TEMATIK
TERPADU
(IPA dan IPS)
+
MAPEL
TEMATIK
+
MAPEL
(Integrasi
Pendidikan
Menengah
SMA dan
SMK)
TEMATIK
+
MATA
KULIAH
75
PENTINGNYA TEMATIK TERPADU : 1/3
• Pendidik dan peneliti meyakini bahwa anak melihat dunia
sebagai suatu keutuhan yang terhubung, bukannya penggalanpenggalan yang lepas dan terpisah. [Departemen Pendidikan
Alberta, Kanada]
• Walaupun sekolah dasar dirancang dengan menggunakan mata
pelajaran dengan definisi kompetensi yang berbeda satu dengan
yang lain [seperti pada KBK 2004 dan KTSP 2006], mapel
tertentu akan menghasilkan keluaran-keluaran yang sama
dengan mapel lainnya. [Departemen Pendidikan Alberta,
Kanada]
• Mapel-mapel yang berbeda tersebut, ternyata sangat banyak
keterkaitan satu sama lain [sebagaimana tampak pada rumusan
kompetensi dasar KTSP 2006]. Dengan demikian keterpaduan
konten pada berbagai mapel dan arahan bagi siswa untuk dapat
membuat keterkaitan antar mapel akan memperkuat
pembelajaran siswa. [Departemen Pendidikan Alberta,
Kanada]
Sumber : Kemdikbud, 2012.
76
PENTINGNYA TEMATIK TERPADU : 2/3
• Kurikulum terpadu sebagai panutan dalam tematik terpadu
adalah salah satu pendekatan pembelajaran dimana
kompetensi [pengetahuan, keterampilan, dan sikap] dari
berbagai mapel digabungkan menjadi satu untuk
merumuskan pemahaman yang lebih mendalam dan mendasar
tentang apa yang harus dikuasai siswa.
• Telah banyak peneliti pendidikan yang menekankan
pentingnya pembelajaran terpadu seperti Susan Drake, Heidi
Hayes Jacobs, James Beane and Gordon Vars, dll yang
menyatakan bahwa kurikulum adalah terkait, terpadu,
lintas disiplin, holistik, dan berbagai istilah lain yang
memiliki arti yang sama.
• James Beane lebih jauh menekankan “When we are
confronted in real life with a compelling problem or
puzzling situation, we don’t ask which part is mathematics,
which part is science, which part is history, and so on.
Instead we draw on or seek out knowledge and skill from any
and all sources that might be helpful”
Sumber : Kemdikbud, 2012.
77
PENTINGNYA TEMATIK TERPADU : 3/3
Bagi sekolah dasar yang menganut sistem guru kelas, tematik
terpadu akan memberikan banyak keuntungan antara lain:
• Fleksibilitas pemanfaatan waktu dan menyesuaikannya
dengan kebutuhan siswa
• Menyatukan pembelajaran siswa, konvergensi pemahaman
yang diperolehnya sambil mencegah terjadinya inkonsistensi
antar mata pelajaran
• Merefleksikan dunia nyata yang dihadapi anak di rumah dan
lingkungannya
• Selaras dengan cara anak berfikir, dimana menurut
penelitian otak mendukung teori pedagogi dan psikologi
bahwa anak menerima banyak hal dan mengolah dan
merangkumnya menjadi satu. Sehingga mengajarkan secara
holistik terpadu adalah sejalan dengan bagaimana otak anak
mengolah informasi.
Sumber : Kemdikbud, 2012.
78
KETERPADUAN PENDIDIKAN MENENGAH:
... 14/15
PENDIDIKAN MENENGAH :
• Keterpaduan antar jenjang
• Keterpaduan dalam Pendidikan Menengah
SMA/MA
/SMALB
SMK/
MAK
MUATAN UMUM
(SEBAGAI COMMON
GROUND)
79
KETERPADUAN PENDIDIKAN MENENGAH: ... 15/15
SIKAP
PENDIDIKAN MENENGAH:
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti,
Pendidikan Kewrganegaraan, Bahasa,
Matematika, IPA, IPS, Seni dan Budaya,
Penjasor, Keterampilan/ Kejuruan dan Muatan
Lokal.
PENGETAHUAN
SMA/MA
1
2
3
PEMINATAN SMA/MA
KETERAMPILAN
SMK/MAK
4
1 2 3 4 5 6 7 8
PEMINATAN SMK/MAK
80
5
MSILESTONE PENGUATAN
PROFESI GURU di INDONESIA
....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1)
rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan,
keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4)
reformasi penilaian.......
81
INPUT
1
PROCESS
OUTPUT
1. Tidak ada sekolah yang tidak memperoleh
pembinaan/Penjaminan Mutu oleh Badan
tahun 2013.
2. Tidak ada guru yang tidak memperoleh
“CPD” oleh Badan tahun 2013.
3. Tidak ada KS dan PS yang tidak memperoleh
“CPD “ Badan tahun 2013.
•
•
•
•
•
•
•
•
2
UN atau Tes Standar
Peringkat Akreditasi
Kualitas Pembelajaran
Kualitas Lulusan
Peta Mutu Sekolah
Peta Mutu Guru
Budaya Mutu
Daya Saing Lulusan dan Satuan
Pendidikan
3
RULE DRIVEN
AUDIT
SISTEM/
REGULASI/
KEBIJAKAN
OUTCOMES
BENEFIT
IMPACTS
1. Sertifikasi/UKA
2. Penilaian Kinerja Guru/UKG
3. Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan
4. EDS & EMI
5. Penataan SIM PTK
6. Dukungan Manajemen
AUDIT
MUTU
Guru Bersertifikat Pendidik
Guru Mengikuti PKB
Kepala Sekolah Mengikuti PKB
Pengawas Sekolah Mengikuti PKB
Pegawai Kemdikbud Yang
Mengikuti Diklat
• Satuan Pendidikan Yang
Melakukan PMP
• Guru yang Dinilai Kinerjanya
•
•
•
•
•
I K U dan I K K
POLITICAL
DRIVEN
MANAGEMENT
DRIVEN
QUALITY
DRIVEN
KNOWLEDGE
DRIVEN
INOVATION
DRIVEN
1. Terbitnya Peraturan
Pemerintah nomor 74
tahun 2008 tentang Guru
2. Pembayaran Tunjangan
Profesi Pendidik bagi
guru-guru yang sudah
disertifikasi.
1. Terbitnya Permendiknas nomor
27 tahun 2010 tentang program
induksi bagi guru pemula
2. Terbitnya Permendiknas nomor
35 tahun 2010 tentang Petunjuk
teknis Jabatan Fungsional
Guru dan Angka kreditnya
2015: MILESTONE BARU :
KUOTA NASIONAL, SISTEM SELEKSI
MAHASISWA CALON GURU,
REKONSTRUKSI
PENDIDIKAN
GURU,
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012??
REKRUITMEN CALON GURU, SISTEM
DISRIBUSI DAN SISTEM PEMBINAAN
PROFESI TERPADU
Pencanangan Guru
sebagai Profesi
4 Desember 2004
1.Terbitnya UndangUndang nomor 14
tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen
2.Terbitnya Peraturan
Pemerintah nomor 19
tahun 2005 tentang
Standar Nasional
Pendidikan
Pelaksanaan
Sertifikasi Guru
untuk Kuota
Tahun 2006 dan
2007
1. Terbitnya PP no 41 th 2009
tentang Tunjangan Profesi
Guru dan Dosen, Tunjangan
Khusus Guru dan Dosen,
serta Tunjangan Kehormatan
Profesor
2. Terbitnya PerMenneg PAN dan
RB nomor 16 tahun 2009
tentang Jabatan Fungsional
Guru dan Angka kreditnya
Terbitnya Peraturan
Bersama Mendiknas,
Men PAN&RB,
Mendagri, Menkeu,
dan Menag tentang
Penataan dan
Pemerataan guru PNS
1
KUOTA NASIONAL,
STANDAR DAN POLA
REKRUTMEN
MAHASISWA CALON
GURU
(DEMAND DRIVEN)
INTELEKTUAL,
MINAT, BAKAT, SIKAP, dan
PHISIK
STANDARISASI
INPUT DAN KUOTA
NASIONAL
BELUM ADA ??
2
3
REKONSTRUKSI
PENDIDIKAN
AKADEMIK,
PROFESI GURU dan
PENATAAN LPTK
PERENCANAAN
KEBUTUHAN,
REKRUITMEN,
DISTRIBUSI
KUANTITAS
DAN KUALITAS
STANDARISASI LULUSAN
LPTK MASIH
TERKENDALA ?
GURU KURANG
TETAPI LEBIH ??
4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
KUALIFIKASI
KOMPETENSI
KINERJA
KENAIKAN PANGKAT
KARIR
PKBG
HARLINDUNG
TUNJANGAN
KINERJA GURU
PROFESONAL
BELUM OPTIMAL
DOMAIN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DOMAIN PEMKAB/PEMKO
(Diperlukan Standar Minimal
Yang Berlaku Untuk Semua
Kab /Kota)
84
UJI
KOMPETENSI
N ˂ SM
DIKLAT MANDIRI
(MENDIDIK DIRI
SENDIRI)
N ≥ SM
INTERNALLY &
EKSTERNALLY
DRIVEN
N ˂ SM
Pembinaan karier dan
kepangkatan
 Memastikan guru
melaksanakan tugas
profesional
 Menjamin bahwa guru
memberi layanan
pendidikan yang
berkualitas

PK
N ≥ SM
(KEPASTIAN, KEMANFAATAN
dan KEADILAN)
DIKLAT DASAR
DIKLAT LANJUTAN
INDIKATOR UTAMA
DIKLAT
PENGEMBANGAN
GURU
PROFESIONAL
1. KENAIKAN PANGKAT/
JABATAN
2. PROMOSI
No.
1.
3. TUNJANGAN PROFESI
SM : Standar Minimal
PKB : Pembinaan Keprofesian
Berkelanjutan
PK
: Penilaian Kinerja
1.
Kompetensi Lulusan, Hasil Belajar Siswa (Nilai Rapor, UN dan Hasil
Tes Standar Lainnya)
2.
Karya Prestatif Siswa dalam berbagai kompetisi Lokal, Nasional dan
Internasional
3.
Kesinambungan Prestasi Siswa di PT atau bekerja melalui
Penelusuran Alumni.
4.
Rekognisi Pihak Eksternal terhadap kualitas Siswa
Disiplin Guru (waktu,
nilai, kehadiran, ethos kerja)
2.
Efisiensi dan
Efektivitas
pembelajaran
(Kapasitas
transformasi ilmu ke
siswa)
3.
Keteladanan Guru
DAMPAK /INDIKATOR
Isu Strategis :
1. SOP
2. Alat Ukur
3. Permendikbud
INDIKATOR
(berbicara, bersikap dan berperilaku)
4.
Motivasi Belajar
Siswa
MILESTONE PEMBINAAN PROFESI GURU:
Telah berhasil
menaikkan minat lulusan
Pendidikan Menengah
menjadi guru (69,4 %
peserta SBMPTN 2013
memilih menjadi Guru)
meski belum signifikan
meningkatkan kinerja
profesional guru
Dibutukan komitmen
nasional berupa sistem
yang mampu
mendorong kinerja
profesional guru berupa
penguatan impelmentasi
sistemik dari UKG, PKG,
PKB, Pangkat dan Karir
Guru dengan TPG.
2016
2005
SERTIFIKASI
GURU DALAM
JABATAN
PPG DALAM
JABATAN
PPG PRAJABATAN
PENGUATAN PROSES:
“ACTIVITY BASED”
BUKAN SEKEDAR
“CONTENT BASED”
KOMPETENSI LULUSAN
•
•
•
•
•
BUKU SISWA
•
BUKU GURU
•
•
CONTOH RPP
•
•
VIDEO
STANDAR PROSES
PENILAIAN
PROSES REMEDI
PENGAYAAN
PEDOMAN INTERAKSI
KOMPETENSI DASAR,
INDIKATOR DAN TUJUAN
PEMBELAJARAN
ANALISIS DAN PEMILIHAN
MATERI AJAR
PEMILIHAN MODEL, MEDIA
DAN SUMBER BELAJAR
PERANCANGAN SKENARION
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
PEMBELAJARAN
87
PENGUATAN PROSES:
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
PENDEKATAN/MODEL BELAJAR
Tematik Terpadu
Pendekatan Scientific
Discovery/Inquiry
Learning
Problem Based Learning
Project Based Learning
Cooperative Learning
MODUL PELATIHAN
• Konsep Dasar
• Succes Story/Fakta
Empirik Penerapannya
• Langkaah Operasional
Penerapan
• Evaluasi Yang Digunakan
• Video Pembelajarannya
88
5
KONDISI OBJEKTIF GURU:
Fakta Empirik Kekinian Guru Kita :
....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1)
rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan,
keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4)
reformasi penilaian.......
89
HASIL UJI KOMPETENSI:
• Latar Pengetahuan : UKA 2012 : 42,25 UKG 2012: 45,82 UKG 2013: 47,84
• Hasil Pelatihan Instruktur Nasional: Pretest 55,01 Posttest 66,97
(naik 11,96 atau 21,73 %) terdiri dari :
1. Konsep Kurikulum : 50,5573,56 (naik 23,01 atau 45,52 %)
2. Analisis Materi Ajar : 58,7465,12 (naik 6,38 atau 10,85 %)
3. Perancangan Pembelajaran dan Pelaksanaannya: 56,6962,74 (naik 6,65 atau 11,86 %)
• Hasil Pelatihan Guru Inti Pretest: 43,03  Posttest 55,19 (naik
12,16 atau 28,26 %) terdiri dari :
1. Konsep Kurikulum : 36,44  61,60 (naik 25,16 atau 69,05 %)
2. Analisis Materi Ajar : 46,36  54,62 (naik 8,26 atau 17,82 %),
3. Perancangan Pembelajaran dan Pengetahuan Praktik : 45,10  50,09 (naik 4,99 atau
11,06 %).
• Hasil Pelatihan Guru Sasaran Pretest 40,01  Postest 52,62 (naik
12,61 atau 31,52 %,) terdiri dari :
1. Konsep Kurikulum : 33,98 58,02 (naik 70,75 %)Analisis
2. Materi Ajar : 43,51 52,46 (naik 20,57%,)
3. Perancangan Pembelajaran dan Pengetahuan Praktik : 41,28  48,06 (naik 16,42 %).
90
HASIL PRE DAN POST TEST PELATIHAN INSTRUKTUR NASIONAL (IN)
23.01
[45.52%]
6.38
[10.86%]
Naik 11.96
[21.73%]
6.65
[11.86%]
HASIL PRE DAN POST TEST PELATIHAN GURU INTI (GI)
25.16
[69.05%]
8.26
[17.82%]
Naik 12.16
[28.26%]
4.99
[11.06%]
HASIL PRE DAN POST TEST PELATIHAN GURU SASARAN (GS)
24.04
[70.75%]
8.95
[20.57%]
Naik 12.61
[31.52%]
6.78
[16.42%]
HASIL PRETEST DAN POSTEST IN
PRE TEST
POST TEST
Pre Test
Min
Max
Rataan
Stdev
17,50
85,00
55,01
10,67
RATAAN :
55.01
Post Test
Rata
66,97
Min
45,00
Max
97,50
Stdev
8,83
RATAAN :
66.97
HASIL PRETEST DAN POSTEST GI
PRE TEST
Pre Test
Min
Max
Rataan
Stdev
2,50
80,00
43,03
10,92
RATAAN :
43.03
POST TEST
Post Test
Min
Max
Rataan
Stdev
RATAAN :
55.19
17,50
87,50
55,19
11,06
HASIL PRETEST DAN POSTEST GS
PRE TEST
Pre Test
Min
Max
Rataan
Stdev
2,50
80,00
40,01
10,39
RATAAN :
40.01
POST TEST
Post Test
Min
Max
Rataan
Stdev
2,50
97,50
52,62
11,10
RATAAN :
52.62
Hasil Uji Kompetensi Awal 2012
Distribusi Nilai Nasional
50 000
< 30,0
40 000
Mengikuti
pembinaan
Distribusi Nilai Per Provinsi
≥ 30,0
Melanjutkan ke Pendidikan
dan Latihan
248.733 peserta (88,5%)
32.286 peserta
(11,5%)
30 000
Passing
grade = 30,0
20 000
Nilai Tertinggi
97,0
Nilai Terendah
1,0
Rata-rata
42,25
Standar Deviasi
12,72
10 000
0
0
25
50
75
100
Hasil Uji Kompetensi Berdasarkan Tempat Bertugas
100
Rata-rata Nasional = 42,25
90,0
97,0
80
80,0
72,0
60
58,9
51,3
46,1
40
50,0
49,1
36,9
32,6
20
13,0
11,0
Standar
Deviasi
3,0
1,0
0
4,0
1,0
TK
SD
SMP
SMA
11,82
9,27
11,36
12,86
SMK
12,07
Rata-rata
Nasional = 42,25
19/33
95,0
90,0
87,5
DI YOGYAKARTA
DKI JAKARTA
BALI
JAWA TIMUR
JAWA TENGAH
JAWA BARAT
KEPULAUAN RIAU
SUMATERA BARAT
PAPUA
BANTEN
KALIMANTAN TIMUR
NUSA TENGGARA BARAT
SULAWESI SELATAN
KALIMANTAN SELATAN
RIAU
PAPUA BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR
BENGKULU
GORONTALO
SULAWESI TENGGARA
SULAWESI UTARA
SUMATERA SELATAN
BANGKA BELITUNG
SULAWESI TENGAH
SUMATERA UTARA
LAMPUNG
SULAWESI BARAT
ACEH
JAMBI
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN BARAT
MALUKU UTARA
MALUKU
2,0
SLB
PENGAWAS
16,71
8,83
0
10
20
30
50,1
49,2
48,9
47,1
45,2
44,0
43,8
42,7
41,1
41,1
40,5
39,9
39,4
39,2
39,1
39,0
38,8
38,6
38,6
38,5
38,3
38,2
38,2
37,6
37,4
37,2
36,9
36,1
35,7
35,5
35,4
34,8
34,5
40
97
50
97
Distribusi Nilai UKG (Menurut Usia..1)
Rerata Nilai Kompetensi Pedagogi
Menurut Kelompok Usia
48,08
46,26
Rerata Nilai Kompetensi Profesional
49,25 Menurut Kelompok Usia
46,92
39,50
Tot avg:
43.20
<35 th
Usia
Tot avg:
44.45
avg
35-50 th
N
40,55
>50 th
Min
Stdev
<35 th
Usia
N
>50 th
Min
Stdev
14,673
0
12.18
35-50 th
264,551
0
11.93
>50 th
238,802
0
10.41
Total
518026
0
11.73
14,673
0
13.30
<35 th
35-50 th
264,551
0
12.96
>50 th
238,802
0
Total
518026
0
12.22
13.09
<35 th
35-50 th
avg
98
Hasil UKA 2012 Berdasarkan Kab/Kota
60
Rerata Nasional
42,25
Kab. Gresik
Kota Blitar
Kab. Sukabumi
55
50
154 Kab/Kota
45
40
337 Kab/Kota
35
30
Kab. Barito Utara
Kab. Dogiyai
25
Kab. Mentawai
Standar Deviasi :
12,72
20
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
99500
99
Hasil UKG 2012: Gabungan Kompetensi Pedagogi & Profesional
35000
Rata-rata = 45.82
UKG
30000
Maks
Min
Rata
Stdev
N
25000
20000
96.25
45.82
11.67
878,525
15000
10000
5000
0
4
8
12
16
20
24
28
32
36
40
44
48
52
56
60
64
68
72
76
80
84
88
92
96
100
0
100
96,25
95
94,00
93,00
90
86,25
85
81,00
80
75
24/33
Rata-rata
Nasional =
70
45.82
65
60
55
51,23
50
47,70
45,84
45
49,75
42,05
40
35
30
TK
SD
SMP
SMA
SMK
YOGYA
JATENG
BABEL
DKI
JATIM
SUMBAR
JABAR
KEPRI
BALI
BANTEN
KALSEL
PAPUA
RIAU
KALBAR
NTB
KALTIM
BENGKULU
PAPUA BARAT
SUMSEL
LAMPUNG
JAMBI
SUMUT
SULTRA
GORONTALO
SULBAR
SULUT
SULTENG
SULSEL
KALTENG
NTT
MALUKU
ACEH
MALUT
53,60
50,41
48,25
47,93
47,89
47,21
46,81
45,68
45,50
44,96
44,37
44,24
43,86
43,72
43,69
43,65
43,28
Rata-rata
Nasional :
45.82
42,52
42,30
42,27
42,10
42,06
41,86
41,79
41,59
41,53
41,45
41,18
41,14
41,05
40,00
38,88
38,02
100
Hasil UKG 2013: Gabungan Kompetensi Pedagogi & Profesional
YOGYA
18000
UKG
Rata-rata =
47.84
16000
Maks
Min
Rata
Stdev
N
14000
12000
10000
57,28
JATENG
100,00
1,00
47,84
12,77
561.856
55,14
DKI
53,43
JATIM
52,75
BALI
52,68
JABAR
51,74
SUMBAR
49,70
KEPRI
48,69
KALSEL
8000
48,57
BABEL
6000
BANTEN
48,10
47,14
47,01
KALTIM
4000
2000
4
8
12
16
20
24
28
32
36
40
44
48
52
56
60
64
68
72
76
80
84
88
92
96
100
0
100,00
100
95
96,25
93,00
96,25
NTB
45,93
BENGKULU
45,30
KALBAR
45,25
LAMPUNG
45,18
SULSEL
44,83
RIAU
44,76
JAMBI
93,00
KALTENG
90
SUMUT
85
82,50
80
Rata-rata
Nasional =
65
55
54,38
52,77
50,22
50
45
35
25/33 GORONTALO
42,05
SULUT
42,02
NTT
41,60
SULBAR
41,24
NAD
40,91
PAPUA BARAT
40,66
SULTENG
40,01
MALUKU
30
TK
SD
SMP
SMA
SMK
SDLB
42,44
PAPUA
SULTRA
46,47
40
43,57
42,16
51,09
43,68
47.84
42,15
47.84
60
44,00
44,27
SUMSEL
75
70
Rata-rata
Nasional :
MALUT
37,97
36,19
101
ISU STRATEGIS : .....1)
NO
ISU
KONDISI SAAT INI
KONDISI YANG DIHARAPKAN
1.
OTONOMI
DAERAH
PENGELOLAAN GURU
DESENTRALISASI
SENTRALISASI PENGELOLAAN GURU
(ADA PP ATAU REVISI UU 32 TENTANG
OTONOMI PENDIDIKAN)
2.
DISTRIBUSI
GURU
TIDAK MERATA SECARA
KUALITAS, KUANTITAS, DAN
MATA PELAJARAN
TEPAT KUALITAS (KUALIFIKASI DAN
KOMPETENSI), TEPAT KUANTITAS, TEPAT
DISTRIBUSI (REGULASI DISTRIBUSI)
3.
KUALIFIKASI
48.69% GURU BELUM S1/D4,
SUBDISI, LPTK
PENYELENGGARA, SISTEM
DATABASE SERTA DISTRIBUSI,
KONTRIBUSI PEMDA, ASPEK
LINIERITAS
100% GURU SUDAH S1/D4,
ADA REGULASI TENTANG LINIERITAS,
LEGALITAS LPTK PENYELENGGARA, DAN
SISTEM DATABASE
4.
MISMATCH
AKURASI DATA , UPAYA
PENANGGULANGAN
MINIMALISASI MISMATCH: BIDANG
STUDI DAN AREA DISTRIBUSI
5.
SERTIFIKASI
30% GURU SUDAH PUNYA
SERTIFIKAT PENDIDIK
SELURUH GURU SUDAH BERSERTIFIKAT
PERBAIKAN
REKRUTMEN, JADWAL, PERSYARATAN,
DAN UJI KOMPETENSI
ISU STRATEGIS : .....2)
NO
ISU
KONDISI SAAT INI
KONDISI YANG DIHARAPKAN
6.
PENILAIAN
KINERJA GURU
(PKG)
1. BELUM JELASNYA PEMETAAN
PERAN TENTANG
PELAKSANAAN PKG
2. BELUM ADA SISTEM
PENGENDALIAN PKG
1. ADA KEJELASAN TENTANG PERAN
UNIT TERKAIT
2. ADA REGULASI YANG MENGATUR
MEKANISME DAN PROSEDUR
PENGENDALIAN PKG BERBASIS MIS
7.
PKB
1. BELUM ADA ANALISIS
KEBUTUHAN TENTANG PKB
GURU
2. BELUM ADA DATABASE
BERBASIS SISTEM INFORMASI
3. MASIH KONVENSIONAL
4. BELUM ADA STANDAR
KURIKULUM UNTUK SETIAP
JENJANG KEPANGKATAN
5. BELUM ADA KEBIJAKAN TERKAIT
POLA PEMBINAAN PKB (ANTARA
TRAINING PROVIDER DAN
SEKOLAH: KKG/MGMP)
6. BELUM ADA STANDARISASI
TRAINING PROVIDER DAN
KKG/MGMP
1. BERBASIS ANALISIS KEBUTUHAN
(HASIL PKG)
2. ADA DATABASE BERBASIS SISTEM
INFORMASI
3. INOVATIF DAN WEB BASED SYSTEM
4. JENJANG KEPANGKATAN DIBINA
BERDASARKAN KURIKULUM
5. ADA REGULASI TENTANG
STANDARISASI TRAINING PROVIDER
DAN KKG/MGMP
ISU STRATEGIS : .....3)
NO
8.
ISU
PEMBINAAN KARIR
KONDISI SAAT INI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
MANUAL DAN KONVENSIONAL
RENDAHNYA KEMAMPUAN GURU
BELUM ADA PEMBINAAN YANG
SISTEMIK
PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH
BELUM BERDASARKN KARIR
SISTEM KENAIKAN PANGKAT
MANUAL DAN KONVENSIONAL
INPASSING BERAKHIR 30 DESEMBER
2011
KONDISI YANG DIHARAPKAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
BERBASIS MANAJEMEN INFORMASI
GURU MAMPU MEMBUAT KARYA
INOVATIF
PEMBINAAN KARIR GURU DILAKUKAN
SECARA SISTEMIK
ADA REGULASI KARIR KEPALA
SEKOLAH
DIKELOLA SECARA SISTEMIK (TERKAIT
DENGAN PKG) DAN BERBASIS SI
ADA REGULASI PENGGANTI
INPASSING
9.
PENGHARGAAN DAN
PERLINDUNGAN
BELUM ADA SISTEM PERLINDUNGAN
TERHADAP PROFESI GURU
PENGUATAN IMPLEMENTASI TENTANG
PERLINDUNGAN PROFESI GURU
10.
TUNJANGAN (PROFESI,
KHUSUS,
FUNGSIONAL, DAN
TAMBAHAN
PENGHASILAN)
1.
2.
1.
3.
4.
5.
MEKANISME PEMBAYARAN
KOMITMEN DAERAH TERHADAP
PEMBAYARAN
DUKUNGAN DATABASE LEMAH
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
BELUM BERDAMPAK PADA
PENINGKATAN
KINERJA/PROFESIONALISME
2.
3.
4.
5.
MEKANISME PEMBAYARAN PERLU
DIKAJI ULANG
ADA MEKANISME REWARD DAN
PUNISHMENT PEMDA
SISTEM DATABASE YANG
TERINTEGRASI HINGGA KAB/KOTA
PENGENDALIAN TERINTEGRASI
ADA MEKANISME REWARD DAN
PUNISHMENT BAGI GURU
ISU STRATEGIS : .....4)
NO
ISU
KONDISI SAAT INI
KONDISI YANG DIHARAPKAN
11. PENANGANAN GURU 1. BELUM ADA KRITERIA DAERAH
UNTUK DAERAH
KHUSUS
KHUSUS (3T)
2. DISTRIBUSI GURU
3. KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI
1. ADA KRITERIA YANG JELAS TTG
DAERAH KHUSUS
2. TEPAT KUANTITAS DAN KUALITAS
3. MEKANISME KHUSUS
12. GURU HONOR
(GURU BANTU,
HONDA, GTY, GTT)
1. BELUM ADA REGULASI
2. PENGANGKATAN YANG TIDAK
SESUAI DENGAN REGULASI
1. ADA REGULASI
2. ADA MEKANISME SANGSI BAGI
PELANGGARAN ATURAN
13. ASOSIASI PROFESI
GURU
1. BELUM ADA REGULASI
PENDIRIAN ASOSIASI PROFESI
2. BELUM OPTIMAL UNTUK
PERLINDUNGAN DAN
PEMBINAAN PROFESI
1. REGULASI PEMBENTUKA
ASOSIASI PROFESI
2. ADA REGULASI YANG MENGATUR
MEKANISME DAN PROSEDUR
PERLINDUNGAN DAN
PEMBINAAN PROFESI
14. PERENCANAAN
KEBUTUHAN GURU
1. PERENCANAAN GURU TIDAK
TERINTEGRASI SECARA
NASIONAL
2. KOORDINASI LEMBAGA
TERKAIT LEMAH
1. TERINTEGRASI SECARA NASIONAL
BERBASIS KEBUTUHAN RIIL YANG
DITUNJANG SISTEM INFORMASI
2. OPTIMALISASI KOORDINASI
LEMBAGA
ISU STRATEGIS : .....5)
NO
ISU
KONDISI SAAT INI
KONDISI YANG DIHARAPKAN
15.
PENATAAN LEMBAGA 1. BELUM OPTIMALNYA
PENDIDIKAN GURU
MEKANISME PENERAPAN
SANGSI TERHADAP
PELANGGARAN STANDAR
1. OPTIMALISASI PENERAPAN
SANGSI TERHADAP
PELANGGARAN STANDAR
16.
PENATAAN REGULASI
GURU
1. DESENTRAL MENUJU SENTRAL
2. PP 74
3. PERMENDIKNAS 39 UNTUK
KONDISI DAERAH KHUSUS
4. PERMENEG PAN 16
1. REVISI UU 32
2. REVISI PP 74
3. REVISI PERMENDIKNAS
4. JUKNIS PERMENEG PAN 16
17.
PENDATAAN GURU
DAN NRG
1. BELUM ADA REGULASI
PENDATAAN GURU
2. PENDATAAN GURU BELUM
TERINTEGRASI DENGAN NISN
DAN NPSN
1. ADA REGULASI PENDATAAAN
GURU
2. INTEGRASI NUPTK, NISN DAN
NPSN YANG DIDUKUNG OLEH SIG
18.
KODE ETIK PROFESI
BELUM ADA REGULASI KODE ETIK
ADA REGULASI YANG MENGATUR
PEMBERLAKUAN KODE ETIK
19.
SISTEM PENJAMINAN BELUM ADA REGULASI SISTEM
MUTU
PENJAMINAN MUTU
ADA REGULASI DAN MEKANISME
PENJAMINAN MUTU
ISU STRATEGIS : .....5)
NO
20.
ISU
PENGHASILAN
MINIMAL BAGI
GURU SEKOLAH
SWASTA
KONDISI SAAT INI
BELUM ADA REGULASI YANG
MENGATUR YAYASAN
PENYELENGGARA PENDIDILAN
KONDISI YANG DIHARAPKAN
ADA REGULASI (PP, PERDA)
ISU STRATEGIS
BADAN
DITJEN
PAUDNI/DIKDAS/
DIKMEN
DAMPAK OTONOMI DAERAH THDP
PEMBERDAYAAN DAN PEMBINAAN
GURU
-
-
-
√
√
2.
DISTRIBUSI GURU
√
√
-
-
√
3.
KUALIFIKASI
-
√
√
-
√
4.
MISMATCH
√
√
-
-
-
5.
SERTIFIKASI
√
-
√
-
√
6.
PENILAIAN KINERJA GURU (PKG)
√
-
-
-
√
7.
PKB
√
-
-
-
√
8.
PEMBINAAN KARIR
-
√
-
-
√
9.
PENGHARGAAN DAN
PERLINDUNGAN
-
√
-
-
-
10.
TUNJANGAN (PROFESI, KHUSUS,
FUNGSIONAL, DAN TAMBAHAN
PENGHASILAN)
-
√
-
-
√
NO
1.
DITJEN
DIKTI
LITBANG
PEMDA
NO
ISU STRATEGIS
BADAN
DITJEN
PAUDNI/DIKDAS/
DIKMEN
DITJEN
DIKTI
LITBANG
PEMDA
11.
PENANGANAN GURU UNTUK
DAERAH KHUSUS (3T)
√
√
√
√
√
12.
GURU HONOR (GURU BANTU,
HONDA, GTY, GTT)
-
√
-
-
√
13.
ASOSIASI PROFESI GURU
√
-
-
-
-
14.
PERENCANAAN KEBUTUHAN
GURU
-
√
-
-
-
15.
PENATAAN LEMBAGA PENDIDIKAN
GURU
-
-
√
-
-
16.
PENATAAN REGULASI GURU
√
√
√
√
-
17.
PENDATAAN GURU DAN NRG
√
-
-
-
-
18.
KODE ETIK PROFESI
√
-
-
-
-
19.
SISTEM PENJAMINAN MUTU
√
√
√
√
√
20.
PENGHASILAN MINIMAL BAGI
GURU SEKOLAH SWASTA
-
-
√
√