Sub Bab 4 Filum Platyhelmintes (Cacing Pipih) PowerPoint Lectures for Biology, Seventh Edition Neil Campbell and Jane Reece Teacher : Mr.

Download Report

Transcript Sub Bab 4 Filum Platyhelmintes (Cacing Pipih) PowerPoint Lectures for Biology, Seventh Edition Neil Campbell and Jane Reece Teacher : Mr.

Sub Bab 4

Filum Platyhelmintes (Cacing Pipih)

PowerPoint Lectures for

Biology, Seventh Edition Neil Campbell and Jane Reece

Lectures by Chris Romero

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

Teacher : Mr. Sugeng Riyanto, S.Pd

Filum Platyhelminthes

Ciri Utama Yang Dimiliki :

• • • • Bentuk tubuh pipih, dan simetri bilateral.

Aselomata (belum memiliki rongga tubuh).

Bersifat hermaprodit.

Memiliki sistem organ sederhana (misal : 1. sistem pencernaan terdiri atas mulut, faring, usus dan tanpa anus.2. Respirasi melalui difusi dari permukaan tubuhnya, dll).

• Hidup secara bebas, dan ada pula yang parasit.

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

Klasifikasi Filum Platyhelminthes

Klasifikasi didasarkan pada cara hidup dan struktur tubuh yang dimiliki:

• Ada 3 Kelas, yaitu : – – –

Turbellaria

—diwakili oleh planaria (hidup bebas)

Trematoda

—diwakili oleh cacing hisap (parasit)

Cestoda

—diwakili oleh cacing pita (parasit) Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

Kelas Turbellaria / Cacing Berambut Getar

Contohnya Planaria (Dugesia sp) • • • • • • • Memiliki silia sebagai alat bantu bergerak Merupakan cacing pipih yang hidup secara bebas/tidak parasit.

Habitat di air tawar (kolam, danau atau sungai yang bersih) Pemakan sisa-sisa makhluk hidup yang sudah mati Bernafas melalui difusi pada permukaan tubuhnya Hermaprodit Reproduksi melalui : 1. Seksual 2. Aseksual (fragmentasi) Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

Struktur Tubuh Planaria

Faring Saluran pencernaan Aurikel Bintik mata Mulut

• • • • •

Ganglion Tali spinal

Mulut

—tempat masuknya makanan, terletak di bagian ventral. Pada mulut, terdapat saluran yang dapat dijulurkan yang disebut faring untuk menyedot makanan.

Saluran pencernaan

Bintik Mata

—mencerna makanan —alat indera digunakan untuk mendeteksi cahaya (planaria menyukai gelap)

Aurikel

—organ penciuman

Protonephridia

— yaitu saluran yang menghubungkan pori-pori dengan sel api sebagai organ eskresi Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

Organ Eskresi Planaria

Struktur Reproduksi Planaria

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings Pada suatu waktu, planaria dapat menghasilkan 2 mcam gamet. Namun kedua gamet tidak pernah saling membuahi.

Gb. Hermaprodit pada planaria

Kelas Trematoda / Cacing Hisap

Contohnya cacing hati (

Fasciola hepatica

dan Clonorchis sp)

• • • Merupakan cacing parasit (

parasit internal

); cacing hati dapat menginfeksi manusia.

Memiliki alat penghisap pada bagian mulutnya, berfungsi menempelkan cacing hati pada inangnya untuk mendapatkan makanan.

Bersifat hermaprodit; tubuh dilengkapi organ reproduksi yang dapat menghasilkan 2 macam gamet Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

Struktur Tubuh

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

Siklus Hidup Clonorchis

Zygot – Larva Myrasidium – Sporokis– Redia – Sercaria – Metacercaria – Cacing Dewasa

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Telur dilepaskan bersamaan dengan kotoran dari penderita Telur akan berkembang menjadi larva mirasidium dan masuk ke inang perantara 1, biasanya adalah siput Di tubuh siput, larva myrasidium akan bermetamorfosis menjadi sporosit Sporosit ini mengandung banyak kantung embrio, yang akan tumbuh menjadi Redia Redia akan tumbuh dan mengandung embrio yang akan berkembang menjadi Sercaria Sercaria yang dihasilkan akan berpindah inang ke inang perantara 2, biasanya ikan Pada tubuh ikan, metaserkaria akan membentuk kista.

Ikan yang terinfeksi di makan oleh manusia, maka kista akan berkembang menjadi cacing ati dewasa.

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

Myrasidium Telur Sercaria Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings Sporokis dengan redia Sporokis

Siklus Hidup Fasciola Hepatica

Zygot – Larva Myrasidium – Sporosit – Redia – Sercaria – Metacercaria – Cacing Dewasa

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Telur dilepaskan bersamaan dengan kotoran dari penderita Telur akan berkembang menjadi larva mirasidium dan masuk ke inang perantara 1, biasanya adalah siput Di tubuh siput, larva myrasidium akan bermetamorfosis menjadi sporosit Sporosit ini mengandung banyak kantung embrio, yang akan tumbuh menjadi Redia Redia akan tumbuh dan mengandung embrio yang akan berkembang menjadi Sercaria Sercaria yang dihasilkan akan berpindah menempel pada tumbuhan air membentuk kista metasercaria Tumbuhan yang mengandung kista di makan oleh domba, maka kista akan berkembang menjadi cacing hati dewasa.

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

Kelas Cestoda

Contohnya cacing pita (

Taenia solium

)

• Merupakan cacing pipih parasit (parasit internal); pada babi, ikan, dan sapi dapat menginfeksi manusia.

• Tubuh pipih panjang terdiri atas kepala (scolex) dilengkapi dengan pengait dan penghisap, berguna untuk melekat pada usus inangnya.

• Selain scolex, tubuh disusun oleh rantai panjang yang disebut proglotid, dimana masing-masing proglotid memiliki 2 macam alat kelamin (hermaprodit).

• Proglotid paling ujung, mengandung telur yang matang yang siap dikeluarkan dari inang bersama feses untuk kemudian menginfeksi lagi.

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

Struktur Tubuh Taenia sp

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

Siklus Hidup Taenia

a Larva, yang dilengkapi dengan scolex akan berkembang menjadi kista pada jaringan tubuh inang, misal pada otot b Manusia yang memakan daging yang terinfeksi, akan menyebabkan kista berkembang menjadi cacing pita dewasa d Di dalam telur yang telah dibuahi, embrio berkembang menjadi larva. Sapi mungkin akan memakan telur bersama rumput dan akan menjadi inang sementara bagi cacing pita

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

proglottids scolex c Cacing pita dewasa terdiri dari scolex dan proglotid.Proglotid pada bagian ujung mengandung telur yang telah dibuahi yang siap dikeluarkan bersama feses untuk menginfeksi kembali Fig. 22-11, p.361

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

Sub Bab 5

Filum Nemathelminthes (Cacing Gilig)

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

Teacher : Mr. Sugeng Riyanto, S.Pd

Filum Nemathelminthes

Ciri Utama Yang Dimiliki : • • Tubuh simetri bilateral, bulat panjang, bagian anterior dan posterior runcing.

Ditemukan hampir di semua tempat – darat, air tawar, laut, kebanyakan adalah parasit.

• • Memiliki rongga tubuh semu (Pseudoselom) Biasanya bukan hermaprodit (1 individu jantan dan betina terpisah – betina umumnya berukuran lebih besar).

• Saluran pencernaan sempurna-mulut sampai dengan anus.

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

Kelompok Nematoda

1.

Ascaris Lumbricoides

Ciri : a.

Parasit pada usus manusia (di sebut juga cacing perut).

b.

c.

d.

e.

f.

Bukan hermaprodit Reproduksi secara seksual Cacing jantan lebih kecil ukurannya di banding dengan cacing betina Memiliki panjang bervariasi, antara 31 cm s.d 49 cm Infeksi cacing Ascaris menyebabkan penyakit askariasis, umumnya menyerang anak-anak g.

Infeksi melalui makanan atau minuman yang mengandung telur Ascaris Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings Gb. Cacing Ascaris

Siklus Hidup Ascaris

1.

Telur yang keluar bersama feses penderita berada di tanah/ rumput.

2.

3.

4.

5.

6.

Telur ini akan masuk ke tubuh manusia melalui tangan yang terkontaminasi, atau debu, atau minuman/makanan yang terkontaminasi.

Telur akan masuk ke usus lalu berkembang menjadi larva Ascaris Larva akan keluar dari usus menusu jantung lalu ke paru-paru dan kemudian keluar untuk kembali ke usus. Di usus Ascaris berkembang menjadi dewasa untuk bereproduksi Kemudian dihasilkan telur-telur lagi Telur yang dihasilkan bisa mencapai 200 ribu buah Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

Bahaya Ascaris

Bila tidak segera diobati, Ascaris dapat mengakibatkan kematian Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

• • •

Ancylostoma duodenale ( Cacing Tambang)

Hidup parasit pada manusia, dengan menyerap darah dan cairan tubuh Cacing menempel pada usus inang karena memiliki kait kitin Reproduksi secara seksual 4 buah kait kitin Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

Siklus Hidup Ancylostoma duodenale

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

Enterobius vermicularis / Cacing Kremi

• • • • Parasit yang menyerang anak-anak.

Menginfeksi manusia melalui makanan yang dipegang dengan tangan yang kotor dan terinfeksi telur cacing.

Cacing dewasa memiliki panjang sekitar ½ inchi.

Hidup sebagai parasit pada usus besar, dan bila bertelur akan menuju ke anus.

Gb. Enterobius vermicularis jantan Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

Siklus Hidup Enterobius vermicularis

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

Wuchereria Bancrofti / Cacing Filaria

• • Habitat utama di pembuluh limfe Penumpukan cacing filaria di pembuluh limfe dapat menyebabkan penyakit kaki gajah.

• Cacing filaria menginfeksi manusia melalui perantara nyamuk Culex yang mengigit penderita.

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

Gb. Penyakit Kaki Gajah Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

Sub Bab 6

Filum Annelida (Cacing Bersegmen)

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

Teacher : Mr. Sugeng Riyanto, S.Pd

Filum Annelida (Cacing Bersegmen)

Ciri Utama Yang Dimiliki : • • • Tubuh memiliki ruas-ruas /segmen tubuh yang jelas Simetri bilateral Tubuh berongga (memiliki selom) berisi cairan yang membantu pergerakan • Sistem organ telah berkembang baik. Saluran pencernaan lengkap, sistem peredaran darah tertutup, dan sistem syaraf tangga tali • Secara umum hidup bebas, walaupun ada yang bersifat parasit eksternal pada hewan dan manusia Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

Fig. 22-19a, p.366

Klasifikasi Annelida

Filum Annelida diklasifikasikan menjadi 3 kelas, yaitu :

Polychaeta

—cacing pasir (umumnya hidup di laut)

Oligochaeta

—cacing tanah (hidup di tanah dan air tawar)

Hirudinea

—lintah (hidup di air tawar, bersifat parasit)

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

1. Hirudinae

• Hidup di air tawar, bersifat parasit eksternal • Menghisap darah inang dengan alat penghisap di setiap ujung tubuhnya • Dalam menghisap darah, lintah mengeluarkan zat antikoagulan (anti pembekuan darah).

• Kini digunakan dalam pengobatan Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

Sebelum makan

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

Fig. 22-15a, p.363

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

Setelah makan Fig. 22-15b, p.363

Penghisap anterior Penghisap posterior Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

2. Oligochaeta / Cacing tanah

• • • • • • Berguna dalam meningkatkan aerasi tanah sehingga meningkatkan kesuburan tanah Memiliki saluran pencernaan lengkap dimulai dari mulut sampai anus Tubuhnya dilapisi kutikula dan lendir yang dihasilkan oleh kulit epidermis membantu agar terhindar dari kekeringan Respirasi menggunakan permukaan kulitnya Tubuh memiliki rangka hidrostatik Hermaprodit Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

Sistem Pencernaan Cacing Tanah

• Saluran terdiri berturut-turut dari bagian anterior ke posterior: – Mulut —makanan masuk – Faring —makanan lewat – Esophagus- makanan lewat – Tembolok —menyimpan makanan – Lambung —Menghancurkan makanan – Usus —mencerna makanan & menyerap makanan – Anus —mengeluarkan makanan Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

Mulut Faring

Saluran Pencernaan Cacing Tanah

Sekat selom esophagus

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

Tembolok (penyimpan) Lambung (menghancurkan)

Reproduksi Cacing Tanah

• Hermaprodit • Reproduksi melibatkan organ-organ: –

Clitellum

—daerah didekat anterior yang berguna untuk memegang pasangan selama perkawinan dengan menghasilkan mukus yang lengket –

Kantung Seminal

—memproduksi sperma –

Seminal Reseptakel

—menerima dan menyimpan sperma Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

ANATOMI CACING TANAH (ANNELIDA)

Anus Mulut Otak Faring Esophagus Jantung Pembuluh darah dorsal Selom Saluran pencernaan Nefridium Kantung sperma Pembuluh darah ventral Simpul syaraf Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings Clitellum

Reproduksi Cacing Tanah Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings