"Crop Circle" Piyungan Juga Buatan Orang Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyatakan, temuancrop circle di area persawahan Dusun Wanujoyo Kidul, Desa.

Download Report

Transcript "Crop Circle" Piyungan Juga Buatan Orang Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyatakan, temuancrop circle di area persawahan Dusun Wanujoyo Kidul, Desa.

"Crop Circle" Piyungan Juga Buatan Orang
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyatakan, temuancrop
circle di area persawahan Dusun Wanujoyo Kidul, Desa Srimartani, Kecamatan
Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, juga merupakan buatan
manusia.
"Sebagaimana crop circle yang di Desa Jogotirto, Berbah, crop circle yang di Srimartani,
Piyungan, ini juga buatan manusia," kata Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa
Lapan Sri Kaloka Probotosari di Berbah, Rabu (26/1/2011).
Menurut Sri, pola crop circle yang ada di Dusun Wanujoyo, Srimartani, Bantul, sama
persis dengan pola yang ditemukan di Berbah. "Baru saja kami ke sana dan jelas itu
buatan manusia," katanya.
Ia mengatakan, pola crop circle di Piyungan lebih sederhana dan tidak serapih
dengan crop circle yang ditemukan di Berbah. "Selain itu terdapat banyak bekas kaki
yang menuju ke pusat lingkaran. Setiap pola ada jejak menuju ke sana. Yang lebih
memastikan lagi, di tengah pola ada padi yang diikat atau disimpul. Jadi, jelas ini
dilakukan manusia," katanya.
Sri Kaloka mengatakan, selain lebih kecil, crop circle di Piyungan juga kurang sempurna
karena jari-jari pola di sana tidak rata, yakni ada yang 2,1 meter hingga 2,5 meter.
"Kalau yang di Berbah ini jauh lebih sempurna, tetapi sama-sama dibuat oleh
manusia," katanya.
Ia mengatakan, alat yang digunakan untuk membuat pola di Piyungan diduga juga
sama dengan yang di Berbah yakni menggunakan jangkar. "Namun, apakah orang yang
membuat sama atau tidak, saya tidak bisa memastikan. Besar kemungkinan yang
membuat lebih dari satu orang," katanya