CA REVIEW Pelaporan Korporat Pertemuan 9 Pendapatan, kebijakan dan estimasi akuntansi dan kesalahan, dan pajak penghasilan.

Download Report

Transcript CA REVIEW Pelaporan Korporat Pertemuan 9 Pendapatan, kebijakan dan estimasi akuntansi dan kesalahan, dan pajak penghasilan.

CA REVIEW
Pelaporan Korporat Pertemuan 9
Pendapatan, kebijakan dan estimasi
akuntansi dan kesalahan, dan pajak
penghasilan
PSAK 23 (R 2009): Pendapatan
IAS 18: Revenue
Agenda
•
•
•
•
•
•
•
Ruang Lingkup
Definisi
Pengakuan
Pengukuran
Pengungkapan
Praktik
Ilustrasi
3
Ruang Lingkup
Penjualan barang
Penjualan jasa
Penggunaan aset entitas oleh pihak yang
menghasilkan bunga, royalti dan dividen
Sewa (PSAK 30)
Dividen dari investasi dengan metode ekuitas (PSAK 15)
Kontrak asuransi (PSAK 28 dan 36)
Perubahan nilai wajar instrumen keuangan (PSAK 50 & 55)
Perubahan nilai nilai aset lancar lain
Pengukuran awal dan perubahan nilai aset bilologi dan produk
agrikultur (IAS 41)
• Ekstraksi hasil tambang (PSAK 29 dan 33)
• Kontrak konstruksi (IAS 11)
•
•
•
•
•
•
4
Definisi
Pendapatan
arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari
aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk
tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak
berasal dari kontribusi pemilik.
Hanya arus kas bruto dari manfaat ekonomi yang
Pendapatan meliputi
diterima dan dapat diterima oleh entitas itu sendiri
Nilai wajar
jumlah suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu liabilitas
diselesaikan antara pihak yang berkeinginan dan memiliki
pengetahuan memadai dalam suatu transaksi wajar.
5
Penjelasan Definisi
Jumlah yang ditagih
untuk kepentingan pihak
ketiga seperti pajak :
•Bukan manfaat ekonomi
yang mengalir ke entitas
•Tidak mengakibatkan
kenaikan ekuitas
•Dikeluarkan dari pendapatan
Hubungan
keagenan :
•jumlah yang ditagih
untuk kepentingan
prinsipal
•Tidak mengakibatkan
kenaikan equity
•Bukan merupakan
pendapatan dan yang
diakui pendapatan hanya
komisi yang diterima
6
Pengukuran
• Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat
diterima
• Diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima dan
dikurangi diskon atau rabat.
• Jika pendapatan ditangguhkan, nilai wajar ditentukan dengan mendiskontokan
arus kas yang akan diterima dengan tingkat bunga tersirat (imputed).
• Perbedaan antara nilai wajar dengan nilai nominal dari barang/ jasa yang
diberikan merupakan pendapatan bunga
• Pertukaran barang serupa tidak dianggap transaksi yang menghasilkan
pendapatan.
• Pertukaran tidak serupa dianggap transaksi yang menghasilkan pendapatan.
7
Identifikasi
Kriteria pengakuan dalam Pernyataan ini diterapkan secara terpisah
pada setiap transaksi
Dalam kondisi tertentu kriteria diterapkan pada komponen-komponen
yang dapat diidentifikasi secara terpisah dari suatu transaksi tunggal
atau suatu transaksi tidak dapat dilepaskan dari transaksi lainnya
maka dianggap sebagai transaksi tunggal.
•
•
Penjualan dengan kontrak pemeliharaan
Sale and leaseback
8
Penjualan Barang
Jika memenuhi seluruh kondisi:
Entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan
barang secara signifikan kepada pembeli
Entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya
terkait dengan kepemilikan atas barang ataupun melakukan
pengendalian efektif atas barang yang dijual
Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal
Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan
transaksi tersebut akan mengalir ke entitas
Biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi
penjualan tersebut dapat diukur secara andal
9
Penjualan Barang
Penilaian kapan penjual memindahkan risiko dan mafaat signifikan kepada
pembeli:
Harus memeriksa kesepakatan dalam transaksi
• Pada transaksi penjualan ritel, kasus yang terjadi adalah pemindahan
risiko dan manfaat terjadi bersamaan dengan penyerahan barang
kepada pelanggan.
• Pada transaksi lainnya, terdapat perbedaan waktu antara
pemindahan risiko dan manfaat dengan penyerahan barang kepada
pelanggan.
• Penjual menahan risiko kepemilikan yang signfikan  bukan
penjualan dan penjual tidak boleh mengakui pendapatan
• Penjual menahan risiko kepemilikan yang tidak signifikan 
penjualan dan penjual boleh mengakui pendapatan
• Aliran manfaat masa depan mungkin tidak terjadi
• Pendapatan dan biaya yang terkait dengan transaksi yang sama
10
Penjualan Barang
Contoh
Barang dikirimkan dengan syarat:
a) Instalasi dan inspeksi
Umumnya, pendapatan diakui ketika
pembeli menerima barang dan
instalasi serta inspeksi telah selesai
dilakukan.
Contoh – Instalasi televisi yang
hanya menyambungkan dengan
listrik dan antena
Contoh – Pengangkutan gula atau
kacang kedelai
Namun, pendapatan boleh langsung
diakui ketika pembeli menerima
barang jika:
I. Proses instalasi tidak rumit, atau
II.
Inspeksi yang dilakukan hanya
bertujuan untuk mengetahui nilai
kontrak.
11
Penjualan Barang
Contoh
Barang
dikirimkan
dengan
syarat:
b) Jika pembeli memiliki hak
untuk mengembalikan barang
c) Penjualan konsinyasi dimana
penerima
barang
(pembeli)
menjual barang atas nama
pengirim (penjual)
 Jika ada ketidakpastian mengenai
kemungkinan pengembalian barang
oleh pembeli, suatu entitas mengakui
pendapatan ketika:
 Pengiriman barang telah sampai
kepada pelanggan
 Barang telah dikirmkan dan
periode pengembalian barang
telah berlalu.
 Suatu entitas mengakui pendapatan
ketika barang terjual kepada pihak
ketiga
12
Penjualan Barang
Contoh
Entitas menahan risiko kepemilikan namun tidak signifikan
Seorang penjualan menahan hak milik sah atas auatu barang
untuk melindungi kolektibilitas dari nilai jatuh tempo:
– Pada kasus ini, ketika suatu entitas telah mengalihkan
risiko dan manfaat signifikan dari kepemilikan, transaksi
merupakan penjualan dan pendapatan diakui.
13
Penjualan Barang
Contoh
Pada penjualan "Bill and hold" (“parkir”), pengiriman ditunda atas
permintaan pembeli namun pembeli menerima hak kepemilikan
dan tagihan atas suatu barang.
Pendapatan diakui ketika pembeli menerima hak milik, dimana:
a) Terdapat kemungkinan yang besar bahwa pengiriman akan
dilakukan;
b) Barang tersedia, telah diidentifikasi, dan siap dikirimkan
kepada pembeli saat penjualan diakui;
c) Pembeli secara khusus menyatakan perintah penundaan
pengiriman; dan
d) Pembayaran dilakukan dengan syarat pembayaran yang biasa
dilakukan.
Pendapatan tidak diakui ketika terdapat intensi untuk memperoleh
atau membuat barang pada saat pengiriman.
14
Penjualan Barang
Contoh
Kemungkinan aliran masuk manfaat ekonomi pada masa
depan kecil
Pendapatan tidak diakui jika kemungkinan aliran manfaat kecil
 Suatu entitas mengakui pendapatan hanya jika ada kemungkinan yang
besar bahwa manfaat ekonomi akan mengalir kepada entitas.
 Pada beberapa kasus, kemungkinannya kecil
 Hingga barang diterima atau
 Hingga tidak ada ketidakpastian.
Contoh, terdapat ketdakpastian bahwa pemerintah akan mengizinkan
penjual untuk mengirimkan barang atas transaksi penjualan di luar
negeri.
– Ketika perizinan telah dijamin oleh pemerintah, ketidakpastian
menjadi hilang dan pendapatan diakui.
15
Penjualan Barang
Contoh
 “Lay away sales” dimana barang dikirimkan hanya ketika pembeli
melakukan pelunasan atas cicilan.
Pendaoatan dari penjualan yang demikian ini diakui ketika barang
dikirimkan.
Namun, jika pengalaman menunjukkan bahwa penjualan yang
demikian ini dipergunakan
– Pendapatan diakui ketika deposit signifikan telah diterima.
Barang tersedia, telah diidentifikasi, dan siap dikirimkan
kepada pembeli.
16
Penjualan Barang
Kesesuaian Pendapatan dan Beban
Pendapatan dan beban terkait dengan transaksi yang sama
harus diakui secara bersamaan  matching of revenues and
expenses
Beban, termasuk garansi dan biaya lainnya yang terjadi
setelah pengiriman dapat diukur secara andal ketika syarat
lain untuk mengakui pendapatan telah terpenuhi.
Pendapatan tidak boleh diakui ketika beban tidak dapat
diukur secara andal, yakni ketika barang telah diterima untuk
dijual diakui sebagai hutang.
17
Penjualan Jasa
Hasil transaksi penjualan jasa dapat diestimasi secara andal 
penjualan diakui dengan acuan tingkat penyelesaian transaksi pada
akhir periode pelaporan.
Dapat diestimasi dengan andal jika memenuhi kriteria berikut:
 Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal.
 Kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan
dengan transaksi tersebut akan mengalir ke entitas;
 Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada akhir
periode pelaporan dapat diukur secara andal; dan
 Biaya yang timbul untuk transaksi dan biaya untuk
menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur secara
andal
18
Penjualan Jasa
Jika hasil transaksi tidak dapat diestimasi secara andal maka
pendapatan diakui hanya yang berkaitan dengan beban yang telah
diakui yang dapat dipulihkan.
Estimasi andal dapat dibuat jika
ada persetujuan:
•Hak masing-masing pihak dapat
dipaksakan
Pembayaran berkali dan
uang
muka
tidak
mencerminkan
jasa
yang dilakukan
•Imbalan yang dipertukarkan
•Cara dan syarat penyelesaian
19
Penjualan Jasa
Metode estimasi:
a) Survei pekerjaan yang telah dilaksanakan
b)Jasa yang dilakukan hingga tanggal tertentu sebagai prosentase
dari total jasa yang dilakukan;
c) Proporsi biaya yang timbul hingga tanggal tertentu dibagi estimasi
total biaya.
•
Hanya biaya yang telah terjadi terkait jasa tersebut
•
Hanya biaya yang mencerminkan total biaya jasa tersebut
20
Penjualan Jasa
Imbalan instalasi
• Diakui sebagai pedapatan dengan mengacu tahap penyelesaian, kecuali imbalan
instalasi tidak signifikan terhadap penjualan produk, maka diakui pada saat
penjualan
Imbalan jasa termasuk dalam harga produk
• Jumlah tersebut ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan selama periode
jasa dilakukan. Jumlah yang ditangguhkan menutupi ekspektasi biaya jasa
dalam perjanjian, bersamaan laba wajar atas jasa tersebut.
Komisi
Komisi iklan diakui ketika iklan terkait muncul sebelum dipublikasikan
Komisi produksi diakui mengacu pada tahap penyelesaian proyek.
Komisi keagenan asuransi
Diakui pada tanggal efektif permulaan atau pembaharuan atas polis atau selama
periode polis jika agen disyaratkan untuk menjual jasa lebih lanjut selama umur
polis
21
Penjualan Jasa
Contoh
 Imbalan pemberian jasa termasuk dalam harga produk
Ketika harga jual produk mencakup nilai dari pemberian jasa
setelah penjualan (misal layanan purna jual dan pemutakhirkan
perangkat lunak) dapat ditentukan
– Nilai tersebut ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan
selama periode pemberian jasa.
Nilai yang ditangguhkan merupakan
– Mana yang dapat menutup biaya yang diperkirakan akan
terjadi sesuai kontrak pemberian jasa.
– Bersama dengan laba pada pemberian jasa.
22
Penjualan Jasa
Hasil pemberian jasa tidak dapat diperkirakan secara andal
Pendapatan diakui atas beban yang diakui
dapat yang dapat dipulihkan
Pada tahap awal transaksi, terdapat kemungkinan hasil dari
transaksi tidak dapat diperkirakan secara andal. Namun
mungkin saja entitas akan menutup biaya transaksi yang terjadi.
 Sehingga pendapatan diakui hanya jika biaya yang terjadi
dapat dipulihkan.
 Tidak ada laba yang diakui karena hasil transaksi tidak dapat
diperkirakan secara andal.
23
Bunga, Royalti dan Dividen
• Jika manfaat ekonomi akan mengalir pada
entitas; dan
• Dapat diukur dengan andal
Suku bunga efektif
dasar akrual
perjanjian
sesuai
dengan
substansi
jika hak pemegang saham untuk menerima
pembayaran ditetapkan
24
Bunga, Royalti dan Dividen
Dividen
Royalti
Hanya porsi setelah akuisisi yang diakui sebagai
pendapatan
Diakui berdasarkan kesepakatan, namun jika ada
basis sistematis dan rasional lain yang dianggap
lebih tepat, maka royelti diakui berdasarkan
basis lain tersebut.
25
Bunga, Royalti dan Dividen
Contoh
Upah lisensi dan royalti
Suatu pemberian hak untuk kontrak dengan tarif tetap atau garansi yang
tidak dapat diuangkan kembali yang memungkinkan pembeli lisensi untuk
menggunakan hak tersebut dengan bebas dan pemberi lisensi tidak
memiliki sisa kewajiban yang masih harus dilakukan  merupakan
penjualan.
Contoh:
• Kesepakatan lisensi untuk penggunaan piranti lunak dimana pemberi
lisensi tidak memiliki kewajiban setelah pengiriman.
• Penghibahan hak untuk mengadakan pertunjukan fim dimana pemberi
lisensi tidak memiliki kendali atas distributor dan mengharapkan untuk
menerima pendapatan lebih lanjut dari box office.
Pada kasus-kasus di atas, pendapatan diakui saat penjualan.
26
Bunga, Royalti dan Dividen
Contoh
Upah lisensi dan royalti
Pada beberapa kasus, apakah upah lisensi akan diterima atau tidak:
• sifatnya kontinjen
• pendapatan diakui ketika terdapat kemungkinan bahwa upah
atau royalti akan diterima, yang umum ketika kejadian acuan
telah terjadi.
27
Bunga, Royalti dan Dividen
Tidak ada kemungkinan aliran masuk dari manfaat ekonomi
 Jika terdapat ketidakpastian tentang
kolektibilitas nilai yang tercakup dalam
 Nilai yang tidak tertagih, atau nilai yang
dipulihkan menjadi tidak memungkinkan,
diakui sebagai beban.
 bukan sebagai penyesuaian atas jumlah
pendapatan awalnya diakui
Tidak meng-offset
28
Pengungkapan
Kebijakan akuntansi yang digunakan untuk pengakuan
pendapatan termasuk metode yang digunakan menentukan
penyelesaian transaksi penjualan jasa
Jumlah setiap kategori signifikan dari pendapatan yang diakui
selama periode tersebut termasuk pendapatan yang berasl dari
Penjualan barang, penjualan jasa dan bunga, royalti dan dividen
Jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang atau
jasa yang tercakup dalam setiap kategori signifikan dari
pendapatan
29
Lampiran
'Bill and hold' sales – penjualan ketika pengiriman ditunda sesuai
permintaan pembeli tetapi pembeli mendapatkan hak milik dan
menerima tagihan.




kemungkinan besar pengiriman akan dilakukan
Barang sudah ditangan, teridentifikasi dan siap untuk
dikirimkan ke pembeli pada saat penjualan diakui;
Pembeli secara khusus menyatakan instruksi pengiriman
ditangguhkan
Berlaku syarat yang pembayaran yang lazim
Pendapatan tidak diakui ketika terdapat keinginan untuk memperoleh
kembali atau memproduksi barang di waktu pengiriman.
30
Praktik
Barang dikirim tunduk pada suatu kondisi, pengakuan pada saat kondisi terpenuhi
Instalasi dan inspeksi
• diakui setelah selesai kecuali jika instalasi sederhana dan
inspeksi hanya dilakukan untuk penentuan akhir atas harga
kontrak
Penjualan konsinyasi
• diakui ketika barang dijual oleh penerima pihak ketiga
Persetujuan saat pembeli telah menegosiasikan hak terbatas
atas pengembalian – diakui jika jangka waktu pengembalian
berlalu
Pembayaran secara kas pada pengiriman penjualan
• diakui jika pengiriman dilakukan dan kas diterima penjual atau
31
agen
Praktik
Penjualan Layaway – penjualan yang mana barang akan
dikirimkan jika pembeli telah melakukan pembayaran
terakhir dalam suatu rangkaian cicilan
Pendapatan diakui pada saat barang dikirimkan.
Kecuali jika pengalaman menunjukkan semua penjualan
terealisasi maka pendapatan dapat diakui ketika setoran yang
signifikan diterima atas barang yang ada di tangan,
diidentifikasi dan siap dikirimkan kepada pembeli
32
Praktik
Penjualan jual dan beli kembali (Sale and repurchase agreements)
• penjual secara bersamaan setuju untuk membeli kembali
barang yang sama di kemudian hari; atau
• penjual memiliki opsi beli untuk membeli kembali; atau
• pembeli memiliki opsi jual yang mensyaratkan pembelian
kembali oleh penjual atas barang tersebut
Perlu dianalisis apakah secara substansi penjual telah mengalihkan
manfaat dan risiko kepemilikan
Jika penjual mempertahankan manfaat dan risiko – perjanjian
pendanaan sehingga tidak menimbulkan pendapatan
33
Praktik
Penjualan cicilan
pendapatan yang diatribusikan pada harga jual
diakui pada tanggal penjualan. Harga jual = nilai kini
dari cicilan. Bunga diakui sebagai pendapatan
dengan menggunakan metode bunga efektif
Penjualan kepada
perantara
diakui jika manfaat dan risikonya telah beralih. Jika
pembeli bertindak sebagai agen diberlakukan
sebagai konsinyasi
Langganan publikasi
pendapatan diakui atas dasar garis lurus selama
periode. Jika beda dari waktu ke waktu diakui atas
dasar penjualan yang dikirimkan
34
Contoh
a. Perusahaan tambang memiliki perjanjian untuk menjual barang
dengan pengiriman ditangguhkan kepada sebuah perusahaan
pembangkit listrik. Dalam perjanjian tersebut perusahaan menagih
sebesar 10 milyar untuk pengiriman 60.000 ton batubara.
Pengiriman dilakukan atas permintaan perusahaan pembangkit.
Sampai akhir periode pelaporan jumlah yang telah dikirimkan
sebanyak 4.000 ton.
b. Perusahaan majalah menerima langganan pada tanggal 1 Juli
sebanyak 600ribu. Tanggal pelaporan 31 Desember.
c.
Agen travel melalui internet menerima 20 juta dari pelanggan untuk
memesan kamar di suatu hotel secara online. Komisi yang diperoleh
sebesar 3 juta, sisanya diberikan kepada hotel.
35
Ilustrasi 1
Sebuah perusahaan menjual barang seharga $ 500 pada tanggal
5 Julli 2007.
Meskipun pengiriman akan dilakukan sesegera mungkin,
perusahaan telah memberikan pelanggan sebuah periode kredit
bebas bunga selama12 bulan.
Nilai wajar dari piutang $ 2,294. Dengan kata lain, jika
perusahaan berusaha untuk menjual utang ini ke perusahaan
anjak utang itu akan mengharapkan untuk menerima $ 2,294
bukan $ 2,500.
36
Ilustrasi 1… Lanjutan
Saldo senilai $206 merupakan pendapatan bunga.
Oleh karena itu perusahaan harus membagi $2,500
antara pendapatan dan bunga.
Pendapatan senilai $2,294 harus diakui pada tanggal 5
Juli 2007, dengan saldo $206 diakui sebagai pendapatan
bunga selama periode kredit 12 bulan.
37
Ilustrasi 2
Sebuah mobil dijual dengan harga $20,000 pada 1 Maret 2007 yang
termasuk garansi produsen 2 tahun. Sebagai alat promosi, produsen
menawarkan penundaan pembayaran yakni “beli sekarang, dibayar
selama 12 bulan”. Produsen tutup buku pada 31 Desember.
38
Ilustrasi 2… Lanjutan
Langkah-langkah berikut ini digunakan untuk memperhitungkan
penjualan:
 Membagi pembayaran $20,000 antara harga penjualan tunai
dan bunga efektif;
 Mengakui harga tunai penjualan sebagai pendapatan pada
tanggal 1 Maret;
 Mengakui pendapatan bunga untuk kredit 10 bulan diberikan
dalam periode akuntansi dimana transaksi tersebut diakui;
 Mengakui bunga sisa 2 bulan pada periode berikutnya;
 Produksi dan penjualan biaya akan diakui pada periode yang
sama dengan diakuinya penjualan kendaraan bermotor
tersebut;
39
Ilustrasi 2… Lanjutan
 Provisi garansi akan dibentuk pada periode dimana penjualan
mobil diakui pada nilai biaya yang diperkirakan muncul
berdasarkan provisi garansi (sesuai dengan IAS 37 (Provisions,
Contingent Liabilities, and Contingent Assets).
 Biaya yang terjadi terkait dengan garansi dibebankan pada provisi
garansi selama provisi menutupi biaya. Jika terdapat kelebihan
biaya, maka akan diakui pada laba atau rugi. Selanjutnya jika
terdapat saldo provisi yang tersisa diakhir tahun kedua akan
diakui pada laba dan rugi.
40
Ilustrasi 3
• Suatu entitas menyetujui kontrak senilai $210,000 yang
bernilai tetap atas pemberian jasa. pada akhir tahun 2007,
pada periode akuntansi pertama, kontrak tersebut ditaksir
sepertiga selesai dengan biaya $45,000.
• Jika biaya hingga proyek tersebut selesai diperkirakan dengan
andal sebesar $90,000, kontrak tersebut secara keseluruhan
menguntungkan, karena pendaptan $210,000 melebihi total
biaya yang dikeluarkan ($90,000 ditambah $45,000).
Pendapatan yang diakui pada periode akuntansi pertama
sebesar $70,000 atau sepertiga dari total pendapatan. Biaya
yang diakui pada tahap ini adalah sepertiga dari total
perkiraan biaya, yakni $45,000, hal ini sesuai dengan
pendapatan yang diakui.
41
Ilustrasi 3… Lanjutan
Jika biaya hingga kontrak tersebut tidak dapat diperkirakan
secara andal, maka hasil dari kontrak secara keseluruhan
tidak dapat diperkirakan secara andal, dan pendapatan
diakui jika biaya yang terjadi pasti dapat ditutupi oleh klien.
42
Ilustrasi 4
•Suatu entitas menjual kaset rekaman dari artis baru melalui
beberapa toko ritel. Pemilik toko dapat mengembalikan kaset yang
tidak terjual selama tiga bulan mulai dari tanggal pembelian. Hal ini
dikarenakan pasar dari artis baru tersebut belum pernah memasuki
industri rekaman sehingga belum tahu apakah penjualan kasetnya
dapat sukses.
•Terdapat ketidakpastian dalam waktu penerimaan pendapatan dari
toko ritel. Ketidakpastian ini hilang ketika toko berhasil menjual
kaset atau periode tiga bulan telah terlampaui. Risiko dan
penghargaan atas kepemilikan tidak diberikan kecuali toko ritel
telah menjual kaset
43
Ilustrasi 4… Lanjutan
Pendapatan harus diakui pada akhir masa pengembalian
kaset, yakni tiga bulan, atau toko ritel telah menjual kaset
lebih cepat (hal ini dapat didasarkan pada pengembalian
per bulan yang diminta oleh toko ritel tersebut).
44
Ilustrasi 5
• Pada tanggal akhir periode akuntansi, suatu entitas
memberikan kontrak sistem abru kepada klien pada harga yang
telah disepakati yakni $800,000. harga tersebut termasuk
layanan purna jual selama dua tahun kedepan. Layanan
tersebut diperkirakan senilai $48,000 per tahun, dan entitas
memperoleh laba kotor sebesar 20% pada kontrak layanan.
• Pendapatan layanan purna jual harus ditunda dan diakui
selama dua tahun mendatang serta harus mencakup laba yang
sering dihitung dengan mengacu pada kontrak yang serupa.
Pendapatan yang ditangguhkan atas kontrak purna jual
sebesar $60,000 (biaya dan 20% laba kotor atas harga jual) per
tahun.
45
Ilustrasi 5… Lanjutan
Pendapatan yang akan diakui pada pemberian kontrak
sistem senilai $680,000 ($800,000 – ( 2x$60,000)).
46
Ilustrasi 6
• Suatu swalayan memberikan poin keuntungan kepada
pelanggan yang melakukan pembelanjaan dengan artu kredit
swalayan. Setiap pembelian senilai $250 akan mendapatkan
satu poin tanpa batas waktu pembelian. Swalayan
memperkirakan nilai wajar dari setiap poin yakni $5 dan
dalam satu periode, $250 juta dikenakan atas kartu kredit
swalayan.
• Poin yang diberikan pada periode ini sebanyak 1 juta poin
($250 juta/$250) dengan nilai wajar $5 juta.
47
Ilustrasi 6… Lanjutan
Swalayan tersebut menunda pendapatan senilai $5 juta
dan langsung mengakui sisanya, yakni $245 juta.
Pendapatan yang tertunda akan diakui jika poin yang
diberikan telah ditukarkan oleh pelanggan.
48
Review 1
Salah satu dari kondisi yang harus terpenuhi untuk dapat mengakui
pendapatan untuk transaksi yang melibatkan pemberian jasa adalah
yang tahapan penyelesaian pada akhir peiode pelaporan dapat
diukur secara andal.
Manakah diantara metode di bawah ini yang dapat digunakan untuk
menentukan tahapan penyelesaian suatu kontrak yang melibatkan
pemberia jasa sesuai dengan IAS 18?
A. Biaya yang terjadi pada suatu waktu merupakan persentase dari
total estimasi biaya dari transaksi.
B. Pembayaran diterima dimuka merupakan persentase dari nilai
total piutang.
C. Survei pekerjaan telah dilaksanakan
D. Pendapatan pada suatu waktu dibagi dengan total pendapatan
dari kontrak
49
Review 2
Berdasarkan IAS 18, manakah dua pernyataan dari pernyataanpernyataan berikut ini yang sesuai dengan pengakuan
pendapatan yang melibatkan pemberian jasa?
A. Nlai pendapatan dapat diukur secara andal.
B. Suatu entitas tidak menahan keterlibatan manajerial ataupun
pengendalian yang efektif atas transaksi.
C. Risiko dan keuntungan signifikan telah ditransfer kepada
pembeli.
D. Biaya yang terjadi atas suatu transaksi dan biaya untuk
menyelesaikan transaksi dapatt diukur secara andal.
50
Review 3
• Perusahaan “Pantang Mundur” menjual barang kepada pihak
ketiga melalui agen. Selama tahun 2011, Pantang Mundur
menawarkan barang kepada agen dengan harga jual
$200,000.
• Agen tersebut menerima komisi sebesar 15%.
• Berdasarkan IAS 18, berapakah pendaparan yang diakui oleh
Pantang Mundur dan agen pada laporan laba rugi tahun
2011?
A.
B.
C.
D.
Pantang Mundur: $170,000; Agen: $25,200
Pantang Mundur: $200,000; Agen: $25,200
Pantang Mundur: $170,000; Agen: $30,000
Pantang Mundur: $200,000; Agen: $30,000
51
Review 4
• Perusahaan “Konstan” menjual furnitur permium kepada
pelanggannya pada 31 Desember 2011.
• Salah satu persyaratan penjualan menyatakan bahwa
pembayaran jatuh tempo dalam wktu satu tahun dari tanggal
pembelian. Konstan memiliki tingkat bunga sebesar 9%.
• Berdasarkan IAS 18, berapakah pendapatan yang diakui oleh
Konstan dalam laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir
pada 31 Desember 2011?
A.
B.
C.
D.
$8,720
$ 7,339
Nol
$80,000
52
Review 5
•Perusahaan “Mau Kemana” memiliki kontrak penyediaan jada dengan
pelanggannya untuk merawat sistem elektriknya. Pada tanggal 1
Oktober 2011 Mau Kemana menyepakati kontrak berjangka waktu 4
tahun senilai $145,000 dengan pelanggan utamanya.
•Biaya yang terjadi selama kontrak dijalankan diperkirakan senilai
$51,333.
•Berdasarkan IAS 18, berapakah pendapatan yang diakui oleh
perusahaan dalam laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir 31
Desember 2011?
A.
B.
C.
D.
$9.062,5
$38,500
$3,208
$12,833
53
Review 6
• Pada tanggal 1 Juli 2011, perusahaan “Oleng” menyediakan
pelayanan sistem komputer kepada pekanggannya. Kontraknya
menyebutkan bahwa perusahaan berkewajiban menyediakan sistem
dan memberikan pelayanan purna jual selama 12 bulan dengan total
nilai kontrak sebesar $800,000. Oleng memperkirakan biaya
penyediaan layanan purna jual senilai $120,000 dengan keuntungan
sebesar 50%.
• Berdasarkan IAS 18, berapakah pendapatan yang diakui oleh Oleng
pada laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2011?
A.
B.
C.
D.
$620,000
$800,000
$710,000
Nol
54
PSAK – 25
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi
Akuntansi, dan Kesalahan
IAS – 18
Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates, and Error
Latar Belakang
• Tujuan
– Menentukan kriteria dalam pemilihan dan perubahan kebijakan
akuntansi.
– Perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas:
• Perubahan kebijakan
• Perubahan estimasi
• Koreksi kesalahan
• Meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding
laporan keungan.
• Pengungkapan kebijakan kecuali untuk perubahan
kebijakan akuntansi diatur dalam PSAK 1.
Ruang Lingkup
Penerapan PSAK 25:
1. Pemilihan dan Penerapan Kebijakan Akuntansi
2. Akuntansi untuk
a. Perubahan kebijakan akuntansi,
b. Perubahan estimasi akuntansi, dan
c. Koreksi kesalahan periode lalu.
Dampak pajak akibat koreksi kesalahan dan
penyesuaian retrospektif perubahan kebijakan
akuntansi diperlakukan dan diungkapkan sesuai
dengan PSAK 46: Akuntansi Pajak Penghasilan.
Konsep Materialitas
Kelalaian untuk mencantumkan atau
kesalahan dalam mencatat pos-pos
laporan keuangan adalah material
jika, baik secara sendiri maupun
bersama, dapat memengaruhi
keputusan ekonomi pengguna
laporan keuangan.
Materialitas bergantung pada ukuran
dan sifat dari kelalaian untuk
mencantumkan atau kesalahan dalam
mencatat tersebut dengan
memperhatikan kondisi terkait.
Ukuran atau sifat pos laporan
keuangan, atau gabungan dari
keduanya, dapat menjadi faktor
penentu.
Materialitas
Penilaian apakah suatu kelalaianpencantuman atau kesalahanpencatatan dapat memengaruhi
keputusan ekonomi pemakai, dan
menjadi material, memerlukan
pertimbangan karakteristik
pemakai tersebut.
Penilaian tersebut perlu
mempertimbangkan
bagaimana pemakai yang
dimaksud diperkirakan
terpengaruh secara rasional
dalam pengambilan keputusan
ekonomi.
Kebijakan Akuntansi
Definisi:
Kebijakan akuntansi adalah prinsip, dasar,
konvensi, peraturan dan praktik tertentu yang
diterapkan entitas dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan.
 Akan mempengaruhi pengakuan,
pengukuran dan penyajian atas
elemen seperti aset, liabilitas, ekuitas,
pendapatan dan beban, pada laporan
keuangan.
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi yang dipilih oleh entitas harus dapat menjelaskan
Pengakuan
 Kapan dan kondisi seperti apa diakui
Pengukuran
 Berapa banyak yang diakui
Penyajian
 Bagaimana disajikannya di Laporan Keuangan
Penetapan Kebijakan Akuntansi
PSAK SPESIFIK
TIDAK ADA
PSAK SPESIFIK
Ketika suatu SAK secara spesifik
berlaku untuk suatu transaksi 
kebijakan akuntansi yang diterapkan
untuk pos tersebut menggunakan PSAK
tersebut.
Tidak ada SAK yang secara spesifik
 manajemen menggunakan
pertimbangannya dalam
mengembangkan dan menerapkan
suatu kebijakan akuntansi yang
menghasilkan informasi yang relevan
& andal (menyajikan jujur,
mencerminkan subtansi
ekonomi,netral, pertimbangan sehat
dan lengkap).
Pertimbangan dalam Penerapan
Sumber acuan manajemen dalam membuat
pertimbangan dalam penerapan kebijakan (urutan):
• Persyaratan dan panduan dalam PSAK yang berhubungan
dengan masalah serupa dan terkait
• Definisi, kriteria pengakuan, konsep pengukuran untuk aset,
liabilitas, penghasilan dan beban dalam Kerangka Dasar
Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
Manajemen juga menggunakan:
• standar akuntansi terkini yang dikeluarkan badan penyusun
standar lain yang menacu pada KDPPLK yang sama
• Literatur akuntansi
• Praktik akuntansi industri yang berlaku
• Sepanjang tidak bertentangan pada acuan utama
Konsistensi penerapan kebijakan
 Entitas memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi secara
konsisten untuk transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya
yang serupa,
– kecuali PSAK secara spesifik mengatur atau mengizinkan
pengelompokan pos-pos dengan kebijakan akuntansi
berbeda adalah hal tepat.
 Jika PSAK mengatur atau mengizinkan pengelompokkan
tersebut,
– Maka kebijakan akuntansi yang tepat dipilih dan
diterapkan secara konsisten untuk setiap kelompok.
Perubahan Kebijakan Akuntansi
• Entitas mengubah suatu kebijakan akuntansi hanya jika
perubahan tersebut:
– Dipersyaratkan oleh suatu PSAK; atau
– Menghasilkan laporan keuangan yang memberikan informasi
yang andal dan lebih relevan tentang dampak transaksi,
peristiwa atau kondisi lainnya terhadap posisi keuangan, kinerja
keuangan atau arus kas entitas.
• Pengguna perlu membandingkan laporan keuangan dari
satu periode ke periode sehingga penerapan kebijakan
yang konsisten diperlukan
Bukan Kebijakan Akuntansi
 Bukan merupakan perubahan kebijakan akuntansi:
1. penerapan suatu kebijakan akuntansi untuk transaksi, peristiwa
atau kondisi lainnya yang berbeda secara substansi daripada yang
terjadi sebelumnya; dan
2. penerapan suatu kebijakan akuntansi baru untuk transaksi,
peristiwa atau kondisi lainnya yang tidak pernah terjadi
sebelumnya atau tidak material.
 Penerapan awal penilaian aset sesuai PSAK 16: Aset
Tetap atau PSAK 19: Aset Tidak Berwujud adalah suatu
perubahan dalam kebijakan akuntansi yang berhubungan
dengan suatu revaluasi sesuai dengan PSAK 16 atau
PSAK 19, bukan sesuai dengan Pernyataan ini.
Penerapan Perubahan
Kebijakan
Penerapan Perubahan Kebijakan Akuntansi bergantung kepada:
1.
2.
Entitas mencatat perubahan kebijakan akuntansi akibat dari penerapan
awal suatu PSAK sebagaimana yang diatur dalam ketentuan transisi
dalam PSAK tersebut, jika ada;
Jika tidak ada ketentuan transisi atau perubahan kebijakan dilakukan
secara sukarela maka entitas menerapkan perubahan tersebut secara
retrospektif.


Penerapan retrospektif suatu perubahan kebijkan akuntansi baru
adalah koreksi pengakuan, pengukuran, transaksi, peristiwa dan kondisi
lain seolah-olah kebijakan tersebut telah diterapkan.
Penyajian kembali retrospektif adalah koreksi pengakuan, pengukuran,
dan pengungkapan jumlah unsur-unsur laporan keuangan seolah-olah
kesalahan periode lalu tidak pernah terjadi.
Penerapan Retrospektif
Ketika perubahan kebijakan akuntansi diterapkan
secara retrospektif, maka entitas menyesuaikan:
1
Saldo awal setiap komponen ekuitas yang terpengaruh
untuk periode sajian paling awal.
2
Jumlah komparatif lainnya diungkapkan untuk setiap
periode sajian seolah-olah kebijakan akuntansi baru
tersebut sudah diterapkan sebelumnya
Keterbatasan
Penerapan Retrospektif
… ketika penerapan retrospektif disyaratkan, maka
perubahan kebijakan akuntansi diterapkan secara
retrospektif, kecuali sepanjang tidak praktis
untuk menentukan dampak spesifik periode atau
dampak kumulatif periode tersebut …
Retrospektif Tidak Praktis
Ketika tidak praktis untuk menentukan:
Dampak periode-spesifik akibat
perubahan kebijakan akuntansi
dalam informasi komparatif,
maka entitas
 Menerapkan kebijakan akuntansi baru
untuk jumlah tercatat aset dan liabilitas
pada awal periode paling awal dimana
penerapan retrospektif adalah praktis,
mungkin periode berjalan, dan
 Membuat penyesuaian saldo awal setiap
komponen ekuitas yang terpengaruh
untuk periode itu.
Dampak kumulatif dari, pada
awal periode berjalan,
penerapan kebijakan akuntansi
baru untuk seluruh periode
lalu, maka entitas
 Menyesuaikan informasi komparatif
untuk menerapkan kebijakan akuntansi
baru secara prospektif sejak tanggal
praktis paling awal
Pengungkapan Perubahan Sukarela
(Voluntary)
1. Judul PSAK;
2. Bahwa perubahan kebijakan akuntansi dilakukan sesuai dengan
ketentuan transisinya, ketika dapat diterapkan;
3. Sifat dari perubahan kebijakan akuntansi;
4. Penjelasan ketentuan transisi, ketika dapat diterapkan;
5. Ketentuan transisi yang memiliki dampak pada periode mendatang,
ketika dapat diterapkan;
6. Untuk periode berjalan dan setiap periode lalu sajian, sepanjang praktis,
jumlah penyesuaian:
i. Untuk setiap item laporan keuangan yang terkena dampak; dan
ii. LPS dasar dan dilusian, jika PSAK 56 diterapkan atas entitas;
a)
b)
Jumlah penyesuaian terkait dengan periode-periode sebelum disajikan, sepanjang
praktis; dan
Jika penerapan retrospektif tidak praktis untuk suatu periode lalu tertentu, atau
periode-periode sebelum disajikan, keadaan yang mendorong ke keberadaan
kondisi itu dan penjelasan bagaimana dan mulai kapan perubahan kebijakan
akuntansi diterapkan.
# Laporan keuangan periode selanjutnya tidak perlu mengulang.
Pengungkapan Perubahan Sukarela
(Voluntary)
1.
2.
3.
Sifat dari perubahan kebijakan akuntansi;
Alasan kenapa penerapan kebijakan akuntansi baru memberikan
informasi yang andal dan lebih relevan;
Jumlah penyesuaian untuk periode berjalan dan setiap periode lalu
sajian, sepanjang praktis,:
–
–
4.
5.
Penyesuaian untuk setiap pos
terpengaruh;dan
Penyesuaian LPS dasar dan dilusian;
laporan
keuangan
yang
Jumlah penyesuaian yang terkait dengan periodeperiode sebelum
periode-periode tersebut disajikan, sepanjang praktis; dan
Keadaan yang membuat keberadaan kondisi itu dan penjelasan
bagaimana dan sejak kapan perubahan kebijakan akuntansi
diterapkan, jika penerapan retrospektif tidak praktis untuk suatu
periode tertentu, atau untuk periode-periode sebelum periodeperiode tersebut disajikan.
# Laporan keuangan periode selanjutnya tidak perlu mengulang.
PSAK baru belum Efektif
Ketika entitas belum menerapkan suatu PSAK baru yang
telah diterbitkan tetapi belum efektif berlaku, maka entitas
mengungkapkan:
1
Fakta tersebut.
2
Informasi relevan yang dapat diestimasi secara wajar atau dapat
diketahui untuk menilai dampak yang mungkin atas penerapan
PSAK baru tersebut pada laporan keuangan pada periode awal
penerapannya.
Pengungkapan PSAK Baru belum Efektif
1) Judul PSAK baru;
2) Sifat perubahan standar yang belum berlaku efektif atau
perubahan kebijakan akuntansi;
3) Tanggal di mana penerapan PSAK disyaratkan;
4) Tanggal di mana entitas berencana untuk menerapkan
PSAK awalnya; dan
5) Suatu Pernyataan tentang, apakah:
– Suatu pembahasan mengenai dampak penerapan awal PSAK
atas laporan keuangan; atau
– jika dampak tidak dapat diketahui atau diestimasi secara wajar,
pernyataan atas hal itu.
Estimasi Akuntansi
 Estimasi akuntansi merupakan estimasi entitas yang dapat
mempengaruhi elemen-elemen dalam LK.
√ Estimasi harus melibatkan pertimbangan entitas berdasarkan informasi
terkini yang tersedia dan dapat diandalkan.
√ Banyak hal yang mempengaruhi elemen LK yang tidak dapat diukur secara
akurat namun hanya dapat diestimasi karena ketidakpastian yang melekat
pada aktivitas bisnis.
√ Penggunaan estimasi yang reasonable adalah yang terpenting dalam
penyusunan LK tanpa menyesampingkan keandalannya.
Perubahan Estimasi Akuntansi
 Estimasi melibatkan pertimbangan berdasarkan informasi terkini yang
tersedia dan andal.
“Jadi, estimasi mungkin perlu direvisi jika
terjadi perubahan keadaan yang menjadi
dasar estimasi atau akibat informasi baru
atau tambahan pengalaman …”
 Perubahan estimasi akuntansi adalah:
 Penyesuaian jumlah tercatat aset atau liabilitas, atau jumlah pemakaian
periodik aset, yang berasal dari penilaian status kini, dan ekspektasi
manfaat masa depan dan kewajiban yang terkait dengan, aset dan
liabilitas.
 Perubahan estimasi akuntansi dihasilkan dari informasi baru atau
perkembangan baru dan,
 Oleh karena itu, bukan dari koreksi kesalahan.
Perubahan Estimasi Akuntansi
 Entitas harus mengakui efek dari perubahan estimasi
secara prospektif sebagai berikut:
1. Sepanjang perubahan estimasi akuntansi mengakibatkan perubahan aset
dan laibilitas, atau terkait dengan suatu item ekuitas, perubahan estimasi
akuntansi tersebut diakui dengan menyesuaikan jumlah tercatat item aset,
laibilitas, atau ekuitas yang terkait pada periode perubahan.
2. Dampak perubahan estimasi akuntansi, selain perubahan penerapan di
atas, diakui secara prospektif dalam laporan laba rugi pada:
a) Periode perubahan, jika dampak perubahan hanya pada periode itu; atau
b) Periode perubahan dan periode mendatang, jika perubahan berdampak pada
keduanya.
Pengungkapan Perubahan Estimasi
 Entitas mengungkapkan sifat dan jumlah
perubahan estimasi akuntansi yang:


Berdampak pada periode berjalan, atau
Diperkirakan akan berdampak pada periode
mendatang, kecuali pengungkapan dampak
pada periode mendatang tidak praktis untuk
mengestimasi dampak itu.
 Jika jumlah dampak pada periode mendatang adalah tidak diungkapkan
karena estimasinya tidak praktis, maka entitas mengungkapkan fakta
tersebut.
Kesalahan
 Laporan keuangan tidak sesuai dengan
PSAK jika mengandung:
Kesalahan Periode Lalu
 Kesalahan Periode Lalu
adalah kelalaian mencantumkan dan kesalahan dalam mencatat, dalam
laporan keuangan entitas untuk satu atau lebih periode lalu yang timbul dari
kegagalan untuk menggunakan, atau kesalahan penggunaan informasi
andal yang:
a) tersedia ketika penyelesaian laporan keuangan untuk periode
tersebut; dan
b) secara rasional diharapkan dapat diperoleh dan dipergunakan dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan.

Kesalahan semacam itu termasuk
√
√
√
√
Dampak kesalahan perhitungan matematis,
Kesalahan penerapan kebijakan akuntansi,
Kekeliruan atau kesalahan interpretasi fakta,
Kecurangan.
Koreksi Kesalahan
Periode Lalu
Koreksi kesalahan material periode lalu:
Entitas mengoreksi kesalahan material periode lalu secara retrospektif
pada laporan keuangan lengkap pertama yang diterbitkan setelah
ditemukannya dengan:
a)
Menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode lalu sajian
dimana kesalahan terjadi; atau
b)
Jika kesalahan terjadi sebelum periode lalu sajian paling awal, maka
menyajikan kembali saldo awal aset, laibilitas, dan ekuitas untuk
periode lalu sajian paling awal
Keterbatasan Penyajian Retrospektif
 Kesalahan periode lalu dikoreksi dengan penyajiankembali
secara retrospektif kecuali sepanjang tidak praktis untuk
menentukan dampak periode tertentu atau dampak kumulatif
kesalahan.
 Ketika tidak praktis untuk menentukan:
a) Dampak spesifik periode kesalahan
 Entitas menyajikan kembali saldo pembuka aset, laibilitas, dan ekuitas
untuk periode paling awal di mana penyajiankembali retrospektif
adalah praktis (mungkin periode berjalan).
b) Dampak kumulatif, pada awal periode berjalan, dari kesalahan pada
semua periode lalu
 Entitas menyajikan-kembali informasi komparatif untuk mengoreksi
kesalahan secara prospektif dari tanggal paling praktis paling awal.
Pengungkapan Koreksi
Kesalahan
 Sifat kesalahan periode lalu;
 Jumlah koreksi untuk setiap periode sajian, sepanjang
praktis:

Untuk setiap item laporan keuangan yang terpengaruh; dan

LPS dasar dan dilusian jika PSAK 56 diterapkan atas entitas;
 Jumlah koreksi pada awal periode sajian paling awal; dan
 Jika penyajian-kembali retrospektif tidak praktis untuk suatu
periode lalu tertentu, keadaan yang membuat keberadaan
kondisi itu dan penjelasan bagaimana dan sejak kapan
kesalahan telah dikoreksi.
… Laporan keuangan periode
berikutnya tidak perlu mengulang …
Tidak Praktis
 Penerapan suatu pengaturan adalah tidak praktis ketika entitas
tidak dapat menerapkannya setelah seluruh usaha rasional
dilakukan.
 Untuk suatu periode lalu tertentu, adalah tidak praktis untuk
menerapkan suatu perubahan kebijakan akuntansi secara
retrospektif atau menyajikan kembali secara retrospektif untuk
mengoreksi kesalahan, jika:
√ dampak
penerapan
retrospektif
atau
penyajian-kembali
retrospektif tidak dapat ditentukan;
√ penerapan retrospektif atau penyajian-kembali retrospektif
memerlukan asumsi mengenai maksud manajemen yang ada
pada periode lalu tersebut; atau
√ penerapan retrospektif atau penyajian-kembali retrospektif
memerlukan estimasi signifikan atas jumlah dan tidak mungkin
untuk membedakan secara obyektif informasi mengenai estimasi
yang:
 menyediakan bukti atas keadaan yang ada pada tanggal di mana jumlah
tersebut diakui, diukur atau diungkapkan; dan
 akan tersedia ketika laporan keuangan periode lalu disahkan untuk diterbitkan
dari informasi lain.
Tanggal Efektif
 Tahun buku yang dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2011.
 Menggantikan PSAK 25 (1994).
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Contoh
• Sejak berdirinya tahun 2007 PT Kehutanan membebankan seluruh biaya
terkait penanaman kayu pada daur ke-2.
• Pada tahun 2008, PT Kehutanan ingin mengkapitalisasi biaya pada daur ke-2
tersebut sebagai biaya perolehan tanaman.
• Laba sebelum pajak tahun 2007 jika dengan pembebanan daur ke-2 adalah
Rp. 25 juta sedangkan jika dengan kapitalisasi daur ke-2 menjadi Rp 40 juta.
• Laba sebelum pajak tahun 2008 jika dengan pembebanan daur ke-2 adalah
Rp. 55 juta sedangkan jika dengan kapitalisasi daur ke-2 menjadi Rp 60 juta.
• Tarif pajak yang berlaku adalah 40%
Perubahan Kebijakan Akuntansi
(dalam ribuan)
Contoh
40%
Kapitalisasi
Pembebanan
Efek
Tahun
Daur ke-2
Daur ke 2
2007
40,000
25,000
15,000
6,000
9,000
2008
60,000
55,000
5,000
2,000
3,000
Selisih
Pajak
Bersih
* Jika perbedaan temporer dengan pajak, apabila perbedaan permanen, maka diakui
sebagai hutang pajak
Perubahan Estimasi Akuntansi
Contoh
(dalam ribuan)
Biaya Perolehan
Nilai sisa
Dasar Amortisasi
Masa manfaat (awal)
Amortsasi tahunan
510,000
- 10,000
500,000
20 tahun
25,000
x 2 tahun = 50,000
Neraca (31 Des 2008)
Aset Tidak Lancar:
Tanaman Menghasilkan
Akumulasi Amortisasi
Nilai Tercatat
510,000
50,000
460,000
Perubahan Estimasi Akuntansi
Nilai tercatat
Nilai Sisa (baru)
Dasar amortisasi
Sisa masa manfaat
Amortisasi tahunan
Contoh
460,000
5,000
455,000
28 tahun
16,250
Jurnal tahun 2009
Beban Amortisasi
Akumulasi Amortisasi
16,250
16,250
Contoh 1
 PT. Beta salah mencatat saldo awal persediaan
sebesar Rp 6.500
 PT. Beta tahun 20x2 memiliki penjualan Rp
104.000, HPP 86.500 pajak penghasilan Rp
5.250
 PT. Beta tahun 20x1 memiliki penjulan Rp
73.500, HPP 53.500 pajak penghasilan Rp
6.000.
 Saldo laba awal 20X1 sebesar Rp 20.000 dan
saldo laba akhir Rp 34.000
 Tarif pajak 30%
 Modal saham Rp 5.000 dan tidak memiliki
komponen ekuitas lain kecuali saldo laba. Saham
tidak diperdagangkan di publik.
Contoh 1
20 × 1
Penjualan
Laporan 20 × 1
73.500
Beban Pokok Penjualan
(53.500)
Laba sebelum pajak penghasilan
20.000
Pajak Penghasilan
(6.000)
Laba
14.000
Disajikan Kembali
20 × 2
20 × 1
Penjualan
104.000
73.500
Beban Pokok Penjualan
(80.000)
(60.000)
Laba sebelum pajak penghasilan
24.000
13.500
Pajak Penghasilan
(7.200)
(4.050)
Laba
16.800
9.450
Laporan 20 × 2
Contoh 1
Laporan Perubahan Ekuitas
Modal saham
Saldo per 31 Desember 20x0
Laba untuk tahun yang berakhir 31 Des
20X1 disajikan kembali
Saldo per 31 Desember 20X1
Laba untuk tahun yang berakhir 31 Des
20X2
Saldo per 31 Desember 20X2
Saldo Laba
Total
5.000
20.000
25.000
-
9.450
9.450
5.000
29.450
34.450
-
16.800
16.800
5.000
46.250
51.250
Contoh 1
 Beberapa produk yang telah terjual pada 20x1 tercatat salah sebesar
Rp6.500 per 31 Desember 20X1. Laporan keuangan 20X1 disajikan-kembali
untuk membetulkan kesalahan ini. Dampak dari penyajian-kembali laporan
keuangan tersebut diringkaskan berikut ini. Tidak ada dampak pada 20 × 2.
Dampak 20 × 1
(Peningkatan) dalam harga pokok penjualan
Penurunan beban pajak penghasilan
(6.500)
1.950
(Penurunan) dalam laba
(4.550)
(Penurunan) dalam persediaan
(6.500)
Penurunan dalam utang pajak penghasilan
(Penurunan) dalam ekuitas
1.950
(4.550)
Catatan atas Laporan Keuangan
 20×2, PT. Delta mengubah kebijakan akuntansi penyusutan aset tetap, sehingga
menerapkan lebih banyak pendekatan komponen secara penuh, pada saat yang
sama menerapkan model revaluasi.
 Pada tahun sebelum 20×2, catatan PT. Delta tidak cukup detail untuk menerapkan
pendekatan komponen secara penuh. Pada akhir 20×1, manajemen membuat survei
teknis, untuk memperoleh informasi komponen yang dimiliki dan nilai wajar, umur
manfaat, nilai residu estimasian, dan jumlah yang dapat disusutkan pada awal 20×2.
 Namun, survei tersebut tidak menyediakan dasar yang cukup untuk mengestimasi
secara andal biaya untuk komponen yang sebelumnya tidak dicatat secara terpisah,
dan catatan yang ada sebelum survei tidak mengizinkan informasi ini direkonstruksi.
 Manajemen menyimpulkan menerapkan kebijakan baru secara retrospektif mulai 2×2.
Contoh 2
Contoh 2
Informasi Tambahan: Tarif pajak 30%
Rp
Aset tetap pada 20X1
Biaya perolehan awal
Penyusutan
Nilai buku neto
Beban penyusutan prospektif untuk tahun 20X2 (dasar lama)
25.000
(14.000)
11.000
1.500
Beberapa hasil survei teknis
Penilaian
Nilai residu estimasian
Sisa umur aset rata-rata (tahun)
Beban penyusutan untuk aset tetap yang ada untuk 20X2
17.000
3.000
7
2.000
Contoh 2
Informasi Tambahan
 Mulai dari 20x2, PT Delta mengubah kebijakan akuntansi untuk Penyusutan aset
tetap, sehingga menerapkan pendekatan komponen yang lebih penuh, pada
saat yang sama menerapkan model revaluasi.
 Manajemen berpendapat kebijakan ini menyediakan informasi yang andal dan
lebih relevan karena komponen aset tetap lebih akurat dan didasarkan atas nilai
kini.
 Kebijakan ini diterapkan secara prospektif mulai dari 20X2 karena tidak praktis
untuk mengestimasi dampak penerapan kebijakan baik secara retrospektif, atau
secara prospektif dari tanggal yang lebih awal.
 Oleh karena itu, penerapan kebijakan baru tidak mempunyai dampak atas
periode sebelumnya.
 Dampak tahun berjalan adalah meningkatkan jumlah tercatat aset tetap pada
awal tahun sebesar Rp6.000; meningkatkan penyisihan pajak tangguhan awal
sebesar Rp1.800; menghasilkan surplus revaluasi pada awal tahun sebesar
Rp4.200; meningkatkan beban penyusutan sebesar Rp500; dan mengurangi
beban pajak sebesar Rp150.
Intermediate Accounting
Kieso, Weygandt, Walfield, 13th
Edition, John Wiley
International Financial Reporting Standards –
Certificate Learning Material–The Institute of
Chartered Accountants, England and Wales
Standar Akuntansi Keuangan
Dewan Standar Akuntansi
Keuangan, IAI.
Main References
PSAK 46
AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN
REVISI 2014
Pajak Perusahaan
Dipotong
Pajak oleh pihak lain
saat menerima
penghasilan
SPT Pajak
Penghasilan
Beban yang dapat dikurangkan
Penghasilan kena pajak
X tarif pajak
Pajak terutang 1thn fiskal
Kredit pajak
• Angsuran pajak (PPh25)
• Dipotong pihak lain (22,23)
• Pajak luar negeri (24)
Pajak kurang/lebih bayar (29/28
Badan
Memotong
PPh 21
atas gaji
PSAK 46
Pajak atas
Laba
Perusahaan
Beban:
PBB, Meterai
BPHTB,
Pajak Daerah
Lapor
KPP
Setor
Kas
negara
100
PPN atas
penyerahan
barang/jasa
PERUBAHAN PSAK 46 TAHUN 2014
Hal
PSAK 46 2014
PSAK 2009
Aset dan liabilitas
pajak tangguhan
dari aset yang tidak
disusutkan
Mengatur aset dan liabilitas pajak
tangguhan yang berasal dari aset yang
tidak disusutkan yang di ukur dengan
menggunakan model revaluasi
Tidak diatur
Pajak tangguhan
dari properti
investasi
Mengatur aset dan liabilitas pajak
tangguhan yang berasal dari properti
investasi yang diukur dengan
menggunakan model nilai wajar
Tidak diatur
Pajak final
Tidak diatur
Memberikan pengaturan
tentang pajak final
Pengaturan hal
khusus
Tidak diatur
Memberikan pengaturan
tentang Surat Ketetapan
Pajak
101
Perbedaan Pajak dan Akuntansi -1
PSAK
Undang-Undang
AKUNTANSI
PAJAK
PERBEDAAN
Permanen
Temporer
BOOK TAX GAP/ DFFERENCE –
Tax Planning atau
Tax Avoidance
Pajak Tangguhan:
 Aset / Liabilitas
 Beban/Pendapatan
Tujuan PSAK 46
• Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan
• Bagaimana mempertanggungjawabkan konsekuensi pajak :
– pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa
depan yang diakui pada laporan posisi keuangan entitas.
– transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini
yang diakui pada laporan keuangan entitas.
• Mengatur pengakuan aktiva pajak tangguhan yang berasal
dari sisa rugi yang dapat dikompensasi ke tahun berikut.
• Perbedaan pengaturan dengan IAS 12 : SKP, penambahan
kesesuaian dengan peraturan perpajakan untuk definisi
aset pajak tangguhan
Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI103
Definisi
• Aset pajak tangguhan adalah jumlah pajak
penghasilan yang dapat dipulihkan pada periode masa
depan sebagai akibat adanya:
Laba Pajak >
a) perbedaan temporer yang boleh dikurangkan;
Laba Akuntansi
b) akumulasi rugi pajak belum dikompensasi; dan
c) akumulasi kredit pajak belum dimanfaatkan, dalam hal
peraturan perpajakan mengizinkan.
• Liabilitas pajak tangguhan adalah jumlah pajak
penghasilan terutang pada periode masa depan
sebagai akibat adanya perbedaan temporer kena
pajak.
104
Laba Akuntansi >
Laba pajak
Definisi
• Beban pajak (Penghasilan pajak) adalah jumlah agregat pajak kini
dan pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan
laba atau rugi pada satu periode  dipadankan dengan dengan
laba akuntansi
• Laba akuntansi adalah laba atau rugi selama satu periode
sebelum dikurangi beban pajak.
• Laba kena pajak atau laba fiskal (rugi pajak atau rugi fiskal) adalah
laba (rugi) selama satu periode yang dihitung berdasarkan
peraturan yang ditetapkan oleh Otoritas Pajak atas pajak
penghasilan yang terutang (dilunasi).
• Pajak penghasilan adalah pajak yang dihitung berdasarkan
peraturan perpajakan dan pajak ini dikenakan atas laba kena pajak
entitas.
Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI105
Definisi
• Pajak kini adalah jumlah pajak penghasilan yang terutang
(dilunasi) atas laba kena pajak (rugi pajak) untuk satu
periode.
Untuk entitas konsolidasi termasuk laba atas anak
perusahaan
• Perbedaan temporer adalah perbedaan antara jumlah
tercatat aset atau liabilitas pada posisi keuangan dengan
dasar pengenaan pajaknya. Perbedaan temporer dapat
berupa:
– Perbedaan temporer kena pajak - liabilitas
– Perbedaan temporer dapat dikurangkan – aset
Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI106
Pengakuan pajak kini
• Jumlah pajak kini, yang belum dibayar harus
diakui sebagai liabilitas.
• Apabila jumlah pajak yang telah dibayar melebihi
jumlah pajak terutang, maka selisihnya, diakui
sebagai aset.
• Manfaat dari rugi pajak yang dapat ditarik kembali
untuk memulihkan pajak kini dari periode
sebelumnya diakui sebagai aset.
• Beban Pajak Kini
• Pajak dibayar dimuka = pajak kini < jumlah yang
dibayarkan (PPh 28)
• Utang pajak = pajak kini >jumlah yang dibayarkan
(PPh 29)
• Kompensasi kerugian yang dapat digunakan
untuk memulihkan pajak = aset
107
Pajak kini
• Pajak kini = semua pajak terutang atas
penghasilan yang diakui perusahaan pada peride
tersebut:
– Pajak yang dibayarkan sesuai dengan SPT  hanya atas
laba dari induk perusahaan
– Pajak atas penghasilan yang dikenakan pajak final
– Pajak atas anak perusahaan dan pajak atas dividen dari
inverstasi yang dicatat dengan metode ekuitas
– Pajak yang telah dibayarkan namun menurut ketentuan
pajak tidak boleh sebagai kredit pajak  pajak LN tidak
dapat dikreditkan
108
Pajak Tangguhan
• Pada saat entitas memiliki Laba sebelum pajak > Penghasilan
kena pajak  ada pengakuan pajak menurut akuntansi
sehingga diakui beban pajak tangguhan dan kewajiban pajak
tangguhan.
• Pada saat entitas memiliki Laba sebelum pajak < Penghasilan
kena pajak  pajak yang dibayarkan lebih besar daripada
laba menurut akuntansi sehingga diakui aset pajak tangguhan
dan manfaat pajak tangguhan.
• Perusahaan memiliki kerugian  dapat dikompensasikan di
masa mendatang  manfaat tersebut diakui pada saat
kerugian tersebut terjadi  Aset pajak tangguhan dan
manfaat pajak tangguhan.
• Aset pajak tangguhan direview untuk memastikan bahwa
manfaat di masa mendatang akan diperoleh entitas
109
Pengakuan aset pajak tangguhan dan
liabilitas pajak tangguhan
• Perbedaan Temporer Kena Pajak - Liabilitas
–
–
–
–
Kombinasi Bisnis
Aset Tercatat pada Nilai Wajar
Goodwill
Pengakuan Awal Aset atau Liabilitas
• Perbedaan Temporer dapat Dikurangkan - Aset
– Goodwill
– Pengakuan Awal Aset atau Liabilitas
• Rugi Pajak Belum Dikompensasi dan Kredit Pajak Belum Dimanfaatkan
 Aset
• Investasi pada Entitas Anak, Cabang dan Entitas Asosiasi dan Bagian
Partisipasi dalam pengaturan Bersama
Perbedaan Temporer Kena Pajak
• Semua perbedaan temporer kena pajak diakui sebagai
liabilitas pajak tangguhan, kecuali jika timbul perbedaan
temporer kena pajak yang berasal dari:
– pengakuan awal goodwill; atau
– pada saat pengakuan awal aset atau liabilitas dari suatu
transaksi yang:
• bukan transaksi kombinasi bisnis; dan
• pada saat transaksi, tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba
kena pajak (rugi pajak).
– Perbedaan temporer kena pajak terkait dengan investasi pada
entitas anak, cabang dan entitas asosiasi, dan pengaturan
bersama, maka liabilitas pajak tangguhan harus diakui sesuai
dengan paragraf 40.
Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI111
Penilaian Kembali Aset Pajak Tangguhan
Tidak Diakui
• Pada setiap akhir periode pelaporan, entitas menilai kembali
aset pajak tangguhan.
• Entitas mengakui aset pajak tangguhan tidak diakui
sebelumnya apabila kemungkinan besar laba kena pajak masa
depan akan tersedia untuk dipulihkan.
• Sebagai contoh, perbaikan kondisi perekonomian
meningkatkan kemampuan entitas untuk menghasilkan laba
kena pajak dalam jumlah yang memadai pada periode masa
depan sehingga aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak
diakui menjadi memenuhi kriteria pengakuan
Anak, Asosiasi, Pengaturan Bersama
• Entitas mengakui liabilitas pajak tangguhan pada anak, cabang, dan
asosiasi, serta pengaturan bersama, kecuali sepanjang kedua
kondisi berikut telah terpenuhi:
– entitas mampu mengendalikan waktu pemulihan perbedaan
temporer; dan
– kemungkinkan besar perbedaan temporer akan terpulihkan di
masa depan.
•
Entitas mengakui aset pajak tangguhan dari anak, cabang
dan entitas asosiasi, serta pengaturan bersama
sepanjang dan hanya sepanjang kemungkinan besar
terjadi:
– perbedaan temporer akan terpulihkan pada masa
depan yang dapat diperkirakan; dan
– laba kena pajak akan tersedia dalam jumlah yang
memadai sehingga perbedaan temporer dapat
dimanfaatkan.
Pengukuran
• Liabilitas (aset) pajak kini diukur sebesar jumlah yang
diharapkan untuk dibayar (direstitusi) kepada otoritas
perpajakan,  tarif pajak (peraturan pajak) pada periode
pelaporan.
• Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan
menggunakan tarif pajak yang akan berlaku pada saat aset
dipulihkan atau liabilitas diselesaikan
• Jika terjadi perubahan tarif di masa mendatang akan
mempengaruhi pengakuai aset atau liabilitas pajak
tangguhan.
Perubahan
Tarif
114
Pos diakui dalam Laporan Laba Rugi
• Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai penghasilan
atau beban pada laporan laba rugi, kecuali apabila pajak
penghasilan yang berasal dari:
– suatu transaksi atau kejadian yang diakui, pada periode yang
sama atau berbeda, di luar laporan laba rugi baik dalam
pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung dalam
ekuitas. Atau
– kombinasi bisnis
Pos diakui di Luar Laporan Laba Rugi
• Pajak kini dan pajak tangguhan diakui di luar laporan laba
rugi apabila pajak terkait pada pos-pos tersebut pada
periode yang sama atau berbeda, diakui di luar laporan
laba rugi. Oleh karena itu, pada periode yang sama atau
berbeda, pajak kini dan pajak tangguhan terkait dengan
pos-pos yang diakui:
– dalam pendapatan komprehensif lain, harus diakui pada
pendapatan komprehensif lain.
– langsung ke ekuitas, harus diakui langsung pada ekuitas.
Penyajian
• Saling hapus
– Entitas melakuan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak
kini jika dan hanya jika, entitas:
• Memiliki hak secara hukum untuk melakukan saling hapus jumlah yang
diakui; dan
• Berniat untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset
dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
– Entitas melakukan saling hapus aset pajak tangguhan dan liabilitas
pajak tangguhan jika dan hanya jika:
• entitas memiliki hak secara hukum untuk saling hapus aset pajak kini
terhadap liabilitas pajak kini; dan
• aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak
penghasilan yang dikenakan oleh otoritas pajak atas entitas kena pajak
yang sama atau entitas kena pajak berbeda yang akan merelaisasikan
secara bersama
Beban Pajak – Laba Rugi Aktivitas Normal
• Beban (penghasilan) pajak terkait dengan laba rugi dari
aktifitas normal disajikan tersendiri pada laporan laba rugi
komprehensif.
• Jika entitas menyajikan pendapatan komprehensif lain, maka
pajaknya dilaporkan terpisah dari laba rugi dari aktivitas
normal.
118
Pengungkapan
•
Komponen utama beban (penghasilan) pajak diungkapkan secara terpisah :
– beban (penghasilan) pajak kini;
– Penyesuaian atas pajak kini yang berasal dari periode sebelumnya;
– jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan baik yang berasal dari timbulnya
perbedaan temporer maupun dari realisasinya;
– jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan terkait dengan perubahan tarif pajak
atau penerapan peraturan perpajakan yang baru;
– jumlah manfaat yang ditimbulkan dari rugi pajak yang tidak diakui sebelumnya,
kredit pajak atau perbedaan temporer periode sebelumnya yang digunakan untuk
mengurangi beban pajak kini;
– jumlah manfaat dari rugi pajak yang tidak diakui sebelumnya, kredit pajak, atau
perbedaan temporer periode sebelumnya yang digunakan untuk mengurangi
beban pajak tangguhan;
– Dll.
Pengungkapan
•
Hal-hal yang juga diungkapkan secara terpisah:
– Agregat pajak kini dan pajak tangguhan berkaitan dengan transaksi-transaksi
yang langsung dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas;
– jumlah pajak penghasilan berkaitan dengan setiap komponen pendapatan
komprehensif lain
– penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak dengan laba
• rekonsiliasi angka antara beban (penghasilan) pajak dengan hasil perkalian laba akuntansi dan
tarif pajak yang berlaku
• rekonsiliasi angka antara tarif pajak efektif rata-rata dan tarif pajak yang berlaku, penjelasan
mengenai perubahan tarif pajak yang berlaku dan perbandingan dengan tarif pajak yang berlaku
pada periode akuntansi sebelumnya;
• jumlah (dan batas waktu penggunaan, jika ada) perbedaan temporer yang boleh dikurangkan,
rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan yang tidak diakui sebagai
aset pajak tangguhan pada laporan keuangan;
• jumlah agregat perbedaan temporer yang dihubungkan dengan investasi pada entitas anak,
cabang dan perusahaan asosiasi dan bagian partisipasi dalam pengaturan bersama atas
liabilitas pajak tangguhan yang belum diakui (lihat paragraf 40);
• dll
CONTOH & ILUSTRASI
Pajak kini
•
Perusahaan memperoleh PKP sebesar 4 milyar. Termasuk dalam penghasilan tersebut penghasilan
dari LN sebesar 500 juta yang telah dikenakan pajak sebesar 40%. Jumlah pajak yang telah
dipotong oleh pihak lain adalah:
–
PPh 21 atas gaji dan honor sebesar 500juta dan PPh 26 sebesar 100 juta atas gaji expat yang bekerja di
perusahaan.
– PPh final sebesar 60 juta,
– PPh 23 tidak final sebesar 120 juta
– PPh 24 sebesar 200 juta
– PPh 25 sebesar 500 juta
– PPh 22 sebesar 100 juta
– Pajak kini anak perusahaan 300 juta
Perusahaan mencatat pembayaran pajak dibayar dimuka
baik final maupun tidak final sebagai pajak dibayar dimuka.
PKP 4 milyar pajaknya = 1000 juta
Kredit PPh 22
100 jt
Beban pajak
1.000 jt
Kredit PPh 23
120 jt
Pajak dibayar dimuka PPh 22
100
Kredit PPh 24
125 jt
Pajak dibayar dimuka PPh 23
120
Pph 25
500 jt
Pajak dibayar dimuka PPh 24
125
PPh 29 sebesar
155 jt
Pajak dibayar dimuka PPh 25
500
Utang PPh 29
155
Beban pajak kini parent :
Beban pajak
135 jt
1.135 = (500 + 60 + 75)
Pajak dibayar dimuka PPh final
60
Beban Pajak kini konsolidasian =
Pajak dibayar dimuka PPh 24
75
1135 + 300 = 1.435 juta
122
Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1
Ilustrasi: PT. Mitra melaporkan penghasilan sebesar 260.000 dan
beban sebesar 120.000 untuk tiga tahun periode usahanya. Untuk
tujuan pajak, penghasilan yang diterima sebesar 200.000, 300.000
dan 280.000.
Bagaimana hal ini dilaporkan dalam laporan keuangan?
Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1
Laporan Keuangan
2011
2012
2013
Total
Pendapatan
260.000
260.000
260.000
780.000
Beban
120.000
120.000
120.000
360.000
Laba sebelum pajak
140.000
140.000
140.000
420.000
35.000
35.000
35.000
105.000
Pajak Penghasilan (25%)
Laporan Pajak
2011
2012
2013
Total
Penghasilan
200.000
300.000
280.000
780.000
Beban yang boleh dikurangkan
120.000
120.000
120.000
360.000
Penghasilan kena pajak
80.000
180.000
160.000
420.000
Pajak terutang (25%)
20.000
45.000
40.000
105.000
Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1
Perbandingan
2011
2012
2013
Total
Laporan Keuangan (PSAK)
35.000
35.000
35.000
105.000
Pajak Terutang (Fiskal)
20.000
45.000
40.000
105.000
Difference
15.000
(10.000)
(5.000)
Perbedaan tersebut akan dilaporkan dalam laporan keuangan
Tahun
Laporan yang diperlkan
2011
Liabilitas pajak tangguhan, bertambah 15.000
Beban pajak kini 20.000; beban pajak tangguhan 15.000
2012
Liabilitas pajak tangguhan, berkurang 10.000
Beban pajak kini 45.000; manfaat pajak tangguhan 10.000
2013
Liabilitas pajak tangguhan, berkurang 5.000
Beban pajak kini 40.000; manfaat pajak tangguhan 5.000
0
Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1
Laporan Posisi Keuangan
Aset:
Income Statement
2011
2011
Pendapatan:
Beban:
Liabilitas:
Pajak tangguhan
Utang pajak
15.000
20.000
Equity:
Beban pajak
Laba bersih
Pelaporan dalam laporan keuangan
35.000
Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 2
Ilustrasi: PT. Mulia memiliki perbedaan antara akuntansi dan pajak
terkait dengan pengakuan piutang sebesar 150.000. Menurut
akuntansi pengakuan pendapatan diakui pada tahun 2011,
sedangkan menurut pajak diakui pada 2012 sebesar 100.000 dan
2013 sebesar 50.000. Misal laba menurut akuntansi 2011 sebesar
600.000, 2012 sebesar 800.000 dan 2013 sebesa 1.000.000 dan
tidak ada perbedaan yang lain.
Bagaimana perbedaan tersebut dilaporkan dalam laporan keuangan
Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 2
2010
2011
2012
Total
Beban pajak penghasilan (PSAK)
150.000
200.000
250.000
600.000
Pajak terutang (Fiskal)
112.500
225.000
262.500
600.000
37.500
(25.000)
(12.500)
112.500
225.000
262.500
Difference
Beban Pajak kini (Fiskal)
Beban (manfaat) Pajak Tangguhan
37.500
(25.000)
(12.500)
Beban pajak penghasilan (PSAK):
150.000
200.000
250.000
37.500
(12.500)
0
Saldo akhir periode
Liabilitas Pajak Tangguhan
Beban pajak penghasilan
Income Tax Payable
Deferred Tax Liability
Beban pajak penghasilan
Deferred Tax Liability
Income Tax Payable
150.000
112.500
37.500
200.000
25.000
225.000
250.000
12.500
262.500
0
600.000
0
600.000
Ilustrasi Perbedaan Temporer – Aset 1
Ilustrasi : PT. Mawar memiliki saldo aset pajak tangguhan sebesar
300.000 pada akhir 2012, yang muncul karena perbedaan temporer
sebesar 1.200.000 (tarif pajak 25%). Callaway Corp. Pada akhir
tahun 2013 aset pajak tangguhan secara kumulatif meningkat
menjadi 500.000. Pada 2013, penghasilan kena pajak sebesar
5.000.000.
Berdasarkan hasil review aset pajak tangguhan sebesar 60.000
tidak dapat dipulihkan di masa mendatang (belum termasuk
500.000).
Ilustrasi Perbedaan Temporer – Aset 1
sebelum review
Akhir 2012
Laba sebelum pajak (PSAK)
Perbedaan temporer
Tahun 2013
Akhir 2013
4.200.000
1.200.000
Penghasilan kena pajak
800.000
2.000.000
5.000.000
25%
Pajak terutang
25%
25%
1.250.000
Tahun 2013
Laba sebelum pajak (PSAK)
4.200.000
Pajak kini
1.250.000
Beban (manfaat) pajak
tangguhan
(200.000)
Beban pajak penghasilan
1.050.000
Laba bersih
3.190.000
Beban pajak penghasilan 1.050.000
Aset pajak tangguhan
200.000
Utang pajak
1.250.000
Ilustrasi Perbedaan Temporer – Aset 1
setelah review
Tahun 2013
Laba sebelum pajak (PSAK)
4.200.000
Pajak kini
1.250.000
Beban (manfaat) pajak
tangguhan
(200.000)
Beban pajak penghasilan
1.110.000
Laba bersih
3.190.000
Beban pajak penghasilan
1.250.000
Utang pajak
Aset pajak tangguhan
200.000
Beban pajak penghasilan
Penurunan nilai aset pajak tangguhan
Beban pajak penghasilan
60.000
Aset pajak tangguhan
Pajak kini
Pajak tangguhan
Penilaian kembali
Total
1.250.000
200.000
60.000
1.250.000
(200.000)
60.000
1.110.000
Ilustrasi Perbedaan Permanen dan Temporer
Ilustrasi: PT. Merbabu melaporakan laba sebelum pajak sebesar
3.000.000 pada tahun 2013. Terdapat perbedaan antara akuntansi
dan pajak yang disebabkan oleh beberapa hal berikut:
1. Depresiasi menurut pajak lebih besar dibandingkan menurut
akuntansi sebesar 800.000
2. Pendapatan sewa mesin menurut pajak 1.000.000 lebih besar
dibandingkan menurut pajak.
3. Beban sumbangan sebesar 400.000 tidak diperkenankan
menurut pajak.
Tarif pajak yang berlaku sebesar 25%, perbedaan tersebut akan
dapat dipulihkan di masa mendatang. Entitas belum memiliki saldo
aset/liabilitas pajak tangguhan.
Ilustrasi Perbedaan Permanen dan Temporer
2013
Laba sebelum pajak (PSAK)
3.000.000
Perbedaan depresiasi
(800.000)
Perbedaan pendapatan sewa
1.000.000
Perbedaan sumbangan
Total penghasilan kena pajak
Pajak terutang (fiskal)
Aset Pajak
Tangguhan
Liabilitas Pajak
Tangguhan
800.000
1.000.000
400.000
3.600.000
900.000
Pajak tangguhan
250.000
Jurnal
Beban Pajak penghasilan
850.000
Aset pajak tangguhan
250.000
Liabilitas pajak tangguhan
200.000
Utang pajak penghasilan
900.000
200.000
ILUSTRASI
• Entitas A membeli mesin senilai 10.000 2/1/X1.
Mesin menurut akuntansi didepresiasikan selama
5 tahun, tanpa nilai sisa.
• Untuk tujuan pajak mesin termasuk kelompok 1
didepresiasikan selama 4 tahun.
• Misalkan penghasilan entitas sebesar 7.000 beban
operasi selain depresiasi 2.000.
• Ilustrasi perbedaan pajak dan akuntansi serta
jurnalnya dapat dilihat dalam slide berikut ini.
134
ILUSTRASI
 Depresiasi menurut akuntansi 10.000/5=2.000
AKUNTANSI
Pendapatan
20X1
7.000
20X2
7.000
20X3
7.000
20X4
7.000
20X5
7.000
Bbn Operasi
2.000
2.000
2.000
2.000
2.000
Bbn Penyusutan
2.000
2.000
2.000
2.000
2.000
Total Beban
4.000
4.000
4.000
4.000
4.000
Laba sblm pajak
3.000
3.000
3.000
3.000
3.000
750
750
750
750
750
2.250
2.250
2.250
2.250
2.250
Beban Pajak (akt)
Laba setelah pajak
135
ILUSTRASI
 Depresiasi menurut pajak 10.000/4=2.500
PAJAK
Pendapatan
20X1
7.000
20X2
7.000
20X3
7.000
20X4
7.000
20X5
7.000
Bbn Operasi
2.000
2.000
2.000
2.000
2.000
Bbn Penyusutan
2.500
2.500
2.500
2.500
Total Beban
4.500
4.500
4.500
4.500
2.000
Penghasilan kena pajak
2.500
2.500
2.500
2.500
5.000
625
625
625
625
1.250
Pajak terutang
136
ILUSTRASI
AKUNTANSI
Laba sblm pajak
Beban Pajak (akt)
PAJAK
Penghasilan kena pajak
Pajak terutang
Perbedaan
Perbedaan laba
Perbedaan pajak
Liabilitas pajak tangguhan
Beban pajak (L/R)
Beban pajak kini
Beban pajak tangguhan
Total beban pajak
20X1
20X2
20X3
20X4
20X5
3.000
750
3.000
750
3.000
750
3.000
750
3.000
750
2.500
625
2.500
625
2.500
625
2.500
625
5.000
1.250
500
125
125
500
125
250
500
125
375
500
125
500
(2.000)
(500)
0
625
125
750
625
625
625
125
750
125
750
125
750
1.250
(500)
750
137
ILUSTRASI
 Jurnal yang dibuat pada saat 20X1 – 20X4
Beban pajak tangguhan
Liabilitas pajak tangguhan
125
125
 Jurnal yang dibuat pada 20X5
Liabilitas pajak tangguhan
Beban pajak tangguhan
500
500
 Pada awal tahun 2005, liabilitas pajak tangguhan
terakumulasi sebesar 500.
 Pada akhir tahun 2005, setelah depresiasi dicatat,
perbedaan menjadi tidak ada, sehingga liabilitas pajak
tangguhan nilainya 0
138
ILUSTRASI – nilai sisa
• Entitas A membeli mesin senilai 12.000 pada 2/1/X1. Mesin
menurut akuntansi didepresiasikan selama 5 tahun, dengan
nilai sisa 2000.
• Untuk tujuan pajak mesin termasuk kelompok 1
didepresiasikan selama 4 tahun.
• Misalkan penghasilan entitas sebesar 7.000 beban operasi
selain depresiasi 2.000.
• Mesin tersebut tahun 20X6 masih digunakan dan pada awal
20X7 dijual dengan harga 3000
• Ilustrasi perbedaan pajak dan akuntansi serta jurnalnya dapat
dilihat dalam slide berikut ini.
139
ILUSTRASI – nilai sisa
 Depresiasi menurut akuntansi (12.000-2000)/5=2.000
AKUNTANSI
Pendapatan
20X1
20X2
20X3
20X4
20X5
20X6
20X7
7.000
7.000
7.000
7.000
7.000
7.000
7.000
Keuntungan mesin
1.000
Bbn Operasi
2.000
2.000
2.000
2.000
2.000
Bbn Penyusutan
2.000
2.000
2.000
2.000
2.000
Total Beban
4.000
4.000
4.000
4.000
Laba sblm pajak
3.000
3.000
3.000
750
750
2.250
2.250
Beban Pajak (akt)
Laba setelah pajak
140
2.000
2.000
4.000
2.000
2.000
3.000
3.000
5.000
6.000
750
750
750
1.250
1.500
2.250
2.250
2.250
3.750
4.500
ILUSTRASI – nilai sisa
 Depresiasi menurut pajak 10.000/4=2.500
PAJAK
Pendapatan
20X1
20X2
20X3
20X4
20X5
20X6
20X7
7.000
7.000
7.000
7.000
7.000
7.000
7.000
Keuntungan mesin
3.000
Bbn Operasi
2.000
2.000
2.000
2.000
Bbn Penyusutan
3.000
3.000
3.000
3.000
Total Beban
5.000
5.000
5.000
Penghasilan kena pajak
2.000
2.000
500
1.500
Pajak terutang
Penghasilan stlh pajak
2.000
2.000
2.000
5.000
2.000
2.000
2.000
2.000
2.000
5.000
5.000
8.000
500
500
500
1.250
1.250
2.000
1.500
1.500
1.500
3.750
3.750
6.000
141
ILUSTRASI – nilai sisa
AKUNTANSI
Laba sblm pajak
Beban Pajak (akt)
PAJAK
Penghasilan kena pajak
Pajak terutang
Perbedaan
Perbedaan laba
Perbedaan pajak
Kewajiban pajak tangguhan
Beban pajak (L/R)
Beban pajak kini
Beban pajak tangguhan
Total beban pajak
20X1
20X2
20X3
20X4
20X5
20X6
20X7
3.000
750
3.000
750
3.000
750
3.000
750
3.000
750
5.000
1.250
6.000
1.500
2.000
500
2.000
500
2.000
500
2.000
500
5.000
1.250
5.000
1.250
8.000
2.000
1.000
250
250
1.000
250
500
1.000
250
750
1.000 -2.000
250
-500
1.000
500
500
250
750
500
250
750
500
250
750
142
500
250
750
1.250
-500
750
0 -2.000
0
-500
500
0
1.250
0
1.250
2.000
-500
1.500
ILUSTRASI
 Jurnal yang dibuat pada saat 20X1 – 20X4
Beban pajak tangguhan
Liabilitas pajak tangguhan
250
250
 Jurnal yang dibuat pada 20X5
Liabilitas pajak tangguhan
Beban pajak tangguhan
500
500
 Jurnal yang dibuat pada 20X7
Liabilitas pajak tangguhan
Beban pajak tangguhan
500
500
 Pada awal tahun 2005, liabilitas pajak tangguhan terakumulasi sebesar
1000.
 Pada akhir tahun 2005, setelah depresiasi dicatat, perbedaan
direaliasasi 500, sehingga liabilitas pajak tangguhan nilainya 500
 Perbedaan ini akan hilang pada saat aset tersebut terjual di tahun
2007. Pajak mengakui keuntungan 3.000 akuntansi 1.000
143
ILUSTRASI – kerugian fiskal
• Entitas A pada tahun 20x1 mengalami kerugian fiskal 8.000 (diasumsikan
kerugian akuntansi nilainya sama).
• Pada 20x2 entitas laba 2.000, 20x3 laba 3.000 dan 20x4 laba sebesar 5.000.
• Tidak terjadi perbedaan akuntansi dan pajak
Laba akuntansi
Beban pajak kini
Beban pajak tangguhan
Total beban pajak
Laba setelah pajak
20X1
(8.000)
(2.000)
(2.000)
(6.000)
144
20X2
2.000
500
500
1.500
20X3
3.000
750
750
2.250
20X4
5.000
500
750
1.250
3.750
ILUSTRASI – kerugian fiskal
Tahun
20X1
Jurnal
Aset pajak tangguhan
2.000
Manfaat pajak tangguhan (beban pajak)
20X2
Manfaat pajak tangguhan
2.000
500
Aset pajak tangguhan
20X3
500
Manfaat pajak tangguhan
750
Aset pajak tangguhan
20X4
750
Manfaat pajak tangguhan
750
Aset pajak tangguhan
750
Beban pajak kini
500
Utang pajak kini
500
145
Pajak Dalam Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK Tahun 2012
146
Pajak Dalam Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK Tahun 2012
147
Pajak Dalam Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK Tahun 2012
148
Pajak Dalam Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK Tahun 2012
149
Pajak Dalam Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK Tahun 2012
150
TERIMA KASIH
Profesi untuk
Mengabdi pada
Negeri
Dwi Martani
081318227080
[email protected] atau [email protected]
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/