PEMERIKSAAN SUBSEQUENT EVENTS dan PENYELESAIAN AUDIT Subsequent events adalah: peristiwa atau transaksi yang terjadi setelah tanggal neraca tetapi sebelum diterbitkannya laporan audit • Mempunyai akibat yang.

Download Report

Transcript PEMERIKSAAN SUBSEQUENT EVENTS dan PENYELESAIAN AUDIT Subsequent events adalah: peristiwa atau transaksi yang terjadi setelah tanggal neraca tetapi sebelum diterbitkannya laporan audit • Mempunyai akibat yang.

PEMERIKSAAN SUBSEQUENT EVENTS dan
PENYELESAIAN AUDIT
Subsequent events adalah:
peristiwa atau transaksi yang terjadi setelah
tanggal neraca tetapi sebelum diterbitkannya
laporan audit
• Mempunyai akibat yang material terhadap
laporan keuangan, sehingga memerlukan
penyesuaian atau pengungkapan dalam
laporan tersebut
Dua jenis subsequent events (PSA No.46):
1. Peristiwa yang memberikan tambahan bukti
yang berhubungan dengan kondisi yang ada
pada tanggal neraca, dan berdampak
terhadap taksiran yang melekat dalam proses
penyusunan laporan keuangan
2. Peristiwa yang menyediakan tambahan bukti
yang berhubungan dengan kondisi yang tidak
ada pada tanggal neraca, namun kondisi
tersebut ada sesudah tanggal neraca
Subsequent Event yang harus diaudit:
1. Subsequent Collection
 Penagihan sesudah tanggal neraca sampai
mendekati selesainya pekerjaan lapangan (audit
field work)
 Dilaksanakan dalam audit piutang dan barang
dalam perjalanan
2. Subsequent Payment
 Pembayaran sesudah tanggal neraca sampai
mendekati selesainya audit field work
 Dilaksanakan dalam audit hutang dan biaya
yang masih harus dibayar
TUJUAN AUDIT SUBSEQUENT EVENTS
1. Menentukan keberadaan kejadian penting
sesudah tanggal neraca yang membutuhkan
penyesuaian terhadap laporan keuangan atau
memerlukan pengungkapan dalam catatan
atas laporan keuangan agar tidak
menyesatkan pengguna laporan keuangan
2. Menentukan kemungkinan tertagihnya
piutang
3. Memastikan bahwa “barang dalam
perjalanan” yang tercantum di neraca per
tanggal neraca, masih di perjalanan
• Saat membayar uang muka pembelian (L/C),
perusahaan mencatat:
Barang Dalam Perjalanan xxx
Kas
xxx
Hutang Dagang
xxx
• Saat penerimaan barang sebelum tanggal
neraca, perusahaan mencatat:
Persediaan
Hutang Dagang
xxx
xxx
•
4.
5.
Akibatnya per tanggal neraca tetap terlihat saldo barang
dalam perjalanan dan terjadi dua kali pencatatan hutang
dagang:
Persediaan
xxx
Barang Dalam Perjalanan
xxx
Pada saat hutang tersebut dilunasi:
Hutang Dagang xxx
Kas
xxx
Memastikan kewajiban dan beban yang masih harus dibayar
yang tercantum di neraca, per tanggal neraca, yang menjadi
kewajiban perusahaan yang dilunasi pada saat jatuh
temponya (sesudah tanggal neraca)
Memastikan bahwa tidak ada kewajiban perusahaan yang
belum dicatat per tanggal neraca
PROSEDUR AUDIT SUBSEQUENT EVENTS
1.
2.
3.
4.
5.
Periksa pengeluaran dan penerimaan kas sesudah
tanggal neraca, sampai mendekati tanggal
selesainya audit field work
Periksa bukti pengeluaran dan penerimaan barang
sesudah tanggal neraca, sampai mendekati tanggal
selesainya audit field work
Periksa cut-off pembelian dan penjualan
Review laporan keuangan interim untuk periode
sesudah tanggal neraca
Minta copy notulen rapat direksi, dewan komisaris,
pemegang saham, periksa apakah ada commitment
dari perusahaan yang baru dipenuhi pada periode
sesudah tanggal neraca
6. Lakukan tanya jawab dengan pejabat perusahaan
yang berwenang, mengenai:
a. Ada/tidaknya contingent liabilities
b. Ada/tidaknya perubahan dalam modal saham,
kewajiban jangka panjang atau kredit modal
kerja dalam periode sesudah tanggal neraca
c. Ada/tidaknya kejadian penting sesudah tanggal
neraca yang memerlukan adjustment terhadap
laporan keuangan atau penjelasan catatan
laporan keuangan
7. Kirim konfirmasi ke penasihat hukum perusahaan
8. Analisa perkiraan profesional fees
9. Dapatkan surat pernyataan langganan (client
representation letter)
Prosedur audit untuk penelaahan peristiwa kemudian
dibagi menjadi dua kategori, yaitu:
1. Prosedur yang dipadukan sebagai bagian dari verifikasi
saldo akun akhir tahun
a. Pengujian pisah batas (cut off) dan penilaian yang
dilakukan sebagai bagian dari pengujian terinci atas
saldo
b. Banyak pengujian peristiwa kemudian dilaksanakan
sebagai bagian dari verifikasi saldo akun
c. Prosedur
auditnya
bersifat
normal
untuk
membandingkan harga pembelian persediaan periode
berikutnya dengan harga perolehan yang dibukukan 
pengujian atas penilaian mana yang lebih rendah antara
harga perolehan atau harga pasar
2.
Pengujian kedua dilaksanakan secara khusus dengan
tujuan mendapatkan informasi yang harus dimasukan ke
dalam saldo akun tahun berjalan, atau diungkapkan
dengan catatan kaki
a. Permintaan keterangan ke manajemen mengenai peristiwa
kemudian  dilakukan oleh pegawai klien yang tepat agar
didapat jawaban yang bermanfaat
b. Korespondensi dengan pengacara  sebagai bagian dari
penelitian atas kewajiban bersyarat
c. Menelaah laporan intern yang disiapkan setelah tanggal neraca
d. Menelaah catatan pembukuan yang disiapkan setelah tanggal
neraca
e. Memeriksa notulen yang diterbitkan setelah tanggal neraca
f. Mendapatkan surat representasi
PENYELESAIAN AUDIT
Beberapa hal yang harus dilakukan sebelum suatu pemeriksaan
akuntan dinyatakan selesai, jika :
1. Seluruh kertas kerja pemeriksaan harus sudah diparaf oleh
pembuatnya dan direview atasannya
2. Hasil review harus didokumentasikan dalam suatu review
notes dan harus dijawab oleh staf yang direview (reviewee)
secara tertulis
3. Daftar audit adjustment harus disusun, lengkap dengan
index working papernya, diskusikan dengan klien
4. Audit adjustment yang sudah disetujui klien harus diposting
ke masing-masing kertas kerja yang berkaitan
5. Draft report disusun oleh auditor in-charge (pimpinan tim
audit), direview oleh audit manager dan audit partner
6. Sebelum kertas kerja pemeriksaan dan draft report di review
oleh audit manager dan audit partner, maka audit
supervisor harus menyusun notes to PPM (catatan untuk
Partner, Principal dan Manager)
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Setelah draft report direview dan disetujui PPM, diskusikan
dengan klien. Jika klien setuju, buat final audit report.
Sebelum laporan audit diserahkan kepada klien, auditor
harus meminta Surat Pernyataan Langganan dari klien.
Tanggal surat harus sama dengan tanggal selesainya audit
field work dan tanggal laporan audit.
Auditor membuat draft management letter, setelah direview
dan disetujui PPM, diskusikan dengan klien. Klien setuju,
buat management letter final untuk klien
Tahap akhir, selesaikan urusan pelunasan audit fee
(ditambah 10% PPN, dikurangi PPh 23 7,5%)
Dalam audit working papers, cantumkan “catatan untuk
audit tahun berikutnya”.
Opini yang diberikan, tergantung hasil pemeriksaan
Dalam mereview kertas kerja pemeriksaan, KAP sebaiknya
mempunyai daftar “Audit Working Papers Review Guide”
PENGUMPULAN BAHAN BUKTI AKHIR
Lima jenis pengumpulan bahan bukti audit
akhir:
1. Melaksanakan prosedur analitik, yaitu jenis
bahan bukti untuk menaksir kelangsungan
hidup atas kertas kerja dan laporan
keuangan yang dilakukan oleh partner yang
bermanfaat sebagai penelaahan akhir atas
salah saji atau masalah keuangan yang
material dan tidak dicatat selama pengujian
lain, serta membantu auditor dalam
mengambil “tinjauan objektif” akhir laporan
keuangan
2.
3.
Mengevaluasi asumsi going concern, yaitu menduga asumsi
kelangsungan hidup perusahaan
Mendapatkan surat representasi manajamen yang
mewajibkan
auditor
untuk
mendokumentasikan
representasi lisan dari manajemen selama audit, sedangkan
tujuan bagi klien adalah
a. meningkatkan manajemen akan tanggung jawabnya
mengenai asersi dalam laporan keuangan;
b. mendokumentasikan tanggapan manajemen atas
pernyataan mengenai berbagai aspek audit
Surat tersebut menandakan dari klien, tetapi merupakan
praktek umum bagi auditor untuk menyiapkan surat dan
meminta klien untuk mengetiknya pada kop surat
perusahaan dan menandatanganinya.
Penolakan
klien
untuk
menyiapkan
dan
menandatangani
surat
representasi
menyebabkan
pemberian pendapat wajar dengan pengecualian atau
pernyataan tidak memberikan pendapat.
SAS 85 menyarankan empat kategori masalah yang
dimasukan dalam surat representasi klien:
1). Laporan keuangan;
2). Kelengkapan informasi;
3). Pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan;
4). Peristiwa kemudian.
Surat representasi klien  pernyataan yang ditulis pihak
yang tidak independen, karena itu tidak dapat dianggap
sebagai bahan bukti yang handal.
Dalam beberapa audit, auditor mungkin menemukan
bahan bukti yang bertentangan dengan laporan dalam
surat representasi. Maka, auditor harus melakukan
investigasi keadaan lingkungan dan mempertimbangkan
apakah representasi di dalam surat itu dapat dipercaya.
4.
Mempertimbangkan informasi yang menyertai laporan keuangan
dasar
SAS 29 (AU 551) menyebut tambahan informasi yang menyertai
laporan keuangan dasar dalam dokumen yang diserahkan auditor
(laporan bentuk panjang/long-form report).
Beberapa jenis informasi tambahan informasi, yaitu:
a. laporan komparatif terinci yang mendukung keseluruhan
pengendalian atas laporan keuangan utama atas akun harga
pokok penjualan, beban operasi, dan aktiva rupa-rupa
b. tambahan informasi yang diwajibkan oleh FASB dan SEC
c. data statistik tahun lalu dalam bentuk rasio dan tren
d. skedul pertanggungan asuransi
e. komentar tertentu atas perubahan yang terjadi dalam
laporan.
Mengilustrasikan laporan keuangan dasar dan
tambahan informasi
Neraca
Laporan rugi-laba
Laporan arus kas
Catatan kaki
Laporan komparatif
terinci
Data Statistik
Skedul pertanggungan
asuransi
laporan
keuangan
dasar
informasi yang
menyertai
laporan
dasar
Standar
laporan
Auditor
paragraf terpisah wajar
tanpa syarat,
wajar dengan
syarat atau
menolak
memberikan
pendapat
5. Membaca informsi lain dalam laporan tahunan.
SAS 8 (AU 550) mewajibkan auditor untuk
membaca informasi yang berkaitan dengan
laporan keuangan yang hanya menyinggung
informasi yang bukan bagian dari laporan
keuangan, tetapi diterbitkan bersama.
Jika
auditor
menyimpulkan
terdapat
ketidakkonsistenan yang material, maka klien
diminta merubah informasi.
Jika klien menolak, yang mungkin tidak biasa,
maka auditor seharusnya memasukan paragraf
penjelas ke dalam laporan audit atau menarik diri
dari penugasan.
MENGEVALUASI HASIL
KECUKUPAN BAHAN BUKTI
Evaluasi akhir atas kecukupan bahan bukti  penelaahan auditor atas
seluruh audit untuk menentukan apakah seluruh aspek penting
telah cukup diuji setelah mempertimbangkan situasi penugasan.
Langkah utama dalam proses ini  penelaahan program audit untuk
meyakinkan bahwa seluruh bagian telah diselesaikan dan
didokumentasikan dan bahwa seluruh tujuan audit dipenuhi.
Alat bantu dalam menarik kesimpulan tentang kecukupan bahan bukti
 daftar penyelesaian penugasan. (Ilustrasi daftar penyelesaian
penugasan diberikan dalam gambar 23-5)
Jika audit menyimpulkan bahwa kecukupan bahan bukti tidak
diperoleh guna menarik kesimpulan mengenai kewajaran
representasi klien, terdapat dua pilihan:
a. tambahan bahan bukti
b. memberikan pendapat wajar dengan pengecualian atau
pernyataan menolak memberikan pendapat.
Gambar 23-5
Daftar Penyelesaian Penugasan
1.
2.
3.
Periksa dokumentasi audit tahun lalu
a. Apakah kertas kerja audit tahun lalu diperiksa atas
bagian yang ditentukan dalam audit tahun berjalan?
b. Apakah berkas permanen ditelaah untuk pos yang
mempengaruhi tahun berjalan?
Pengendalian Intern
a. Apakah pengendalian intern telah cukup dipahami?
b. Apakah ruang lingkup audit mencukupi berdasar
risiko pengendalian yang ditetapkan?
c. Apakah seluruh kelemahan utama telah dimasukan
sebagai kondisi yang dilaporkan dalam surat ke
komite audit atau ke manajer senior?
Seluruh Dokumen
a. Apakah semua notulen tahun berjalan telah ditelaah,
dikutip, dan ditindaklanjuti?
b. Sudahkah berkas permanen dimutakhirkan?
c. Sudahkah semua kontrak dan perjanjian ditelaah dan
dikutip, disalin dan didownload untuk menegaskan
bahwa klien menaati seluruh hukum yang berlaku?
YA
TIDAK
BAHAN BUKTI YANG MENDUKUNG PENDAPAT AUDITOR
Bagian penting dari evaluasi apakah laporan keuangan
disajikan secara wajar adalah  mengikhtisarkan salah saji
yang ditemukan dalam audit.
Jika auditor menemukan salah saji yang material  neraca
saldo harus disesuaikan untuk mengkoreksi laporan keuangan.
Selain salah saji yang material, seringkali terdapat banyak
salahsaji yang tidak material ditemukan yang tidak
disesuaikan pada saat ditemukan. Auditor dapat mengetahui
jejak salah saji tersebut dan menggabungkan dalam beberapa
cara, tetapi banyak auditor mengunakan metode yang
mudah, disebut Skedul Audit Salah-Saji yang Tidak
Disesuaikan atau Ikhtisar Salah-Saji yang mungkin. Contoh
neraca lajur salah-saji yang tidak disesuaikan dalam Gambar
23-6.
Skedul dalam Gambar 23-6 mencakup baik salah saji
yang diketahui yang oleh klien telah diputuskan untuk
tidak disesuaikan dan proyeksi atas salah saji, yang
mencakup kesalahan pengambilan sample.
Jika auditor percaya bahwa terdapat kecukupan
bahan bukti tetapi tidak menjamin kesimpulan
mengenai penyajian laporan keuangan yang wajar,
auditor sekali lagi mempunyai dua pilihan : laporan
harus direvisi sehingga auditor puas atau memberikan
pendapat wajar tanpa syarat atau menolak untuk
memberikan pendapat harus diterbitkan.
Gambar 23-6
Skedul Audit Kesalahan yang Belum Disesuaikan
HILLSBURG HARDWARE, CO
Skedul A-3 Tanggal
REKAPITULASI KEMUNGKINAN KESALAHAN
31/12/02
Disiapkan oleh LF 28/1/03
Disetujui oleh JA 31/1/03
KEMUNGKINAN SALAH SAJI-LEBIH SAJI
(KURANG SAJI)
Sumber
Jenis
Jumlah
Aktiva
Berkas Audit
Salah saji
Total
Lancar
60.000
(60.000)
C-8
salah saji piutang dagang/
pisah batas penjualan
D-2
selisih antara persediaan
pisik dan angka di catatan
H-7/2 kewajiban yang tidak dibukukan
V-10 Pos beban perbaikan yang
dikapitalisasi
Jumlah
[P]
[A]
120.000 (120.000)
[P]
[A]
285.000 (100.000)
90.000
Aktiva
Hutang
Non-lancar Lancar
Pendapatan
sebelum pajak
(60.000)
(120.000)
(85.000)
(90.000)
(285.000)
100.000
(90.000)
(280.000) (175.000)
(285.000)
(170.000)
[A] Populasi salah saji aktual
[P] Estimasi populasi atas dasar sampel, termasuk kesalahan
sampel
Kesimpulan
Pengaruh bersih dari pos di atas sebagai
berikut
Kemungkinan
lebih saji
(kurang saji)
Aktiva lancar
Total Aktiva
Pendapatan sebelum pajak
(280.000)
(455.000)
(170.000)
Materialitas
2.550.000
300.000
737.000
Tidak satu pun pengaruh keseluruhan atas
masing-masing pos mempunyai pengaruh
material pada laporan keuangan dalam keseluruhan atau terhadap setiap komponen
yang terkait. Dengan pertimbangan ini,
penyesuaian dari satu atau semua pos telah
dilakukan.
Leslie Franklin
28/1/03
PENELAAHAN DOKUMENTASI AUDIT
Tiga alasan utama mengapa kertas kerja
penting ditelaah oleh anggota lain dari kantor
akuntan publik pada saat penyelesaian audit:
1. Untuk mengevaluasi pelaksanaan atau kinerja
staf yang belum berpengalaman
2. Untuk memastikan bahwa audit memenuhi
standar pelaksanaan kantor akuntan publik
3. Untuk menetralkan bias yang seringkali
masuk ke dalam pertimbangan auditor.
PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN
Pertimbangan utama dalam menyelesaikan audit adalah 
menentukan apakah pengungkapan dalam laporan
keuangan telah mencukupi
Dalam keseluruhan audit, penekanan pada kebanyakan
pemeriksaan adalah  verifikasi akurasi saldo pada buku
besar dengan menguji akun yang paling penting dalam neraca
saldo.
Tugas penting lainnya yaitu  memastikan bahwa saldo
akun pada neraca saldo dijumlah dengan benar
keseluruhannya dan diungkapkan pada laporan keuangan.
Sebagai bagian dari tinjauan akhir penyingkapan
laporan keuangan, beberapa kantor akuntan publik
memberikan pemisahan antara daftar penyingkapan laporan
keungan untuk setiap perikatan. Sebagai ilustrasi dari daftar
penyingkapan laporan keuangan parsial pada gambar 23-7
Gambar 23-7
Daftar Pengungkapan Laporan Keuangan: Properti, Bangunan
pabrik dan Peralatan
1.
2.
3.
4.
5.
Apakah pengungkapan berikut tercakup dalam laporan atau catatan keuangan (APB 12, paragraf 5):
a. Saldo kelompok aktiva utama yang dapat didepresiasikan (tanah, bangunan, peralatan, dan lainlain) pada tanggal neraca?
b. Penyisihan atas depresiasi, menurut kelompok atau secara total, pada tanggal neraca?
c. Deskripsi umum mengenai metode depresiasi untuk kelompok utama properti, bangunan, pabrik,
dan peralatan (APB 22, paragraf 13)?
d. Jumlah total depresiasi yang diakui sebagai beban untuk setiap laporan rugi-laba yang disajikan?
e. Dasar evaluasi? (SAS 32, AU 43.02)
Apakah nilai yang terbawa atas properti yang dihipotikan dan dijaminkan untuk hutang telah
diungkapkan (FASB 5 paragraf 18)?
Apakah rincian transaksi jual dan sewa kembali (sales & leasback) selama periode telah diungkapkan
(FASB 13, paragraf 32-34)?
Apakah nilai yang terbawa atas properti yang bukan bagian dari pabrik yang dioperasikan – misalnya
menganggur atau disimpan untuk investasi atau penjualan – telah dipisahkan?
Apakah pertimbangan telah diberikan untuk pengungkapan aktiva modal yang didepresiasikan yang
masih digunakan dan aktiva modal yang saat ini tidak digunakan?
PENELAHAAN INDEPENDEN
Telaah independen disyaratkan pada penugasan
SEC. Penelaahan ini seringkali mengambil posisi yang
bertolak belakang guna menyakinkan bahwa
pelaksanaan audit mencukupi.
IKHTISAR EVALUASI BAHAN BUKTI
Gambar 23-8 mengikhtisarkan evaluasi atas
kecukupan bahan bukti dan pengambilan keputusan
apakah barang bukti itu mendukung pendapat.
Auditor mengevaluasi kecukupan bahan bukti
aktual dengan lebih dahulu mengevaluasi risiko audit
yang dicapai, manurut akun dan menurut siklus,
kemudian membuat evaluasi yang sama atas laporan
keuangan keseluruhan.
Gambar 23-8
Mengevaluasi Hasil dan Mencapai Kesimpulan atas Dasar Bukti
Mengevaluasi Hasil dan
Mencapai Kesimpulan
Bahan bukti audit
aktual (menurut siklus,
akun dan tujuan)
Prosedur audit
Besarnya sampel
Unsur yang dipilih
waktu
Evaluasi hasil (menurut
akun dan siklus)
Salah saji yang
diestimasi (menurut
akun) Risiko audit
yang dicapai (menurut
akun dan siklus)
Evaluasi laporan
keuangan keseluruhan
Salah saji yang
diestimasi (laporan
keseluruhan) Risiko
audit yang dicapai
(laporan keseluruhan)
Penerbitan
Laporan
audit
MENERBITKAN LAPORAN AUDIT
Dalam kebanyakan audit, auditor menerbitkan
laporan dengan wajar tanpa syarat (unqualified
opinion). Kebanyakan KAP memiliki pedoman
pelaporan audit yang komprehensif guna membantu
mereka dalam menyeleksi kalimat yang layak untuk
laporan yang akan mereka putuskan untuk diterbitkan
KOMUNIKASI DENGAN KOMITE AUDIT DENGAN
MANAJEMEN
Tiga komunikasi pertama yang di bahas dalam bagian
ini diwajibkan oleh standar audit untuk memastikan
bahwa komite audit dan manajemen senior
diberitahukan tentang temuan audit dan rekomendasi
audit.
1. MENGKOMUNIKASIKAN KECURANGAN dan TINDAKAN ILEGAL
SAS 82 (AU 316) dan SAS 54 (AU 317) mewajibkan auditor
mengkomunikasikan semua kecurangan dan tindakan ilegal ke komite
audit atau kelompok sejenis yang ditetapkan, tanpa memperhatikan
materialitas. Tujuannya adalah membantu komite audit dalam
melaksanakan peran supervisi atas laporan keuangan yang handal.
2. MENGKOMUNIKASIKAN KOMISI yang DAPAT DILAPORKAN
Auditor juga mengkomunikasikan kelemahan yang signifikan dalam
desain atau operasi pengendalian intern. Dalam perusahaan besar,
komunikasi ini dilakukan ke komite audit, sedangkan dalam perusahaan
kecil ke pemilik atau ke manajemen senior.
3. KOMUNIKASI LAIN dengan KOMITE AUDIT
SAS 61 (AU 380) dan perubahannya mensyaratkan auditor
mengkomunikasikan tambahan informasi tertentu yang diperoleh selama
audit untuk semua penugasan SEC dan audit lainnya dimana terdapat
komite audit atau badan sejenisnya. Tujuannya adalah untuk
menginformasikan ke komite mengenai isu audit dan temuan yang akan
membantu mereka dalam melaksanakan peran supervisinya atas laporan
keungan.
•
•
•
•
•
•
•
•
Unsur utama yang harus dikomunikasikan ke komite audit atau badan sejenis
berdasarkan SAS 6:
Tanggung jawab auditor berdasarkan standar audit yang berlaku umum, yang
meliputi tanggung jawab untuk mengevaluasi struktur pengendalian intern dan
konsep keyakinan memadai bukan keyakinan absolut.
Pokok-pokok kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan ke dalam laporan
keuangan yang meliputi pertimbangan manajemen dann aspek yang berkaitan
dengan estimasi topik akuntansi terkait.
Penyesuaian laporan keuangan yang signifikan yang ditemukan sepanjang audit
dan implikasi yang dipilih manajemen untuk dibukukan dan juga yang di usulkan
tetapi tidak di bukukan, demikian pula salah saji yang tidak dikoreksi yang
ditentukan oleh manajemen sebagai tidak material baik secara individu maupun
secara keseluruhan.
Pertimbangan auditor mengenai kualitas, tidak hanya akseptabilitas, prinsip-prinsip
akuntansi klien.
Ketidak sepakatan dengan manajemen mengenai lingkup audit, penerapan prinsip
akuntansi, atau susunan kalimat atau kata-kata dalam laporan audit.
Kesulitan-kesulitan yang ditemui dalam pelaksanaan audit, seperti kelangkaan
pegawai klien dan kegagalan menyediakan informasi yang diperlukan.
Topik signifikan dibahas degan manajemen sebelum retensi auditor, khususnya yang
berkaitan dengan penerapan prinsip akuntansi dan standar audit.
Tanggung jawab auditor atas informasi lain yang termasuk ke dalam dokumendokumen yang berisi laporan keuangan yang diaudit, jika dapat di aplikasikan.