Perancangan Tata Letak Bambang S Definisi  Tata letak dilihat dari sudut sistem produksi adalah: susunan fasilitas2 produksi untuk memperoleh effisiensi pada suatu produksi.  Yang diatur.

Download Report

Transcript Perancangan Tata Letak Bambang S Definisi  Tata letak dilihat dari sudut sistem produksi adalah: susunan fasilitas2 produksi untuk memperoleh effisiensi pada suatu produksi.  Yang diatur.

Perancangan Tata Letak
Bambang S
Definisi

Tata letak dilihat dari sudut sistem produksi adalah: susunan
fasilitas2 produksi untuk memperoleh effisiensi pada suatu
produksi.

Yang diatur adalah:
Penempatan mesin, bahan, peralatan, personalia dan semua
fasilitas yang dipakai dalam proses produksi


Perancangan sistem fasilitas, perancangan tata letak,
perancangan material handling semuanya saling terkait dan
tidak dapat dipisahkan
Tujuan PTLF
Memanfaatkan area yg ada, perancangan tata letak yg optimal akan
memberikan solusi dlm penghematan penggunaan area yg ada
Pendayagunaan pemakaian mesin, naker, dan fasilitas produksi lebih besar,
pengaturan yg tepat akan menghemat biaya investasi
Meminimumkan material handling, selama proses produksi selalu terjadi
aktivitas pemindahan bahan. Butuh biaya besar. Perancangan tata letak
yg baik harus mampu meminimalkan aktivitas pemindahan bahan
Tujuan PTLF
Mengurangi waktu tunggu & mengurangi kemacetan dan kesimpangsiuran,
Waktu tunggu yg berlebihan bisa dikurangi dg pengaturan tata letak yg
terkoordinasi dg baik. Banyak perpotongan pd lintasan sering
menimbulkan kemacetan
Memberikan jaminan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan bagi naker
Mempersingkat proses manufactur, dg memperpendek jarak antara 1 operasi
dg operasi berikutnya, maka waktu bisa dipersingkat (Gambar 1)
Gambar 1
Tujuan PTLF
Mengurangi persediaan setengah jadi, WIP terjadi karena belum selesainya
proses produksi dari produk yg bersangkutan. Perancangan tata letak yg
baik harus pertimbangkan line balancing. Penumpukan WIP disebabkan
tdk seimbangnya lintasan produksi
Mempermudah aktivitas supervisi, penempatan ruangan supervisor yg tepat
akan memberi keleluasaan bagi supervisor untuk mengawasi aktiitas yg
sedang berlangsung di area kerja
Tahapan Dalam Perancangan Tata
Letak
Pada dasarnya , langkah dalam perancangan tata letak bisa dibagi dalam 3
tahapan.
Tahap analisis, mulai dari analisis aliran material, analisis aktivitas, diagram
hub. aktivitas, pertimbangan kebutuhan ruangan, dan ruangan tersedia.
Tahap penelitian, mulai dari perencanaan diagram hub. ruangan sampai dg
perancangan alternatif tata letak.
Tahap seleksi, mengevaluasi alt. tata letak yg telah dirancang.
Langkah SLP
Data Masukan
Ada 3 sumber data di dalam perencanaan tata letak: data
rancangan produk, rancangan proses, dan rancangan jadwal
produksi
Pada dasarnya rancangan produk terkait erat dg proses
pengerjaan produk tsb serta urutan perakitan. Proses
rancangan produk secara tdk langsung berpengaruh thd
perancangan tata letak, karena perancangan tata letak
dipengaruhi oleh langkah proses pengerjaan produk atau
urutan operasi yg telah dirancang
Data rancangan produk meliputi: gambar kerja, peta perakitan,
daftar komponen, BOM, prototipe
Rancangan Proses
Rancangan proses menggambarkan menggambarkan
tahapan pembuatn komponen, peralatan dan mesin
yg dibutuhkan, dan waktu proses.
Data ini ada dalam OPC
OPC dasar utama dalam perancangan tata letak
fasilitas
Rancangan Jadwal Produksi
Memberi penjabaran tentang di mana dan seberapa
besar serta kapan suatu produk akan dibuat
berdasarkan ramalan permintaan
Rancangan jadwal berpengaruh terhadap: pemilihan
jenis dan jumlah mesin, jumlah karyawan dan shift,
kebutuhan ruangan, peralatan, peralatan material
handling, kebutuhan personal
Analisis Aliran Material
Merupakan analisis pengukuran kuantitatif untuk setiap gerakan perpindahan
material di antara departemen2 atau aktivitas2 operasional.
Penentuan pola aliran material harus memperhatikan faktor2 sbb:
Faktor transportasi
Jumlah komponen yang dibuat
Jumlah dan macam operasi pembuatan setiap komponen
Urutan operasi perakitan
Besar dan bentuk ruang yg tersedia
Jenis pola aliran yg ingin diterapkan sesuai dg bentuk ruang yg tersedia.
-
Peta kerja yg dipakai: OPC, Diagram alir, peta proses produk banyak, FTC,
peta hubungan aktivitas, peta perakitan
Analisis Hubungan Aktivitas
Dalam perancangan tata letak, analisis aliran
material lebih condong untuk mendapatkan
biaya dari pemindahan material (OMH)
bersifat kuantitatif.
Analisis yg bersifat kualitatif bisa memakai ARC
ARC
Diagram Hubungan Aktivitas
Derajat hubungan antar departemen dapat dipandang dari 2
aspek: kualitatif dan kuantitatif
Yg bersifat kualitatif lebih dominan menganalisis derajat
hub.aktivitas dan biasanya ditunjukkan peta hub. Aktivitas
Adakalanya analisis dalam PTLF dominan menganalisis aliran
material sehingga yg dibuat adalah diagram alir.
Dalam SLP kedua aspek dipertimbangkan. Yaitu dg metode
diagram hub.aktivitas
ARD
Diagram Hubungan Ruangan
Yg perlu dilakukan dalam tahapan ini adalah
mengevaluasi luas area yg dibutuhkan untuk
semua aktivitas perusahaan dan area yg
tersedia.
Diagram hub.ruangan dibuat setelah dilakukan
analisis terhadap luasan yg dibutuhkan dan
dikombinasikan dg ARD
Luas Area yg Dibutuhkan
Tiga hal yg menjadi dasar untuk menentukan luas area:
-
-
Penentuan tingkat produksi
Peralatan yg dipakai
Karyawan yg dipakai
Tingkat produksi juga dipakai sbg panduan dalam
proses pemilihan tipe tata letak, apakah memakai
product layout atau process layout.
Metode yg dipakai
Metode fasilitas industri, penentuan kebutuhan ruangan berdasar
fasilitas produksi dan fasilitas pendukung proses produksi yg
dipakai
Metode template, penentuan kebutuhan ruangan yg didasarkan
atas template atau model yg dibuat. Memberi gambaran nyata
akan bentuk dan seluruh kebutuhan ruangan. Dg skala tertentu
template yg ditempatkan dalam block layout dapat dipakai
untuk memperoleh estimasi seluruh kebutuhan ruangan
Metode standar industri, berdasarkan penelitian yg telah dilakukan
terhadap industri2 yg telah melakukan penelitian PTLF
Fasilitas yg perlu dipertimbangkan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Gudang bahan baku
Gudang WIP
Gudang barang jadi
Gang
Pengiriman dan penerimaan
Tempat peralatan material handling
Ruang perkakas dan rak perkakas
Perbaikan
Pengepakan
Pengawasan
Inspeksi dan pengendalian kualitas
Pelayanan kesehatan
Kantin
Kamar mandi
Kantor
Parkir tamu dan naker
Parkir penerimaan dan pengiriman
Tempat penyimpanan lainnya
Rancangan Alt Tata Letak
Untuk membuat rancangan tata letak dapat
dipakai blocklayout. Block layout merupakan
dagram blok dg skala tertentu dan
merupakan representasi bangunan.
Block layout menggambarkan batasan2 ruang
dg adanya dinding2 yg memisahkan antara
blok satu dg lainnya.
Block Layout
Lanjutan
Langkah selanjutnya merancang detail layout
berdasarkan block layout yg telah dibuat.
Pd detail layout dipakai sbg pengatur mesin atau
fasilitas kerja yg ditempatkan pd blok2 yg ada. Dlm
detail layout kita sangat berkepentingan untuk
mengetahui hub. Diantara stasiun kerja yg terdapat
dalam blok tsb.
Perancangan overall layout’ pengaturan suatu blok
terhadap blok lainnya. Disini akan tergambarkan
aliran material antar blok/departemen
Lanjutan
3 metode untuk merepresentasikan tata letak
yg dirancang:
1.
2.
3.
Gambar atau sketsa
Template
Model 3 dimensi
Evaluasi dan Tindak Lanjut
Teknik evaluasi
1.
2.
3.
4.
Perbandingan untung rugi
Peringkat
Analisis faktor (AHP)
Perbandingan biaya, misal OMH
Kasus
Suatu PT melakukan PTLF yg baru dg kebutuhan ruangan
masing2 sbb:
Dep. A
Dep B
Dep C
Dep D
Dep E
Dep F
Dep G
Dep H
= 850 meter persegi
= 1750 meter persegi
= 850
= 850
= 500
= 850
= 650
= 325