I PENDAHULUAN Peta: kumpulan dari titik-titik, garis-garis, dan area-area yang didefinisikan oleh lokasinya dengan sistem koordinat tertentu dan oleh atribut non-spasialnya. Peta digambarkan pada.

Download Report

Transcript I PENDAHULUAN Peta: kumpulan dari titik-titik, garis-garis, dan area-area yang didefinisikan oleh lokasinya dengan sistem koordinat tertentu dan oleh atribut non-spasialnya. Peta digambarkan pada.

I PENDAHULUAN
Peta:
kumpulan dari titik-titik, garis-garis, dan area-area
yang didefinisikan oleh lokasinya dengan sistem
koordinat tertentu dan oleh atribut non-spasialnya.
Peta digambarkan pada bidang dua dimensi, akan
tetapi bisa juga dituangkan ke dimensi yang lebih
tinggi jika dua dimensi terlalu sulit untuk
diterjemahkan.
Saat ini ketersediaan Peta sangat diperlukan.
Pemetakan sudah berkembang demikian pesatnya
baik dalam :
1.
2.
3.
Teknik pengumpulan data
Proses pengolahan data
Penyajian (spasial maupun sistim informasi kebumian)
Cakupan wilayah kajiannya dan wilayah kerjanya
tidak terbatas dan
Teknologi di bidang Pemetakan sekarang ini sudah
tidak hanya :
wahana
udara
dengan
fotogrametri
dan
radargrametri,
tetapi sudah sampai pada
 wahana ruang angkasa dengan teknologi satelit dan
pemrosesan data secara digital

Walaupun demikian, untuk mencapai tataran
tersebut masih dibutuhkan dasar-dasar Ilmu ukur
tanah sebagai Landasan.
tetapi kemajuan teknologi tersebut tidak selalu
dapat diikuti oleh :
1.
2.
para praktisi di lapangan
Kebutuhan masyarakat ( dalam hal tertentu peran
teknologi konvensional dominan di masyarakat )
1. ILMU UKUR TANAH
Ilmu Ukur tanah adalah :
“ ilmu yang mempelajari cara-cara pengukuran di
permukaan bumi dan dibawah tanah untuk
berbagai keperluan seperti pemetakan dan
penentuan posisi relatif pada daerah yang relatif
sempit sehingga unsur kelengkungan permukaan
bumi dapat diabaikan”
Tujuan, cakupan, lingkup dan wahana untuk
penyajiannya berbeda-beda,
oleh karena itu pengetahuan mengenai surveying dapat
digolongkan dalam beberapa bidang studi, yaitu :
a.
Survei geodesi,
meliputi penentuan bentuk dan ukuran bumi, medan
grafitasi dan pembuatan jaringan kontrol
pemetakan. Aktifitasnya dikembangkan hingga
beberapa hal tentang astronomi dan penentuan
posisi dengan satelit.
b.
Survei permukaan tanah datar,
meliputi pengukuran dalam area terbatas sehingga efek
lengkungan permukaan bumi dapat diabaikan dan
perhitungannya dapat langsung direferensikan pada
bidang datar, seperti :

Survei topografi
Peta jenis ini yang berskala lebih besar dari 1:2500 disebut
peta tehnik, dan yang tanpa garis kontur disebut plan.

Survei kadaster
adalah pengukuran untuk menentukan posisi batas-batas
pemilik tanah, pemetaan bidang-bidang tanah untuk
pendaftaran hak atas tanah, dan untuk kepastian hukum
pemilik tanah (setifikat tanah), serta pemetaan untuk Pajak
Bumi dan Bangunan (PBB).

Survei rekayasa
mencakup pemetaan topografi skala besar sebagai
dasar dari perencanaan dan desain rekayasa
seperti jalan, jembatan, bangunan gedung, jalan
layang, bendungan dan lain-lain.

Survei tambang
mencakup tehnik-tehnik khusus yang diperlukan untuk
menentukan posisi dan gambar proyeksi objek, baik
di bawah tanah (dalam tambang bawah tanah)
maupun di permukaan bumi (tambang terbuka).
•Survei hidrografi, berkaitan dengan areal permukaan dan bawah air, terdiri dari dua cabang, yaitu survei lepas pantai dan survei dekat pantai.
c.
d.
Survei hidrografi,
berkaitan dengan areal permukaan dan bawah air,
terdiri dari dua cabang, yaitu survei lepas pantai dan
survei dekat pantai.
Survei fotogrametri,
meliputi aspek-aspek pengukuran dan pemetaan dari
foto udara dan foto teristris (darat), tehnik
pengindraan jauh dan interpretasi foto. Subjeknya
meliputi : perencanaan, aspek fisik fotografi,
peralatan, perpaduan sistem, analog dan analitis,
pengindraan jauh, foto interpretasi, dan holografi.
e.
Survei radargrametri,
subjeknya sama dengan fotogrametri, yang
berbeda hanya panjang gelombang yang
digunakaan dan sensornya. Pada radar grametri
menggunaakan gelombang mikro dengan sensor
aktif.
2. Jenis-jenis Peta
Atas dasar pengukurannya
 Peta teristris
 Peta Fotogrametris
 Peta radargrametris
 Peta vidiografis
 Peta satelit
Atas dasar skala peta
 Peta skala kecil ( < 1 : 250.000 )
 Peta skala menengah ( 1 : 50.000 – 1 : 250.000 )
 Peta skala besar ( 1 : 5.000 – 1 : 50.000 )
 Peta sangat besar / peta teknik ( > 1 : 1 : 5.000 )
Atas dasar isinya
 Peta umum ( topografi )
 Peta khusus ( tematik )
Atas dasar penyajiannya
 Peta garis, adalah peta yang penyajiannya dalam bentuk garis dan
simbol-simbol tertentu
 Peta foto, adalah peta yang penyajiannya dalam bentuk foto yang
telah direktifikasi sehingga skalanya seragam dan dilengkapi dengan
garis kontur.
 Peta digital, adalah peta dalam bentuk data digital, baik dalam
bentuk data vektor, raster atau kombinasi keduanya. Hasil cetakan
dari peta digital pada dasarnya adalah peta garis, apabila
datanya dalam bentuk vektor, ataupun peta foto jika datanya dalam
bentuk foto atau citra.
3. SKALA PETA
Ukuran suatu titik di permukaan bumi tidak mungkin sama
besar dengan ukuran titik tersebut di peta.
Perbandingan antara ukuran di permukaan bumi dan ukuran di
peta disebut skala peta.
Slaka peta dapat dinyatakan dalam beberapa cara, antara
lain :


Angka perbandingan,
misal 1 : 1.000.000 menyatakan 1 cm di peta sama dengan
1.000.000 cm di permukaan bumi.
Perbandingan nilai,
misal 1 cm untuk 15 km

Skala bar atau skala garis,
garis digambarkan dalam peta dibagi-bagi dalam interval
yang sama, setiap interval menyatakan besaran panjang
yang tertentu.
Pada ujung yang lain, biasanya dibagi-bagi lagi menjadi
bagian yang lebih kecil dengan tujuan agar pembaca peta
dapat mengukur panjang lebih teliti.
4. PROSES PEMETAKAN TERISTRIS
Pemetakan teristris adalah proses pemetakan yang
pengukurannya langsung dilakukan di permukaan bumi
dengan peralatan tertentu.
Dengan perkembangan peralatan ukur tanah secara
elektronik, maka proses pengukuran menjadi semakin :

Cepat

ketelitian yang tinggi,
Dengan dukungan komputer langkah dan proses
perhitungan menjadi semakin mudah, cepat dan
penggambarannya dilakukan secara otomatis.
setiap wahana mempunyai kelebihan dan
kekurangannya masing-masing, sehingga
pemilihannya sangat tergantung dari :

tujuan pemetakan,

tingkat kerincian obyek yang harus disajikan,

cakupan wilayah yang akan dipetakan.
Adapun pemetakan secara teristris dapat digambarkan seperti :
pemetakan teristris
pengukuran lapangan
Metode/teori
perhitungan data ( X,Y,Z)
Peralatan
macam ukuran
penggambaran
- kerangka peta
- detail
Jenis ukuran
tingkat ketelitian
PETA