TUMOR KULIT TUMOR KULIT Klasifikasi : I. Tumor Jinak berdiferensiasi normal (matang), pertumbuhan lambat, kdg2 berkapsul. Mis : keratosis seboroik II.

Download Report

Transcript TUMOR KULIT TUMOR KULIT Klasifikasi : I. Tumor Jinak berdiferensiasi normal (matang), pertumbuhan lambat, kdg2 berkapsul. Mis : keratosis seboroik II.

TUMOR KULIT
TUMOR KULIT
Klasifikasi :
I. Tumor Jinak
berdiferensiasi normal (matang), pertumbuhan lambat,
kdg2 berkapsul.
Mis : keratosis seboroik
II. Tumor prakanker
cenderung berkembang jadi kanker. Ca in situ : secara
HP memenuhi syarat sebagai kanker.
Mis : penyakit Bowen, eritroplasia (Queyrat)
III. Tumor ganas
secara HP struktur tdk teratur, diferensiasi dalam
berbagai tingkatan pd kromatin, nukleus dan
sitoplasma, mitosis abnormal. Pertumbuhan cepat,
ekspansif, merusak jar sekitar, metastase mell. Pemb.
Darah / KGB
ETIOLOGI
1. Faktor Luar
Bahan karsinogen (hidrokarbon, arsen inorganik, berilium,
kadmium, zinkum, plumbum, kromium, nikel, aromatik
azodydies, alkilating agent, nitrogen )
Cahaya matahari (luka bakar )
Radiasi ( sinar X, radium )
Lingkungan / pekerjaan
2.
Faktor Dalam
Genetik,
Imunologik
Ras
Jenis kelamin
DIAGNOSIS
1. Anamnesis
Gatal, nyeri, perubahan warna, ukuran membesar,
pelebaran kesamping, permukaan tdk rata, trauma,
ulserasi / infeksi yg sukar sembuh
2. Objektif
Tidak berambut, warna suram tidak homogen,
permukaan tak rata, skuama halus / krusta yg melekat
3. Histopatologi
TUMOR JINAK
Tumor yang berdiferensiasi normal (matang)
Pertumbuhannya lambat & ekspansif
Kadang-kadang berkapsul
 Yang paling sering ditemukan  keratosis
seboroik
Prognosis baik terutama dengan
penatalaksanaan yang tepat
Pemeriksaan histopatologi 
Tumor Jinak dan Lesi Prekanker
Oleh:
Dr. Sri Lestari, SpKK(K),FAADV
Klasifikasi Tumor Kulit
I. Tumor Jinak
II. Tumor Prekanker
III. Tumor Ganas
Tumor Jinak
• Tumor yang berdiferensiasi normal
• Pertumbuhan lambat dan ekspansif , kadangkadang berkapsul
• Umumnya prognosis baik, dengan
penatalaksanaan yang tepat.
• Jenis tumor jinak: keratosis seboroik, nevus
pigmentosus, sriringoma, Trikoepitelioma
soliter, Silindrom
Jenis Tumor jinak
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Keratosis seboroik
Nevus pigmentosus
Siringoma
Trikoepitelioma soliter
Silindrom (tumor Turban)
Adenoma sebaseus (Pringle)
Xantelasma
Keloid
Dermatofibroma
Keratosis seboroik
• Asal : epidermis
• Predileksi: tubuh bagian atas, muka
• Gambaran klinis:
– Papul berwarna coklat sampai hitam
– Dapat generalisata
– Perabaan kenyal
• Terapi: bedah listrik, bedah beku, bedah kimia
Nevus pigmentosus
• Asal: krista neural
• Predileksi: muka dan badan
• Gambaran klinis:
– Papul berbatas tegas dan berkilat, umumnya
berambut.
– Bentuk histopatologik : intradermal, Nevus
verukosus, Blue nevus, Compound nevus,
Junctional nevus.
• Terapi: Bedah (skalpel)
Nevus verukosus
Blue nevus
Siringoma
• Asal : ekrin
• Predileksi: Kelopak mata bawah/ atas, pipi,
dahi
• Gambaran klinis:
– Papul-papul miliar dan
lentikular berwarna putih
• Terapi : Bedah (listrik)
Trikoepitelioma soliter
• Asal : folikel rambut
• Tempat predileksi: muka dan badan
• Gambaran klinis:
– Papul-papul coklat
– Telangiektasis
– Ukuran miliar-lentikuler
• Terapi : bedah (listrik)
Trikoepitelioma
Silindrom (tumor Turban)
• Asal : ekrin dan apokrin
• Predileksi : muka , kulit kepala
• Gambaran klinis:
– Papul-papul coklat
– Telangiektasis
• Terapi: bedah (listrik)
Tumor Turban
Adenoma sebaseus (Pringle)
• Asal: jaringan ikat vaskular
• Predileksi : muka (sekitar hidung)
• Gambaran klinis: papul-papul coklat,
konsistensi kenyal
• Terapi: bedah (skalpel)
Xantelasma
• Asal : deposit lipoid
• Predileksi : kelopak mata
• Gambaran klinis: papul-papul coklat
kekuningan
• Terapi: bedah (skalpel)
Keloid
• Asal: jaringan ikat
• Umumnya akibat trauma, dan adanya faktor
genetik
• Predileksi: daerah deltoid, dada, punggung,
ekstremitas.
• Gambaran klinis: konsistensi keras, tidak
teratur, berbatas tegas, berwarna coklat dan
keputihan.
• Terapi:
– Triamsinolon asetonid intra lesi,
– N2 cair
– Radiasi
– Bedah
Tumor Prekanker
• Mempunyai kecenderungan berkembang
menjadi kanker
• Perubahan pada histopatologi, menyimpang dari
polarisasi sel normal
• Ca in situ : kelainan memenuhi syarat sebagai
kanker secara histopatologi saja. Cth: Penyakit
Bowen, eritroplasia (Queyrat).
• Gambaran klinis umumnya terdapat tanda
keratosis, ulserasi, papul, nodus , dan morfea,
dengan variasi yang bermacam-macam
Tumor Prekanker
Etiologi / Faktor Predisposisi
1. Keratosis aktinik (keratosis senilis)
Sinar matahari
2. Penyakit Bowen
Arsen, virus Tipe C
3. Eritroplasia (Queyrat)
Iritasi kronik di mukosa genitalia (pada pria
tidak dikhitan), dan di mulut
4. Leukoplakia
Iritasi kronik
5. Keratosis arsenik
Arsen
6. Giant condyloma (Buschke & Lowenstein)
Virus, Kelembaban
7. Fibroepitelioma (Pinkus)
Sinar X
8. Nevus sebaseous (Jadassohn)
Kongenital
9.Giant congenital nevus pigmentosus
Kongenital
10. Liken sklerosus et atrofikus
Belum diketahui
11. Xeroderma pigmentosum
Resesif autosomal
12. Radiodermatitis
Sinar X
Keratosis aktinik
• Epidemiologi :
– Merupakan alasan paling sering pasien untuk berobat ke Sp.KK setelah
akne vulgaris
– Data dari National Ambulatory Medical Care Survey dari tahun 1990 1999 : Keratosis aktinik ditegakkan dari > 47 juta kunjungan  14 %.
– Australia  40 - 60 % dewasa memiliki 1/lebih keratosis aktinik
• Asal jaringan : Epidermis
• Faktor risiko :
–
–
–
–
–
Suseptibilitas individual
Paparan radiasi ultraviolet (UV) kumulatif
Imunosupresi
Riwayat kanker kulit sebelumnya
Sindrom genetik
Gejala Klinis :
• Sering ditemukan pada individu yang
memiliki :
–
–
–
–
warna mata lebih terang
kulit lebih putih
usia lebih tua
memiliki riwayat paparan sinar matahari
yang signifikan
• Berupa papul berskuama, kasar, datar,
atau eritematosa dengan ukuran 2-6
mm
• Lebih mudah diraba daripada dilihat
• Ukurannya bervariasi, diameternya
dapat mencapai hingga beberapa cm
Terapi :
• TERAPI LESION-TARGETED
– Liquid nitrogen cryotherapy
– Curettage with or without electrocautery
– Shave excision
• FIELD THERAPIES
– Topikal
• 5-fluorouracil krim dan solusio
• 5% imiquimod krim
• 3% diclofenak gel
– Prosedural
•
•
•
•
•
•
Cryopeeling
Dermabrasi
Medium-depth chemical peel
Deep chemical peel
Laser resurfacing
Terapi Fotodinamik
SQUAMOUS CELL CARCINOMA IN SITU
(BOWEN DISEASE)
• Epidemiologi :
– Jarang ditemukan pada usia < 30 tahun, biasanya > 60 tahun
– Insiden pada laki-laki = perempuan
– Hawaii  sekitar 142 per 100,000 individu
• Asal jaringan : epidermal
• Faktor risiko :
–
–
–
–
–
–
Paparan radiasi ultraviolet
Arsenisism kronik
Riwayat terapi dengan psoralen dan radiasi ultraviolet A
Imunosupresi
Paparan dengan radiasi ionisasi
Infeksi oleh human papillomavirus
Gejala Klinis :
• Berupa :
– plak pink hingga
eritematous yang tipis
dengan batas tegas dan
iregular, dan skuama atau
krusta disekitarnya , yang
membesar secara perlahan,
menyerupai plak psoriatik
Terapi
• TERAPI BEDAH DAN DESTRUKTIF
–
–
–
–
Eksisi
Mohs micrographic surgery
Curettage dengan atau tanpa electrocautery
Liquid nitrogen cryosurgery
• TERAPI TOPIKAL
– 5-Fluorouracil (5% cream bid for 6-16 wk)
– 5% imiquimod (daily for 16 wk)
• TERAPI ABLATIF NON-BEDAH
– Laser ablation
– Radiotherapy
– Photodynamic therapy
Eritroplasia (queyrat)
• Epidemiologi :
– Pada usia 20 – 80 tahun
• Asal jaringan : epidermal
• Faktor risiko :
– Pria yang tidak disirkumsisi, termasuk hygiene yang
jelek
– Akumulasi smegma
– Panas
– Gesekan
– Trauma
– Infeksi virus herpes simplex genital
Gejala klinis
• Plak yang berwarna
merah cerah, velvet,
berkilat, dan berbatas
tegas
• Pada penis, prepusium
atau uretra
Terapi
• Umum
– Tingkatkan hygiene
• Khusus
– Tindakan eksisi
– Mohs micrographic surgery
– CO2 laser ablation
– Topical 5-FU
– Topical imiquimod
Tumor Ganas
• Histopatologik: struktur tidak teratur,
diferensiasi sel dalam berbagai tingkatan pada
kromatin, nukleus dan sitoplasma.
• Umumnya pertumbuhannya cepat, dengan
gambaran mitosis abnormal
• Bersifat ekspansif, infiltratif, merusak jaringan
sekitarnya , dan bermetastasis melalui
pembuluh darah dan getah bening.
Kelainan genetik yang berhubungan
dengan penyakit neoplastik
1. Genodermatosis yang berhubungan dengan
tumor kulit dan mukosa.
2. Genodermatosis yang berhubungan dengan
tumor alat dalam atau limfoma.
3. Genodermatosis yang berhubungan dengan
tumor alat dalam.
I. Genodermatosis yang berhubungan dengan
tumor kulit dan mukosa
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Sindroma karsinoma sel basal nevoid
Xeroderma pigmentosum
Albinisme
Trikoepitelioma majemuk
Displasia epidermal verusiformis
Sindrom Haber
Epidermolisis bulosa
Diskeratosis kongenital
Anemia Fanconi
Sindrom Rothmund-Thomson
Porokeratosis Mibelli
Xeroderma pigmentosum
• Resesif autosomal
• Bentuk klinis :
– Lentigo
– Kulit kering
– photophobia
• Keganasan yang sering ditemukan : Karsinoma
sel basal, karsinoma sel skuamosa, melanoma
maligna
Albinisme
• Resesif autosomal
• Bentuk klinis :
tidak ada pigmentasi
• Keganasan yang sering ditemukan : karsinoma
sel basal, karsinoma sel skuamosa.
Displasia Epidermal Verusiformis
• Resesif autosomal
• Bentuk klinis: menyerupai kutil berkelompok
di hidung dan sekitarnya
• Keganasan yang sering ditemukan: karsinoma
sel skuamosa
Epidermolisis Bulosa
• Resesif autosomal
• Bentuk klinis: bula, erosi, jaringan parut pada
daerah trauma / tekanan.
• Keganasan yang sering ditemukan: karsinoma
sel skuamosa di kulit, mulut, dan esofagus.
Epidermolisis bulosa
II. Genodermatosis yang berhubungan dengan
tumor alat dalam atau limfoma
• Tilosis karsinoma esofagus
• Sindrom Gardner
• Sindrom Gowden (sindrom hamartoma
majemuk)
• Sindrom neuroma mukosal multipel
• Sindrom Werner
• Ataksia teleangiektasis
• Sindrom Peutz-Jeghers
• Sindrom Chediak-Higashi
• Sklerosis tuberosa
Sindrom Peutz-Jeghers
• Dominan autosomal
• Bentuk klinis: freckle hitam di bibir, jari-jari
tangan dan kaki.
• Keganasan yang sering ditemukan:
– polip jinak usus halus
– Karsinoma kolon dan lambung
– Tumor ovarium
Sindrom Peutz-Jeghers
Sindrom Chediak-Higashi
• Resesif autosomal
• Bentuk klinis : albinisme
tersebar
• Keganasan yang sering ditemukan: limfoma
Sklerosis Tuberosa
• Dominan autosomal
• Bentuk klinis :
– Shagreen patch
– Adenoma sebaceum
– Fibroma dibawah kuku
– Makula putih seperti bentuk daun
• Keganasan yang sering ditemukan:
– Angiolipoma ginjal
– Rabdomioma jantung
– Limfangioma
Sklerosis Tuberosa
III. Genodermatosis yang berhubungan dengan
tumor alat dalam
• Neurofibromatosis
• Sindrom Bloom
Neurofibromatosis
• Dominan autosomal
• Bentuk klinis : café au-lait spot, neurofibroma
• Keganasan yang sering ditemukan:
– Neurosarkoma
– Feokromositoma
– Meningioma
– Acoustic neuroma
– Optic glioma
Neurofibromatosis
TUMOR GANAS
Karsinoma Sel Basal
Basal Cell carcinoma = Basalioma
Ulkus Rodens = BCE
Patogenesis
Asal : sel epidermal pluripotensial atau dari
epidermis / adneksanya
Fc predisposisi :
Fc lingkungan : radiasi, bahan kimia (arsen), pekerjaan
yang banyak terpapar matahari, ulkus sikatrik
Fc genetik : xeroderma pigmentosum, albinisme
Gambaran Klinis
1. Bentuk nodulus
Paling sering, tidak berambut, warna coklat atau hitam,
keruh, pinggir berbentuk papular, meninggi, anular, ulkus
rodent, talengeaktasis. Perabaan keras, batas tegas &
mudah berdarah.
2. Bentuk Kistik
Jarang. Nodus / nodulus licin, keras, mobil,
talengeaktasis.
3. Bentuk Superfisial
Badan, multipel. Eritema / hitam ukuran plakat,
homogen/ bintik2, pinngir keras spt kawat
4. Bentuk morfea
Datar, batas tegas, tumbuh lambat, pinggir keras
Prognosis : baik
Pengobatan
Bedah : skalpel, listrik, kimiawi (Mohs), beku
Radiasi
Topikal : krim 5-flourourasil (efudex 5%) 4 -6 mgg
Sistemik : bleomisin
Karsinoma Sel Skuamosa
Sinonim : Epitelioma sel skuamosa, Karsinoma Bowen
Karsinoma epidermoid,
Cornified epithelioma, Ca. sel prickle
Etiologi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Sinar matahari 2900 A – 3000 A
Ras / herediter
Faktor genetik
Arsen inorganik
Radisi sinar X / gamma
Faktor hidrokarbon (tar, mineral, parafin likuidum)
Sikatrik, keloid, ulkus kronik, fistula (osteomielitis)
Patogenesis
Berasal dari sel epidermis
Mempunyai beberapa tingkat kematangan
Intraepidermal, invasif, metastase jauh
Gejala Klinis
Usia 40 – 50 thn
Tungkai bawah, laki-laki > perempuan
Metastase melalui KGB
Histopatologi
1. Bentuk intraepidermal
Keratosis solaris, kornu kutanea, keratosis arsenikal,
penyakit Bowen, eritroplasia (Queyrat), epitelioma
Jadasshon
Menetap lama dalam dermis
dermis
metastase melalui KGB
2. Bentuk invasif
Nodus keras berbatas tidak tegas, permukaan mula2
licin
verukosa / papiloma, skuamasi
keras,
membesar kesamping dan ke dalam, invasi ke jaringan
lunak, otot, tulang. Sukar digerakkan
ulserasi,
krusta, pinggir keras, mudah berdarah
Melanoma Maligna
Epidemiologi
1 - 3%
Umur 30 – 60 thn
Pria = wanita
Etiopatogenesis
Belum diketahui
Iritasi berulang pada tahi lalat
Metastase jauh
Klasifikasi
Menurut CLARK & MIHM (tgkt penyebaran scr HP)
I. Intra epidermal ( MM in situ )
II. Infiltrasi sampai papila dermis, serat retikulum
utuh
III. Infiltrasi sampai jaringan ikat kolagen
IV. Infiltrasi sampai kedalam jaringan ikat kolagen
V.
Infiltrasi sampai jaringan subkutis
Gejala Klinis
1. Bentuk superfisial
Paling sering (54%)
Bercak ukuran mm – cm
Warna bervariasi
Tidak teratur, batas tegas
Dapat berubah : - ukuran
membesar
- warna
lebih gelap / pucat
- gatal, iritasi, nyeri
- infeksi
- perdarahan, ulserasi, krusta
Gejala Klinis
2. Bentuk nodular (melanoma d’emblee)
Nodus biru kehitaman, berbatas tegas
Terbatas pada epidermis dgn permukaan licin
Nodus menonjol, bentuk tidak teratur
Bentuk eksofitik dengan ulserasi
3. Lentigo Maligna Melanoma
L.M.M Hutchinson’s melanotic freckle
plak coklat kehitaman tidak homogen, batas tegas
Bentuk tidak teratur
nodus
MM pada daerah ttt
• Melanoma subungual
: makula hiperpigmentasi
• Melanoma anal
: makula hiperpigmentasi
• Melanoma vulva
: makula biru kehitaman
• Melanoma di mukosa
: palatum, kavum nasal,
ginggiva, lidah,
konjungtiva
Klasifikasi
pTis
pT1
pT2
pT3
pT4
: hiperplasia melanositik atipikal (tk I)
: < 0,75 mm (tingkat II)
: 0,75 – 1,5 mm (tingkat III)
: 1,5 – 3 mm (tingkat IV)
: >3,0 mm (tingkat V)
N1
N4
: regional
: Juxta - regional
Pengobatan
Umumnya agresif
bedah
Sistemik :
- Dimethyl Triazone Imidazol Carboximide Decarbazine (DTIC)
- Me-CCNU (Methyl Nitrosourea)
- Kombinasi DTIC & Me-CCNU
Ujuvan : imunoterapi dgn BCG / BCG dgn dekarbazin
Pengobatan
Bergantung pada :
Tumor primer
Infiltrasi pada organ (hati, tulang)
Wanita > pria
Melanogen di urin
buruk
Kondisi hospes
Penyakit Paget
Epidemiologi
Perempuan
unilateral
3% dari kanker payudara
Usia 50 -60 thn
Etiopatogenesis
Kelenjar apokrin
Penyakit Paget payudara
Extra mamary Paget’s diseases : vulva, perianal, penis,
skrotum, lipat paha, ketiak, kelopak mata
Epidermotrophic Ca of the mammary ducts
kulit
Gejala Klinis
Unilateral, rasa gatal / panas di papila mamae,
eritema, edema
areola mamae, kulit
Tanda2 spt dermatitis kronik, batas tegas, erosi,
krusta, madidans
berbulan2 / bertahun2
Indurasi di papila mamae
infiltrat, ulserasi
di papila mamae, puting susu tertarik kedalam kulit
Metastase limfogen
KGB
Diagnosis :
HP : sel Paget (+)
Diagnosis banding
Dermatitis kronik, dermatitis numularis, peny Bowen,
Psoriasis, Leukoplakia di genital
Pengobatan
Mastektomi
TNM
Prognosis
Dubia ( bergantung stadium )
Penatalaksanaan Tumor Ganas
Sistim klasifikasi TNM (tumor, nodus, metastase)
T : besar tumor
N : keadaan KGB regional
M : metastase +/Guna TNM
Perencanaan terapi
Penentuan prognosa
Evaluasi hasil terapi
Tukar menukar informasi
pendataan sama
Klasifikasi
Tis
To
T1
T2
T3
T4
: Ca in situ
: tidak jelas bentuk tumor primer
: < 2 cm
: 2 - 5 cm
: > 5 cm
: menyebar ke tulang / otot
N0
N1
N2
N3
: tdk ada penyebaran ke KGB regional
: penyebaran homolateral, mudah digerakkan
: kontra lateral / bilateral, mudah digerakkan
: melekat pada jaringan sekitar
M0
M1
: tidak jelas metastase
: metastase jauh