PERBANDINGAN BUNGA DAN BAGI HASIL HARGA MODAL DALAM EKONOMI ISLAM  Sebagaimana barang ekonomi lainnya, modal mengalami masalah kelangkaan  Pengusaha dapat memperoleh modal jika ia menawarkan.

Download Report

Transcript PERBANDINGAN BUNGA DAN BAGI HASIL HARGA MODAL DALAM EKONOMI ISLAM  Sebagaimana barang ekonomi lainnya, modal mengalami masalah kelangkaan  Pengusaha dapat memperoleh modal jika ia menawarkan.

PERBANDINGAN BUNGA
DAN BAGI HASIL
HARGA MODAL DALAM EKONOMI
ISLAM
 Sebagaimana
barang ekonomi lainnya,
modal mengalami masalah kelangkaan
 Pengusaha dapat memperoleh modal jika
ia menawarkan imbal yang cukup pada
pemilik modal
 Penggunaan bunga sebagai harga modal
merupakan riba yang dilarang dalam
Islam
 Bentuk imbal yang dianjurkan adalah
bagi hasil
KEADILAN DAN KETIMPANGAN
 Sistem
bagi hasil lebih adil karena laba
dan rugi didistribusikan kepada
pemilik modal dan pengusaha sesuai
rasio yang disepakati
 Sistem bunga mendistribusikan
kekayaan satu arah kepada pemilik
modal walau pengusaha sedang
menderita kerugian
 Pinjaman berbunga menjadi alat
perampasan aset debitur yang
dijadikan jaminan
ALOKASI SUMBER DAYA
 Sistem
bagi hasil lebih efisien dalam
mengalokasikan sumber daya karena
menggunakan prospek keuntungan
proyek investasi sebagai tolok ukur
penyaluran dana
 Sistem bunga tidak memiliki preferensi
atas proyek yang berbeda tingkat
keuntungan karena semua proyek akan
membayar bunga pada tingkat yang
berlaku
KETAHANAN KRISIS
 Dalam
situasi krisis keuangan sistem
cadangan parsial, suku bunga sangat
tinggi demi mencegah pelarian
nasabah, berimbas pada gagal bayar
debitur yang tidak dapat membayar
bunga tinggi
 Dengan demikian, bunga menjadi
saluran penularan krisis keuangan ke
ke sektor riil
 Dalam sistem bagi hasil, kenaikan
nisbah pendanaan tidak harus diikuti
kenaikan nisbah pembiayaan
BUNGA DAN INFLASI
Sistem bunga mendorong inflasi dengan
meningkatkan biaya tetap maupun variabel
 Sebaliknya, ekspektasi inflasi membuat pemilik
dana meminta bunga lebih tinggi
 Dalam sistem bunga, inflasi tinggi membuat
orang senang meminjam karena nilai riil cicilan
dan bunga semakin kecil
 Dalam sistem bagi hasil, inflasi tidak
berpengaruh pada perilaku meminjam.
 Peningkatan penerimaan nominal perusahaan
akibat inflasi berkonsekuensi pada tambahan
pembayaran

BUNGA DAN BAGI HASIL DALAM
SISTEM PERBANKAN GANDA
 Diasumsikan
tingkat imbal investasi
bernilai konstan
 rI = π/I
 Bank Islam dan pengusaha
menegosiasikan berapa bagian dari laba
(kotor) yang menjadi hak bank Islam.
Bagian tersebut dinyatakan dalam suatu
rasio ρI. Dengan demikian, bank Islam
akan menerima penerimaan kotor sebesar
ρIrII.
 Nasabah
pemilik dana berhak
mendapat bagian sebesar ρF dari
penerimaan kotor bank Islam. Imbal
nasabah sebesar
 ρF ρIrII.
 Tingkat imbal per rupiah dana
nasabah sebesar imbal dibagi total
nilai dana nasabah.
 rF = ρF ρIrI(I/F)
100%

SI
SF
ρ
I
ρF ρI
ρi
0
%
DI
DF
Pada berbagai nilai
investasi, penawaran
investasi dari bank Islam
akan meminta imbal lebih
besar dari yang diminta
oleh nasabah pendanaan.
Selisih di antara imbal
investasi dan imbal
pendanaan merupakan
penerimaan bersih bank
Islam. Jika digambarkan,
kurva penawaran
investasi berada di sebelah
kiri atas kurva penawaran
pendanaan.
100%

SI
SF
ρ
I
ρF ρI
ρi
0
%
DI
DF
Sebaliknya, permintaan
pendanaan
menawarkan imbal
lebih rendah daripada
permintaan investasi.
Selisih di antara
keduanya juga mewakili
penerimaan bersih bank
Islam. Kurva
permintaan pendanaan
akan berada di sebelah
kiri bawah kurva
investasi.

100%
SI
SF
ρ
I
ρF ρI
ρi
0
%
DI
DF
Kurva permintaan
pendanaan akan
memotong sumbu
vertical pada tingkat
keseimbangan imbal
investasi. Bank Islam
tidak akan menerima
pendanaan jika ia harus
memberikan seluruh
imbal investasi pada
pemilik dana. Semakin
rendah bagian imbal
investasi yang diberikan
pada pemilik dana,
bank Islam meminta
dana lebih besar.
KONVERGENSI BUNGA DAN BAGI HASIL
Tingkat bunga di bank konvensional dan tingkat
imbal di bank Islam akan converge satu dengan
lainnya.
 Hal ini berlaku walaupun terdapat nasabah yang
loyal syariah.
 Nasabah yang berorientasi imbal atau laba akan
melakukan arbitrage jika terdapat selisih antara
tingkat bunga dan tingkat imbal di antara kedua
bank.

EKUILIBRIUM
rI
=
imax
100%
SI
SC
SF
ρIrI =
ρI
SS
ρF ρI
ρi
DI
DF
0%
ic
rF =is
=ρF ρIrI (I/F)
ρi
0%
DS
DC
DISEKUILIBRIUM
rI
=
imax
100%
SI
SC
S F1
ρ I rI =
ρI
S S2
ic
S S1
S F2
ρ F 1 ρ I rI
ρ F 2 ρ I rI
DI
0%
DF
is 1
ρi
0%
DS
DC