PENDAHULUAN  Minat para remaja khususnya pelajar SLTP/SLTA terhadap penelitian dan penulisan karya ilmiah masih sangat rendah.  Masih sedikitnya Kelompok Ilmiah Remaja.

Download Report

Transcript PENDAHULUAN  Minat para remaja khususnya pelajar SLTP/SLTA terhadap penelitian dan penulisan karya ilmiah masih sangat rendah.  Masih sedikitnya Kelompok Ilmiah Remaja.

PENDAHULUAN
 Minat para remaja khususnya pelajar SLTP/SLTA terhadap
penelitian dan penulisan karya ilmiah masih sangat rendah.
 Masih sedikitnya Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) yang terbentuk
di sekolah-sekolah, baik tingkat SLTP maupun SLTA.
 Perlu sosialisasi secara berkesinambungan tentang pentingnya
Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) di sekolah-sekolah dalam
menumbuhkan minat siswa di bidang penelitian.
 Perlu pelatihan (workshop) tentang teknik penulisan karya tulis
ilmiah di kalangan siswa SLTP/SLTA untuk membudayakan
tradisi kepenulisan ilmiah.
KARYA TULIS ILMIAH
PENGERTIAN
 Tulisan yang disusun dengan struktur tertentu.
 Format penulisannya juga harus memenuhi standar yang
telah ditentukan dan memenuhi kaidah ilmiah.
 Pada prinsipnya menggunakan metodologi tertentu dalam
penyusunannya untuk menganalisis data-data hasil
penelitian sehingga menghasilkan suatu kesimpulan.
 Termasuk kategori tulisan non fiksi.
PERBEDAAN TULISAN
FIKSI & NON FIKSI
FIKSI
• Lebih menonjolkan
kekuatan imajinasi
penulis.
• Contoh :
Cerpen.
Novel.
Puisi.
NON FIKSI
• Lebih menonjolkan pada fakta.
• Contoh :
 Esai, opini, kolom.
 Hasil reportase & investigasi.
 laporan hasil penelitian dalam bentuk
artikel ilmiah populer di media massa
(koran, majalah, buletin, jurnal ilmiah).
 Laporan hasil penelitian siswa (KIR).
 Laporan tugas akhir di kampus perguruan
tinggi : skripsi (S1), thesis (S2) & disertasi (S3).
 Makalah, kertas kerja, resensi buku.
 Buku teks, ensiklopedi dll.
TAHAP-TAHAP PENYUSUNAN
KARYA ILMIAH
1. Tahap Persiapan.
2. Tahap Pengumpulan data.
3. Tahap Pengorganisasian & pengonsepan.
4. Pemeriksaan / Penyuntingan konsep (editing).
5. Penyajian.
1. TAHAP PERSIAPAN
a. Pemilihan masalah / topik, mempertimbangkan :
1). Harus berada disekitar kita.
2). Harus topik yang paling menarik perhatian.
3). Terpusat pada segi lingkup yang sempit dan
terbatas.
4). Memiliki data dan fakta yang obyektif.
5). Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya,
meskipun serba sedikit.
6). Harus memiliki sumber acuan / bahan
kepustakaan yang dijadikan referensi.
1. TAHAP PERSIAPAN
b. Pembatasan topik / penentuan judul.
• pembatasan topik harus dilakukan sebelum
penulisan karya ilmiah.
• penentuan judul dapat dilakukan sebelum
penulisan karya ilmiah / setelah penulisan karya
ilmiah selesai.
• Penentuan judul karya ilmiah : pertanyaan yang
mengandung unsur 4 W + 1 H yaitu What (apa),
Why (mengapa), When (kapan), Where (di mana)
dan How (bagaimana).
1. TAHAP PERSIAPAN
c. Pembuatan kerangka karangan (outline).
• membimbing penyusun karya ilmiah.
• pedoman penulisan karya ilmiah
sehingga tidak terjadi tumpang tindih
dalam penganalisisannya.
• pembuatan rencana daftar isi karya
ilmiah.
2. TAHAP PENGUMPULAN DATA
a. Pencarian keterangan dari bahan
bacaan / referensi.
b. Pengumpulan keterangan dari pihakpihak yang mengetahui masalah.
c. Pengamatan langsung (observasi) ke
obyek yang akan diteliti.
d. Percobaan di laboratorium / pengujian
di lapangan.
3. TAHAP PENGORGANISASIAN
& PENGONSEPAN
a. Pengelompokan bahan, untuk memgorganisasikan bagian mana yang didahulukan dan
mana yang termasuk bagian terakhir. Data
yang sudah terkumpul diseleksi dan
dikelompokan sesuai jenis , sifat atau bentuk.
b. Pengonsepan karya ilmiah dilakukan sesuai
dengan urutan dalam kerangka karangan
yang telah ditetapkan.
4. TAHAP PEMERIKSAAN /
PENYUNTINGAN KONSEP (EDITING)
Bertujuan untuk :
• Melengkapi yang kurang.
• Membuang yang kurang relevan.
• Menghindari penyajian yang berulang-ulang
atau tumpang tindih (overlapping).
• Menghindari pemakaian bahasa yang kurang
efektif, misalnya dalam penulisan dan
pemilihan kata, penyusunan kalimat,
penyusunan paragraf, maupun penerapan
kaidah ejaan
5. PENYAJIAN
Teknik penyajian karya ilmiah harus memperhatikan :
• Segi kerapian dan kebersihan.
• Tata letak (layout) unsur-unsur dalam format karya
ilmiah, misalnya halaman muka (cover), halaman
judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar
gambar, daftar pustaka dan lain-lain.
• Standar yang berlaku dalam penulisan karya
ilmiah, misalnya standar penulisan kutipan, catatan
kaki (foot note), daftar pustaka & penggunaan
bahasa indonesia sesuai EYD.
5. PENYAJIAN
d. Bagian inti karya ilmiah.
1). Bagian Pendahuluan.
• Latar belakang dan masalah.
• Tujuan pembahasan.
• Ruang lingkup / pembatasan masalah.
• Asumsi, hipotesis dan kerangka teori.
• Sumber data.
• Metode & teknik.
2).Bagian analisis atau pembahasan.
3).Bagian Simpulan dan saran.
ASUMSI, HIPOTESIS &
KERANGKA TEORI
 Asumsi : isi pernyataan umum yang tidak diragukan lagi
kebenarannya, memberikan arah kepada penulis dalam
melakukan penelitiannya & mewarnai simpulan penelitian
yang diambil.
Isi pernyataan asumsi harus jelas dan relevan dengan
masalah yang diteliti.
 Hipotesis : isi pernyataan yang berupa generalisasi tentatif
tentang suatu masalah yang belum tentu kebenarannya.
Hipotesis diuji dalam penelitian, apakah diterima / ditolak.
Hipotesis harus dirumuskan secara jelas dan sederhana.
 Kerangka teori berisi prinsip-prinsip teori yang
mempengaruhi dalam pembahasan dan membantu penulis
dalam membahas masalah yang diteliti.
SUMBER DATA
 Suatu penelitian ilmiah harus memaparkan sumber data.
 Penelitian bertolak dari sumber data.
 Jika sumber data banyak dan beragam, maka dapat
digunakan istilah populasi dan sampel.
 Populasi adalah kumpulan dari seluruh sumber data
yang akan diteliti.
 Mengingat adanya keterbatasan waktu, tenaga dan
biaya, peneliti dapat mengambil hanya beberapa bagian
saja sebagai sampel.
 Syarat sampel yang baik, sampel tersebut harus dapat
mewakili seluruh populasi.
 Berdasarkan sampel yang diteliti, peneliti dapat
membuat suatu generalisasi tentang populasi penelitian.
METODE & TEKNIK
DALAM PENELITIAN
1. Metode deskriptif : penelitian yang
mendasarkan pada sumber data dan
menganalisis data itu apa adanya.
2. Metode komparatif : peneliti
membandingkan dua sumber data.
3. Metode eksperimen : penelitian
menggunakan metode percobaabn di
laboratorium atau pengujian di lapangan.
METODE & TEKNIK
DALAM PENELITIAN
Metode penelitian sosial :
1. Metode penelitian lapangan seperti metode sensus, metode
survey, metode studi kasus (case study) .
2. Metode bukan penelitian lapangan, misalnya penelitian
kepustakaan dan metode analisis isi (content analysis
method).
 Dalam praktek penelitian, terutama dalam penelitian sosial
kadang-kadang digunakan kombinasi berbagai metode atau
digunakan dua metode atau lebih dalam suatu penelitian.
 Teknik penelitian yang dapat digunakan adalah teknik
wawancara, daftar kuesioner (daftar pertanyaan) dan
observasi.
PENGERTIAN KELOMPOK
ILMIAH REMAJA (KIR)
• KIR merupakan suatu kelompok dimana
para siswa dengan kesamaan minat pada
ilmu pengetahuan berkumpul.
• Siswa yang ingin memperdalam ilmu yang
didapatnya disekolah dibina melalui KIR
secara intensif dalam bimbingan guru.
• Pembinaan KIR dapat melibatkan praktisi
/dosen yang berpengalaman yang berasal dari
alumni maupun pengurus Komite Sekolah
yang memiliki kompetensi keilmuan tertentu.
TUJUAN & BIDANG KIR
• Tujuan : memberikan wadah bagi para siswa
yang tertarik untuk mengetahui berbagai
jenis kejadian (di alam maupun dalam
kehidupan sehari-hari) melalui penelitian dan
menuliskannya dalam bentuk karya ilmiah.
• KIR di SLTP dapat dikelompokkan atas tiga
bidang : Sains /Ilmu Pengetahuan , Sosial &
Budaya & Teknologi.
JENIS LOMBA / KOMPETISI
KARYA TULIS ILMIAH
1. Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR)
2. Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR).
3. Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat SLTP
dengan topik khusus .
LOMBA KARYA ILMIAH
REMAJA (LKIR)
• Penyelenggara : LIPI-TVRI setiap tahun
menjelang perayaan HUT Proklamasi RI.
• LKIR dapat diikuti oleh siswa tingkat SLTP
dan SLTA dari seluruh Indonesia.
• LKIR dibagi berdasar 3 (tiga) bidang :
1. Ilmu Pengetahuan Sosial & Kemanusiaan
(IPSK).
2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
3. Ilmu Pengetahuan Teknologi (IPT).
TUJUAN LKIR
1. Memberi kesempatan kepada remaja untuk
2.
3.
menerapkan ilmu yang pernah dipelajari
terhadap masalah yang dihadapi sehari-hari.
Menimbulkan minat para remaja untuk melatih
diri dalam menghadapi tantangan lingkungan
yang berubah-ubah dan mencari cara untuk
menghadapi tantangan.
Membentuk watak yang menghormati
kejujuran, ketekunan dan kecermatan, serta
berpandangan terbuka karena watak itulah yang
harus dimiliki seorang peneliti.
LKIR TAHUN 2006
• Diikuti sejumlah 255 peserta yang
berasal dari 100 SLTP/SLTA di 56 kota
dan 20 provinsi di Indonesia.
• Terdapat satu peserta dari Sekolah
Indonesia Kairo, Mesir.
LOMBA PENELITIAN
ILMIAH REMAJA (LPIR)
• Penyelenggara : Departemen Pendidikan
Nasional setiap tahun secara rutin sejak tahun
1977.
• Sebelumnya lomba tersebut dinamakan
Lomba Karya Ilmu Pengetahuan untuk
Remaja.
TUJUAN & RUANG
LINGKUP LPIR
 Tujuan LPIR untuk meningkatkan daya
nalar, mengasah serta menguji
kreativitas pelajar SLTP /SLTA.
 Melalui LPIR diharapkan dapat
menggugah minat remaja untuk
melakukan penelitian.
 Ruang lingkup bidang : pertanian,
biologi, matematika, fisika terapan,
kimia terapan, sosiologi, antropologi,
lingkungan, dan sosial-budaya.
JENIS LOMBA KARYA TULIS ILMIAH
TOPIK KHUSUS
•
•
•
•
•
Lomba Karya Tulis Perkoperasian Tingkat Nasional
(Penyelenggara : Kantor Menkop &UKM)
Lomba Karya Tulis Ilmiah bidang Lingkungan Hidup
(Penyelenggara : Kantor Meneg LH)
Lomba Karya Tulis Ilmiah Remaja tentang
penyalahgunaan narkoba (Penyelenggara : BNN)
Lomba Karya Tulis Ilmiah Remaja tentang kesehatan
reproduksi (Penyelenggara BKKBN).
Lomba Karya Tulis Ilmiah yang diselengarakan oleh
Kampus Perguruan Tinggi, Dinas Pendidikan
Departemen Agama Propinsi / Kabupaten / Kodya
KESIMPULAN
1. Minat para remaja, khususnya siswa
SLTP/SLTA terhadap penelitian ilmiah
masih sangat rendah.
2. Tradisi kepenulisan karya ilmiah di
kalangan siswa SLTP/SLTA belum
membudaya.
3. Masih banyak SLTP/SLTA yang belum
memiliki Kelompok Ilmiah Remaja (KIR),
termasuk SMPIT-RJ.
SARAN
Pimpinan sekolah & dewan guru SMPIT-RJ :
1. Agar membentuk Kelompok Ilmiah Remaja
(KIR) sesuai dengan minat siswa dalam tiga
bidang (sains/IPA, sosial budaya & teknologi).
2. Perlu memberikan dorongan kepada para
siswa SMPIT-RJ untuk melakukan penelitian
dan penulisan karya ilmiah.
3. Dibantu para alumni dan Pengurus komite
sekolah SMPIT-RJ untuk melakukan
pembinaan secara periodik terhadap KIR yang
sudah terbentuk dan mengikutsertakan dalam
kompetisi / lomba KIR.