♫ Nyalakan speaker anda! KLICK UNTUK SLIDE BERIKUTNYA Copyright © 2008 Tommy's Window.

Download Report

Transcript ♫ Nyalakan speaker anda! KLICK UNTUK SLIDE BERIKUTNYA Copyright © 2008 Tommy's Window.

♫ Nyalakan speaker anda!
KLICK UNTUK SLIDE BERIKUTNYA
Copyright © 2008 Tommy's Window. All Rights Reserved
Pada tahun 1800an, seorang akorbator
bernama Blondin (Jean-Francois Gravlet)
menjadi terkenal karena bolak-balik
menyeberangi air terjun Niagara di atas seutas
tali baja, terkadang bahkan tanpa jala
pengaman sama sekali.
Suatu hari, orang banyak berkumpul di kedua
tepi air terjun untuk menyaksikan atraksinya
yang paling berbahaya. Dia akan
menyeberangi air terjun Niagara sambil
membawa kereta dorong berisi sekarung
semen yang berat di atas bentangan tali baja…
Dengan beban tambahan sedemikian,
kesalahan kecil dapat mengakibatkan
dia terpelanting dari atas bentangan tali,
meluncur ke bawah hempasan deras air
terjun 160 kaki di bawahnya.
Ribuan orang menyaksikan dengan
menahan napas sementara dia
melangkah perlahan, sambil mendorong
kereta berisi semen. Selangkah demi
selangkah di atas desauan riuh air
terjun di bawahnya…
Begitu dia sampai di sebrang. Semua
orang bernapas lega dan bersorak
kagum. Sungguh prestasi yang luar
biasa!
Blondin menyeberangi Niagara Falls.
Begitu sampai di tepi, Blondin
menantang wartawan di dekatnya:
“Apakah anda percaya saya bisa melakukan
apa saja di atas bentangan tali baja ini?”
“Oh tentu, Pa Blondin,” jawab si wartawan,
“setelah menyaksikan yang terjadi hari ini, saya
percaya. Anda dapat melakukan apa saja.”
“Apakah kau percaya,” lanjut Blondin, “Bahwa
saya juga sanggup membawa seseorang
menggantikan sekarung semen tadi di atas
kereta dorong ini dengan selamat sampai ke
sebrang tanpa jala pengalaman – siapa saja
yang belum pernah berjalan di atas tali
sebelumnya?”
“Oh tentu saja tuan Blondin,” jawab wartawan
tadi, “Saya percaya.”
“Baik,” kata Blondin. “Naiklah.”
Wartawan tadi mendadak pucat dan
segera menyelinap ke antara orang
banyak.
Ada perbedaan antara mempercayai
sesuatu dan menaruh kepercayaan
pada diri seseorang.
Bagaimanapun juga, hari itu ada
satu orang yang menaruh
kepercayaan pada diri Blondin.
Sukarelawan yang pemberani itu
setuju untuk duduk di atas kereta
dorong dan ikut menyeberangi
bentangan air terjun bersama
maestro akrobat tersebut.
Ketika Blondin mengeluarkan
karung semen dan
mempersilahkan penumpangnya
duduk di atas kereta dorong.
Penonton di kedua tepi air
terjunpun bertaruh …
Dan begitu orang banyak
bersorak, Blondin memulai
perjalanan kembali ke sebrang,
kali ini dengan membawa
penumpang yang gugup di atas
kereta dorong di depannya.
Sepertinya perjalanan itu
berjalan mulus bagi si penantang
maut. Sampai mereka tiba di
tengah bentangan 1600 kaki tali
baja… Seorang yang bertaruh
paling besar dari antara penonton
diam-diam menyelinap dan
mencoba mengerat bentangan tali
baja tersebut.
Tiba-tiba saja keseimbangan
bentangan tali baja bergoncang
menyebabkan tali berayun dan
membahayakan Blondin dan
penumpang kereta dorongnya.
Blondin berjuang mengembalikan
keseimbangannya, dia tahu
mereka bisa jatuh dan mati kapan
saja…
Jikalau pelk kereta dorong melenceng
keluar dari rel tali baja, maka mereka
berduapun akan terlempar ke air terjun
di bawahnya…
Blondin berbicara, memotong
ketegangan penumpang yang
ketakutan di atas kereta dorongnya.
“Berdiri!" dia memberi perintah.
“Berdiri dan peluk bahu saya!”
Orang itu duduk kaku terpana.
“Lepaskan dan berdiri!
Lepaskan kereta ini!
Cepat lakukan atau mati!”
Orang itupun akhirnya berdiri perlahan dan
keluar dari kereta dorong yang sudah
melenceng…
“Tanganmu ... Lingkarkan ke leher saya!
Sekarang kakimu … ke pinggang saya!” kata
Blondin.
Orang itu sekali lagi mengikuti perintah
Blondin, melekat erat ke tubuh Blondin.
Dan kereta dorongpun dibiarkan jatuh ke
bawah. Blondin memanfaatkan semua
pengalaman dan otot-ototnya yang terlatih
untuk bertahan di atas tali yang berayun
sampai mencapai titik keseimbangannya
semula…
Dan selangkah demi selangkah, Blondinpun
berhasil menyelesaikan perjalanannya ke
sebrang dengan selamat, menggendong
sukarelawan yang bak anak kecil melekat
dipunggungnya…
Blondin menggendong managernya di
punggungnya menyebrangi air terjun Niagara
Untuk presentasi PowerPoint lainnya kunjungi: www.tommyswindow.com