STRUKTUR DAN PERSEBARAN PENDUDUK Drs. Asmanedi, M.Si Ir. Nur Hadi Wiyono, M.Si Disampaikan dalam Training Dasar-Dasar Demografi Angkatan I, Jakarta, tanggal 12-17 Februari 2007 Kerja sama.

Download Report

Transcript STRUKTUR DAN PERSEBARAN PENDUDUK Drs. Asmanedi, M.Si Ir. Nur Hadi Wiyono, M.Si Disampaikan dalam Training Dasar-Dasar Demografi Angkatan I, Jakarta, tanggal 12-17 Februari 2007 Kerja sama.

STRUKTUR DAN PERSEBARAN
PENDUDUK
Drs. Asmanedi, M.Si
Ir. Nur Hadi Wiyono, M.Si
Disampaikan dalam Training Dasar-Dasar Demografi Angkatan I,
Jakarta, tanggal 12-17 Februari 2007
Kerja sama Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional dan Lembaga
Demografi FEUI
Lembaga Demograf i
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia
Topik yang akan dibahas
•
•
•
•
•
•
•
Manfaat analisis struktur dan persebaran
penduduk
Struktur penduduk (menurut ciri/karakteristik
biologis, sosial, ekonomi, rumah tangga dan
budaya)
Persebaran penduduk
Piramida penduduk
Rasio ketergantungan
Umur median dan struktur umur penduduk
Rasio kepadatan penduduk
Lembaga Demograf i
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia
Manfaat analisis
struktur dan persebaran penduduk
 Struktur penduduk di suatu wilayah dapat dikelompokkan
menjadi lima yaitu:
– biologis yang meliputi jenis kelamin dan umur
– sosial yang meliputi status perkawinan dan pendidikan
– ekonomi yang meliputi status pekerjaan, lapangan pekerjaan,
pendapatan, pengeluaran.
– rumah tangga yang meliputi jumlah anak, ukuran keluarga,
hubungan dengan kepala rumah tangga
– budaya yang meliputi agama, bahasa dan suku bangsa.
 Persebaran penduduk dapat dibagi menjadi wilayah
administrasi dan geografis.
Lembaga Demograf i
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia
• Analisis struktur penduduk menurut umur dan jenis
kelamin, diperlukan untuk perencanaan berbagai
kegiatan pemerintah: untuk perencanaan dalam bidang
pendidikan, militer, kesehatan.
• Kalangan bisnis memerlukan analisis umur dan jenis
kelamin untuk perencanaan penjualan (sales).
• Data mengenai umur sangat diperlukan untuk
proyeksi: proyeksi jumlah rumah tangga, proyeksi
murid yang akan terdaftar di sekolah (school
enrollment), proyeksi angkatan kerja, proyeksi
kebutuhan perumahan, proyeksi kebutuhan pangan
dsb.
Lembaga Demograf i
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia
• Analisis persebaran penduduk menurut geografis dan
adminsitrasi diperlukan untuk mengetahui
ketidakmerataan (atau kemerataan) penduduk antara
wilayah satu dan wilayah lain, untuk mengetahui
kepadatan penduduk di suatu wilayah, dan untuk
mengetahui daya dukung suatu wilayah.
Lembaga Demograf i
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia
Karakteristik menurut ciri biologis
• Dalam analisis, umur dapat dikelompokkan
menurut umur tunggal (single age group) atau
umur lima tahunan (five years age group) (Tabel).
Pengelompokkan ini tergantung dari kebutuhan
analisis. Jenis kelamin: laki dan perempuan.
• Pengelompokkan umur untuk analisis pendidikan
7-12 tahun
:
usia SD
13-15 tahun
:
usia SLTP,
16-18 tahun
:
usia SLTA, dan
19-24 dan 25+
:
usia perguruan tinggi
Lembaga Demograf i
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia
Tabel.1. Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur, Jenis Kelamin, 2005
Kelompok umur
(tahun)
Persentase
Laki-laki
Persentase
Perempuan
Jumlah
0-4
9.983.140
9,1
9.608.600
8,9
19.591.740
5-9
11.370.615
10,4
10.739.089
9,9
22.109.704
10-14
11.238.221
10,3
10.614.026
9,8
21.852.247
15-19
10.370.890
9,5
9.958.783
9,2
20.329.673
20-24
9.754.543
8,9
10.150.607
9,4
19.905.150
25-29
9.271.546
8,5
9.821.617
9,1
19.093.163
30-34
8.709.370
7,9
9.054.955
8,3
17.764.325
35-39
8.344.025
7,6
8.428.967
7,8
16.772.992
40-44
7.401.933
6,8
7.347.511
6,8
14.749.444
45-49
6.418.712
5,9
6.190.218
5,7
12.608.930
50-54
5.266.079
4,8
4.851.176
4,5
10.117.255
55-59
3.813.793
3,5
3.563.361
3,3
7.377.154
60-64
2.800.974
2,6
2.918.499
2,7
5.719.473
65-69
1.990.762
1,8
2.192.385
2,0
4.183.147
70-74
1.470.205
1,3
1.570.199
1,4
3.040.404
75+
1.408.711
1,3
1.462.776
1,3
2.871.487
109.613.519
100
108.472.769
100.0
218.086.288
Fakultas
Ekonomi
Jumlah
Lembaga Demograf i
Universitas
Indonesia
Menurut karakteristik sosial
 Mencakup tingkat pendidikan, status perkawinan, dan
faktor sosial lainnya.
 Untuk tingkat pendidikan, hal-hal yang diperhatikan
adalah: penduduk menurut kepandaian membaca dan
menulis, penduduk menurut jenjang pendidikan formal
yang ditamatkan, dan penduduk menurut status
sekolah (lihat Tabel 2)
Lembaga Demograf i
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia
Tabel 2. Persentase Penduduk Umur 10 Tahun ke Atas menurut Tingkat
Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan: Indonesia, 1995
Tingkat Pendidikan
Laki-laki (L)
Perempuan (P)
Jumlah (L+P)
7,04
15,93
11,54
Belum Tamat SD
27,93
27,95
27,94
Tamat SD
33,01
32,01
32,51
Tamat SLTP
13,89
11,57
12,72
Tamat SLTA
15,07
10,67
12,84
Tamat D1/DII
0,39
0,45
0,37
Tamat Akademi/PT
2,65
1,51
2,07
100%
100%
100%
Tidak Sekolah
Sumber: BPS 1996. SUPAS 1995, Seri S2.
Lembaga Demograf i
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia
 Pengelompokan menurut status sekolah: (1)
tidak/belum pernah sekolah, (2) masih sekolah, dan (3)
tidak sekolah lagi. Masih bersekolah adalah mereka
yang masih berstatus sedang mengikuti pendidikan
dasar, menengah, atau pendidikan tinggi. Tidak
bersekolah lagi, adalah status pendidikan dari mereka
yang pernah mengikuti pendidikan dasar, menengah
atau tinggi, tetapi pada saat pencacahan tidak sekolah
lagi.
 Sementara itu, penduduk berdasarkan status
perkawinan umumnya dikelompokkan menjadi : belum
kawin, kawin, cerai hidup, dan cerai mati (Tabel 3)
Lembaga Demograf i
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia
Tabel 3. Persentase Penduduk Umur 10 Tahun ke Atas menurut Status Perkawinan:
Indonesia, 1995
Jenis kelamin/
Tempat tinggal
Belum Kawin
Kawin
Cerai Hidup
Cerai Mati
Laki-laki (L)
Perkotaan
46,95
51,12
0,59
1,33
Pedesaan
39,53
57,91
0,77
1,77
Indonesia
42,26
44,41
0,07
1,61
Perkotaan
40,03
49,96
2,28
7,71
Pedesaan
30,32
57,69
2,49
9,57
Indonesia
33,86
54,83
2,41
8,88
Perkotaan
43,44
50,53
1,45
4,56
Pedesaan
34,83
57,80
1,64
5,71
Indonesia
38,01
55,20
1,57
5,29
Universitas
Indonesia
Perempuan (P)
Jumlah (L+P)
Sumber: BPS 1996. SUPAS 1995, Seri S2.
Lembaga Demograf i
Fakultas
Ekonomi
Menurut Karakteristik Ekonomi
 Komposisi penduduk menurut karakteristik
ekonomi termasuk di dalamnya adalah
menurut:
lapangan usaha,
jenis pekerjaan, dan
status pekerjaan.
Lembaga Demograf i
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia
Tabel 4.
Persentase Penduduk Umur 10 Tahun ke atas Menurut Jenis Kegiatan:
Indonesia, 1995
Jenis Kegiatan
Laki-laki (L)
Bekerja
Perempuan (P)
Jumlah (L+P)
68,61
36,82
52,53
4,05
4,13
4,09
20,91
18,91
19,40
Mengurus Rumah
Tangga
0,88
35,62
18,46
Lain-lain
5,53
4,49
5,0
Mencari Pekerjaan
Sekolah
Sumber: BPS, 1995, Seri S2.
Lembaga Demograf i
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia
Menurut Karakteristik Rumah tangga
• Umumnya yang tercakup dalam karakteristik rumah
tangga dan keluarga tersebut adalah jenis rumah
tangga, ukuran anggota rumah tangga, karakteristik
kepala rumah tangga, hubungan anggota dengan
kepala rumah tangga.
• Perbedaan antara rumah tangga (household) dan
keluarga (family). Keluarga lebih didasarkan atas
adanya ikatan perkawinan atau ikatan darah,
sementara hal ini tidak terlalu diperhatikan dalam
konsep rumah tangga.
– Sebuah rumah tangga dapat terdiri dapat terdiri atas satu
orang anggota atau sekelompok orang yang tinggal bersama
tetapi tidak memiliki hubungan persaudaraan atau ikatan
perkawinan
Lembaga Demograf i
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia
Menurut Karakteristik Budaya
• Pengelompokan penduduk menurut karakteristik budaya:
kesukubangsaan (etnisitas) dan bahasa.
• SP 2000: ada informasi mengenai suku bangsa Sensus
seblumnya informasi tentang etnis diproksi melalui
pemakaian bahasa.
• Pengertian etnis sebenarnya mengacu pada keturunan
yang sama (comon ancestry), entah kenyataan atau pun
hayalan. Identitas etnis juga mengacu pada dimilikinya
unsur-unsur budaya yang sama seperti: bahasa, tradisi dan
pola-pola kebiasaan
• Suryadinata (2003: 9) menyebutkan adanya 101 kelompok
sukubangsa dan sub sukubangsa yang teridentifikasi dalam
sensus 2000. Ada 15 kelompok sukubangsa terbesar yang
diacu oleh lebih dari 1 juta orang.
Lembaga Demograf i
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia
3. Persebaran Penduduk
 Persebaran penduduk dapat dibagi menjadi dua:
• Persebaran penduduk berdasarkan geografis,
• Persebaran penduduk berdasarkan administrasi pemerintahan
 Persebaran penduduk secara geografis adalah
karakteristik penduduk menurut batas-batas alam
seperti pantai, sungai, danau dan sebagainya.
 Persebaran penduduk secara administrasi adalah
karakteristik penduduk menurut batas-batas wilayah
administrasi yang ditetapkan oleh suatu negara,
misalnya jumlah penduduk di desa A atau di
kecamatan B.
Lembaga Demograf i
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia
Tabel 5. Distribusi Persentase Luas dan Penduduk menurut Pulau
Pulau
1. Jawa dan Madura
Luas
wilaya
h
(%)
Penduduk (%)
1930
1961 1971
1980
1985
1990
1995
2000
2005
6.9
68.7
65.0
63.8
61.9
60.9
60.0
58.9
59.1
58.8
2. Sumatera
24.7
13.5
16.2
17.5
19.0
19.9
20.3
21.0
20.7
21.0
3. Kalimantan
28.1
3.6
4.2
4.4
4.5
4.7
5.1
5.5
5.5
5.5
9.9
6.9
7.3
7.1
7.1
7.0
7.0
7.3
7.3
7.2
30.4
7.3
7.3
7.2
7.5
7.5
7.6
7.3
7.4
7.5
4. Sulawesi
5. Pulau lainnya
Sumber: BPS, berbagai publikasi (www.datastatistik-indonesia.com).
Lembaga Demograf i
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia
Piramida Penduduk
• Adalah grafik berbentuk piramida yang merupakan
gambaran secara visual dari komposisi penduduk
menurut jenis kelamin. Penggunaan piramida akan
membantu memudahkan mengenal dan memahami
karakteristik penduduk suatu wilayah menurut jenis
kelamin.
• Lima model piramida penduduk :
Lembaga Demograf i
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia
Model Piramida
Lembaga Demograf i
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia
• Model 1. Dasar lebar dan slope tidak terlalu curam
atau datar. Bentuk semacam ini terdapat pada
penduduk dengan tingkat kelahiran dan kematian
sangat tinggi. Umur median rendah, sedangkan angka
beban tanggungan (dependency ratio) tinggi.
• Model 2. Dasar piramida lebih lebar dan slope lebih
curam sesudah kelompok umur 0-4 tahun sampai ke
puncak piramida. Terdapat pada negara dengan
permulaan pertumbuhan penduduk yang tinggi/cepat
akibat adanya penurunan kematian bayi dan anakanak tetapi belum ada penurunan fertilitas. Median age
(umur median) sangat rendah dan angka beban
tanggungan (dependency ratio) sangat tinggi.
Lembaga Demograf i
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia
• Model 3. Terdapat pada negara dengan tingkat kelahiran dan
kematian yang begitu rendah. Karakteristik yang dimiliki piramida
ini yaitu umur median sangat tinggi, dengan beban tanggungan
sangat rendah terutama pada kelompok-kelompok umur tua.
• Model 4. Piramida penduduk dengan bentuk lonceng/genta (the
bellshaped pyramid). Bentuk ini dicapai oleh negara-negara yang
paling sedikit sudah 100 tahun mengalami penurunan tingkat
kelahiran dan kematian. Umur media cenderung menurun dan
angka beban tanggungan meninggi.
• Model 5. Tingkat kelahiran dan kematiannya sangat rendah.
Menyebabkan berkurangnya jumlah absolut penduduk.
Lembaga Demograf i
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia
Berdasarkan komposisi penduduk umur dan jenis
kelamin maka karakteristik penduduk dari suatu
negara dapat dibedakan atas tiga ciri yaitu:
1. Expansive: jika sebagian besar penduduk berada dalam
kelompok umur muda. Tipe ini umumnya terdapat pada
negara-negara yang mempunyai angka kelahiran dan angka
kematian tinggi.
2. Constrinctive: jika penduduk yang berada dalam kelompok
termuda jumlahnya sedikit. Tipe ini terdapat pada negaranegara diman tingkat kelahiran turun dengan cepat, dan
tingkat kematiannya rendah.
3. Stationary: jika banyaknya penduduk dalam tiap kelompok
umur hampir sama, kecuali pada kelompok umur tertentu. Tipe
ini terdapat pada negara-negara yang mempunyai tingkat
kelahiran dan tingkat kematian rendah.
Lembaga Demograf i
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia
Lembaga Demograf i
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia
Gambar 3. Piramida Penduduk Indonesia, 1990 dan 1995
75+
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
5-9
0-4
14 12 10
8
6
4
2
0
2
4
Jutaan
6
8
10
12
Jutaan
Laki-laki
Perempuan
Lembaga Demograf i
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia
Dari gambar di atas
• Dikatakan bahwa penduduk Indonesia memiliki
ciri penduduk dengan kondisi intermediate;
ataupun terlihat masih mempunyai ciri
penduduk agak expansif, walaupun cenderung
mulai constructive.
• Hal itu ditandai dengan masih lebarnya bidang
pada kelompok umur muda, mulai
bertambahnya bidang pada kelompok usia
produktif, dan makin melebarnya bidang pada
kelompok usia lanjut.
Lembaga Demograf i
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia
Rasio Ketergantungan
 Ada tiga pengelompokan penduduk berkenaan dengan
kaitan antara struktur umur dan kemampuan berproduksi
secara ekonomi, yaitu:
 Kelompok penduduk usia muda,
yaitu mereka yang berumur di bawah 15 tahun (0-14
tahun),
 Kelompok penduduk usia produktif, yaitu penduduk
umur 15-64 tahun, dan
 Kelompok penduduk usia lanjut (65 tahun ke atas).
Lembaga Demograf i
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia
Penggolongan Penduduk
Tua - Muda
Kelompok Umur
Penduduk Tua Penduduk Muda
0-14 tahun
 30%
 40%
15-64 tahun
 60%
 55%
65 + tahun
 10%
 5%
Lembaga Demograf i
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia
Tabel 6. Struktur Umur Penduduk Indonesia: 1990, 1995
dan 2000
Kelompok
Umur
1990
Juta
1995
%
Juta
2000
%
Juta
%
0-14
66,0
36,7
65,4
33,5
64,4
30,6
15-64
107,2
59,6
121,7
62,3
136,3
64,8
6,6
3,7
8,2
4,2
9,7
4,6
179,8
100,0
195,3
100,0
210,4
100,0
65+
Jumlah
Sumber: BPS, 1993.
Lembaga Demograf i
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia
 Tabel 6 menunjukkan komposisi penduduk di
Indonesia menurut tiga kelompok umur.
 Pada tahun 2000, Indonesia memiliki penduduk usia
muda sekitar 30,6%, penduduk usia produktif 64,8%,
dan penduduk usia lanjut 4,6%. Angka ini jauh berbeda
dengan situasi pada tahun 1990.
 Dengan kata lain, selama periode tahun 1990-2000
telah terjadi peningkatan komposisi penduduk usia
lanjut, dan dikenal dengan istilah proses penuaan
(aging process) atau proses transisi umur dari
penduduk muda ke penduduk tua.
Lembaga Demograf i
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia
• Rasio ketergantungan adalah angka yang menyatakan
perbandingan antara banyaknya penduduk yang tidak
produktif (penduduk usia muda dan usia lanjut) dengan
banyaknya penduduk usia produktif (penduduk usia
15-64 tahun).
• Secara matematis, hubungan tersebut dapat dituliskan
sebagai berikut:
– Dependency = youth dependency + aged dependency
Lembaga Demograf i
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia
Rumus Rasio Ketergantungan
P014
P65
Dependency
x100 
x100
P1564
P1564
Rasio Ketergantungan Penduduk Indonesia
Data Tahun 2000
Rasio ketergantungan (th.2000)=
Youth dependency (th.2000) =
Aged dependency (th.2000) =
Lembaga Demograf i
64 , 4  9 ,7
x 100  54 , 4
136 ,3
64 , 4
x 100  47 ,2
136,3
9 ,7
x 100  7 ,1
136 ,3
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia
Umur Median dan Struktur umur Penduduk
• Umur median adalah umur yang membagi penduduk
menjadi dua bagian dengan jumlah yang sama, bagian
yang pertama lebih muda dan bagian yang kedua lebih
tua daripada umur median.
• Kegunaan dari ukuran umur median adalah untuk
mengukur tingkat pemusatan penduduk pada
kelompok-kelompok umur tertentu. Rumus umur
median adalah:
Lembaga Demograf i
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia
Rumus Umur Median
Umur Median =
1Md
 N  fx

2

f Md




i


dimana:
lMd
n
fx
fMd
i
= batas bawah kelompok umur yang mengandung N/2
= jumlah penduduk total
= jumlah penduduk kumulatif sampai dengan
kelompok umur yang mengandung N/2
= jumlah penduduk pada kelompok umur dimana
terdapat nilai N/2
= adalah kelas interval umur
Lembaga Demograf i
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia
• Dengan menggunakan ukuran umur median ini dapat
ditentukan kategori penduduk suatu wilayah dengan
berdasarkan hal-hal berikut:
– penduduk muda
: < 20 tahun
– penduduk intermediate
: 20-29 tahun
– penduduk tua
: > 30 tahun
Lembaga Demograf i
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia
N
2
• Sebagai contoh, Tabel 7 menyajikan data penduduk
Indonesia menurut kelompok umur lima tahunan dan
jumlah kumulatifnya (dan persentase) dari data SUPAS
1995. Dari data tersebut diperoleh:



194 .755 
N 

= 

2
2 

= 97.377,5
• (Angka ini berada pada kelompok umur 20-24 tahun
dengan jumlah kumulatif 103.379)
•
lMd = 20 (batas bawah)
Lembaga Demograf i
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia
Tabel 7. Penduduk Indonesia, 1995 (Ribuan)
Kelompok
Umur
Jumlah Penduduk
Kumulatif
%
kumulatif
0-4
20.452
20.452
10,50
5-9
21.788
42.240
21,69
10-14
23.709
65.949
33,86
15-19
20.279
86.228
44,28
20-24
17.151
103.379
53,08
25-29
16.308
119.687
61,46
30-34
14.982
134.669
69,15
35-39
14.119
148.788
76,40
40-44
11.103
159.891
82,10
45-49
8.251
168.142
86,34
50-54
7.120
175.262
89,99
55-59
6.195
181.457
93,17
60-64
5.182
186.639
95,83
65-69
3.556
190.195
97,66
70-74
2.448
192.643
98,92
75 +
2.112
194.755
100,00
Jumlah
194.755
Sumber: Diolah dari BPS, SUPAS 1995, Tabel 02 Seri S2.
Lembaga Demograf i
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia
Dari data tabel di atas dapat dihitung umur median
Md
=
=
=
=







194755  86228 
20 +
 5
2


17151




20 + 97377 ,5 86228  5
17151


20 + 11149 ,5
 17151 


5
20 + 0,6500787 x 5 = 20+3,25 = 23,25
Lembaga Demograf i
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia
Rasio Kepadatan Penduduk (density ratio)
• Kepadatan penduduk kasar (Crude
population density)
• Kepadatan penduduk Fisiologis
(Physiological density)
• Kepadatan penduduk agraris (Agriculture
density)
• Rasio Kepadatan Penduduk:
Lembaga Demograf i
Jumlah Penduduk
Luas wilayah (km2)
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia
• Kepadatan kasar adalah banyaknya penduduk per satuan luas.
Luas yang dipakai sebagai penyebut adalah luas daratan suatu
pulau atau suatu wilayah yang bersangkutan tanpa membedakan
daerah yang tandus atau subur.
Jumlah Penduduk
Luas wilayah (km2 )
• Kepadatan Penduduk Fisiologis adalah jumlah penduduk tiap
kilometer persegi lahan pertanian, atau dengan rumus:
Jumlah penduduk suatu wilayah
•
Rasio Penduduk Fisiologis :
--------------------------------------Luas lahan pertanian (km2)
• Kepadatan penduduk agraris adalah jumlah penduduk petani
tiap-tiap km2 lahan pertanian, atau dengan rumus:
Jumlah penduduk petani suatu wilayah
•
Rasio Penduduk agraris :
--------------------------------------------Luas lahan pertanian (km2)
Lembaga Demograf i
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia
TERIMA KASIH
Lembaga Demograf i
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia