Dlancang_Panaraga_PPS_Formatx

Download Report

Transcript Dlancang_Panaraga_PPS_Formatx

Slide 1


Slide 2

Dipersembahkan oleh:

Tedi permadi, S.S., M.Hum
Jurdiksatrasia FPBS UPI
Jl. Dr. Setiabudhi 229 Bandung
Telp./Faks.: (022) 2008132, Mobile: 0812 216 8580
E-mail: [email protected]


Slide 3

Rekaman Pembuatan DALUANG (Dlancang Panaraga): Kertas Tradisional Nusantara
di Desa Tegalsari, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo,
Provinsi Jawa Timur, Indonesia.


Slide 4

Credit Title

Subject/Age
Location
Fotografer
Equipment
Model
Date Taken Picture
Copyright

Bapak Sudja/ 72 Tahun
Ibu Marsudi/ 71 Tahun
Desa Tegalsari, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo
Provinsi Jawa Timur, Indonesia
T. Permadi
T. Sehanuddin
Canon
Canon PowerShot G-2
22/07/2003
TAPA WASTAKU Art Studio


Slide 5

Jl. Kyai Ageng Besari, jalan menuju Desa Tegalsari, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo


Slide 6

Tampak papan nama Kantor Kepala Desa Tegalsari


Slide 7

Tampak kompleks Cagar Budaya Masjid Tegalsari, sebuah situs arkeologi dan saksi bisu masa kejayaan pembuatan kertas dlancang Panaraga


Slide 8

Sebagian naskah kuno berbahan daluang yang masih tersimpan di sekitar kompleks Cagar Budaya Masjid Tegalsari, koleksi Ibu Purnomo (+90 Tahun)


Slide 9

Sebagian naskah kuno berbahan daluang yang masih tersimpan di sekitar kompleks Cagar Budaya Masjid Tegalsari, koleksi Ibu Purnomo (+90 Tahun)


Slide 10

Dua orang saksi hidup dan pelaku pembuat kertas DALUANG “Dlancang Panaraga”, Ibu Marsudi (82 Tahun) dan Bapak Sudja (81 Tahun)


Slide 11

Dua orang saksi hidup dan pelaku pembuat kertas DALUANG “Dlancang Panaraga”, Ibu Marsudi (82 Tahun) dan Bapak Sudja (81 Tahun)


Slide 12

Ibu Marsudi memperagakan cara mengupas kulit kayu pohon glugu “papermulberry“


Slide 13

Batang pohon glugu “papermulberry” disiram dengan air dan didinginkan semalam agar kulitnya menjadi lunak


Slide 14

Kulit kayu yang sudah dikelupas direndam selama 1 (satu) malam di dalam air agar kulitnya menjadi lunak (= cara ke-1)


Slide 15

Keesokan harinya, pengelupasan kulit kayu yang masih menempel pada batangnya (= cara ke-2)


Slide 16

Keesokan harinya, pengelupasan kulit kayu yang masih menempel pada batangnya (= cara ke-2)


Slide 17

Keesokan harinya, pengelupasan kulit kayu yang masih menempel pada batangnya (= cara ke-2)


Slide 18

Keesokan harinya, pengelupasan kulit kayu yang masih menempel pada batangnya (= cara ke-2)


Slide 19

Keesokan harinya, pengelupasan kulit kayu yang masih menempel pada batangnya (= cara ke-2)


Slide 20

Kulit kayu yang sudah bersih kemudian direndam di dalam air


Slide 21

Pengukuran lebar kulit kayu sebelum dilakukan pemukulan


Slide 22

Pengukuran panjang kulit kayu sebelum dilakukan pemukulan


Slide 23

Pengukuran tebal kulit kayu sebelum dilakukan pemukulan


Slide 24

Pemukulan lembar pertama kulit kayu oleh Bapak Sudja dan disaksikan oleh Ibu Marsudi


Slide 25

Penulis mencoba melakukan pemukulan kulit kayu dengan arahan dari Bapak Sudja dan Ibu Marsudi


Slide 26

Penulis mencoba melakukan pemukulan kulit kayu dengan arahan dari Bapak Sudja dan Ibu Marsudi


Slide 27

Tampak alur berkas alat pemukul sebagai hasil dari proses pemukulan pertama


Slide 28

Pada saat proses pemukulan berlangsung, serat kulit kayu yang terrurai diratakan dengan menggunakan daun nangka


Slide 29

Tampak permukaan daun nangka yang dipergunakan untuk meratakan dan menghaluskan serat kulit kayu yang terurai


Slide 30

Pengukuran lebar kulit kayu setelah dilakukan proses pemukulan tahap pertama (= lembar ke-1)


Slide 31

Ibu Marsudi melakukan pemukulan kulit kayu lembar ke-2 sambil memberikan keterangan tentang cara pemukulan yang benar


Slide 32

Ibu Marsudi memperlihatkan tampak alur berkas alat pemukul pada pemukulan tahap pertama


Slide 33

Kulit kayu lembar ke-2 diperiksa oleh Bapak Sudja dan siap untuk disatukan dengan lembar ke-1


Slide 34

Dua lembar kulit kayu dijadikan menjadi satu lembar (= punggung dengan punggung) untuk kemudian dilakukan pemukulan tahap ke-2


Slide 35

Pemukulan kulit kayu tahap ke-2


Slide 36

Menambal bagian yang berlubang dengan menggunakan lembaran kecil kulit kayu yang sama (= diambil dari bagian tepi)


Slide 37

Melakukan pemukulan pada bagian kulit kayu yang ditambal


Slide 38

Tampak panjang kulit kayu (56 cm) sebagai hasil pemukulan tahap ke-2 (= pelebaran bagian lebar kulit kayu)


Slide 39

Tampak bagian lubang yang ditambal dan alur serat kulit kayu sebagai hasil dari proses pemukulan tahap ke-2


Slide 40

Tampak perbandingan kulit kayu, sebelum dan sesudah proses pemukulan tahap ke-2


Slide 41

Kulit kayu dijemur di terik matahari pada permukaan batang pohon pisang


Slide 42

Kulit kayu yang sedikit terurai diratakan dengan menggunakan daun nangka


Slide 43

Setelah kurang lebih 2 (dua) jam, kulit kayu mengering dan terkelupas dengan sendirinya


Slide 44

Tampak kertas DALUANG (= Dlancang Panaraga) yang telah jadi


Slide 45

Ibu Marsudi memberikan keterangan tentang alat dan cara proses penghalusan kertas DALUANG


Slide 46

Ibu Marsudi memberikan keterangan tentang alat dan cara proses penghalusan kertas DALUANG


Slide 47

Ibu Marsudi memperlihatkan mistar ukur yang dahulu dipergunakan sebagai alat ukur dalam memotong kertas DALUANG


Slide 48

Tampak satuan panjang (81 cm) sebagai ukuran dari diagonal alat ukur pemotong kertas DALUANG


Slide 49

Tampak gambar ilustrasi sebagai hasil interpretasi dari keterangan Ibu Marsudi tentang alat dan kelengkapan dalam proses menghaluskan kertas DALUANG


Slide 50

Ibu Marsudi memberikan pengarahan dalam membuat alat dan kelengkapan untuk proses penghalusan kertas DALUANG


Slide 51

Bapak Sudja memberikan pengarahan dalam membuat alat dan kelengkapan untuk proses penghalusan kertas DALUANG


Slide 52

Bapak Sudja dan Ibu Marsudi meneruskan dan merapikan pengerjaan alat untuk menghaluskan kertas DALUANG


Slide 53

Menganyam tali (= dari serat kulit kayu pohon glugu “paperbulberry”) untuk tali pengikat dudukan bambu alat penghalus kertas DALUANG


Slide 54

Pemasangan alat untuk proses penghalusan kertas DALUANG


Slide 55

Merapikan alat untuk menghaluskan kertas DALUANG sesuai dengan ukuran tinggi meja


Slide 56

Merapikan alat untuk menghaluskan kertas DALUANG sesuai dengan ukuran tinggi meja


Slide 57

Ibu Marsudi memperagakan proses penghalusan kertas DALUANG dengan menggunakan kulit kewuk


Slide 58

Penulis mencoba alat penghalus kertas DALUANG


Slide 59

Penulis mencoba alat penghalus kertas DALUANG


Slide 60

Penulis mencoba alat penghalus kertas DALUANG


Slide 61

Tampak permukaan kertas DALUANG yang telah dihaluskan, lebih tipis dan lebih mengkilap


Slide 62

Tampak ketebalan (0,14 mm) permukaan kertas DALUANG yang telah digosok


Slide 63

Tampak ketebalan (0,48 mm) permukaan kertas DALUANG yang tidak digosok


Slide 64

Tampak alat penggaris dipergunakan untuk membuat garis bantu pemotongan


Slide 65

Kertas DALUANG dipotong bagian pinggirnya agar sesuai dengan ukuran yang dikehendaki dan menjadi rapi


Slide 66

Tampak satuan panjang ( 53 cm) kertas DALUANG yang telah jadi


Slide 67

Tampak satuan lebar (34 cm) kertas DALUANG yang telah jadi


Slide 68

Semua tim pendukung tampak puas melihat kertas DALUANG yang telah jadi; sebuah proses yang terhenti selama lebih dari 50 tahun


Slide 69

Ibu Purnomo (+90 tahun) membandingkan kertas DALUANG hasil reka ulang dengan kertas DALUANG bahan naskah kuno yang disimpannya


Slide 70

Sekian, Terimakasih.