Sudahkah anda... BERKOMUNIKASI DENGAN ALLAH ?!! Dari Jabir r.a., katanya dia mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya tali penghubung antara seseorang dengan syirik dan kafir, ialah meninggalkan shalat.” Tahukah anda.

Download Report

Transcript Sudahkah anda... BERKOMUNIKASI DENGAN ALLAH ?!! Dari Jabir r.a., katanya dia mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya tali penghubung antara seseorang dengan syirik dan kafir, ialah meninggalkan shalat.” Tahukah anda.

Slide 1

Sudahkah anda...

BERKOMUNIKASI
DENGAN ALLAH ?!!
1

Dari Jabir r.a., katanya dia
mendengar Rasulullah saw.
bersabda: “Sesungguhnya tali
penghubung antara seseorang
dengan syirik dan kafir, ialah

meninggalkan shalat.”
2

Tahukah anda bahwa ibadah
shalat itu terbagi antara
Allah dan hamba-Nya
separo-separo ?
3

MEMBACA FATIHAH
Nabi saw. bersabda: “Siapa yang tidak
membaca Ummul Qur’an (Fatihah) dalam
shalat, maka shalatnya tidak sempurna (Nabi
mengulangnya sampai tiga kali).
Lalu ditanyakan orang kepada Abu Hurairah,
“Bagimana kalau kami shalat mengikut Imam?”
Jawabnya, “Bacalah perlahan-lahan! Karena aku
mendengar Rasulullah saw. bersabda, bahwa
Allah Ta’ala berfirman: ‘Shalat itu Kubagi dua
antara-Ku dan hamba-Ku. Untuk hamba-Ku
ialah apa yang dimintanya.
4

Al-Fatihah terbagi dua,
Ayat 1 - 4 : untuk Allah; Ayat 5 : untuk Allah dan
Hamba-Nya; Ayat 6 - 7 : untuk Hamba-Nya
Shalat juga bisa diartikan sebagai zikir kepada Allah. Melalui
sabda Rasulullah saw, Allah berkata: “Aku adalah sahabat
orang-orang yang mengingat-Ku”
Karenanya, bila Allah menjadi sahabat seseorang yang
sedang shalat, itu berarti orang tersebut mampu melihat
sahabatnya (Allah). Inilah sebabnya shalat itu disebut
sarana berkomunikasi dengan Allah.
Dan menurut Ibnu Arabi, barang siapa yang shalatnya sudah
mencapai pada tingkatan melihat Allah, maka ia selalu
menjadi imam dalam shalatnya, meskipun shalatnya
sendirian. Sebab, para malaikat akan menjadi ma’mum di
belakang orang yang shalat pada tingkatan itu.
Shalat demikian inilah yang dapat mendatangkan ni’mat
tiada tara.
5

‘Bismillaahirrahmaanirrahiim’
(Dengan menyebut nama Allah
yang Maha Pemurah lagi Maha

Penyayang),
maka Allah Ta’ala menjawab,
“Hamba-Ku telah mengingat-Ku”
6

‘Alhamdu lillahi rabbil ‘alamin’

(Segala puji bagi Allah, Tuhan
semesta alam),
maka Allah Ta’ala menjawab,
‘Hamadani ‘abdi’ (Hamba-Ku
telah memuji-Ku)
7

‘Arrahmaanirrahiim’ (Yang
Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang),

maka Allah Ta’ala menjawab,
‘Atsna ‘alayya ‘abdi’
(Hamba-Ku telah
mengagungkan-Ku)
8

‘Maliki yaw middin’ (Yang

Menguasai hari pembalasan),
maka Allah Ta’ala menjawab,

‘Majjadani ‘abdi’ (Hamba-Ku telah
memuliakan-Ku), atau ‘Fawwadha
ilayya ‘abdi’, (Hamba-Ku telah
berserah diri kepada-Ku)
9

‘Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in’
(Hanya Engkaulah yang kami sembah
dan hanya kepada Engkaulah kami
mohon pertolongan),

maka Allah Ta’ala menjawab,
‘Hadza bayni wa bayna ‘abdi, wa li ‘abdi
ma saala’ (inilah bagian-Ku dan bagian
Hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa
yang dimohon akan terkabulkan)
10

‘Ihdinash shirathal mustaqim, shirathal
ladzina an’amta ‘alaihim ghairil
maghdhubi ‘alaihim waladhdhaallin’
(Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu)
jalan orang-orang yang telah Engkau
anugerahkan ni’mat kepada mereka;
bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan
bukan (pula) jalan mereka yang sesat)
maka Allah Ta’ala menjawab,

‘Hadza li ‘abdi’, wa li ‘abdi ma saala’ (Ini
semua bagian Hamba-Ku, dan terkabullah
semua permohonan hamba-Ku)
11

Jika tidak ingin terhubung dengan
kesyirikan dan kekafiran, dan
ingin menjadi sahabat Allah,….

MARILAH KITA
TEGAKKAN
SHALAT
Sumber :

Shahih Muslim & Republika
Wassalaam,
FFD
12


Slide 2

Sudahkah anda...

BERKOMUNIKASI
DENGAN ALLAH ?!!
1

Dari Jabir r.a., katanya dia
mendengar Rasulullah saw.
bersabda: “Sesungguhnya tali
penghubung antara seseorang
dengan syirik dan kafir, ialah

meninggalkan shalat.”
2

Tahukah anda bahwa ibadah
shalat itu terbagi antara
Allah dan hamba-Nya
separo-separo ?
3

MEMBACA FATIHAH
Nabi saw. bersabda: “Siapa yang tidak
membaca Ummul Qur’an (Fatihah) dalam
shalat, maka shalatnya tidak sempurna (Nabi
mengulangnya sampai tiga kali).
Lalu ditanyakan orang kepada Abu Hurairah,
“Bagimana kalau kami shalat mengikut Imam?”
Jawabnya, “Bacalah perlahan-lahan! Karena aku
mendengar Rasulullah saw. bersabda, bahwa
Allah Ta’ala berfirman: ‘Shalat itu Kubagi dua
antara-Ku dan hamba-Ku. Untuk hamba-Ku
ialah apa yang dimintanya.
4

Al-Fatihah terbagi dua,
Ayat 1 - 4 : untuk Allah; Ayat 5 : untuk Allah dan
Hamba-Nya; Ayat 6 - 7 : untuk Hamba-Nya
Shalat juga bisa diartikan sebagai zikir kepada Allah. Melalui
sabda Rasulullah saw, Allah berkata: “Aku adalah sahabat
orang-orang yang mengingat-Ku”
Karenanya, bila Allah menjadi sahabat seseorang yang
sedang shalat, itu berarti orang tersebut mampu melihat
sahabatnya (Allah). Inilah sebabnya shalat itu disebut
sarana berkomunikasi dengan Allah.
Dan menurut Ibnu Arabi, barang siapa yang shalatnya sudah
mencapai pada tingkatan melihat Allah, maka ia selalu
menjadi imam dalam shalatnya, meskipun shalatnya
sendirian. Sebab, para malaikat akan menjadi ma’mum di
belakang orang yang shalat pada tingkatan itu.
Shalat demikian inilah yang dapat mendatangkan ni’mat
tiada tara.
5

‘Bismillaahirrahmaanirrahiim’
(Dengan menyebut nama Allah
yang Maha Pemurah lagi Maha

Penyayang),
maka Allah Ta’ala menjawab,
“Hamba-Ku telah mengingat-Ku”
6

‘Alhamdu lillahi rabbil ‘alamin’

(Segala puji bagi Allah, Tuhan
semesta alam),
maka Allah Ta’ala menjawab,
‘Hamadani ‘abdi’ (Hamba-Ku
telah memuji-Ku)
7

‘Arrahmaanirrahiim’ (Yang
Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang),

maka Allah Ta’ala menjawab,
‘Atsna ‘alayya ‘abdi’
(Hamba-Ku telah
mengagungkan-Ku)
8

‘Maliki yaw middin’ (Yang

Menguasai hari pembalasan),
maka Allah Ta’ala menjawab,

‘Majjadani ‘abdi’ (Hamba-Ku telah
memuliakan-Ku), atau ‘Fawwadha
ilayya ‘abdi’, (Hamba-Ku telah
berserah diri kepada-Ku)
9

‘Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in’
(Hanya Engkaulah yang kami sembah
dan hanya kepada Engkaulah kami
mohon pertolongan),

maka Allah Ta’ala menjawab,
‘Hadza bayni wa bayna ‘abdi, wa li ‘abdi
ma saala’ (inilah bagian-Ku dan bagian
Hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa
yang dimohon akan terkabulkan)
10

‘Ihdinash shirathal mustaqim, shirathal
ladzina an’amta ‘alaihim ghairil
maghdhubi ‘alaihim waladhdhaallin’
(Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu)
jalan orang-orang yang telah Engkau
anugerahkan ni’mat kepada mereka;
bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan
bukan (pula) jalan mereka yang sesat)
maka Allah Ta’ala menjawab,

‘Hadza li ‘abdi’, wa li ‘abdi ma saala’ (Ini
semua bagian Hamba-Ku, dan terkabullah
semua permohonan hamba-Ku)
11

Jika tidak ingin terhubung dengan
kesyirikan dan kekafiran, dan
ingin menjadi sahabat Allah,….

MARILAH KITA
TEGAKKAN
SHALAT
Sumber :

Shahih Muslim & Republika
Wassalaam,
FFD
12


Slide 3

Sudahkah anda...

BERKOMUNIKASI
DENGAN ALLAH ?!!
1

Dari Jabir r.a., katanya dia
mendengar Rasulullah saw.
bersabda: “Sesungguhnya tali
penghubung antara seseorang
dengan syirik dan kafir, ialah

meninggalkan shalat.”
2

Tahukah anda bahwa ibadah
shalat itu terbagi antara
Allah dan hamba-Nya
separo-separo ?
3

MEMBACA FATIHAH
Nabi saw. bersabda: “Siapa yang tidak
membaca Ummul Qur’an (Fatihah) dalam
shalat, maka shalatnya tidak sempurna (Nabi
mengulangnya sampai tiga kali).
Lalu ditanyakan orang kepada Abu Hurairah,
“Bagimana kalau kami shalat mengikut Imam?”
Jawabnya, “Bacalah perlahan-lahan! Karena aku
mendengar Rasulullah saw. bersabda, bahwa
Allah Ta’ala berfirman: ‘Shalat itu Kubagi dua
antara-Ku dan hamba-Ku. Untuk hamba-Ku
ialah apa yang dimintanya.
4

Al-Fatihah terbagi dua,
Ayat 1 - 4 : untuk Allah; Ayat 5 : untuk Allah dan
Hamba-Nya; Ayat 6 - 7 : untuk Hamba-Nya
Shalat juga bisa diartikan sebagai zikir kepada Allah. Melalui
sabda Rasulullah saw, Allah berkata: “Aku adalah sahabat
orang-orang yang mengingat-Ku”
Karenanya, bila Allah menjadi sahabat seseorang yang
sedang shalat, itu berarti orang tersebut mampu melihat
sahabatnya (Allah). Inilah sebabnya shalat itu disebut
sarana berkomunikasi dengan Allah.
Dan menurut Ibnu Arabi, barang siapa yang shalatnya sudah
mencapai pada tingkatan melihat Allah, maka ia selalu
menjadi imam dalam shalatnya, meskipun shalatnya
sendirian. Sebab, para malaikat akan menjadi ma’mum di
belakang orang yang shalat pada tingkatan itu.
Shalat demikian inilah yang dapat mendatangkan ni’mat
tiada tara.
5

‘Bismillaahirrahmaanirrahiim’
(Dengan menyebut nama Allah
yang Maha Pemurah lagi Maha

Penyayang),
maka Allah Ta’ala menjawab,
“Hamba-Ku telah mengingat-Ku”
6

‘Alhamdu lillahi rabbil ‘alamin’

(Segala puji bagi Allah, Tuhan
semesta alam),
maka Allah Ta’ala menjawab,
‘Hamadani ‘abdi’ (Hamba-Ku
telah memuji-Ku)
7

‘Arrahmaanirrahiim’ (Yang
Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang),

maka Allah Ta’ala menjawab,
‘Atsna ‘alayya ‘abdi’
(Hamba-Ku telah
mengagungkan-Ku)
8

‘Maliki yaw middin’ (Yang

Menguasai hari pembalasan),
maka Allah Ta’ala menjawab,

‘Majjadani ‘abdi’ (Hamba-Ku telah
memuliakan-Ku), atau ‘Fawwadha
ilayya ‘abdi’, (Hamba-Ku telah
berserah diri kepada-Ku)
9

‘Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in’
(Hanya Engkaulah yang kami sembah
dan hanya kepada Engkaulah kami
mohon pertolongan),

maka Allah Ta’ala menjawab,
‘Hadza bayni wa bayna ‘abdi, wa li ‘abdi
ma saala’ (inilah bagian-Ku dan bagian
Hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa
yang dimohon akan terkabulkan)
10

‘Ihdinash shirathal mustaqim, shirathal
ladzina an’amta ‘alaihim ghairil
maghdhubi ‘alaihim waladhdhaallin’
(Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu)
jalan orang-orang yang telah Engkau
anugerahkan ni’mat kepada mereka;
bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan
bukan (pula) jalan mereka yang sesat)
maka Allah Ta’ala menjawab,

‘Hadza li ‘abdi’, wa li ‘abdi ma saala’ (Ini
semua bagian Hamba-Ku, dan terkabullah
semua permohonan hamba-Ku)
11

Jika tidak ingin terhubung dengan
kesyirikan dan kekafiran, dan
ingin menjadi sahabat Allah,….

MARILAH KITA
TEGAKKAN
SHALAT
Sumber :

Shahih Muslim & Republika
Wassalaam,
FFD
12


Slide 4

Sudahkah anda...

BERKOMUNIKASI
DENGAN ALLAH ?!!
1

Dari Jabir r.a., katanya dia
mendengar Rasulullah saw.
bersabda: “Sesungguhnya tali
penghubung antara seseorang
dengan syirik dan kafir, ialah

meninggalkan shalat.”
2

Tahukah anda bahwa ibadah
shalat itu terbagi antara
Allah dan hamba-Nya
separo-separo ?
3

MEMBACA FATIHAH
Nabi saw. bersabda: “Siapa yang tidak
membaca Ummul Qur’an (Fatihah) dalam
shalat, maka shalatnya tidak sempurna (Nabi
mengulangnya sampai tiga kali).
Lalu ditanyakan orang kepada Abu Hurairah,
“Bagimana kalau kami shalat mengikut Imam?”
Jawabnya, “Bacalah perlahan-lahan! Karena aku
mendengar Rasulullah saw. bersabda, bahwa
Allah Ta’ala berfirman: ‘Shalat itu Kubagi dua
antara-Ku dan hamba-Ku. Untuk hamba-Ku
ialah apa yang dimintanya.
4

Al-Fatihah terbagi dua,
Ayat 1 - 4 : untuk Allah; Ayat 5 : untuk Allah dan
Hamba-Nya; Ayat 6 - 7 : untuk Hamba-Nya
Shalat juga bisa diartikan sebagai zikir kepada Allah. Melalui
sabda Rasulullah saw, Allah berkata: “Aku adalah sahabat
orang-orang yang mengingat-Ku”
Karenanya, bila Allah menjadi sahabat seseorang yang
sedang shalat, itu berarti orang tersebut mampu melihat
sahabatnya (Allah). Inilah sebabnya shalat itu disebut
sarana berkomunikasi dengan Allah.
Dan menurut Ibnu Arabi, barang siapa yang shalatnya sudah
mencapai pada tingkatan melihat Allah, maka ia selalu
menjadi imam dalam shalatnya, meskipun shalatnya
sendirian. Sebab, para malaikat akan menjadi ma’mum di
belakang orang yang shalat pada tingkatan itu.
Shalat demikian inilah yang dapat mendatangkan ni’mat
tiada tara.
5

‘Bismillaahirrahmaanirrahiim’
(Dengan menyebut nama Allah
yang Maha Pemurah lagi Maha

Penyayang),
maka Allah Ta’ala menjawab,
“Hamba-Ku telah mengingat-Ku”
6

‘Alhamdu lillahi rabbil ‘alamin’

(Segala puji bagi Allah, Tuhan
semesta alam),
maka Allah Ta’ala menjawab,
‘Hamadani ‘abdi’ (Hamba-Ku
telah memuji-Ku)
7

‘Arrahmaanirrahiim’ (Yang
Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang),

maka Allah Ta’ala menjawab,
‘Atsna ‘alayya ‘abdi’
(Hamba-Ku telah
mengagungkan-Ku)
8

‘Maliki yaw middin’ (Yang

Menguasai hari pembalasan),
maka Allah Ta’ala menjawab,

‘Majjadani ‘abdi’ (Hamba-Ku telah
memuliakan-Ku), atau ‘Fawwadha
ilayya ‘abdi’, (Hamba-Ku telah
berserah diri kepada-Ku)
9

‘Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in’
(Hanya Engkaulah yang kami sembah
dan hanya kepada Engkaulah kami
mohon pertolongan),

maka Allah Ta’ala menjawab,
‘Hadza bayni wa bayna ‘abdi, wa li ‘abdi
ma saala’ (inilah bagian-Ku dan bagian
Hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa
yang dimohon akan terkabulkan)
10

‘Ihdinash shirathal mustaqim, shirathal
ladzina an’amta ‘alaihim ghairil
maghdhubi ‘alaihim waladhdhaallin’
(Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu)
jalan orang-orang yang telah Engkau
anugerahkan ni’mat kepada mereka;
bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan
bukan (pula) jalan mereka yang sesat)
maka Allah Ta’ala menjawab,

‘Hadza li ‘abdi’, wa li ‘abdi ma saala’ (Ini
semua bagian Hamba-Ku, dan terkabullah
semua permohonan hamba-Ku)
11

Jika tidak ingin terhubung dengan
kesyirikan dan kekafiran, dan
ingin menjadi sahabat Allah,….

MARILAH KITA
TEGAKKAN
SHALAT
Sumber :

Shahih Muslim & Republika
Wassalaam,
FFD
12


Slide 5

Sudahkah anda...

BERKOMUNIKASI
DENGAN ALLAH ?!!
1

Dari Jabir r.a., katanya dia
mendengar Rasulullah saw.
bersabda: “Sesungguhnya tali
penghubung antara seseorang
dengan syirik dan kafir, ialah

meninggalkan shalat.”
2

Tahukah anda bahwa ibadah
shalat itu terbagi antara
Allah dan hamba-Nya
separo-separo ?
3

MEMBACA FATIHAH
Nabi saw. bersabda: “Siapa yang tidak
membaca Ummul Qur’an (Fatihah) dalam
shalat, maka shalatnya tidak sempurna (Nabi
mengulangnya sampai tiga kali).
Lalu ditanyakan orang kepada Abu Hurairah,
“Bagimana kalau kami shalat mengikut Imam?”
Jawabnya, “Bacalah perlahan-lahan! Karena aku
mendengar Rasulullah saw. bersabda, bahwa
Allah Ta’ala berfirman: ‘Shalat itu Kubagi dua
antara-Ku dan hamba-Ku. Untuk hamba-Ku
ialah apa yang dimintanya.
4

Al-Fatihah terbagi dua,
Ayat 1 - 4 : untuk Allah; Ayat 5 : untuk Allah dan
Hamba-Nya; Ayat 6 - 7 : untuk Hamba-Nya
Shalat juga bisa diartikan sebagai zikir kepada Allah. Melalui
sabda Rasulullah saw, Allah berkata: “Aku adalah sahabat
orang-orang yang mengingat-Ku”
Karenanya, bila Allah menjadi sahabat seseorang yang
sedang shalat, itu berarti orang tersebut mampu melihat
sahabatnya (Allah). Inilah sebabnya shalat itu disebut
sarana berkomunikasi dengan Allah.
Dan menurut Ibnu Arabi, barang siapa yang shalatnya sudah
mencapai pada tingkatan melihat Allah, maka ia selalu
menjadi imam dalam shalatnya, meskipun shalatnya
sendirian. Sebab, para malaikat akan menjadi ma’mum di
belakang orang yang shalat pada tingkatan itu.
Shalat demikian inilah yang dapat mendatangkan ni’mat
tiada tara.
5

‘Bismillaahirrahmaanirrahiim’
(Dengan menyebut nama Allah
yang Maha Pemurah lagi Maha

Penyayang),
maka Allah Ta’ala menjawab,
“Hamba-Ku telah mengingat-Ku”
6

‘Alhamdu lillahi rabbil ‘alamin’

(Segala puji bagi Allah, Tuhan
semesta alam),
maka Allah Ta’ala menjawab,
‘Hamadani ‘abdi’ (Hamba-Ku
telah memuji-Ku)
7

‘Arrahmaanirrahiim’ (Yang
Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang),

maka Allah Ta’ala menjawab,
‘Atsna ‘alayya ‘abdi’
(Hamba-Ku telah
mengagungkan-Ku)
8

‘Maliki yaw middin’ (Yang

Menguasai hari pembalasan),
maka Allah Ta’ala menjawab,

‘Majjadani ‘abdi’ (Hamba-Ku telah
memuliakan-Ku), atau ‘Fawwadha
ilayya ‘abdi’, (Hamba-Ku telah
berserah diri kepada-Ku)
9

‘Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in’
(Hanya Engkaulah yang kami sembah
dan hanya kepada Engkaulah kami
mohon pertolongan),

maka Allah Ta’ala menjawab,
‘Hadza bayni wa bayna ‘abdi, wa li ‘abdi
ma saala’ (inilah bagian-Ku dan bagian
Hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa
yang dimohon akan terkabulkan)
10

‘Ihdinash shirathal mustaqim, shirathal
ladzina an’amta ‘alaihim ghairil
maghdhubi ‘alaihim waladhdhaallin’
(Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu)
jalan orang-orang yang telah Engkau
anugerahkan ni’mat kepada mereka;
bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan
bukan (pula) jalan mereka yang sesat)
maka Allah Ta’ala menjawab,

‘Hadza li ‘abdi’, wa li ‘abdi ma saala’ (Ini
semua bagian Hamba-Ku, dan terkabullah
semua permohonan hamba-Ku)
11

Jika tidak ingin terhubung dengan
kesyirikan dan kekafiran, dan
ingin menjadi sahabat Allah,….

MARILAH KITA
TEGAKKAN
SHALAT
Sumber :

Shahih Muslim & Republika
Wassalaam,
FFD
12


Slide 6

Sudahkah anda...

BERKOMUNIKASI
DENGAN ALLAH ?!!
1

Dari Jabir r.a., katanya dia
mendengar Rasulullah saw.
bersabda: “Sesungguhnya tali
penghubung antara seseorang
dengan syirik dan kafir, ialah

meninggalkan shalat.”
2

Tahukah anda bahwa ibadah
shalat itu terbagi antara
Allah dan hamba-Nya
separo-separo ?
3

MEMBACA FATIHAH
Nabi saw. bersabda: “Siapa yang tidak
membaca Ummul Qur’an (Fatihah) dalam
shalat, maka shalatnya tidak sempurna (Nabi
mengulangnya sampai tiga kali).
Lalu ditanyakan orang kepada Abu Hurairah,
“Bagimana kalau kami shalat mengikut Imam?”
Jawabnya, “Bacalah perlahan-lahan! Karena aku
mendengar Rasulullah saw. bersabda, bahwa
Allah Ta’ala berfirman: ‘Shalat itu Kubagi dua
antara-Ku dan hamba-Ku. Untuk hamba-Ku
ialah apa yang dimintanya.
4

Al-Fatihah terbagi dua,
Ayat 1 - 4 : untuk Allah; Ayat 5 : untuk Allah dan
Hamba-Nya; Ayat 6 - 7 : untuk Hamba-Nya
Shalat juga bisa diartikan sebagai zikir kepada Allah. Melalui
sabda Rasulullah saw, Allah berkata: “Aku adalah sahabat
orang-orang yang mengingat-Ku”
Karenanya, bila Allah menjadi sahabat seseorang yang
sedang shalat, itu berarti orang tersebut mampu melihat
sahabatnya (Allah). Inilah sebabnya shalat itu disebut
sarana berkomunikasi dengan Allah.
Dan menurut Ibnu Arabi, barang siapa yang shalatnya sudah
mencapai pada tingkatan melihat Allah, maka ia selalu
menjadi imam dalam shalatnya, meskipun shalatnya
sendirian. Sebab, para malaikat akan menjadi ma’mum di
belakang orang yang shalat pada tingkatan itu.
Shalat demikian inilah yang dapat mendatangkan ni’mat
tiada tara.
5

‘Bismillaahirrahmaanirrahiim’
(Dengan menyebut nama Allah
yang Maha Pemurah lagi Maha

Penyayang),
maka Allah Ta’ala menjawab,
“Hamba-Ku telah mengingat-Ku”
6

‘Alhamdu lillahi rabbil ‘alamin’

(Segala puji bagi Allah, Tuhan
semesta alam),
maka Allah Ta’ala menjawab,
‘Hamadani ‘abdi’ (Hamba-Ku
telah memuji-Ku)
7

‘Arrahmaanirrahiim’ (Yang
Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang),

maka Allah Ta’ala menjawab,
‘Atsna ‘alayya ‘abdi’
(Hamba-Ku telah
mengagungkan-Ku)
8

‘Maliki yaw middin’ (Yang

Menguasai hari pembalasan),
maka Allah Ta’ala menjawab,

‘Majjadani ‘abdi’ (Hamba-Ku telah
memuliakan-Ku), atau ‘Fawwadha
ilayya ‘abdi’, (Hamba-Ku telah
berserah diri kepada-Ku)
9

‘Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in’
(Hanya Engkaulah yang kami sembah
dan hanya kepada Engkaulah kami
mohon pertolongan),

maka Allah Ta’ala menjawab,
‘Hadza bayni wa bayna ‘abdi, wa li ‘abdi
ma saala’ (inilah bagian-Ku dan bagian
Hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa
yang dimohon akan terkabulkan)
10

‘Ihdinash shirathal mustaqim, shirathal
ladzina an’amta ‘alaihim ghairil
maghdhubi ‘alaihim waladhdhaallin’
(Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu)
jalan orang-orang yang telah Engkau
anugerahkan ni’mat kepada mereka;
bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan
bukan (pula) jalan mereka yang sesat)
maka Allah Ta’ala menjawab,

‘Hadza li ‘abdi’, wa li ‘abdi ma saala’ (Ini
semua bagian Hamba-Ku, dan terkabullah
semua permohonan hamba-Ku)
11

Jika tidak ingin terhubung dengan
kesyirikan dan kekafiran, dan
ingin menjadi sahabat Allah,….

MARILAH KITA
TEGAKKAN
SHALAT
Sumber :

Shahih Muslim & Republika
Wassalaam,
FFD
12


Slide 7

Sudahkah anda...

BERKOMUNIKASI
DENGAN ALLAH ?!!
1

Dari Jabir r.a., katanya dia
mendengar Rasulullah saw.
bersabda: “Sesungguhnya tali
penghubung antara seseorang
dengan syirik dan kafir, ialah

meninggalkan shalat.”
2

Tahukah anda bahwa ibadah
shalat itu terbagi antara
Allah dan hamba-Nya
separo-separo ?
3

MEMBACA FATIHAH
Nabi saw. bersabda: “Siapa yang tidak
membaca Ummul Qur’an (Fatihah) dalam
shalat, maka shalatnya tidak sempurna (Nabi
mengulangnya sampai tiga kali).
Lalu ditanyakan orang kepada Abu Hurairah,
“Bagimana kalau kami shalat mengikut Imam?”
Jawabnya, “Bacalah perlahan-lahan! Karena aku
mendengar Rasulullah saw. bersabda, bahwa
Allah Ta’ala berfirman: ‘Shalat itu Kubagi dua
antara-Ku dan hamba-Ku. Untuk hamba-Ku
ialah apa yang dimintanya.
4

Al-Fatihah terbagi dua,
Ayat 1 - 4 : untuk Allah; Ayat 5 : untuk Allah dan
Hamba-Nya; Ayat 6 - 7 : untuk Hamba-Nya
Shalat juga bisa diartikan sebagai zikir kepada Allah. Melalui
sabda Rasulullah saw, Allah berkata: “Aku adalah sahabat
orang-orang yang mengingat-Ku”
Karenanya, bila Allah menjadi sahabat seseorang yang
sedang shalat, itu berarti orang tersebut mampu melihat
sahabatnya (Allah). Inilah sebabnya shalat itu disebut
sarana berkomunikasi dengan Allah.
Dan menurut Ibnu Arabi, barang siapa yang shalatnya sudah
mencapai pada tingkatan melihat Allah, maka ia selalu
menjadi imam dalam shalatnya, meskipun shalatnya
sendirian. Sebab, para malaikat akan menjadi ma’mum di
belakang orang yang shalat pada tingkatan itu.
Shalat demikian inilah yang dapat mendatangkan ni’mat
tiada tara.
5

‘Bismillaahirrahmaanirrahiim’
(Dengan menyebut nama Allah
yang Maha Pemurah lagi Maha

Penyayang),
maka Allah Ta’ala menjawab,
“Hamba-Ku telah mengingat-Ku”
6

‘Alhamdu lillahi rabbil ‘alamin’

(Segala puji bagi Allah, Tuhan
semesta alam),
maka Allah Ta’ala menjawab,
‘Hamadani ‘abdi’ (Hamba-Ku
telah memuji-Ku)
7

‘Arrahmaanirrahiim’ (Yang
Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang),

maka Allah Ta’ala menjawab,
‘Atsna ‘alayya ‘abdi’
(Hamba-Ku telah
mengagungkan-Ku)
8

‘Maliki yaw middin’ (Yang

Menguasai hari pembalasan),
maka Allah Ta’ala menjawab,

‘Majjadani ‘abdi’ (Hamba-Ku telah
memuliakan-Ku), atau ‘Fawwadha
ilayya ‘abdi’, (Hamba-Ku telah
berserah diri kepada-Ku)
9

‘Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in’
(Hanya Engkaulah yang kami sembah
dan hanya kepada Engkaulah kami
mohon pertolongan),

maka Allah Ta’ala menjawab,
‘Hadza bayni wa bayna ‘abdi, wa li ‘abdi
ma saala’ (inilah bagian-Ku dan bagian
Hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa
yang dimohon akan terkabulkan)
10

‘Ihdinash shirathal mustaqim, shirathal
ladzina an’amta ‘alaihim ghairil
maghdhubi ‘alaihim waladhdhaallin’
(Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu)
jalan orang-orang yang telah Engkau
anugerahkan ni’mat kepada mereka;
bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan
bukan (pula) jalan mereka yang sesat)
maka Allah Ta’ala menjawab,

‘Hadza li ‘abdi’, wa li ‘abdi ma saala’ (Ini
semua bagian Hamba-Ku, dan terkabullah
semua permohonan hamba-Ku)
11

Jika tidak ingin terhubung dengan
kesyirikan dan kekafiran, dan
ingin menjadi sahabat Allah,….

MARILAH KITA
TEGAKKAN
SHALAT
Sumber :

Shahih Muslim & Republika
Wassalaam,
FFD
12


Slide 8

Sudahkah anda...

BERKOMUNIKASI
DENGAN ALLAH ?!!
1

Dari Jabir r.a., katanya dia
mendengar Rasulullah saw.
bersabda: “Sesungguhnya tali
penghubung antara seseorang
dengan syirik dan kafir, ialah

meninggalkan shalat.”
2

Tahukah anda bahwa ibadah
shalat itu terbagi antara
Allah dan hamba-Nya
separo-separo ?
3

MEMBACA FATIHAH
Nabi saw. bersabda: “Siapa yang tidak
membaca Ummul Qur’an (Fatihah) dalam
shalat, maka shalatnya tidak sempurna (Nabi
mengulangnya sampai tiga kali).
Lalu ditanyakan orang kepada Abu Hurairah,
“Bagimana kalau kami shalat mengikut Imam?”
Jawabnya, “Bacalah perlahan-lahan! Karena aku
mendengar Rasulullah saw. bersabda, bahwa
Allah Ta’ala berfirman: ‘Shalat itu Kubagi dua
antara-Ku dan hamba-Ku. Untuk hamba-Ku
ialah apa yang dimintanya.
4

Al-Fatihah terbagi dua,
Ayat 1 - 4 : untuk Allah; Ayat 5 : untuk Allah dan
Hamba-Nya; Ayat 6 - 7 : untuk Hamba-Nya
Shalat juga bisa diartikan sebagai zikir kepada Allah. Melalui
sabda Rasulullah saw, Allah berkata: “Aku adalah sahabat
orang-orang yang mengingat-Ku”
Karenanya, bila Allah menjadi sahabat seseorang yang
sedang shalat, itu berarti orang tersebut mampu melihat
sahabatnya (Allah). Inilah sebabnya shalat itu disebut
sarana berkomunikasi dengan Allah.
Dan menurut Ibnu Arabi, barang siapa yang shalatnya sudah
mencapai pada tingkatan melihat Allah, maka ia selalu
menjadi imam dalam shalatnya, meskipun shalatnya
sendirian. Sebab, para malaikat akan menjadi ma’mum di
belakang orang yang shalat pada tingkatan itu.
Shalat demikian inilah yang dapat mendatangkan ni’mat
tiada tara.
5

‘Bismillaahirrahmaanirrahiim’
(Dengan menyebut nama Allah
yang Maha Pemurah lagi Maha

Penyayang),
maka Allah Ta’ala menjawab,
“Hamba-Ku telah mengingat-Ku”
6

‘Alhamdu lillahi rabbil ‘alamin’

(Segala puji bagi Allah, Tuhan
semesta alam),
maka Allah Ta’ala menjawab,
‘Hamadani ‘abdi’ (Hamba-Ku
telah memuji-Ku)
7

‘Arrahmaanirrahiim’ (Yang
Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang),

maka Allah Ta’ala menjawab,
‘Atsna ‘alayya ‘abdi’
(Hamba-Ku telah
mengagungkan-Ku)
8

‘Maliki yaw middin’ (Yang

Menguasai hari pembalasan),
maka Allah Ta’ala menjawab,

‘Majjadani ‘abdi’ (Hamba-Ku telah
memuliakan-Ku), atau ‘Fawwadha
ilayya ‘abdi’, (Hamba-Ku telah
berserah diri kepada-Ku)
9

‘Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in’
(Hanya Engkaulah yang kami sembah
dan hanya kepada Engkaulah kami
mohon pertolongan),

maka Allah Ta’ala menjawab,
‘Hadza bayni wa bayna ‘abdi, wa li ‘abdi
ma saala’ (inilah bagian-Ku dan bagian
Hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa
yang dimohon akan terkabulkan)
10

‘Ihdinash shirathal mustaqim, shirathal
ladzina an’amta ‘alaihim ghairil
maghdhubi ‘alaihim waladhdhaallin’
(Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu)
jalan orang-orang yang telah Engkau
anugerahkan ni’mat kepada mereka;
bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan
bukan (pula) jalan mereka yang sesat)
maka Allah Ta’ala menjawab,

‘Hadza li ‘abdi’, wa li ‘abdi ma saala’ (Ini
semua bagian Hamba-Ku, dan terkabullah
semua permohonan hamba-Ku)
11

Jika tidak ingin terhubung dengan
kesyirikan dan kekafiran, dan
ingin menjadi sahabat Allah,….

MARILAH KITA
TEGAKKAN
SHALAT
Sumber :

Shahih Muslim & Republika
Wassalaam,
FFD
12


Slide 9

Sudahkah anda...

BERKOMUNIKASI
DENGAN ALLAH ?!!
1

Dari Jabir r.a., katanya dia
mendengar Rasulullah saw.
bersabda: “Sesungguhnya tali
penghubung antara seseorang
dengan syirik dan kafir, ialah

meninggalkan shalat.”
2

Tahukah anda bahwa ibadah
shalat itu terbagi antara
Allah dan hamba-Nya
separo-separo ?
3

MEMBACA FATIHAH
Nabi saw. bersabda: “Siapa yang tidak
membaca Ummul Qur’an (Fatihah) dalam
shalat, maka shalatnya tidak sempurna (Nabi
mengulangnya sampai tiga kali).
Lalu ditanyakan orang kepada Abu Hurairah,
“Bagimana kalau kami shalat mengikut Imam?”
Jawabnya, “Bacalah perlahan-lahan! Karena aku
mendengar Rasulullah saw. bersabda, bahwa
Allah Ta’ala berfirman: ‘Shalat itu Kubagi dua
antara-Ku dan hamba-Ku. Untuk hamba-Ku
ialah apa yang dimintanya.
4

Al-Fatihah terbagi dua,
Ayat 1 - 4 : untuk Allah; Ayat 5 : untuk Allah dan
Hamba-Nya; Ayat 6 - 7 : untuk Hamba-Nya
Shalat juga bisa diartikan sebagai zikir kepada Allah. Melalui
sabda Rasulullah saw, Allah berkata: “Aku adalah sahabat
orang-orang yang mengingat-Ku”
Karenanya, bila Allah menjadi sahabat seseorang yang
sedang shalat, itu berarti orang tersebut mampu melihat
sahabatnya (Allah). Inilah sebabnya shalat itu disebut
sarana berkomunikasi dengan Allah.
Dan menurut Ibnu Arabi, barang siapa yang shalatnya sudah
mencapai pada tingkatan melihat Allah, maka ia selalu
menjadi imam dalam shalatnya, meskipun shalatnya
sendirian. Sebab, para malaikat akan menjadi ma’mum di
belakang orang yang shalat pada tingkatan itu.
Shalat demikian inilah yang dapat mendatangkan ni’mat
tiada tara.
5

‘Bismillaahirrahmaanirrahiim’
(Dengan menyebut nama Allah
yang Maha Pemurah lagi Maha

Penyayang),
maka Allah Ta’ala menjawab,
“Hamba-Ku telah mengingat-Ku”
6

‘Alhamdu lillahi rabbil ‘alamin’

(Segala puji bagi Allah, Tuhan
semesta alam),
maka Allah Ta’ala menjawab,
‘Hamadani ‘abdi’ (Hamba-Ku
telah memuji-Ku)
7

‘Arrahmaanirrahiim’ (Yang
Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang),

maka Allah Ta’ala menjawab,
‘Atsna ‘alayya ‘abdi’
(Hamba-Ku telah
mengagungkan-Ku)
8

‘Maliki yaw middin’ (Yang

Menguasai hari pembalasan),
maka Allah Ta’ala menjawab,

‘Majjadani ‘abdi’ (Hamba-Ku telah
memuliakan-Ku), atau ‘Fawwadha
ilayya ‘abdi’, (Hamba-Ku telah
berserah diri kepada-Ku)
9

‘Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in’
(Hanya Engkaulah yang kami sembah
dan hanya kepada Engkaulah kami
mohon pertolongan),

maka Allah Ta’ala menjawab,
‘Hadza bayni wa bayna ‘abdi, wa li ‘abdi
ma saala’ (inilah bagian-Ku dan bagian
Hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa
yang dimohon akan terkabulkan)
10

‘Ihdinash shirathal mustaqim, shirathal
ladzina an’amta ‘alaihim ghairil
maghdhubi ‘alaihim waladhdhaallin’
(Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu)
jalan orang-orang yang telah Engkau
anugerahkan ni’mat kepada mereka;
bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan
bukan (pula) jalan mereka yang sesat)
maka Allah Ta’ala menjawab,

‘Hadza li ‘abdi’, wa li ‘abdi ma saala’ (Ini
semua bagian Hamba-Ku, dan terkabullah
semua permohonan hamba-Ku)
11

Jika tidak ingin terhubung dengan
kesyirikan dan kekafiran, dan
ingin menjadi sahabat Allah,….

MARILAH KITA
TEGAKKAN
SHALAT
Sumber :

Shahih Muslim & Republika
Wassalaam,
FFD
12


Slide 10

Sudahkah anda...

BERKOMUNIKASI
DENGAN ALLAH ?!!
1

Dari Jabir r.a., katanya dia
mendengar Rasulullah saw.
bersabda: “Sesungguhnya tali
penghubung antara seseorang
dengan syirik dan kafir, ialah

meninggalkan shalat.”
2

Tahukah anda bahwa ibadah
shalat itu terbagi antara
Allah dan hamba-Nya
separo-separo ?
3

MEMBACA FATIHAH
Nabi saw. bersabda: “Siapa yang tidak
membaca Ummul Qur’an (Fatihah) dalam
shalat, maka shalatnya tidak sempurna (Nabi
mengulangnya sampai tiga kali).
Lalu ditanyakan orang kepada Abu Hurairah,
“Bagimana kalau kami shalat mengikut Imam?”
Jawabnya, “Bacalah perlahan-lahan! Karena aku
mendengar Rasulullah saw. bersabda, bahwa
Allah Ta’ala berfirman: ‘Shalat itu Kubagi dua
antara-Ku dan hamba-Ku. Untuk hamba-Ku
ialah apa yang dimintanya.
4

Al-Fatihah terbagi dua,
Ayat 1 - 4 : untuk Allah; Ayat 5 : untuk Allah dan
Hamba-Nya; Ayat 6 - 7 : untuk Hamba-Nya
Shalat juga bisa diartikan sebagai zikir kepada Allah. Melalui
sabda Rasulullah saw, Allah berkata: “Aku adalah sahabat
orang-orang yang mengingat-Ku”
Karenanya, bila Allah menjadi sahabat seseorang yang
sedang shalat, itu berarti orang tersebut mampu melihat
sahabatnya (Allah). Inilah sebabnya shalat itu disebut
sarana berkomunikasi dengan Allah.
Dan menurut Ibnu Arabi, barang siapa yang shalatnya sudah
mencapai pada tingkatan melihat Allah, maka ia selalu
menjadi imam dalam shalatnya, meskipun shalatnya
sendirian. Sebab, para malaikat akan menjadi ma’mum di
belakang orang yang shalat pada tingkatan itu.
Shalat demikian inilah yang dapat mendatangkan ni’mat
tiada tara.
5

‘Bismillaahirrahmaanirrahiim’
(Dengan menyebut nama Allah
yang Maha Pemurah lagi Maha

Penyayang),
maka Allah Ta’ala menjawab,
“Hamba-Ku telah mengingat-Ku”
6

‘Alhamdu lillahi rabbil ‘alamin’

(Segala puji bagi Allah, Tuhan
semesta alam),
maka Allah Ta’ala menjawab,
‘Hamadani ‘abdi’ (Hamba-Ku
telah memuji-Ku)
7

‘Arrahmaanirrahiim’ (Yang
Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang),

maka Allah Ta’ala menjawab,
‘Atsna ‘alayya ‘abdi’
(Hamba-Ku telah
mengagungkan-Ku)
8

‘Maliki yaw middin’ (Yang

Menguasai hari pembalasan),
maka Allah Ta’ala menjawab,

‘Majjadani ‘abdi’ (Hamba-Ku telah
memuliakan-Ku), atau ‘Fawwadha
ilayya ‘abdi’, (Hamba-Ku telah
berserah diri kepada-Ku)
9

‘Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in’
(Hanya Engkaulah yang kami sembah
dan hanya kepada Engkaulah kami
mohon pertolongan),

maka Allah Ta’ala menjawab,
‘Hadza bayni wa bayna ‘abdi, wa li ‘abdi
ma saala’ (inilah bagian-Ku dan bagian
Hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa
yang dimohon akan terkabulkan)
10

‘Ihdinash shirathal mustaqim, shirathal
ladzina an’amta ‘alaihim ghairil
maghdhubi ‘alaihim waladhdhaallin’
(Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu)
jalan orang-orang yang telah Engkau
anugerahkan ni’mat kepada mereka;
bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan
bukan (pula) jalan mereka yang sesat)
maka Allah Ta’ala menjawab,

‘Hadza li ‘abdi’, wa li ‘abdi ma saala’ (Ini
semua bagian Hamba-Ku, dan terkabullah
semua permohonan hamba-Ku)
11

Jika tidak ingin terhubung dengan
kesyirikan dan kekafiran, dan
ingin menjadi sahabat Allah,….

MARILAH KITA
TEGAKKAN
SHALAT
Sumber :

Shahih Muslim & Republika
Wassalaam,
FFD
12


Slide 11

Sudahkah anda...

BERKOMUNIKASI
DENGAN ALLAH ?!!
1

Dari Jabir r.a., katanya dia
mendengar Rasulullah saw.
bersabda: “Sesungguhnya tali
penghubung antara seseorang
dengan syirik dan kafir, ialah

meninggalkan shalat.”
2

Tahukah anda bahwa ibadah
shalat itu terbagi antara
Allah dan hamba-Nya
separo-separo ?
3

MEMBACA FATIHAH
Nabi saw. bersabda: “Siapa yang tidak
membaca Ummul Qur’an (Fatihah) dalam
shalat, maka shalatnya tidak sempurna (Nabi
mengulangnya sampai tiga kali).
Lalu ditanyakan orang kepada Abu Hurairah,
“Bagimana kalau kami shalat mengikut Imam?”
Jawabnya, “Bacalah perlahan-lahan! Karena aku
mendengar Rasulullah saw. bersabda, bahwa
Allah Ta’ala berfirman: ‘Shalat itu Kubagi dua
antara-Ku dan hamba-Ku. Untuk hamba-Ku
ialah apa yang dimintanya.
4

Al-Fatihah terbagi dua,
Ayat 1 - 4 : untuk Allah; Ayat 5 : untuk Allah dan
Hamba-Nya; Ayat 6 - 7 : untuk Hamba-Nya
Shalat juga bisa diartikan sebagai zikir kepada Allah. Melalui
sabda Rasulullah saw, Allah berkata: “Aku adalah sahabat
orang-orang yang mengingat-Ku”
Karenanya, bila Allah menjadi sahabat seseorang yang
sedang shalat, itu berarti orang tersebut mampu melihat
sahabatnya (Allah). Inilah sebabnya shalat itu disebut
sarana berkomunikasi dengan Allah.
Dan menurut Ibnu Arabi, barang siapa yang shalatnya sudah
mencapai pada tingkatan melihat Allah, maka ia selalu
menjadi imam dalam shalatnya, meskipun shalatnya
sendirian. Sebab, para malaikat akan menjadi ma’mum di
belakang orang yang shalat pada tingkatan itu.
Shalat demikian inilah yang dapat mendatangkan ni’mat
tiada tara.
5

‘Bismillaahirrahmaanirrahiim’
(Dengan menyebut nama Allah
yang Maha Pemurah lagi Maha

Penyayang),
maka Allah Ta’ala menjawab,
“Hamba-Ku telah mengingat-Ku”
6

‘Alhamdu lillahi rabbil ‘alamin’

(Segala puji bagi Allah, Tuhan
semesta alam),
maka Allah Ta’ala menjawab,
‘Hamadani ‘abdi’ (Hamba-Ku
telah memuji-Ku)
7

‘Arrahmaanirrahiim’ (Yang
Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang),

maka Allah Ta’ala menjawab,
‘Atsna ‘alayya ‘abdi’
(Hamba-Ku telah
mengagungkan-Ku)
8

‘Maliki yaw middin’ (Yang

Menguasai hari pembalasan),
maka Allah Ta’ala menjawab,

‘Majjadani ‘abdi’ (Hamba-Ku telah
memuliakan-Ku), atau ‘Fawwadha
ilayya ‘abdi’, (Hamba-Ku telah
berserah diri kepada-Ku)
9

‘Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in’
(Hanya Engkaulah yang kami sembah
dan hanya kepada Engkaulah kami
mohon pertolongan),

maka Allah Ta’ala menjawab,
‘Hadza bayni wa bayna ‘abdi, wa li ‘abdi
ma saala’ (inilah bagian-Ku dan bagian
Hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa
yang dimohon akan terkabulkan)
10

‘Ihdinash shirathal mustaqim, shirathal
ladzina an’amta ‘alaihim ghairil
maghdhubi ‘alaihim waladhdhaallin’
(Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu)
jalan orang-orang yang telah Engkau
anugerahkan ni’mat kepada mereka;
bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan
bukan (pula) jalan mereka yang sesat)
maka Allah Ta’ala menjawab,

‘Hadza li ‘abdi’, wa li ‘abdi ma saala’ (Ini
semua bagian Hamba-Ku, dan terkabullah
semua permohonan hamba-Ku)
11

Jika tidak ingin terhubung dengan
kesyirikan dan kekafiran, dan
ingin menjadi sahabat Allah,….

MARILAH KITA
TEGAKKAN
SHALAT
Sumber :

Shahih Muslim & Republika
Wassalaam,
FFD
12


Slide 12

Sudahkah anda...

BERKOMUNIKASI
DENGAN ALLAH ?!!
1

Dari Jabir r.a., katanya dia
mendengar Rasulullah saw.
bersabda: “Sesungguhnya tali
penghubung antara seseorang
dengan syirik dan kafir, ialah

meninggalkan shalat.”
2

Tahukah anda bahwa ibadah
shalat itu terbagi antara
Allah dan hamba-Nya
separo-separo ?
3

MEMBACA FATIHAH
Nabi saw. bersabda: “Siapa yang tidak
membaca Ummul Qur’an (Fatihah) dalam
shalat, maka shalatnya tidak sempurna (Nabi
mengulangnya sampai tiga kali).
Lalu ditanyakan orang kepada Abu Hurairah,
“Bagimana kalau kami shalat mengikut Imam?”
Jawabnya, “Bacalah perlahan-lahan! Karena aku
mendengar Rasulullah saw. bersabda, bahwa
Allah Ta’ala berfirman: ‘Shalat itu Kubagi dua
antara-Ku dan hamba-Ku. Untuk hamba-Ku
ialah apa yang dimintanya.
4

Al-Fatihah terbagi dua,
Ayat 1 - 4 : untuk Allah; Ayat 5 : untuk Allah dan
Hamba-Nya; Ayat 6 - 7 : untuk Hamba-Nya
Shalat juga bisa diartikan sebagai zikir kepada Allah. Melalui
sabda Rasulullah saw, Allah berkata: “Aku adalah sahabat
orang-orang yang mengingat-Ku”
Karenanya, bila Allah menjadi sahabat seseorang yang
sedang shalat, itu berarti orang tersebut mampu melihat
sahabatnya (Allah). Inilah sebabnya shalat itu disebut
sarana berkomunikasi dengan Allah.
Dan menurut Ibnu Arabi, barang siapa yang shalatnya sudah
mencapai pada tingkatan melihat Allah, maka ia selalu
menjadi imam dalam shalatnya, meskipun shalatnya
sendirian. Sebab, para malaikat akan menjadi ma’mum di
belakang orang yang shalat pada tingkatan itu.
Shalat demikian inilah yang dapat mendatangkan ni’mat
tiada tara.
5

‘Bismillaahirrahmaanirrahiim’
(Dengan menyebut nama Allah
yang Maha Pemurah lagi Maha

Penyayang),
maka Allah Ta’ala menjawab,
“Hamba-Ku telah mengingat-Ku”
6

‘Alhamdu lillahi rabbil ‘alamin’

(Segala puji bagi Allah, Tuhan
semesta alam),
maka Allah Ta’ala menjawab,
‘Hamadani ‘abdi’ (Hamba-Ku
telah memuji-Ku)
7

‘Arrahmaanirrahiim’ (Yang
Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang),

maka Allah Ta’ala menjawab,
‘Atsna ‘alayya ‘abdi’
(Hamba-Ku telah
mengagungkan-Ku)
8

‘Maliki yaw middin’ (Yang

Menguasai hari pembalasan),
maka Allah Ta’ala menjawab,

‘Majjadani ‘abdi’ (Hamba-Ku telah
memuliakan-Ku), atau ‘Fawwadha
ilayya ‘abdi’, (Hamba-Ku telah
berserah diri kepada-Ku)
9

‘Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in’
(Hanya Engkaulah yang kami sembah
dan hanya kepada Engkaulah kami
mohon pertolongan),

maka Allah Ta’ala menjawab,
‘Hadza bayni wa bayna ‘abdi, wa li ‘abdi
ma saala’ (inilah bagian-Ku dan bagian
Hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa
yang dimohon akan terkabulkan)
10

‘Ihdinash shirathal mustaqim, shirathal
ladzina an’amta ‘alaihim ghairil
maghdhubi ‘alaihim waladhdhaallin’
(Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu)
jalan orang-orang yang telah Engkau
anugerahkan ni’mat kepada mereka;
bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan
bukan (pula) jalan mereka yang sesat)
maka Allah Ta’ala menjawab,

‘Hadza li ‘abdi’, wa li ‘abdi ma saala’ (Ini
semua bagian Hamba-Ku, dan terkabullah
semua permohonan hamba-Ku)
11

Jika tidak ingin terhubung dengan
kesyirikan dan kekafiran, dan
ingin menjadi sahabat Allah,….

MARILAH KITA
TEGAKKAN
SHALAT
Sumber :

Shahih Muslim & Republika
Wassalaam,
FFD
12