PERCABANGAN 1. IF…THEN 2. IF…THEN…ELSE 3. SELECTION PERCABANGAN 1. PERCABANGAN adalah kondisi dimana user harus menentukan pilihan dari sejumlah alternatif yang ditawarkan. PERCABANGAN 1. PERCABANGAN adalah kondisi dimana user harus.

Download Report

Transcript PERCABANGAN 1. IF…THEN 2. IF…THEN…ELSE 3. SELECTION PERCABANGAN 1. PERCABANGAN adalah kondisi dimana user harus menentukan pilihan dari sejumlah alternatif yang ditawarkan. PERCABANGAN 1. PERCABANGAN adalah kondisi dimana user harus.

PERCABANGAN
1. IF…THEN
2. IF…THEN…ELSE
3. SELECTION
PERCABANGAN
1.
PERCABANGAN adalah kondisi dimana user harus menentukan
pilihan dari sejumlah alternatif yang ditawarkan.
PERCABANGAN
1.
PERCABANGAN adalah kondisi dimana user harus menentukan
pilihan dari sejumlah alternatif yang ditawarkan.
2.
Dalam sebuah percabangan terdapat istilah KONDISI dan AKSI.
PERCABANGAN
1.
PERCABANGAN adalah kondisi dimana user harus menentukan
pilihan dari sejumlah alternatif yang ditawarkan.
2.
Dalam sebuah percabangan terdapat istilah KONDISI dan AKSI.
3.
KONDISI adalah suatu persamaan relasi yang bisa bernilai BENAR atau
SALAH namun tidak mungkin keduanya terjadi secara bersamaan.
PERCABANGAN
1.
PERCABANGAN adalah kondisi dimana user harus menentukan
pilihan dari sejumlah alternatif yang ditawarkan.
2.
Dalam sebuah percabangan terdapat istilah KONDISI dan AKSI.
3.
KONDISI adalah suatu persamaan relasi yang bisa bernilai BENAR atau
SALAH namun tidak mungkin keduanya terjadi secara bersamaan.
4.
AKSI adalah satu atau lebih instruksi yang akan dikerjakan jika
KONDISI bernilai BENAR.
PERCABANGAN
1.
PERCABANGAN adalah kondisi dimana user harus menentukan
pilihan dari sejumlah alternatif yang ditawarkan.
2.
Dalam sebuah percabangan terdapat istilah KONDISI dan AKSI.
3.
KONDISI adalah suatu persamaan relasi yang bisa bernilai BENAR
atau SALAH namun tidak mungkin keduanya terjadi secara
bersamaan.
4.
AKSI adalah instruksi yang akan dikerjakan jika KONDISI bernilai
BENAR.
5.
Pada perkembangannya, ada situasi dimana terdapat 2 (dua) buah
AKSI:
i.
AKSI #1 dikerjakan jika KONDISI bernilai BENAR.
ii.
AKSI #2 dikerjakan jika KONDISI bernilai SALAH.
MODEL PERCABANGAN
BENAR
kondisi
SALAH
MODEL PERCABANGAN
Kondisi #1
BENAR
Instruksi
kondisi
SALAH
MODEL PERCABANGAN
Kondisi #2
BENAR
Instruksi 1
kondisi
SALAH
Instruksi 2
PERCABANGAN TUNGGAL
1.
PERCABANGAN TUNGGAL adalah kondisi dimana suatu percabangan
diikuti dengan percabangan yang lain.
PERCABANGAN TUNGGAL
1.
PERCABANGAN TUNGGAL adalah kondisi dimana suatu percabangan
diikuti dengan percabangan yang lain.
2.
Sebuah PERCABANGAN TUNGGAL tidak mempengaruhi percabangan
lain, apakah akan dikerjakan atau tidak.
PERCABANGAN TUNGGAL
BEGIN
Contoh
INPUT umur
BENAR
umur >= 60
PRINT “Manula”
SALAH
END
PERCABANGAN TUNGGAL
Kemungkinan #1
BEGIN
PERCABANGAN TUNGGAL
Kemungkinan #1
BEGIN
INPUT umur
umur
85
PERCABANGAN TUNGGAL
BEGIN
Kemungkinan #1
INPUT umur
umur
85
BENAR
umur >= 60
SALAH
PERCABANGAN TUNGGAL
BEGIN
Kemungkinan #1
INPUT umur
umur
85
BENAR
umur >= 60
PRINT “Manula”
PERCABANGAN TUNGGAL
Kemungkinan #1
BEGIN
INPUT umur
umur
85
umur >= 60
PRINT “Manula”
END
PERCABANGAN TUNGGAL
Kemungkinan #2
BEGIN
PERCABANGAN TUNGGAL
Kemungkinan #2
BEGIN
INPUT umur
umur
20
PERCABANGAN TUNGGAL
BEGIN
Kemungkinan #2
INPUT umur
umur
20
BENAR
umur >= 60
SALAH
PERCABANGAN TUNGGAL
Kemungkinan #2
BEGIN
INPUT umur
umur
20
umur >= 60
SALAH
END
PERCABANGAN MAJEMUK
1.
PERCABANGAN MAJEMUK adalah kondisi dimana suatu percabangan
diikuti dengan percabangan yang lain.
2.
PERCABANGAN MAJEMUK merupakan susunan dari sejumlah
percabangan tunggal.
3.
Instruksi yang berada di dalam percabangan bertingkat tidak
dipengaruhi oleh nilai KONDISI dari percabangan induknya yang lain.
4.
Kemudian, percabangan ini masih bisa memiliki percabangan lagi di
dalamnya; begitu seterusnya tanpa batas.
PERCABANGAN MAJEMUK
Model
Kondisi A
Instruksi 1
Instruksi 2
Kondisi B
PERCABANGAN MAJEMUK
BEGIN
Contoh
INPUT angka
BENAR
SALAH
angka < 0
PRINT “Negatif”
PRINT “Positif”
BENAR
SALAH
angka%2 == 0
PRINT “Gasal”
PRINT “Genap”
END
PERCABANGAN MAJEMUK
BEGIN
Kemungkinan #1
INPUT angka
BENAR
angka < 0
PRINT “Negatif”
BENAR
angka%2 == 0
PRINT “Genap”
END
PERCABANGAN MAJEMUK
BEGIN
Kemungkinan #2
INPUT angka
BENAR
angka < 0
PRINT “Negatif”
SALAH
angka%2 == 0
PRINT “Gasal”
END
PERCABANGAN MAJEMUK
BEGIN
Kemungkinan #3
INPUT angka
SALAH
angka < 0
PRINT “Positif”
SALAH
angka%2 == 0
PRINT “Gasal”
END
PERCABANGAN MAJEMUK
BEGIN
Kemungkinan #4
INPUT angka
SALAH
angka < 0
PRINT “Positif”
BENAR
angka%2 == 0
PRINT “Genap”
END
PERCABANGAN BERTINGKAT
1.
PERCABANGAN BERTINGKAT adalah kondisi dimana instruksi dari
suatu percabangan adalah suatu percabangan yang lain.
PERCABANGAN BERTINGKAT
1.
PERCABANGAN BERTINGKAT adalah kondisi dimana instruksi dari
suatu percabangan adalah suatu percabangan yang lain.
2.
PERCABANGAN BERTINGKAT bisa dikatakan sebagai model
percabangan dimana di dalamnya terdapat sejumlah percabangan
tunggal.
PERCABANGAN BERTINGKAT
1.
PERCABANGAN BERTINGKAT adalah kondisi dimana instruksi dari
suatu percabangan adalah suatu percabangan yang lain.
2.
PERCABANGAN BERTINGKAT bisa dikatakan sebagai model
percabangan dimana di dalamnya terdapat sejumlah percabangan
tunggal.
3.
Instruksi yang berada di dalam percabangan bertingkat tidak
dipengaruhi oleh nilai KONDISI dari percabangan induknya yang lain.
PERCABANGAN BERTINGKAT
1.
PERCABANGAN BERTINGKAT adalah kondisi dimana instruksi dari
suatu percabangan adalah suatu percabangan yang lain.
2.
PERCABANGAN BERTINGKAT bisa dikatakan sebagai model
percabangan dimana di dalamnya terdapat sejumlah percabangan
tunggal.
3.
Instruksi yang berada di dalam percabangan bertingkat tidak
dipengaruhi oleh nilai KONDISI dari percabangan induknya yang lain.
4.
Kemudian, percabangan ini masih bisa memiliki percabangan lagi di
dalamnya; begitu seterusnya tanpa batas.
PERCABANGAN BERTINGKAT
Model
Kondisi A
Kondisi B
Kondisi C
Kondisi D
PERCABANGAN BERTINGKAT
Model
Kondisi A
PERCABANGAN BERTINGKAT
Model
Kondisi A
Kondisi B
PERCABANGAN BERTINGKAT
Model
Kondisi A
Kondisi B
Kondisi C
PERCABANGAN BERTINGKAT
Model
Kondisi A
Kondisi B
Kondisi C
Kondisi D
SELECTION
1.
SELECTION adalah model penulisan instruksi bercabang secara
singkat.
SELECTION
1.
SELECTION adalah model penulisan instruksi bercabang secara
singkat.
2.
SELECTION digunakan untuk menggantikan penulisan IF-THEN-ELSE
yang terjadi secara berulang-ulang dan terjadi berurutan untuk
memeriksa kondisi yang sama.
SELECTION
1.
SELECTION merupakan model penulisan instruksi bercabang secara
singkat.
2.
SELECTION digunakan untuk menggantikan penulisan IF-THEN-ELSE
yang terjadi secara berulang-ulang dan terjadi berurutan untuk
memeriksa kondisi yang sama.
3.
Untuk kasus dimana struktur IF-THEN-ELSE sudah sangat kompleks,
penggunaan SELECTION kadang tidak membantu memudahkan
pembacaan alur proses.
SELECTION
Model
ekspresi
Nilai 1
Nilai N
Nilai 2
Instruksi 1
Instruksi 2
Instruksi N
Ekspresi yang diijinkan adalah ekspresi sederhana, meliputi karakter dan
bilangan bulat.
SELECTION
BEGIN
Contoh
INPUT hari
hari
0
6
1
PRINT “Minggu”
PRINT “Senin”
END
PRINT “Sabtu”
SELECTION
BEGIN
Jika variabel “hari”
diberi nilai 0.
INPUT hari
hari
0
6
1
PRINT “Minggu”
PRINT “Senin”
END
PRINT “Sabtu”
SELECTION
BEGIN
Jika variabel “hari”
diberi nilai 1.
INPUT hari
hari
0
6
1
PRINT “Minggu”
PRINT “Senin”
END
PRINT “Sabtu”
SELECTION
BEGIN
Jika variabel “hari”
diberi nilai 6.
INPUT hari
hari
0
6
1
PRINT “Minggu”
PRINT “Senin”
END
PRINT “Sabtu”
LATIHAN
1.
Mencari bilangan TERKECIL dan TERBESAR dari dua buah bilangan
yang diinputkan.
2.
Menampilkan “kata” dari bilangan yang diinputkan, misalnya
diinputkan 1 lalu muncul kata “SATU”.
3.
Menghitung GRADE dari nilai seorang mahasiswa jika diketahui nilai
tugas, quis, uts dan uas-nya serta bobot masing-masing nilai tersebut.
4.
Mencocokkan NAMA-USER dan PASSWORD dari data yang diinputkan
user.
5.
Menghitung tarif telpon dengan parameter jenis sambungan, potongan
dan lama bicara.
6.
Proses SEARCH dan SORT pada sejumlah bilangan, misalnya 5
variabel data.
End of slide