Makalah Akhlak Islamiah kelompok rev terbaru

Download Report

Transcript Makalah Akhlak Islamiah kelompok rev terbaru

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Diatara rahmat Allah yang diturunkan kepada umat manusia adalah kehadiran Nabi
Muhammad SAW. yang membawa rahmat bagi alam semesta. Nabi Muhammad SAW
merupakan nabi terakhir yang di utus ke muka bumi ini. Setelah nabi Muhammad SAW tidak
ada nabi lagi setelahnya. Nabi Muhammad SAW adalah panutan atau teladan bagi umat
Islam. Tanpa jasa dan usahanya mungkin sampai saat ini kita tidak akan pernah memeluk
agama Islam.
Nabi Muhammad SAW adalah figure uswatun Hasanah, teladan yang agung dalam segala
aspek kehidupan manusia. Penobatan Nabu Muhammad SAW sebagai teladan umat manusia
telah dijelaskan dalam Al-Quran surat Al Ahzab : 21. Tidak ada teladan sebaik Nabi
Muhammad SAW . Barangsiapa meneladani Nabi Muhammad SAW, niscaya ia akan
menjadi teladan seribu lima ratus tahun yang silam.
Ibnul Qayyim dalam kitab beliau Al Fawaid hal. 172 mengatakan: “Tatkala Rasulullah
menampakkan sangat butuhnya beliau kepada Allah (beribadah), yang demikian itu
menjadikan sangat butuhnya manusia kepadanya baik di dunia dan di akhirat. Kebutuhan
mereka (manusia) di dunia (terhadap Rasulullah) jauh lebih penting dibandingkan dengan
kebutuhan mereka terhadap makanan dan minuman, serta ruh yang merupakan kehidupan
jasad. Adapun kebutuhan manusia kepada Rasulullah di akhirat yaitu ketika seluruh manusia
di saat itu meminta kepada semua Rasul agar meminta kepada Allah syafa’at yang akan
membebaskannya dari kedahsyatan hidup. Semua nabi di saat itu tidak sanggup untuk
melakukan demikian. Lalu beliau -memberikan syafa’at kepada mereka dan dialah yang
meminta agar dibukakan bagi mereka pintu surga.”
1
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada di atas untuk mengetahui gambaran yang lebih
jelas,maka penulis mencoba mengidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana riwayat kelahiran dan masa kanak-kanak Nabi Muhammad SAW ?
2.
Bagaimana Nabi Muhammad SAW berdagang ke negeri Syam (sekarang Siria) dan
perkawinannya dengan Siti Khadijah ?
3.
Bagaimana Nabi Muhammad SAW Tahannuts (mengasingkan diri atau bertafakur) di
Gua Hira dan turunnya wahyu pertama ?
4.
Bagaimana perjuangan Nabi Muhammad SAW pada periode Makkah dan Madinah ?
5.
Bagaimana riwayat Nabi Muhammad SAW menjelang akhir hayatnya ?
6.
Apa saja keistimewaan Nabi Muhammad SAW dalam kehidupannya ?
1.3
Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui riwayat kelahiran dan masa kanak-kanak Nabi Muhammad SAW
2.
Untuk mengetahui Nabi Muhammad SAW berdagang ke negeri Syam (sekarang Siria)
dan perkawinannya dengan Siti Khadijah
3.
Untuk mengetahui
Nabi Muhammad SAW Tahannuts (mengasingkan diri atau
bertafakur) di Gua Hira dan turunnya wahyu pertama
4.
Untuk mengetahui perjuangan Nabi Muhammad SAW pada periode Makkah dan
Madinah
5.
Untuk mengetahui riwayat Nabi Muhammad SAW menjelang akhir hayatnya
6.
Untuk mengetahui keistimewaan Nabi Muhammad SAW dalam kehidupannya
1.4
Manfaat
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Akhlak dan sifat-sifat mulia Nabi Muhammad SAW hendaknya diteladani oleh kita
semua dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari
2.
Nabi Muhammad SAW sebagai contoh teladan yang baik bagi seluruh umat manusia
dalam segala hal
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Riwayat Kelahiran dan Masa Kanak-Kanak Nabi Muhammad SAW
Menurut sirah (biografi) Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin, 12 Rabiul Awal tahun
Gajah dan bertepatan tanggal 22 April 571 M, di Mekkah (Makkah) dan wafat pada 8 Juni
632 di Madinah pada usia 63 tahun. Muhammad lahir sudah yatim karena saat nabi
Muhammad SAW masih dalam kandungan ayahnya sudah meninggal dunia. Nabi terlahir
dari keluarga bangsawan Bani Quraisy. dengan nama lengkap Muhammad bin Abdullāh ia
merupakan seorang pembawa ajaran/agama Islam, dan diyakini oleh umat Muslim sebagai
nabi dan (Rasul) yang terakhir. Kedua kota tersebut terletak di daerah Hijazh, Arab Saudi.
a.
Masa Kelahiran Nabi Muhammad
1.
Kebiasaan Masa Jahiliyah
Pada zaman kelahiran nabi Muhammad SAW masyarakat Makkah mempunyai kebiasaan
jahiliyah yaitu kebiasaan menyembah patung atau berhala. Jahiliyah artinya zaman
kebodohan dengan kebiasaannya sangat buruk yaitu mabuk, berjudi, maksiat dan
merendahkan derajat wanita.
2.
Peristiwa 'Tahun Gajah'
Pada masa kelahiran Nabi Muhammad SAW terdapat kejadian yang luar biasa yaitu ada
serombongan pasukan Gajah yang dipimpin Raja Abrahah (Gubernur kerajaan Habsyi di
Yaman) hendak menghancurkan Kakbah karena negeri Makkah semakin ramai dan bangsa
Quraisy semakin terhormat dan setiap tahunnya selalu padat umat manusia untuk haji. Ini
membuat Abrahah iri dan Abrahah berusaha membelokkan umat manusia agar tidak lagi ke
Makkah. Abrahah mendirikan gereja besar di Shan'a yang bernama Al-Qulles. Namun tak
seorang pun mau datang ke gereja Al Qulles itu. Abrahah marah besar dan akhirnya
mengerahkan tentara bergajah untuk menyerang Kakbah. Allah SWT mengutus burung
Ababil untuk membawa kerikil Sijjil dengan paruhnya. Kerikil itu dijatuhkan tepat mengenai
kepala masing-masing pasukan bergajah tersebut hingga tembus ke badan sampai mati.
Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur'an surat Al Fiil ayat 1-5. (QS 105 :1-5). Pasukan
bergajah hancur lebur mendapat adzab dari Allah SWT.
3
Pada masa itu lahir bayi yang diberi nama Muhammad dari pasangan Abdullah dan Aminah.
Peristiwa ini yang menandai tahun kelahiran Muhammad yang pada akhirnya disebut dengan
Tahun Gajah.
3.
Alasan dan Arti Nama "Muhammad" diberikan.
Nama ini diberikan oleh kakeknya Abdul Muthalib yang saat itu nama ini terdengar asing di
kalangan Bani Quraisy, arti dari Muhammad adalah Orang yang terpuji. Alasan kakeknya
memberikan nama ini tentu dengan harapan kelak orang - orang banyak akan memuliakan
dan memuji Muhammad dan selalu berada didalam kemuliaan. Kata Muhammad apabila kita
renungkan lebih dalam lagi dapat diartikan secara lahiriah maupun secara batiniah, yaitu :
Pertama, Muhammad secara lahiriah adalah menunjuk kepada satu sosok seorang manusia
biasa yang mempunyai sifat terpuji dan diutus oleh Allah untuk menyampaikan seruan atau
ajaran Tauhid kepada seluruh umat manusia.
Katakanlah : “sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia biasa seperti kamu, yang
diwahyukan kepadaku bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Maha
Esa….” (QS Al Kahfi 18 : 110).
Kedua, Muhammad secara batiniah adalah suatu anasir Yang Bersifat Terpuji, yang telah
dimiliki oleh setiap manusia tanpa kecuali. Tetapi yang sangat disayangkan adalah bahwa
tidak semua umat manusia yang menyadari keberadaan anasir tersebut, apalagi
menumbuhkannya dalam kehidupan sehari-harinya. Sehingga tidaklah mengherankan apabila
banyak orang yang mengaku umat Muhammad atau umat yang sangat terpuji, justru banyak
melakukan perbuatan tercela. Hal ini diakibatkan karena mereka belum dapat meneyerap
Muhammad dalam arti nilai-nilai keterpujian, di setiap aktivitas hidupnya dalam
bermasyarakat.
Sabda Nabi Muhammad SAW : “Dan ketahuilah bahwa sesungguhnya di dalam dirimu ada
Rasulullah …” (QS Al Hujurot 49 : 7)
b.
Masa Kanak-kanak Nabi Muhammad SAW
Meski Muhammad adalah Makhluk Allah yang dimuliakan, bahkan sejak dari Ia kecil. Allah
SWT dengan Ar-Rahman Ar-Rahim-Nya memberikan kehidupan kepadanya layaknya
manusia lainnya pada masa itu.
4
1.
Ibu Susu bagi Muhammad
Menurut riwayat, setelah Muhammad dilahirkan disusui oleh ibunya hanya beberapa hari
saja, Tsuaibah menyusui 3 hari setelah itu oleh Abdul Munthalib disusukan kepada Halimah
Sa'diyah istri Haris dari kabilah Banu Saad. Semenjak kecil Muhammad memiliki
keistimewaan yaitu badannya cepat besar, umur 5 bulan sudah dapat berjalan dan umur 9
bulan
sudah
lancar
berbicara
serta
umur
2
tahun
sudah
menggembalakan
kambing dan wajahnya memancarkan cahaya.
2.
Dibelahnya Dada Muhammad
Muhammad diasuh Halimah selama 6 th. Pada usia 4 th Muhammad didekati oleh malaikat
Jibril dan menelentangkannya lalu membelah dada dan mengeluarkan hati serta segumpal
darah dari dada nabi Muhammad SAW lalu Jibril mencucinya kemudian menata kembali ke
tempatnya dan Muhammad tetap dalam keadaan bugar. Dengan adanya peristiwa pembelahan
dada itu, Halimah khawatir dan mengembalikan Muhammad ke ibundanya.
3.
Sepeninggal Ibunda, Muhammad Menjadi Yatim – Piatu
Pada usia 6 th nabi diajak Ibunya untuk berziarah ke makam ayahnya di Yatsrib dengan
perlalanan 500 km. Dalam perjalanan pulang ke Makkah Aminah sakit dan akhirnya
meninggal di Abwa yang terletak antara Makkah dan Madinah. Nabi Muhammad lantas
ditemani Ummu Aiman ke Makkah dan diantarkan ke tempat kakeknya yaitu Abdul
Munthalib. Sejak itu Nabi menjadi yatim piyatu tidak punya ayah dan ibu. Abdul Munthalib
sangat menyayangi cucunya ini (Muhammad) dan pada usia 8 th 2 bl 10 hari Abdul
Munthalib wafat. Kemudian Nabi diasuh oleh pamannya yang bernama Abu Thalib.
5
2.2
Nabi Muhammad SAW Berdagang ke Negeri Syam (sekarang Siria)
dan Perkawinannya dengan Siti Khadijah
Abu Thalib mengasuh Nabi mengasuh Nabi dengan penuh kasih sayang yang sama seperti
kepada putra-putranya sendiri. Secara ekonomi kehidupan keluarga Abu Thalib sangat miskin
namun mereka berbudi luhur. Untuk menambah penghasilan keluarga, Nabi bersama putraputra pamannya mengembalakan kambing. Walaupun Muhammad remaja bergaul dengan
teman-teman sebayanya, namun beliau sangat menonjol budi pekertinya yang mulia dan
sangat jujur sehingga di kalangan teman-temannya beliau digelari Al-Amin.
Dalam usia 12 tahun beliau diajak pamannya berniaga ke Negeri syam. Sesampainya di kota
Bushra, Abu Thalib bertemu dengan seorang pendeta Nasrani bernama Buhaira. Ia melihat
tanda-tanda kenabian pada diri Muhammad. Ia khawatir kalau Nabi Muhammad ditemukan
orang Yahudi pasti beliau akan dianiaya. Setelah selesai berniaga, Abu Tahlib segera pulang
ke Makkah.
Setiba di Makkah, Muhammad kembali ke pekerjaannya selama ini yaitu mengembala
kambing-kambing keluarga pamannya. Rupanya pekerjaan mengembala kambing ini sangat
besar manfaatnya sebagai bekal bagi seorang calon pemimpin , karena pekerjaannya itu
memerlukan kesabaran, keuletan, ketenangan dan keterampilan bertindak.
Dalam usia meningkat dewasa Muhammad ingin berdiri sendiri, tidak selalu bergantung pada
pamannya. Kejujuran dan kelurusan Muhammad diketahui pula oleh seorang saudagar kaya
yang kebetulan membutuhkan tambahan tenaga untuk usaha perniagaan ke negeri Syam.
Saudagar tersebut adalah Siti Khadijah, seorang jandan berbudi luhur, bangsawan dan suka
menolong orang miskin. Siti Khadijah meminta Muhammad untuk membawa barang
dagangannya ke negeri Syam ditemani oleh seorang pembantunya bernama Maisaroh.
Karena kejujuran Muhammad, perniagaan Siti Khadijah mendapat kemajuan yang besar.
Karena sangat berkesan dengan kepribadiannya, siti Khadijah meminang Muhammad untuk
untuk menjadi suaminya. Setelah mendapat kesepakatan dari pamannya, Muhammad
melangsungkan pernikahan dengan Siti Khadijah dalam usia 25 tahun sedangkan Siti
Khadijah berusia 40 tahun.
6
2.3
Nabi Muhammad SAW Tahannuts (mengasingkan diri atau
bertafakur) di Gua Hira dan Turunnya Wahyu Pertama
a.
Peletakkan Hajar Aswad
Pada usia 35 tahun, lima tahun sebelum kenabian ada suatu peristiwa yaitu Makkah dilanda
banjir besar hingga meluap ke baitul Haram yang dapat meruntuhkan Kakbah. Dengan
peristiwa itu orang-orang Quraisy sepakat untuk memperbaiki Kakbah dan yang menjadi
arsitek adalah orang Romawi yang bernama Baqum. Ketika pembangunan sudah sampai di
bagian Hajar Aswad mereka saling berselisih tentang siapa yang meletakkan hajar Aswad
ditempat semula dan perselisihan ini sampai 5 hari tanpa ada keputusan dan bahkan hampir
terjadi pertumpahan darah. Akhirnya Abu Umayah menawarkan jalan keluar siapa yang
pertama kali masuk lewat pintu Masjid itulah orang yang memimpin peletakan Hajar Aswad.
Allah SWT menghendaki ternyata yang pertama kali masuk pintu masjid adalah Rasulullah
SAW dan yang berhak adalah Rasulullah. Rasulullah meminta sehelai selendang dan
pemuka-pemuka kabilah supaya memegang ujung-ujung selendang lalu mengangkatnya
bersama-sama. Setelah mendekati tempatnya Nabi mengambil Hajar Aswad dan
meletakkannya ke tempat semula akhirnya legalah semua. Mereka pada berbisik dan
menjuluki "Al-Amin" yang artinya dapat dipercaya.
b.
Kisah diangkatnya Muhammad SAW sebagai Rasulullah
Pada saat Nabi Muhammad SAW hampir berusia 40 tahun kesukaannya mengasingkan diri
ke Gua Hira di Jabal Nur. Pada usia genap 40 tahun Nabi dianggkat menjadi Rasul. Beliau
menerima wahyu yang pertama di gua Hira dengan perantaraan Malaikat jibril yaitu surat AlAlaq ayat 1-5. Ketika Nabi berada di gua Hira datang malaikat Jibril dan memeluk Nabi
sambil berkata "Bacalah". Jawab Nabi "Aku tidak dapat membaca" Lantas Malaikat
memegangi dan merangkul Nabi hingga sesak kemudian melepaskannya dan berkata lagi
"Bacalah". Jawab Nabi "Aku tidak bisa membaca". Lantas Malaikat memegangi dan
merangkulnya lagi sampai ketiga kalinya sampai Nabi merasa sesak kemudian
melepasknnya. Lalu Nabi bersedia mengikutinya (Surat Al-Alaq ayat 1-5). QS 96 : 1-5)
Rasulullah mengulang bacaan ini dengan hati yang bergetar.
7
2.4
Perjuangan Nabi Muhammad SAW pada Periode Makkah dan
Madinah
a.
Perjuangan Nabi Muhammad SAW Periode Makkah
Setelah menerima wahyu yang pertama, Nabi Muhammad terus pulang ke rumahnya dalam
keadaan gugup, gemetar dan merasa dingin sehingga minta diselimuti oleh istri beliau Siti
Khadijah. Kemudian Siti Khadijah pergi ke rumah pamannya bernama Waraqah dan
menceritakan kejadian yang dialami suaminya. Waraqah mrngunjungi rumah Nabi
Muhammad dan memberitahukan bahwa Nabi Muhammad telah diangkat menjadi Nabi dan
Rasul Allah, dan akan mendapat tantangan dari kaumnya.
Kemudian turunlah wahyu yang kedua yaitu ayat 1-7 surat Al-Mudatsir, dengan turunnya
ayat ini jelaslah bahwa Nabi Muhammad SAW harus menyampaikan risalah-Nya,
menyiarkan agama Allah kepada seluruh umat manusia. Maka mulailah secara sembunyisembunyi menyeru keluarga serumah dan sahabat-sahabat beliau yang dekat. Orang yang
pertama kali beriman adalah Siti Khadijah (Istri Nabi SAW), Ali Bin Abi Thalib (Paman
Nabi SAW), Zaid Bin Haritsah (Anak angkat Nabi SAW), Abu Bakar Ash-Shidiq (Sahabat
Dekat Nabi SAW).
Tiga tahun lamanya Rasulullah SAW dakwah secara sembunyi sembunyi dari satu rumah ke
rumah lainnya. Kemudian turun surat Al Hijr: 94 (QS 15 ayat 94). Artinya"Maka
sampaikanlah secara terang-terangan segala apa yang telah diperintahkan kepadamu dan
berpalinglah dari orang-orang musyrik (QS Al Hijr : 15). Dengan turunnya ayat ini
Rasulullah SAW menyiarkan dakwah secara terang-terangan.
Lama-kelamaan gerakan islam kian meluas. Kaum Quraisy terutama para bangsawan mulai
merasa terganggu dari kebiasaan mereka menyembah berhala dan berbuat semena-mena.
Banyak para budak yang telah beriman menolak perintah majikan untuk tetap menyembah
berhala. Mereka datang kepada Abu Thalib agar membujuk Nabi Muhammad SAW
menghentikan dakwah islam, Abu Thalib tidak berhasil membujuk Nabi Muhammad bahkan
setelah melihat kebulatan tekad Nabi Muhammad SAW maka Abu Thalib mengajak seluruh
anggota Bani Hasyim dan Bani Muthalib untuk bersama membela Nabi Muhammad SAW.
Kemudian kaum Quraisy mengganggu Nabi Muhammad SAW secara langsung dan jika
menganiaya orang-orang yang telah beriman terutama para budak. Mereka mengepung dan
8
mengucilkan Nabi Muhammad dengan seluruh pengikutnya. Namun seluruh usaha kaum
Quraisy tidak berhasil menghentikan dakwah Nabi Muhammad SAW.
b.
Perjuangan Nabi Muhammad SAW Periode Madinah
Pada suatu malam, rumah Nabi sudah dikepung, mereka menunggu saat yang tepat untuk
menyerbu ke dalam. Nabi Muhammad SAW menyuruh Ali bin Abi Thalib tidur di tempat
tidurnya dan menggunakan selimutnya Nabi Muhammad SAW. Secara perlahan Nabi
Muhammad SAW ke luar melewati para pengepunya yang tertidur pulas, terus menuju rumah
Abu Bakar. Bersama Abu Bakar, Nabi berjalan ke arah selatan kota Makkah yaitu sebuah
bukit benama Gua Tsur. Pagi-pagi para pengepunya kaget karena ternyata yang mereka lihat
adalah Ali bin Abi Thalib yang mereka tunggu semalaman. Lalu mereka mecari Nabi
Muhammad SAW sampai di mulut Gua Tsur namun tidak bertemu Nabi Muhamad SAW
karena di dalam gua ada sarang laba-laba dan burung yang sedang mengeram. Para pemimpin
sangat marah karena gagal membunuh Nabi Muhammad SAW, mereka mengumumkan akan
memberi hadiah yang besar bagi siapa saja yang dapat menangkap Nabi Muhammad SAW,
tertarik hadiah tersebut seorang pemuda benama Suraqah mengejar Nabi Muhammad SAW
ke luar
kota. Ia sangat terkejut ketika sudah dekat Nabi Muhammad SAW, kudanya
tersungkur dan pedangnya lepas dari tangannya. Suraqah memohon maaf dan ia pun
menyatakan beriman. Kemudian Nabi Muhammad SAW melanjutkan perjalanan menyusuri
jalan melalui laut merah, pada 12 Rabiul Awal 622 M Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar
dan Ali yang menyusul telah tiba di kota Yastrib.
Sejak kedatangan Nabi Muhammad SAW, kota Yastrib dirubah namanya menjadi Madinatun
Nabi artinya kota Nabi dan dijuluki Madiantul Munawwarah artinya kota bercahaya.
Pekerjaan Nabi Muhammad SAW pertama adalah membangun masjid di Quba. Kemudian
mengadakan perjanjian persaudaraan antara kaum Muslimin pendatang dari Makkah yang
disebut Muhajirin dan kaum muslimin penduduk Madinah yaitu kaum Anshar. Isi perjanjian
itu antara lain :
1. Kaum Yahudi hidup damai dengan kaum muslimin, kedua belah pihak bebas
memeluk dan menjalankan agamanya masing-masing.
2. Kaum Yahudi dan Kaum Muslimin wajib saling membantu melawan musuh yang
memerangi mereka.
3. Kedu abelah pihak wajib saling nasihat-menasihati dan tolong menolong dalam
melakukan kebajikan
9
4. Kota Madinah aialah kota Suci yang wajib dihormati oleh meraka yang terkait dengan
perjanjian itu.
2.5
Nabi Muhammad SAW Menjelang Akhir Hayatnya
Pada tahun 10 H, nabi Muhammad SAW melaksanakan haji yang terakhir yautu haji wada’.
Sekitar 100 ribu jamaah yang turut serta dalam ibadah haji bersama beliau. Pada saat wukuf
di arafah Nabi SAW menyampaikan khutbahnya dihadapan umatnya yaitu yang berisi
pelarangan melaksanakan penumpahan darah kecuali dengan cara yang benar, melarang
mengambil harta orang lain dengan cara yang tidak benar, melarang makan makanan yang
riba dan menganiaya, hamba sahaya harus diperlakukan dengan baik, dan umatnya supaya
berpegang teguh dengan Al Qur’an dan sunah Nabi SAW.
Dalam surat Al Maidah ayat 3 telah diungkapkan bahwa:
Artinya: “ Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan sungguh telah Aku
cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu.” (Q.S. Al
Maidah (5) : 3).
Ayat ini menjelaskan bahwa dakwah nabi Muhammad SAW telah sempurna. Nabi
Muhammad SAW dakwah selama 23 tahun. Pada suatu hari beliau merasa kurang enak
badan, badan beliau semakin tambah melemah, beliau menunjuk Abu Bakar sebagai imam
pengganti beliau dalam shalat. Pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 11 Hijriyah beliu wafat
dalam usia 63 tahun.
10
2.6
Keistimewaan Nabi Muhammad SAW dalam Kehidupannya
Berikut ini merupakan beberapa perilaku Nabi Muhammad SAW yang patut dicontoh dalam
kehidupan :
a.
Nabi Muhammad SAW tetap sabar dan bahkan mendoakannya ketika di khianati
oleh orang-orang Toif untuk berdakwah dan berhijrah.
b.
Nabi Muhammad SAW yang pertama kali bertakziyah kepada orang yang selalu
meludahinya
Wanita
tua
sedang
berdiri
di
depan
rumahnya
menunggu
Rasulullah
SAW,
Tidak lama kemudian tampak Rasulullah SAW sampai di depan rumahnya, wanita tua itu
langsung meludahkan air liurnya dengan penuh kebencian yang mendalam. Peristiwa ini
selalu berulangkali terjadi setiap Rasulullah SAW melewati depan rumah wanita tua itu.
Suatu saat seperti biasanya Rasulullah SAW pergi untuk beribadah di Masjidil Haram dan
selalu melewati depan rumah wanita tua itu. Akan tetapi ketika Rasulullah SAW tiba di
depan rumah wanita tua itu, beliau tidak melihatnya seperti biasa. Rasulullah SAW pun
menjadi kangen akan air ludah si wanita tua tersebut, dan ternyata wanita tua itu sedang sakit.
Setelah sekembalinya dari ibadah, Rasulullah SAW menyempatkan diri untuk mampir dan
menjenguk wanita si peludah itu yang dalam keadaan sakit. Wanita tua itu kaget dan ada
perasaan takut dalam dirinya ketika dia mengetahui, bahwa Rasulullah SAW orang yang
setiap hari dia ludahi, justru malah menjenguk dirinya. Wanita tua itu menangis dalam hati.
Mendengar ucapan yang sangat bijak dari manusia mulia utusan Allah SWT ini, wanita itu
langsung menangis dan berkata : “ Wahai Muhammad, mulai saat ini aku bersaksi untuk
mengikuti agamamu “. Kemudian wanita itu mengucapkan dua kalimat syahadat
c.
Nabi Muhammad SAW adalah orang yang paling dermawan melebihi tiupan angin
Pada bulan Ramadan Nabi Muhammad SAW tekun beribadah dengan banyak melakukan
iktikaf di masjid, mengulang hafalan Alquran dan mengajarkannya kepada para sahabat. Pada
bulan Ramadan beliau meningkatkan kedermawanannya, berjuang lebih gigih dan bekerja
lebih keras dari biasanya untuk mendapatkan rida Allah SWT. Hadis yang diriwayatkan
Muslim menyatakan bahwa orang paling dermawan dalam kebaikan (melebihi) tiupan angin
adalah Rasulullah Muhmmad SAW.
11
Dalam sebuah Hadis yang diriwayatkan Anas RA dikisahkan, ada seorang laki-laki yang
datang kepada Rasulullah SAW meminta kambing yang banyaknya memenuhi jalan di antara
dua gunung, maka beliau memberikannya. Kemudian lelaki tadi datang kepada kaumnya,
seraya berkata: "Wahai kaumku, masuklah ke dalam agama Islam, sesungguhnya Muhammad
telah memberi aku sesuatu pemberian (yang banyak), ia adalah orang yang tidak takut
miskin." Anas RA menerangkan bahwa motif orang ini masuk Islam hanya untuk
mendapatkan kepentingan dunia, tetapi belakangan dia mendapat hidayah Allah lebih
mencintai Islamnya daripada dunia beserta isinya ini.
Rasulullah merasa kurang suka jika ada orang yang terlalu perhitungan dengan segala apa
yang sudah disedekahkan atau diberikan kepada orang.
d.
Nabi Muhammad SAW adalah orang yg paling menyayangi anak-anak ,terutama
anak yatim
Suatu ketika Nabi Muhammd SAW mencium Hasan bin Ali di sebelah Aqra' bin Habis.
Melihat hal tersebut Aqra’ berkata, "Sungguh saya memiliki sepuluh orang anak, tidak ada
seorang pun yang pernah saya ciumi di antara mereka.” Rasulullah memandangnya kemudian
bersabda:
ْ‫َمنْْالَْيَر َح ُمْالَْيُر َح ُم‬
"Siapa yang tidak menyayangi, dia tidak akan disayangi.”ْ
Dalam sirah (kisah perjalanan hidup) beliau yang lain, kita dapati ternyata Nabi Muhammad
SAW sempat meluangkan waktunya untuk bermain dengan anak-anak. Nabi Muhammad
SAW tidak mau membebani anak-anak dengan sesuatu yang berada di luar kemampuan
mereka.. Perhatian Nabi Muhammad SAW kepada anak-anak ini bukan hanya sekali dua kali,
tapi berkali-kali. Sampai-sampai anak-anak selalu menyambut kedatangan beliau untuk
diajak bercanda dan bermain. Seakan-akan beliau tidak punya pekerjaan selain bermain-main
dengan mereka.
Dalam salah satu hadits, Rasulullah memotivasi orang-orang untuk memerhatikan anak
yatim:
ْ‫أَنَاْ َو َكافِلُْاليَتِي ِمْفِىْال َجنَّ ِةْ َكهَاتَي ِن‬
"Aku dan orang yang mengasuh anak yatim seperti ini (Sambil memberi isyarat dengan jari
telunjuk dan jari tengahnya).”ْ
12
Dalam riwayat lain disebutkan:
.َ‫عنهُْ َو َجبَتْلَهُْال َجنَّةُْالبَتَّة‬
َْ ْ‫ض َّمْيَتِي ًماْبَينَ ْأَبَ َوي ِنْ ُمسلِ َمي ِنْإِلَىْطَ َعا ِم ِهْ َو َش َرابِ ِهْ َحتَّىْيَستَغنِ َي‬
َ ْ‫َمن‬
"Barangsiapa mengasuh seorang anak yatim dengan mencukupi makan dan minumnya
sehingga ia merasa cukup, ia pasti akan mendapatkan surga."
ْ
Rasulullah juga selalu mengingatkan para shahabat agar jangan sampai berbuat tidak adil dan
menzalimi anak yatim. Atau memanfaatkan kelemahan mereka serta memakan harta mereka.
Beliau bersabda:
ُ ‫ال ْال ِّشر‬
ِّ ‫س ْالَّتِي ْ َح َّر َمْهللاُْإِالَّْبِال َح‬
ْ‫ْوأَك ُل ْال ِّربَا‬
ِْ ‫اجتَنِبُواْالسَّب َع ْال ُموبِقَا‬
َ َ‫تْقَالُواْيَاْ َرسُو َل ْهللاِ ْ َو َماْه َُّن ْق‬
َ ‫ق‬
ِ ‫ك ْبِاهللِْ َوالسِّح ُر ْ َوقَت ُل ْالنَّف‬
.‫ت‬
َ ‫ْوقَذفُ ْال ُمح‬
ِ َ‫تْالغَافِال‬
ِ ‫تْال ُمؤ ِمنَا‬
ِ ‫صنَا‬
ِ ‫ْوالتَّ َولِّيْيَو َمْال َّزح‬
َ ‫ف‬
َ ‫َوأَكلُْ َما ِلْاليَتِي ِم‬
”Jauhilah tujuh perkara yang akan membinasakan kalian; para shahabat bertanya, apakah
tujuh hal tersebut wahai Rasulullah? Beliau bersabda, ‘Syirik atau menyekutukan Allah,
sihir, membunuh jiwa yang telah Allah haramkan darahnya kecuali karena alasan yang
dibenarkan, memakan harta riba, memakan harta anak yatim, melarikan diri dari medan
tempur, menuduh muslimah yang lalai berbuat zina’.”ْ
e.
Nabi Muhammad SAW Dicintai “Penduduk” di Langit dan Bumi
Nabi Muhammad merupakan sosok nabi yang istimewa. Beliau begitu dicintai oleh para
“penduduk” langit, yaitu Allâh dan para malaikat-Nya. Sebagaimana Allâh berfirman:
“Sesungguhnya Allâh dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang
yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan
kepadanya.” (QS al-Ahzâb [33]: 56).
Betapa istimewanya Nabi Muhammad SAW hingga Allâh dan para malaikat turut
bershalawat baginya. Bershalawat dari Allâh berarti memberi rahmat. Bershalawat dari
malaikat berarti memintakan ampunan.
Tidak hanya “penduduk” langit, “penduduk” bumi-pun amat mencintai Nabi Muhammad
SAW. Bahkan diriwayatkan dalam sebuah kisah, dikala Nabi Muhammad SAW, Khalifah
Umar mengancam akan membunuh bagi siapa saja yang berani mengatakan bahwa Nabi
Muhammad SAW telah wafat. Sampai pada akhirnya Khalifah Abû Bakar yang berani
dengan tegas mengatakan, “Nabi Muhammad SAW telah wafat”. Betapa cintanya para
“penduduk” bumi kepada Rasulullah hingga tak rela menghadapi kenyataan akan wafatnya
beliau.
13
f.
Nabi Muhammad SAW Senang Membantu Istri di Rumah
Keberadaan Rasulullah SAW sebagai pemimpin tiap hari tersibukkan dengan beragam
persoalan umat, mengurusi dan bukan menjadi alasan beliau untuk tidak meluangkan waktu
membantu istri di rumah. Bahkan didapati beliau adalah orang yang perhatian terhadap
pekerjaan dalam rumah. Sebagaimana persaksian Aisyah radhiyallahu ‘anha ketika ditanya
tentang apa yang dilakukan Rasulullah SAW ketika di rumah.
Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan: “Beliau biasa membantu istrinya. Bila datang waktu
shalat beliau pun keluar untuk menunaikan shalat.”
Beliau ikut turun tangan meringankan pekerjaan yang ada,
“Beliau manusia sebagaimana manusia yang lain. Beliau membersihkan pakaian memerah
susu kambing dan melayani diri sendiri.”
g.
Bila Nabi Muhammad SAW ada di majlis, beliau memperhatikan, tidak
mendahului orang yang lebih senior
h.
Cara Berpakaian Nabi Muhammad SAW
Pakaian adalah kebutuhan hidup sekaligus cermin perilaku kita. Pakaian yang baik adalah
pakaian yang diridhoi oleh Allah SWT. Berikut adalah pesan Rasulullah Muhammad SAW
dalam memilih pakaian yang baik:
1. Pakaian yang dikenakan bersih, longgar (tidak ketat), tidak tembus pandang, dan
menutupi aurat;
2. Tinggalkan pakaian yang mewah walaupun kita mampu membelinya. Utamakan sikap
tawadhu (rendah hati);
3. Rasulullah SAW suka memakai gamis dan kain hibarah (pakaian bercorak yang
terbuat dari bahan katun);
4. Untuk laki-laki, Rasulullah SAW melarang menggunakan pakaian berbahan sutera
dan emas;
5. Jangan menggunakan pakaian yang terlalu panjang, apalagi hingga harus diseret
(terkena lantai). Untuk laki-laki, Rasulullah SAW melarang pakaian yang menutupi
mata kaki untuk laki-laki karena kesombongan;
6. Untuk perempuan muslimah, panjangnya hingga menutupi telapak kaki, dan
kerudungnya menutupi kepala, leher, dan dada;
7. Untuk lelaki tidak berpakaian seperti perempuan, demikian juga sebaliknya;
8. Tidak memakai pakaian yang bertambal atau yang lusuh, karena menurut Rasulullah,
Allah senang melihat jejak nikmat Nya pada hamba-Nya;
14
9. Mengutamakan pakaian yang berwarna putih, karena Rasulullah juga menyukai
warna itu.
Dalam tata cara berpakaian secara umum, ada beberapa hal yang dicontohkan Rasulullah
SAW:
-
Berdo’alah ketika akan berpakaian : “Alhamdulillahil ladzii kasaanii hadzat tauba
warozaqqoniihi min ghoiri haulin minna walaa quwwah“, yang artinya: “Segala puji
bagi Allah yang telah memberikan pakaian ini kepadaku sebagai rizki daripada-Nya
tanta daya dan kekuatan dari-ku”;
-
Disunahkan memakai pakaian dari sebelah kanan terlebih dahulu
-
Disunahkan
melepaskan
pakaian
dari
sebelah
kiri
terlebih
dahulu.
Hadis riwayat Hudzaifah bin Yaman ra.: Bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: Janganlah
kalian minum dalam wadah emas dan perak dan jangan mengenakan pakaian sutera sebab
pakaian sutera itu untuk mereka (orang-orang kafir) di dunia dan untuk kalian di akhirat
pada hari kiamat. (Shahih Muslim No.3849)
Hadis riwayat Ali bin Abu Thalib ra., ia berkata: Dihadiahkan kepada Rasulullah saw. kain
sutera bergaris. Rasulullah saw. mengirimkannya kepadaku maka aku pun memakainya.
Tetapi aku melihat kemarahan di wajah beliau. Beliau bersabda: Sungguh, aku mengirimkan
pakaian itu kepadamu bukannya untuk engkau pakai tetapi aku mengirimkannya agar engkau
memotong-motongnya menjadi kerudung buat para wanita. (Shahih Muslim No.3862)
Hadis riwayat Anas bin Malik ra.: Dari Qatadah ia berkata: Kami bertanya kepada Anas bin
Malik: Pakaian apakah yang paling disukai dan dikagumi Rasulullah saw.? Anas bin Malik
ra. menjawab: Kain hibarah (pakaian bercorak terbuat dari kain katun). (Shahih Muslim
No.3877)
Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Allah tidak akan memandang
orang yang menyeretkan pakaiannya dengan sombong. (Shahih Muslim No.3887)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Ia melihat seorang lelaki menyeret kainnya, ia
menghentakkan kakinya ke bumi, lelaki itu adalah pangeran (penguasa) Bahrain. Ia berkata:
Pangeran datang, pangeran datang! Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya Allah tidak akan
memandang orang yang menyeretkan kainnya dengan kecongkakan. (Shahih Muslim
No.3893)
15
Rasulullah bersabda: Allah melaknati lelaki yang memakai pakaian perempuan, dan
perempuan yang memakai pakaian laki-laki. (H.R. Bukhari)
Doa yang dianjurkan adalah: “Allahumma laka al hamdu anta kasautani hi. As’aluka
khairahu wa khaira ma suni’a lahu, wa a’u dzu bika min syarrihi wa syarri ma suni’a lahu”,
yang artinya: “Ya Allah bagi Mu segala puji, Engkau telah me¬makaikan pakaian ini
kepadaku. Aku mohon kepada Mu kebaikannya dan kebaikan akibatnya. Aku berlindung pula
kepada Mu dari kejahatannya dan kejahatan akibatnya”.
i.
Cara Berjalan Nabi Muhammad SAW
Ibnu Sa'ad meriwayatkan dari Yazid bin Murtsad, "Rasulullah saw cepat ketika berjalan
(seperti terburu-buru), sehingga orang yang berada di belakangnya mempercepat jalannya
(sampai terkadang), ia tidak bisa menyusul Rasulullah saw."
Al Hakim meriwayatkan dari Jabir, bahwa Rasulullah ketika berjalan tidak (banyak
menoleh). Abu Dawud dan Al-Hakim meriwayatkan dari Anas bahwa, Rasulullah ketika
berjalan menunduk, seakan-akan terbebani (punggungnya). Sedangkan Al-Thabrani
meriwayatkan dari Abi Unbah, bahwa Rasulullah ketika berjalan sendirian menjauhkan diri.
Abu Hurairah dan Al-Hakim meriwayatkan dari Anas, "Ketika Rasulullah saw berjalan,
maka para sahabat berjalan di depannya, karena Rasulullah saw di belakang berjalan
dengan malaikat."
Disebutkan dalam kitab Maulid Al Barzanji, Rasulullah sering berjalan di belakang para
sahabatnya karena beliau pernah berpesan,"Kosongkanlah tempat di belakangku untuk
malaikat Ruhaniyah."Rasulullah juga tampak condong ketika berjalan, seakan-akan seperti
jalan turun dari tempat yang tinggi.
Kalau diperhatikan dari keterangan beberapa hadis tersebut, menunjukkan bahwa Rasulullah
saw ketika berjalan tidak menoleh, berjalan cepat, selalu menundukkan pandangannya ke
bawah, dan memilih jalan yang sepi bila berjalan sendirian. Ketika beliau bersama-sama
dengan para sahabatnya, beliau lebih senang berjalan di belakang.
16
Adab Makan dan Minum Nabi Muhammad SAW
j.
-
Memakan makanan dan minuman yang halal. Allah SWT berfirman,
“Hai para rasul, makanlah yang baik-baik, dan kerjakanlah amal shalih.
Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. AlMu`minun: 51)
-
Mendahulukan makan daripada shalat jika makanan telah dihidangkan. Rasulullah
SAW bersabda, “Apabila makan malam telah dihidangkan dan shalat telah
ditegakkan, maka mulailah dengan makan malam dan janganlah tergesa-gesa (pergi
shalat) sampai makanmu selesai.” (Muttafaqun ‘alaih)
-
Tidak makan dan minum dengan menggunakan wadah yang terbuat dari emas dan
perak. Rasulullah SWT bersabda, “Orang yang minum pada bejana perak
sesungguhnya ia mengobarkan api neraka jahanam dalam perutnya.” (HR. Bukhari
dan Muslim)
-
Jangan berlebih-lebihan dan boros. Sesungguhnya berlebih-lebihan adalah di antara
sifat setan dan sangat dibenci Allah SWT sebagaimana disebutkan dalam QS. AlIsra` ayat 26-27 dan Al-A’raf ayat 31. Berlebih-lebihan juga merupakan ciri orangorang kafir sebagaimana sabda Rasulullah SWT “Seorang mukmin makan dengan
satu lambung, sedangkan orang kafir makan dengan tujuh lambung.” (HR. Bukhari
dan Muslim)
-
Mencuci tangan sebelum makan.Walaupun Rasulullah
-
Jangan menyantap makanan dan minuman dalam keadaan masih sangat panas
ataupun sangat dingin karena hal ini membahayakan tubuh.
-
Tuntunan bagi orang yang makan tetapi tidak merasa kenyang. Rasulullah SAW
bersabda bersabda, “Berkumpullah kalian atas makanan kalian dan sebutlah nama
Allah, niscaya makanan itu diberkahi untuk kalian.” (HR. Abu Dawud)
-
Dianjurkan memuji makanan dan dilarang mencelanya. Rasulullah SAW tidak
pernah mencela makanan sama sekali. Apabila beliau menyukainya, maka beliau
memakannya. Dan apabila beliau tidak suka terhadapnya, maka beliau
meninggalkannya. (HR. Muslim)
-
Membaca tasmiyah
(basmallah) sebelum
makan.
Rasulullah SAW
bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian makan, hendaklah ia
membaca ‘Bismillah’ (dengan menyebut nama Allah).
-
Makan dan minum dengan tangan kanan dan dilarang dengan tangan kiri.
Rasulullah SAW bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian makan, makanlah
17
dengan tangan kanan dan minumlah dengan tangan kanan, karena sesungguhnya
setan makan dan minum dengan tangan kirinya.”(HR. Muslim)
-
Makan
mulai
dari
makanan
yang
terdekat.
Umar
Ibnu
Abi
Salamahradhiyallahu’anhuma berkata, “Saya dulu adalah seorang bocah kecil yang
ada dalam bimbingan (asuhan) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tangan
saya (kalau makan) menjelajah semua bagian nampan. Maka Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa salam menegur saya, ‘Wahai bocah bacalah bismillah, makanlah dengan
tangan kananmu, dan makanlah dari yang terdekat denganmu.’ Maka demikian
seterusnya cara makan saya setelah itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
-
Memungut makanan yang jatuh, membersihkannya, kemudian memakannya.Hal ini
berdasarkan sabda Rasulullah SAW, “Jika salah satu dari kalian makan lalu
makanan tersebut jatuh, maka hendaklah ia memungutnya dan membuang
kotorannya kemudian memakannya. Jangan ia biarkan makanan itu untuk
setan.” (HR. At-Tirmidzi)
-
Makan dengan tiga jari (yaitu dengan ibu jari, telunjuk, dan jari tengah)
Rasulullah SAW bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian selesai makan,
maka janganlah ia mengusap jari-jarinya hingga ia membersihkannya dengan
mulutnya (menjilatinya) atau menjilatkannya pada orang lain.” (HR. Bukhari dan
Muslim)
-
Tidak makan dengan bersandar (HR. Bukhari) Maksudnya adalah duduk yang serius
untuk makan. Adapun hadits yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW saat makan
duduk dengan menduduki salah satu kaki dan menegakkan kaki yang lain
adalah dhaif (lemah).
-
Buruknya makan sambil berdiri dan boleh minum sambil berdiri, tetapi yang lebih
utama sambil duduk.Dari Amir Ibn Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya
radhiyallahu ’anhum, dia berkata, “Saya melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam minum sambil berdiri dan sambil duduk.” (HR. Tirmidzi, hadits hasan
shahih)
18
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dalam makalah ini adalah :
1.
Nabi Muhammad SAW sebagai contoh teladan yang baik bagi seluruh umat manusia
dalam segala hal
2.
Sejak kecil Nabi Muhammad SAW tidak pernah melakukan perbuatan maksiat
sebagaimana halnya yang sering dilakukan oleh orang kebanyakan pada waktu itu.
Oleh karena itu beliau terpelihara dari sifat tercela
3.
Sejak kecil beliau sudah menjadi yatim piatu, sesudah dewasa beliau kehilangan
orang yang sangat ia dicintainya yaitu istrinya dan pamannya. Walaupn tekanan dari
kaum Quraisy makin gencar beliau tidak pernah merasa putus asa, tidak pernah takut
ataupun gentar, beliau selalu berjuang pantang mundur
4.
Nabi Muhammad SAW mempunyai akhlak yang mulia dan suka memaafkan, tidak
pernah dendam walaupun terhadap musuh yang pernah menganiayanya
5.
Akhlak dan sifat-sifat mulia Nabi hendaknya diteladani oleh semua umat manusia dan
mengamalkannya dalam kehisupan sehari-hari.
19
DAFTAR PUSTAKA
Rusli, Nasrun. Akidah Akhlak 1. Materi pokok Modul 7-8 (Direktorat Jendral Pembinaan
Kelembagaan Agama Islam Universitas Terbuka, Jakarta : 1997
http://www.wikipedia.co.id.search: Nabi Muhammad SAW
Tanggal 05 Januari 2015
Do’a dan Wirid, Sa’id bin ‘Ali bin Wahf Al-Qahthani, Pustaka At-Tibyan, Solo.
Kitabul Adab, Fuad bin ‘Abdul ‘aziz Asy-Syalhubi, Daarul Qasim, Riyadh.
Lebih dari 1000 Amalan Sunnah dalam Sehari Semalam, Khalid Al-Husainan, Pustaka Imam
Asy-Syafi’i.
Panduan Amal Sehari Semalam, Abu Ihsan al-Atsari, Pustaka Darul ‘Ilmi, Bogor.
Riyadhus Shalihin jilid 2, Imam An-Nawawi, takhrij Syaikh M.Nashiruddin Al-Albani, Duta
Ilmu, Surabaya.
http://www.google.com.search: Nabi Muhammad SAW menjadi mediator saat memindahkan
hajar Aswad . Tanggal 05 Januari 2015
http://www.google.com.search: kisah wanita tua yang meludahi Nabi Muhammad SAW
Tanggal 05 Januari 2015
http://www.google.com.search: Rasulullah adalah orang yang paling dermawan melebihi
tiupan angina. Tanggal 05 Januari 2015
http://www.google.com.search: Rasulullah orang yang paling menyayangi anak-anak
,terutama anak yatim. Tanggal 05 Januari 2015
20