VITAMIN, MINERAL &NUTRISI PARENTERAL

Download Report

Transcript VITAMIN, MINERAL &NUTRISI PARENTERAL

dr Nurina H Department of Pharmacology Faculty of Medicine UNAIR

Vitamin

 Senyawa organik yg diperlukan tubuh dalam jumlah kecil untuk mempertahankan kesehatan dan seringkali bekerja sebagai kofaktor enzim metabolisme

Sediaan vitamin pengobatan Suplementasi/ profilaksis Tx defisiensi Tx suportif pd kead. Patologik U/ kebutuhan yg meningkat mis. Hamil, laktasi, pertumbuhan, kerja fisik yg berat, haid

ANGKA KECUKUPAN GIZI RATA-RATA YANG DIANJURKAN (AKG =RDA) Kecukupan rata-rata zat gizi setiap hari bagi semua orang menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh & aktivitas u/ mencapai derajat kesehatan optimal

Vitamin

Larut Lemak

• Vitamin A, D, E, K

Larut Air

• Vitamin B komplek , vit C

Vit larut lemak

• Dpt disimpan dlm juml banyak, u/ timbulnya defisiensi perlu waktu lebih lama • Kemungkinan toksisitas lebih besar

Vit larut air

• Disimpan dlm tbh dlm juml terbatas sisanya dibuang, shg u/mempertahankan saturasi jaringan perlu sering dikonsumsi

Vitamin B1 (Tiamin)

 Sumber : bekatul beras, ragi, sayuran, kacang kacangan, susu, kuning telur, hati  Defisiensi : beri-beri  Indikasi : pencegahan & pengobatan defisiensi neuritis, wanita hamil kurang gizi emesis gravidarum  Efek samping : rx anafilaksis pada pemberian IV

Vitamin B2 (Riboflavin)

 Sumber : daging, hati, ragi, telur, sayuran  Defisiensi : stomatitis angularis, keilosis, glositis, ggn mata  Indikasi : pencegahan & tx defisiensi vit B2 yang sering menyertai pelagra atau defisiensi vit B komplek lainnya

Vitamin larut air

B kompleks : B1-B2 –niasin-B6-asam pantotenat-biotin- kolin inositol- as para aminobenzoat -asam folat- B12

Vitamin C

Asam nikotinat/niasin/faktor PP

 Sumber : hati, ragi, daging  Defisiensi : Pelagra – kel pd kulit, sal cerna, SSP  Efek samping Rx anafilaktoid dx besar : kenaikan gula drh, asam urat, ggn fgs hati

Vitamin B6/Piridoksin

 Ragi, biji-bijian (gandum, jagung dll), hati  Defisiensi : kelainan kulit & mukosa kelainan SSP anemia  Indikasi : -pencegahan & tx defisiensi -neuritis perifer o.k obat : INH, kontrasepsi oral (estrogen)  Efek samping : sindrom neuropati

Kolin

 Prekursor asetilkolin  Menurunkan kadar lemak dlm hati  u/ pembentukan asam amino esensial  Penggunaan kolin terutama sbg zat lipotropik dlm pengobatan penyakit hati

Vitamin B12/sianokobalamin

 Sumber: jeroan (hati, ginjal, jantung), kerang, kuning telur, susu kering bebas lemak, ikan, kepiting  Fungsi :metabolisme intrasel  Defisiensi srg disebabkan ggn absorpsi – “anemia pernisiosa addison” ggn hematopoesis (anemia megaloblastik) ggn neurologi kerusakan sel epitel t.u epitel saluran cerna

Asam Folat

 Sumber : hampir setiap jenis makanan Kadar tertinggi dalam hati, ragi, daun hijau yg segar Mudah rusak dg pemasakan makanan  Defisiensi : hematopoesis megaloblastik, glositis, diare, penurunan berat badan  Indikasi : pencegahan & pengobatan defisiensi  Pd ibu hamil kebutuhan meningkat terdapat korelasi kuat antara defisiensi asam folat pada ibu dengan insiden kelainan neural tube

Vitamin C/ asam askorbat

   Sumber : sayur dan buah-buahan segar t.u jeruk Fungsi : kofaktor dalam reaksi metabolisme antioksidan sintesis kolagen, proteoglikan Defisiensi : skorbut atau scurvy – ggn penyembuhan luka, ggn pembentukan gigi, perdarahan

Vitamin C/ asam askorbat

  Indikasi : pencegahan & pengobatan defisiensi Kebutuhan vit C meningkat pd peny infeksi, keganasan, pasca bedah, hamil dan laktasi  Efek samping dosis > 1 g/hari – diare o.k iritasi mukosa usus - terbentuknya batu ginjal  Meningkatkan absorpsi besi – hati-hati pd px talasemia, anemia sideroblastik

Vitamin A (retinol; retinoid;karoten)

 Sumber : mentega, telur, hati, daging, sayuran berwarna hijau atau kuning, wortel, pepaya, tomat  Fgs : regenerasi pigmen retina; pertumbuhan epitel, Tx kelainan kulit, meninggikan daya tahan mukosa thd infeksi, perkembangan tulang.

 Defisiensi : buta senja, xeroftalmia, kebutaan perubahan epitel → ↑ insiden infeksi saluran napas - kulit mjd kering - ggn indra penciuman, perabaan, pendengaran

Vitamin A (retinol; retinoid;karoten)

 Bahaya toksisitas; teratogen  Indikasi : pencegahan & pengobatan defisiensi vit A  Sediaan oral (tablet;kapsul); suntikan; topikal  kapsul Vitamin A 200.000 SI (merah) 2 kali/tahun u/ balita (Agustus & Pebruari) dan ibu nifas  Kapsul Vitamin A 100.000 SI (biru) u/ bayi 1 kali pada Februari & Agustus.

 Tx vitamin A dosis tinggi u/ bayi dan balita penderita xeropthalmia, campak, pneunomia, diare, gizi buruk dan infeksi lain dengan dosis sesuai umur

Vitamin D (kalsiferol)

 Sumber: Minyak ikan, susu, jaringan hewan, ragi, jamur dlm bentuk provitamin D, dg penyinaran uv mjd vitamin D   Homeostasis kalsium Defis: penurunan kadar kalsium plasma → osteomalasia  meningkatkan resorpsi tulang. Bayi/anak  gangguan pertumbuhan tulang rakitis ; dewasa  Indikasi : Tx rakitis.

 Hipervitaminosis : keracunan, hiperkalsemia

Vitamin E /tokoferol

 Sumber : telur, susu, daging, buah2an, kacang2an, sayuran  Antioksidan  Defisiensi : anemia hemolitik, degenerasi retina, kelemahan otot, ggn neurologis  Hipervitaminosis : kelemahan otot, ggn reproduksi, ggn saluran cerna  Indikasi : defisiensi vit E misal pd bayi prematur, sindrom malabsorpsi, ggn absorpsi lemak

Vitamin K

 sumber : kloroplas sayuran berwarna hijau & buah2an sintesis bakteri usus Fungsi : me ↑ biosintesis faktor pembekuan darah  Kebutuhan vit K biasanya sdh terpenuhi dr makanan & hasil sintesis o/ bakteri usus  Defisiensi : waktu pembekuan darah memanjang; perdarahan spontan  Indikasi : mencegah/mengatasi perdarahan ok defisiensi

Mineral

 senyawa anorganik yang diperlukan tubuh untuk metabolisme serta u/ pembentukan tulang & gigi  Dibagi 2 kelompok : makromineral :diperlukan dlm juml > 100 mg/hari mikromineral (trace element): diperlukan dlm juml < 100 mg/hari

Makromineral  Kalsium  Fosfor  Magnesium  Kalium  Natrium  Klorida  sulfur

mineral

Mikromineral (trace

element)

-Kromium -Mangan -Kobalt -Molibden -Tembaga -Yodium -Besi -Selenium -Seng -Fluor

Kalsium

 Sumber : produk olahan susu, kacang2an, sayuran  Absorpsi perlu vit D  Kebutuhan kalsium meningkat pd masa pertumbuhan, laktasi, wanita pascamenopause  Fungsi : pembentukan tulang, gigi pengaturan fgs saraf, otot  Hipokalsemia : rasa cemas, iritabilitas, tetani, kejang otot, mudah perdarahan, kontraksi jantung lemah  Hiperkalsemia : otot kendor, nyeri sekitar daerah bertulang, batu ginjal

Kalium

 Sumber : buah2an, sayur2an  Fungsi : kation utama dlm cairan intrasel, fungsi saraf dan otot, u/ kerja enzim  Hipokalemia : pd kerusakan sel, muntah, diare, pemakaian diuretik kuat tanda : mual/muntah, aritmia, kembung, otot paralisis  Hiperkalemia : pd insufisiensi ginjal tanda : aritmia, mual, kejang perut, oliguria

Natrium

 Sumber : garam meja  Fgs : kation utama ekstrasel, mengatur volume plasma, fungsi saraf & otot  Hiponatremia : ok muntah, diare, pembedahan, diuretik kuat tanda : kejang, mual muntah  Hipernatremia : ok pemakaian ox misal kortison tanda : kulit terasa panas, suhu tubuh ↑ , tekanan darah ↑ , lidah kering & kasar

Magnesium

 Sumber : sayuran hijau  Fungsi : unsur pembentuk tulang kofaktor enzim  Obat mengandng Mg : laksatif & antasid  Defisiensi : ok malabsorpsi, diare  Hipomagnesemia : berat – tetani, konvulsi  Hipermagnesemia : vasodilatasi, hilangnya reflek tendon

Fosfor

  Unsur pembentuk tulang, gigi, ATP, pengantara metabolik, bufer cairan tubuh, asam nukleat Defisiensi pd alkoholisme, muntah berkepanjangan, penyakit hati, hiperparatiroidisme

Klorida  Sumber : garam meja  Keseimbangan cairan elektrolit ; getah lambung  Defisiensi :muntah, diuretik Sulfur  Komponen beberapa asam amino, tiamin, biotin

Besi (Fe)

 Sumber : daging merah, hati, telur  Fungsi : Produksi hemoglobin  Indikasi : mencegah & mengobati anemia defisiensi besi  Efek samping : mual muntah, nyeri lambung, diare, konstipasi  Intoksikasi : syok, kolaps kardiovaskular, asidosis metabolik  Sediaan : oral (fero sulfat/glukonat/fumarat) parenteral IM IV

Yodium

 Sumber : makanan laut, garam meja  Bagian hormon tiroid  Defisiensi : daerah endemik anak : kretinisme dewasa : goiter-hipotiroidisme miksedema  Intoksikasi : akut - - edema, demam, konjungtivitis

Seng (Zn)

 Kofaktor enzim, pertumbuhan, fungsi & maturasi alat kelamin, nafsu makan, penyembuhan luka  Defisiensi : asupan tidak cukup (gizi buruk), absorpsi kurang, ekskresi ↑ (diare), ibu hamil (teratogenik?)

Selenium

 Konstituen glutation peroksidase  Antioksidan sinegistik dengan vit E