Pertemuan 2 - Hadi Cahyono WebBlog

Download Report

Transcript Pertemuan 2 - Hadi Cahyono WebBlog

PENGERTIAN &
SEJARAH BANK
Hadi Cahyono SE, MM
Sejarah Perbankan

Kegiatan perbankan dimulai dari jasa penukaran uang.

Selanjutnya kegiatan operasional perbankan bertambah
lagi menjadi tempat penitipan uang atau saat ini
dikenal dengan kegiatan simpanan.

Perbankan diawali dari Benua Eropa mulai zaman
Babylonia, Yunani Kuno dan Romawi

Bank Venesia (1171) merupakan bank pertama di Eropa

Bank of Genoa dan Bank of Barcelona (1320)
Sejarah Bank Di Indonesia

Peranan dari Pemerintah Hindia Belanda
Bank yang memiliki peranan Penting :
-
De Algemenevolks Crediet Bank
-
De Escompto Bank NV
-
De Post Paar Bank
-
De Javasche NV
-
Nationale Handles Bank (NHB)
-
Nederland Handles Maatscappij (NHM)
Bank Non Pemerintah Hindia
Belanda

Dimiliki oleh warga pribumi, China Jepang dan Eropa
-
Bank Abuan Saudagar
-
Batavia Bank
-
Bank Nasional Indonesia
-
NV Bank Boemi
-
The Bank of China
-
The Chartered Bank of India
-
The Matsui Bank
-
The Yokohama Species Bank
Nasionalisasi Bank Milik
Hindia Belanda

Beberapa bank yang ada di zaman awal kemerdekaan:
-
Bank Surakarta MAI (Maskapai Adil Makmur) 1945 di Solo
-
Bank BRI berasal dari De Algemenevolk Crediet Bank
atau Syomin Ginko
-
Bank Negara Indonesia yang didirikan 5 Juli 1946 yang
kemudian berubah menjadi BNI 1946
-
Bank Tabungan Negara berasal dari De Post Paar Bank
yang kemudian menjadi Bank Tabungan Pos pada tahun
1950. Selanjutnya menjadi Bank Negara Indonesia Unit
V sebelum berubah menjadi BTN.
-
Bank Sentral berasal dari Bank Javasche Bank yang
dinasionalisasi pada tahun 1951.
-
Bank Dagang Negara berasal dari Escomto Bank yang
dinasionalisasi pada tahun 1960 kemudian pada akhirnya
Menjadi Bank Mandiri
-
Bank Pembangunan Indonesia (BAPINDO) didirikan pada
tahun 1960 dan merupakan kelanjutan dari Bank
Industri Negara
-
Bank Bumi Daya (BBD) semula berasal dari Nederlandsch
Indische Handles Bank yang kemudian menjadi
Nationale Handles Bank.
-
Bank Rakyat Indonesia berasal dari De Algemenevolk
Crediet Bank, kemudian dilebur menjadi Bank Tunggal
dengan nama Bank Nasional Indonesia Unit II sebelum
diubah menjadi BRI
-
Bank Ekspor Impor sama seperti BRI bank eksim berasal
dari De Algemenevolk Crediet Bank.
-
Bank Mandiri merupakan hasil merger Antara Bank Bumi
Daya, Bank Dagang Negara, Bank Pembangunan
Indonesia dan Bank Ekspor Impor.
Pengertian Bank
Secara sederhana:
Lembaga Keuangan yang kegiatan
utamanya adalah menghimpun dana
dari masyarakat dan menyalurkan
kembali dana tersebut kemasyarakat
serta memberikan jasa Bank lainnya.
Pengertian Lembaga
Keuangan

Setiap perusahaan yang bergerak dibidang keuangan
dimana kegiatannya baik hanya menghimpun atau hanya
menyalurkan dana atau kedua-duanya menghimpun dan
menyalurkan dana
Berdasar UU RI no 10 tahun
1998

Bank merupakan: badan usaha yang menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentik lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak
PENGERTIAN LEMBAGA
KEUANGAN

Semua badan yang kegiatannya bidang keuangan,
melakukan penghimpunan, dan penyaluran dana kepada
masyarakat, terutama guna membiayai investasi
perusahaan (SK Menkeu RI No 79/90)

Suatu lembaga yang melancarkan pertukaran barang
dan jasa dengan penggunaan uang atau kredit dan
membantu menyalurkan tabungan sebagian masyarakat
kepada masyarakat yang membutuhkan pembiayaan
dana untuk investasi
Kegiatan Utama Perbankan
Kegiatan
Utama
Usaha
Perbankan
• Menghimpun
dana
• Menyalurkan
dana
• Memberikan
jasa Bank
lainnya
Menghimpun Dana?
Mengumpulkan atau mencari
dana (uang) dengan cara
membeli dari masyarakat luas
dalam bentuk simpanan giro,
tabungan dan deposito
(FUNDING)
Menyalurkan Dana ?
Menyalurkan kembali dana yang
diperoleh lewat simpanan giro,
tabungan dan deposito ke masyarakat
dalam bentuk pinjaman (kredit) bagi
masyarakat berdasarkan prinsip
konvensional, atau pembiayaan
berdasarkan prinsip syariah
(LENDING)
PENGELOMPOKAN LEMBAGA
KEUANGAN

Lembaga Keuangan Bank (LKB)


Bank sentral, bank umum, bank perkreditan rakyat, bank
campuran
Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKKB)

Lembaga pembiayan dan investasi serta penjual surat surat
berharga
JENIS – JENIS BANK

Jenis perbankan dapat dilihat dair beberapa segi
seperti:
-
Dilihat dari segi Fungsinya
-
Dilihat dari segi Kepemilikannya
-
Dilihat dari segi Status
-
Dilihat dari segi Menentukan Keuntungan
Segi Fungsi

Jenis Perbankan menurut fungsinya terdiri dari:
-
Bank Umum
-
Bank Pembangunan
-
Bank Tabungan
-
Bank Pasar
-
Bank Desa
-
Lumbung Desa
-
Bank Pegawai

Jenis perbankan ini kemudian berubah menjadi jenis:
-
Bank Umum
-
Bank Perkreditan Rakyat

Pengertian Bank Umum : Bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional dan atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran

Pengertian Bank Perkreditan Rakyat: Bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau
berdasar prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran
Segi Kepemilikan

Jenis bank dilihat dari kepemilikannya maksudnya
adalah siapa saja yang memiliki bank tersebut.

Jenis Bank dilihat dari segi kepemilikannya adalah
sebagai berikut:

Bank milik Pemerintah

Bank milik Swasta Nasional

Bank milik Asing

Bank dengan kepemilikan Campuran
Bank Milik Pemerintah

Bank dimana akte pendirian maupun modalnya dimiliki
oleh Pemerintah sehingga seluruh keuntungan Bank ini
dimiliki oleh pemerintah pula.

Bank Pemerintah: BNI 46, BRI, BTN, Mandiri

Bank Pemerintah Daerah (terdapat di daerah tingkat I dan
II) : BPD Sumut, BPD Sematra Selatan, BPD DKI Jakarta,
BPD Jawa Barat dan BPD lainnya
Bank Milik Swasta

Merupakan Bank yang seluruh atau sebagian dimiliki
oleh swasta nasional serta akte pendiriannya pun
didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian
keuntungannya diambil swasta pula

Bank Bumiputra

Bank Bukopin

Bank Central Asia

Bank Syariah Mandiri

Bank Artha Graha

Bank Muamalat

Dan bank lainnya
Bank Milik Asing

Bank milik asing merupakan cabang bank yang ada
diluar negeri baik milik swasta asing maupun
pemerintah asing suatu Negara

ABN AMRO BANK

American Exspress Bank

Bank Of America

Bangkok Bank

Bank of Tokyo

City Bank

Chase Manhattan Bank

Deutche Bank

Europian Asian Bank

Standart Chartered Bank

Dll
Bank Campuran

Bank milik campuran merupakan Bank yang kepemilikan
sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta
nasional.

Bank Danamon

Bank UOB Buana

Bank Niaga
Segi Status

Pembagian jenis Bank dari segi status merupakan
pembagian berdasarkan kedudukan dan status bank
tersebut.

Kedudukan atau status ini menunjukkan ukuran
kemampuan Bank dalam melayani masyarakat baik dari
segi jumlah produk, modal maupun kualitas pelayannya.

Dalam praktiknya jenis Bank dilihat dari status dibagi
dalam dua macam yaitu:

Bank Devisa

Bank Non Devisa
Bank Devisa

Bank yang berstatus devisa atau bank devisa merupakan
bank yang dapat melaksanakan transaksi keluar negeri
atau yang berhubungan dengan mata uanf asing secara
keseluruhan, misalnya:

Transfer luar negeri

Inkaso keluar negeri

Travellers cheque

Pembukaan dan pembayaran Letter of Credit (L/C)
Bank non devisa merupakan kebalikan dari bank Non Devisa
Segi Menentukan Harga

Ditinjau dari segi menentukan harga dapat pula
diartikan sebagai cara menentukan keuntungan yang
akan di peroleh. Ada dua kelompok yaitu:

Bank berdasarkan Prinsip Konvensional

Bank berdasarkan Prinsip Syariah
Bank dengan Prinsip
Konvensional

Bank yang berdasarkan prinsip konvensional
menggunakan dua metode yaitu:

Menetapkan bunga sebagai harga jual, baik untuk produk
simpanan seperti giro, tabungan maupun deposito.
Penetapan harga untuk produk pinjaman (kredit) juga
ditentukan berdasarkan suku bunga tertentu. Penentuan
harga ini dikenal dengan istilah spread based.

Untuk jasa-jasa Bank lainnya pihak perbankan menetapkan
biaya dalam nominal atau persentase tertentu seperti
biaya administrasi, biaya provisi, sewa, iuran dan biaya
lainnya. Sistem pengenaan biaya ini dikenal dengan istilah
fee based
Bank dengan Prinsip Syariah

Bank dengan prinsip syariah menetapkan aturan
perjanjian berdasarkan hukum Islam Antara bank
dengan pihak lainnya baik dalam hal menyimpan dana
ataupun pembiayaan usaha perbankan lainnya.

Penentuan harga atau mencari keuntungan bagi Bank
berdasarkan prinsip syariah adalah dengan cara:

Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah)

Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal

Prinsip jual beli barang untuk memperoleh keuntungan

Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa
pilihan
FUNGSI-FUNGSI LEMBAGA
KEUANGAN
Fungsi
Perantara
Fungsi
Penjamin
Fungsi
Investasi
Fungsi
Asuransi
Fungsi
Lembaga
Keuangan
Fungsi
Kepercayaan
Fungsi
Kredit
Fungsi
Pembayaran
Fungsi
Tabungan
Fungsi
Manajemen
Kas

Fungsi Perantara, lembaga keuangan berfungsi
memindahkan tabungan yang diterima dari masyarakat
pada sektor bisnis (pinjaman)

Fungsi Investasi, berfungsi membantu dalam
menggalang perolehan dana dengan cara penerbitan
dan penjualan efek di pasar modal, berperan juga
dalam memberikan nasihat-nasihat strategis untuk
melakukan penggabungan
usaha (merger) dan akuisisi serta berbagai jenis
transaksi keuangan lainnya.

Fungsi Kredit, berfungsi menyalurkan dana masyarakat
(deposito, tabungan, giro) dalam bentuk bantuan
keuangan kepada dunia usaha.

Fungsi Pembayaran, dalam hal ini lembaga keuangan
melakukan pembayaran barang dan jasa yang dilakukan
konsumen dengan menggunakan cek, bilyet giro dan
lainnya

Fungsi Manajemen Kas, yaitu untuk
memaksimumkan cash availability dengan maksud untuk
bisa memaksimumkan bunga yang dapat diperoleh dari
investasi surat-surat berharga

Fungsi Tabungan,dalam hal ini lembaga keuangan
menjadi lembaga yang menyimpan dana dana yang
dimiliki masyarakat

Fungsi Penjamin, dalam hal ini lembaga keuangan
menjadi penjamin nasabah yang melakukan transaksi

Fungsi Kepercayaan, dalam hal ini lembaga keuangan
mendapatkan kepercayaan untuk, menyimpan dan
memanfaatkan dana yang dititipkan
Intermediasi Keuangan

Merupakan kegiatan pengalihan dana dari penabung
(landers) kepada peminjam (borrowers)

Proses Intermediasi dilakukan dengan cara membeli
sekuritas primer yang diterbitkan oleh defisit unit dan
dalam waktu yang sama mengeluarkan sekuritas
sekuritas sekunder kepada penabung atau surplus unit

Bagi penabung simpanan tersebut merupakan aset
financial (financial asset), sedang bagi bank merupakan
utang (financial leabilities)
PERAN STRATEGIS LEMBAGA
KEUANGAN DALAM PROSES
INTERMEDIASI

PENGALIHAN ASET


REALOKASI PENDAPATAN


Mengalihkan kewajibannya (financial liabilities) menjadi
aset (financial assets) dengan jangka waktu sesuai
keinginan nasabah
Untuk persiapan menghadapi masa yang akan datang
TRANSAKSI

Memberikan jasa-jasa guna mempermudah transaksi
PERANAN INTERMEDIASI
LEMBAGA KEUANGAN
DANA
INCOME
INCOME
Saver Group
Borrower Group
DANA
PENGELOMPOKAN LEMBAGA
KEUANGAN
LEMBAGA
KEUANGAN
LKB
Bank Sentral
Bank Umum
LKBB
BPR
LPIPSB
LKL
Bank Umum
Konvensional
BPR
Konvensional
Pasar Modal
Asuransi
Bank Umum
Syariah
BPR Syariah
Pasar Uang +
valas
Pegadaian
Leasing
Dana Pensiun
Moven
Factoring
Reksadana
PERBEDAAN DAN PERSAMAAN
LKB
LKBB
PERBEDAAN
Memiliki
kemampuan
menciptakan
kredit,
mengedarkan
uang, dan
menambah jumlah
uang beredar
Menyalurkan
kepada
masyarakat
melalui
penyertaan modal
atau membiayai
investasi
perusahaan
PERSAMAAN
Melancarkan pertukaran produk dengan
menggunakan uang dan instrumen
kredit dan membantu menyalurkan
dana penabung kepada pengusaha
STABILITAS KEUANGAN

Hal yang dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah antara
lain adalah kestabilan terhadap harga-harga barang dan
jasa yang tercermin pada inflasi

Ketidak stabilan sistem keuangan akan menimbulkan
dampak
buruk
yakni:
kehilangan
kepercayaan
masyarakat dan menurunnya pertumbuhan ekonomi dan
pendapatan

Biaya pemulihan ekonomi khususnya sektor keuangan
akibat krisis tersebut sangat besar
DEFINISI SSK

Secara efisien memfasilitasi alokasi sumberdaya dari
waktu ke waktu, dari deposan ke investor dan alokasi
sumberdaya ekonomi secara keseluruhan

Dapat menilai/mengidentifikasi dan mengelola resiko
resiko keuangan

Dapat dengan baik menyerap gejolak yang terjadi pada
sektor keuangan dan ekonomi
Kerangka Kebijakan Moneter
di Indonesia

Bank Indonesia menganut sebuah kerangka kerja yang
dinamakan Inflation Targeting Framework (ITF)

Dengan kerangka ini, Bank Indonesia secara eksplisit
mengumumkan sasaran inflasi kepada publik dan
kebijakan moneter diarahkan untuk mencapai sasaran
inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah tersebut.
BI Rate

BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang
mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter
yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan diumumkan
kepada publik.

Dengan mempertimbangkan pula faktor-faktor lain
dalam perekonomian, Bank Indonesia pada umumnya
akan menaikkan BI Rate apabila inflasi ke depan
diperkirakan melampaui sasaran yang telah ditetapkan,
sebaliknya Bank Indonesia akan menurunkan BI Rate
apabila inflasi ke depan diperkirakan berada di bawah
sasaran yang telah ditetapkan.
FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG
SSK
Lingkungan
ekonomi
makro yang
stabil
Sistem
pembayaran
yang aman
dan handal
Sistem
keuangan
yang stabil
dan sehat
Pengawasan
institusi
keuangan
yang efektif
Lembaga
keuangan
yang
dikelola
dengan baik
ALASAN PENTINGNYA SSK

Stabilitas moneter hanya dapat terwujud dengan adanya
stabilitas keuangan, karena sistem keuangan merupakan
transmisi kebijakan moneter

Suatu sistem keuangan yang stabil akan:
1.
Menciptakan kepercayaan dan lingkungan yang
mendukung bagi nasabah penyimpan dan investor
untuk menanamkan dananya pada lembaga keuangan,
termasuk menjamin kepentingan masyarakat terutama
nasabah kecil.
2.
Mendorong fungsi intermediasi keuangan yang efisien
sehingga pada akhirnya mendorong investasi dan
pertumbuhan ekonomi.
3.
Mendorong beroperasinya pasar dan memperbaiki
alokasi sumber daya perekonomian.
Pihak-pihak yang
Bertanggungjawab terhadap SSK

Otoritas keuangan (pemerintah, bank sentral, lembaga
penjamin simpanan, dll).

Pelaku keuangan (bank, pasar modal, lembaga keuangan
non bank).

Publik, khususnya pengguna jasa keuangan
Peran Bank Sentral Dalam
SSK
Makroprudensial dan
Mikroprudensial

Sumber instabilitas dapat dibagi dua yaitu risiko
endogen dan risiko eksogen

Risiko eksogen yaitu risiko yang timbul diluar sektor
keuangan, seperti gangguan karena ekonomi makro atau
risiko kejadian seperti adanya bencana alam.

Risiko endogen yaitu risiko yang berada di dalam sektor
keuangan itu sendiri seperti dari perbankan seperti risiko
kredit, risiko pasar dan risiko operasional.
Makroprudensial dan
Mikroprudensial

Pemantauan dan penilaian terhadap ketahanan sistem
keuangan dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu
makroprudensial dan mikroprudensial.
Peran Bank Indonesia Dalam
Memelihara SSK

4 strategi yang diadopsi oleh Bank Indonesia dalam
usahanya menjaga stabilitas sistem keuangan, yaitu: (i)
pemantapan regulasi dan standar; (ii) peningkatan riset
& surveilance; (iii) peningkatan koordinasi & kerjasama;
dan (iv) penetapan jaring pengaman & penyelesaian
krisis.
Peran Bank Indonesia Dalam
Memelihara SSK
Strategi 1: Pemantapan Regulasi
dan Standar dan Disiplin Pasar
12 Kunci Standar Sektor Keuangan:

Macroeconomic Policies & Data Transparency

Code of Good practice of transparency in Monetary &
Financial Policies

Code of Good Practice in financial Transparency

Data dissemination standart

Institutonal & Market Infrastructure

Priciples of corporate governance

Core principles for systematically important payment
system

Market integrity (Financial Action Task Force on Anti Money
Loundering)

Insolvency

International accounting standard

International standard of auditing

Prudential Financial Regulation & Supervision

Core Principles for effective banking supervision

Principles of securities regulation

Core principles for insurance supervision
STRATEGI 2: Peningkatan
Riset dan Surveillace

Peningkatan riset dan surveillance ditujukan untuk
mengidentifikasi, mengukur dan memonitor resikoresiko yang dapat mengancam kestabilan keuangan

Secara umum ada 2 aktivitas riset:

Mengembangkan perangkat pendukung dalam rangka penilaian
ssk

Mengidentifikasi permasalahan yang membahakan ssk

Surveillance berfokus pada dua sasaran pokok, yaitu:

Menilai dan memantau permasalahan dari resiko-resiko yang
dapat membahayajan SSK

Merekomendasikan dan memberikan masukan untuk
perumusan kebijakan dalam rangka memelihara SSK
Instrumen yang digunakan untuk melakukan fungsi surveillance terdiri
dari:
1.
Macroprudential dan microprudential indicators
2.
Financial soundness indicators
3.
Stress test
Strategi 3: Peningkatan
Koordinasi dan Kerjasama

Hal ini antara lain dilakukan dengan membentuk suatu
forum stabilitas sistem keuangan yang beranggotakan
Bank Indonesia, Departemen Keuangan, dan LPS
Strategi 4: Penetapan Jaring
Pengaman dan Krisis Manajemen

Dua fungsi utama yang dilakukan bank Sentral: crisis
prevention dan crisis resolution

JPKM yang komprehensif terdiri dari:

Pengawasan independen dan efektif

Lender of the last resort

Skema penjaminan simpanan

Manajemen krisis yang efektif
Istilah istilah

Crisis management (manajemen krisis): proses yang meliputi identifikasi, mitigasi dan penyelesaiaan krisis.

Crisis prevention (pencegahan krisis): upaya mencegah krisis melalui berbagai kebijakan meliputi pengawasan dan pengaturan
(micro prudential) terhadap lembaga dan pasar keuangan dan mitigasi (surveillance) terhadap sistem keuangan (macro
prudential).

Crisis resolution(penyelesaian krisis): upaya untuk mengatasi krisis bila terjadi termasuk restrukturisasi dan rekapitalisasi
bank-bank yang berdampak sistemik.

Cross border : integrasi keuangan yang melintasi batas antar negara.

Discount window (fasilitas diskonto): kredit yang diberikan oleh bank sentral kepada bank untuk mengatasi kesulitan likuiditas
akibat ketidaksesuaian sementara (mismatch) pengelolaan dana.

Financial deepening: peningkatan penyediaan jasa keuangan dengan berbagai pilihan yang luas kepada masyarakat.

Lender of last resort: fungsi bank sentral untuk memberikan kredit kepada bank untuk mengatasi kesulitas likuiditas akibat
ketidaksesuaian sementara (mismatch) pengelolaan dana.

Good Corporate Governance: tata kelola perusahaan yang baik dan sehat.

Monetary base: jumlah uang beredar yang terdiri dari uang kartal dan simpanan perbankan pada bank sentral.

Open market operation (operasi pasar terbuka) : kegiatan yang dilakukan bank sentral untuk mengontrol jumlah uang beredar
melalui pembelian atau penjualan obligasi pemerintah.

Reserve requirement (giro wajib minimum): sejumlah dana yang harus dicadangkan bank di bank sentral untuk memenuhi
kewajibannya terhadap deposan.

Risk mitigation (mitigasi risiko): upaya untuk mengurangi kemungkinan terjadinya dan dampak risiko.

Stress testing: estimasi potensi kerugian terhadap eksposur kredit dan likuiditas yang dihasilkan dari beberapa skenario